Share

Bab 44

Mereka berpisah di lobi kantor yang bernuansa kaca seluruhnya. Arham pun mengeluarkan ponselnya lagi dan menelpon Berlian.

Perjalanan singkat dari kantor membuat Arham sampai di rumah Berlian hanya membutuhkan waktu 20 menit. Ia membawa buah tangan buket bunga Lili dan buah-buahan. Berlian yang mendengar deru suara mobil suaminya lantas membuka pintu.

Gadis itu tersenyum manis dan segera memeluk Arham tanpa rasa malu lagi. Mereka masuk ke dalam rumah setelah itu.

"Maaf, ya, Berlian. Aku baru bisa ke sini. Kamu baik-baik saja, kan?" Arham membuka jas kerjanya dan sepatu yang membungkus kaki sejak pagi.

"Alhamdulillah, aku baik-baik saja, Mas. Kalau datang ke sini, Mas Arham enggak usah bawa apa-apa. Bahan makanan dan buah di kulkas masih banyak, kan, Mas yang ngisi dua hari lalu." Berlian meletakkan minuman segar di atas meja. Ia duduk di sebelah pria itu.

"Aku enggak bawa banyak, Berl. Aku membawa itu semua karena agar kamu enggak keseringan di luar. Kalau butuh apa-apa, kan, kamu t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status