Share

Yang Penting Hasrat

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-15 09:54:17

Maya menghela napasnya lalu membuka pintu kamarnya, melihat keributan yang masih berlangsung antara ayah dan anaknya itu.

“Mama juga baru tahu kalau Arga dan Marisa masih menjalin hubungan. Papanya memergoki mereka cek in di hotel.” Maya memberi tahu keributan yang terjadi di luar sana.

Jani yang mendengarnya sudah biasa jika Arga dan Marisa selalu tidur bersama. Baik masih belum menikah dengan Jani, maupun setelahnya.

“Bukankah sudah biasa, jika mereka melakukan itu? Apakah Papa baru tahu, jika anaknya selalu tidur dengan kekasihnya itu?” Jani tampak bingung dengan ucapan Maya tadi. Sepertinya mereka tidak tahu jika Arga dan Marisa sering tidur bersama.

“Sepertinya begitu. Tapi, yang buat papanya marah adalah, sudah banyak yang tahu jika dia sudah menikah dengan kamu. Papanya hanya tidak ingin Arga dicap jelek oleh orang-orang yang tahu tentang pernikahan kalian.”

Jani manggut-manggut dengan pelan. “Lalu, yang buat Mas Arga ikut marah, kenapa?” tanyanya ingin tahu.

Maya menghela
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Aku lebih Memuaskan

    Usia kandungan Jani sudah memasuki empat bulan. Sudah dua bulan lamanya ia berada di Bandung menunggu Rayhan yang belum juga mau membuka matanya. “Saya baru saja memeriksa Rayhan. Kondisinya sudah semakin membaik. Dia hanya perlu membuka matanya dan itu masih membutuhkan proses yang cukup lama. Tapi, jika reaksi otot-otot dalam tubuhnya sudah mulai berfungsi, kemungkinan besar dalam waktu dekat ini Rayhan akan segera membuka matanya.”Jani yang mendengarnya lantas tersenyum bahagia. Siapa pun pasti akan merasakan kebahagiaan jika mendengar kabar seperti ini. “Kira-kira berapa lama ya, Dok?” tanyanya ingin tahu. Dokter Joko menghela napasnya. “Kita tidak bisa memprediksinya. Tapi, perlu saya ingatkan sekali lagi jika Rayhan sudah berhasil keluar dari masa komanya. Hanya tinggal menunggu sabar ia siuman.”Jani manggut-manggut dengan pelan. “Semoga saja secepatnya, Dok. Saya sudah tidak sabar ingin melihat kondisinya setelah siuman nanti. Tapi, kemungkinan dia mengalami amnesia, apaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Menguping Pembicaraan Fadly

    Keesokan harinya, tubuh Arga seperti baru saja ditindih oleh batu besar karena terasa remuk. Ia meringis pelan lalu menoleh pada Marisa yang masih menutup matanya. “Hei, bangun. Sudah pagi. Kamu tidak ke kantor, huh?” ucapnya membangunkan perempuan itu. “Aku masih ngantuk, Arga. Ini hari Minggu. Kenapa kamu nyuruh aku ke kantor? Masih mabuk, huh?” tanyanya kemudian membuka matanya. Melihat Arga yang tengah duduk menyandar di sandaran tempat tidur membuatnya menerbitkan senyumnya. “Arga. Kapan kamu menceraikan Jani? Kamu sudah berjanji padaku akan menceraikannya.” Marisa menagih janji Arga yang sempat ia ucapkan kepada perempuan itu. Arga menghela napas kasar. “Nanti. Jani belum pulang dan aku masih belum tahu dia ada di mana. Kenapa kamu ingin sekali kunikahi, huh? Bukankah sudah cukup, aku sering datang ke sini?”Marisa menggeleng. “Aku tidak percaya kalau kamu belum mau menikahiku.”Arga mendengus pelan. Ia kemudian menarik napasnya dalam-dalam dan menatap Marisa kembali. “Jani

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Tahu dari Mana?

