Share

Bab 47

"Buka aja!" Nayla memerintah dengan ketus. Ia memasang wajah dingin. Sedingin hatinya yang kini dirasa sudah mati.

Berlian membukanya. Ia melihat lembaran merah begitu tebal dalam satu ikatan. Tertulis di sana 100 juta. Berlian langsung memasukkan lagi uang itu dan mengembalikan pada Nayla.

"Untuk apa ini, Mbak?"

"Untuk kamu." Nayla menghela napas panjang. "Pergi dari kota ini dan tinggalkan Mas Arham. Jangan hubungi dia lagi atau kamu minta cerai sama dia."

"Astaghfirullah." Berlian terkejut. Jantung hatinya berdegup begitu kencang. Ia merasa sangat direndahkan. "Saya sudah bilang sama Mas Arham jauh-jauh hari. Bahkan sebelum pernikahan, tetapi Mas Arham yang sudah kekeh."

"Bagaimana bisa aku percaya sama kamu? Tidak ada yang bisa dipercayai dari mulut kamu. Seorang pelakor tetaplah pelakor. Sampai dunia hancur pun, aku tidak akan percaya suamiku tergoda tanpa sebab.

"Mbak, aku tidak seperti itu. Apakah kita tidak bisa berdamai?" Berlian sangat berharap, paling tidak menjadi teman N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status