Share

Bab 46

Keesokan harinya, Arham dengan senyum bekas semalam sudah tampak segar keluar dari kamar mandi. Ia mendekati Berlian yang tengah bersih-bersih tempat tidur. Lalu, Arham memeluk Berlian dari belakang.

"Astaghfirullah, Mas." Berlian menoleh cepat. "Kamu bikin kaget aja."

Pria tampan itu tersenyum manis. "Makasih, ya?" bisiknya di dekat telinga.

Meski tersenyum, tetapi hati Berlian tetap tak enak hati. Ia tak bisa tenang hidup dalam kegamangan seperti ini.

Lepas suaminya pergi, ia terduduk di atas tempat tidur. Ia melihat ponselnya lagi setelah kemarin sempat menerima pesan dari nomor tak dikenal. Ia melihat lagi profilnya. Ternyata seorang gadis kecil dengan seragam SD.

Gadis itu mengusap wajahnya yang basah. Ia mencoba mengirim pesan permintaan maaf. Ia siap untuk dicaci dan dihina. Asal dimaafkan oleh Nayla. Ia hanya ingin damai dan tak punya musuh.

Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya mendapat balasan juga dari nomor yang diduga milik Nayla. Di sana, Berlian diajak ketemuan tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status