    Tirta mengerutkan keningnya melihat respon Jani mengenai pertanyaannya tadi. “Apa saja yang kamu dengar darinya dan kapan?” tanyanya ingin tahu lebih jelas. Jani menghela napasnya dengan panjang seraya menatap Tirta dengan lekat. “Tidak banyak dan hanya bilang kalau Om Fadly ingin menyelesaikan semuanya. Membawa Arga dan Papa ke dalam penjara tanpa harus menunggu Mas Rayhan siuman. Tapi, dia tidak memiliki bukti kuat. Semua bukti disimpan rapi oleh Mas Rayhan.” Tirta menelan saliva dengan pelan kemudian menghela napasnya dengan panjang. “Lalu, apa yang ingin kamu tanyakan pada Rayhan jika dia sudah siuman?” Jani menggeleng pelan. “Aku hanya ingin minta maaf padanya karena telah menikah dengan Arga. Aku sangat menyesali itu, Tirta. Tentang apa yang sebenarnya terjadi di dua tahun yang lalu, aku rasa biar Mas Rayhan saja yang mengambil keputusan. Ingin diberi tahu kepadaku atau tidak.”Tirta tersenyum tipis. “Nanti juga kamu menemukan jawabannya. Tapi, memang harus menunggu Rayhan si

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Bukti Pertemuan Meisya dan Rayhan

    Tirta menghela napasnya dengan panjang. “Kamu tahu sendiri, berita kematian Rayhan tersebar di mana-mana bahkan saat kecelakaan itu, detik itu juga langsung masuk ke ranah gossip. Dan Meisya mengetahui semuanya.”Jani menghela napasnya. “Lalu, dia tahu dari kamu kalau Mas Rayhan ditemukan?” Tirta menggeleng pelan. “Bukan. Tapi, dari Papa. Dia tidak sengaja menguping pembicaraan Papa dengan pihak rumah sakit untuk menjaga ketat Rayhan di sana. Dan akhirnya dia menuntut pertanyaan padaku.”Jani manggut-manggut dengan pelan. “Ya sudahlah. Dia sudah tahu semuanya dan mungkin ruangan Mas Rayhan—”“Kalau itu, dia tidak tahu. Sudah berkali-kali dia mencoba menyelinap masuk ke sana, tidak pernah dia temukan. Tapi, suatu saat nanti dia pasti akan tahu. Meisya masih belum mau, berpisah dengan Rayhan. Apalagi tahu status kamu sekarang. Semakin semangat untuk kembali lagi pada Rayhan.”Jani tersenyum lirih. “Kalau masih mencintai Mas Rayhan, kenapa dia selingkuh darinya?” Tirta mengendikan bahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Siuman

    Sesampainya di rumah sakit. Jani melangkah dengan kaki alunan langkah yang cukup berat. Tidak ada yang bisa ia percaya di bumi ini termasuk Rayhan sendiri. Ia lalu masuk ke dalam ruang rawat tersebut dan menatap wajah Rayhan yang masih menutup matanya dengan rapat. “Mas. Kenapa kamu masih bertemu dengan Meisya? Mungkin itu alasan kenapa dia bersikeras ingin kembali pada kamu. Atau sebenarnya kamu sudah tahu, kalau Meisya memang tidak selingkuh di belakang kamu? Siapa yang harus aku percaya?” Jani menelan saliva dengan pelan kemudian menghela napasnya dengan panjang. Menatap wajah Rayhan kembali dengan tatapan sendunya. “Aku bingung. Entah ke mana arah yang harus aku lewati. Aku tidak mau melanjutkan pernikahan ini dengan Arga karena aku tidak mencintainya sama sekali. Hati ini hanya untuk kamu. Tapi, setelah tahu kenyataannya seperti ini, aku rasa hanya aku saja yang mencintai kamu, Mas.” Jani tersenyum getir. Sudah dua bulan lamanya ia bertahan di sana, rupanya hanya membuat di

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Menerimanya

    Rayhan menatap Jani dari atas sampai ke bawah. Masih menatapnya dengan tatapan bingung, datar dan tidak mengenal sama sekali perempuan yang ada di depannya ini. “Kamu … Jani?” tanyanya dengan pelan. Perempuan itu langsung membeku. Menoleh pada Fadly yang dibalas dengan anggukan mengenai pertanyaan tanpa kata yang diucapkan. Namun, Fadlu tahu jika Jani pasti bertanya apakah Rayhan amnesia. Jani menghela napasnya dengan pelan kemudian menganggukkan kepalanya. “Iya. Aku Jani, Mas Rayhan.”“Kamu siapa? Kenapa suaramu sering aku dengar bahkan ingin rasanya aku membuka mataku tapi tidak bisa. Suaramu, memang suara inilah yang aku dengar sayup-sayup.” Rayhan meminta penjelasan kepada Jani siapa dirinya.Lelaki itu bahkan menatap Jani kembali dari atas sampai bawah. Lalu berhenti pada perutnya yang buncit. Mengerutkan keningnya dan menoleh pada Fadly. “Dia ini, dulu istri kamu. Sebelum kamu mengalami kecelakaan. Dia tidak tahu kalau kamu masih hidup dan terpaksa menikah dengan Arga, karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Harus Mencegahnya

    Jani menggelengkan kepalanya. “Jangan, Mas. Nanti saja. Jangan sekarang. Kamu masih belum sembuh total, belum ingat apa pun. Masih amnesia. Karena yang buat kamu jadi seperti ini itu dia. Juga, dia masih dendam sama kamu.”Jani melarang Rayhan untuk bertemu dengan Arga di waktu dekat ini. “Aku hanya tidak ingin kamu kenapa-napa, Mas. Selama ini, aku bersembunyi di sini agar Arga tidak menemukan kamu. Dia sangat berbahaya dan bisa jadi dia akan melakukan hal yang sama kepada kamu setelah tahu kamu masih hidup."Jani berharap Rayhan mau mendengarnya. Agar jangan dulu ingin bertemu dengan Arga. Sebab ia takut hal yang sama terulang kembali. Baru saja siuman, Jani baru saja mendapatkan kebahagiaan. Jangan sampai menderita lagi karena ditinggal Rayhan. Rayhan menghela napasnya dengan panjang. Matanya menatap Jani yang tengah menatapnya lalu menganggukkan kepalanya. “Jika memang Arga semembahayakan itu, aku menurut saja. Yang ingatannya masih bagus, aku percaya itu. Tapi, kenapa dia melak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Beneran Amnesia atau hanya Pura-Pura?

    Keesoka harinya, Jani lebih dulu bangun dari Rayhan sebab lelaki itu masih menutup matanya. Tak lama setelahnya, Fadly masuk ke dalam dan duduk di samping bangsal Rayhan. “Om.” Jani menyapa Fadly lalu tersenyum tipis. “Jani. Sebaiknya kamu pulang dulu dan ganti baju juga mandi. Jangan lupa sarapan. Saya yang akan menunggu Rayhan di sini.”Jani mengangguk patuh. “Baik, Om. Kalau begitu aku aku pamit pulang dulu. Nanti ke sini lagi kalau sudah mandi dan sarapan,” ucapnya lalu pergi dari kamar rawat karena ia memang tidak membawa apa-apa ke sana.“Gue antar lo ke apartemen. Lo nggak bawa mobil, kan?” Samuel datang membuat Jani sedikit terkejut. “Kak! Sejak kapan Kakak peduli sama aku?” tanyanya dengan wajah bingungnya. Samuel menaikan alisnya sebelah. “Bukan saat yang tepat buat jawab pertanyaan gak penting dari elo itu.” Jani menghela napas kasar. Samuel, sang kakak memang selalu membuatnya kesal. Namun, karena sudah biasa membuatnya kesal, kali ini pun ia maklumi karena akan diant

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21

Bab terbaru

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Tamat!

    Usia kandungan Jani sudah memasuki usia sembilan bulan. Sudah sangat buncit dan kini tengah memeriksa kandungannya dan melihat kondisinya di monitor USG.“Posisi bayinya sudah sangat baik. Perkiraan melahirkannya sekitar dua sampai empat hari lagi,” ucap dr. Mira memberi tahu.Jani menerbitkan senyumnya. “Syukurlah kalau posisinya sudah baik. Saya lega mendengarnya, Dok. Dua sampai empat hari lagi ya, Dok?”“Betul, Ibu. Dua sampai empat hari lagi Anda akan melahirkan.”Jani menghela napasnya kemudian menoleh pada Rayhan yang tengah mengusapi punggung tangannya itu sembari menatap layar monitor USG yang tengah menampilkan wajah calon anaknya itu.Sepulang dari rumah sakit, Jani dan Rayhan mampir ke restoran dulu untuk makan siang bersama.“Mas. Dua sampai empat hari ke depan kamu nggak ke mana-mana, kan?” tanya Jani memastikan kalau Rayhan akan ada saat dia melahirkan nan

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Sudah Lima Minggu

    Malam harinya. Samuel teringat akan wajah perempuan lugu yang tengah mencari pekerjaan tadi pagi di rumah sakit.Kini, ia tak perlu memikirkan kondisi Rayhan kembali karena lelaki itu sudah sembuh dari obat yang sudah dia berikan pada Rayhan dulu.“Kenapa itu cewek nggak bisa hilang dari pikiran gue, sih? Kasihan banget ya, mimik mukanya. Kayak tertekan gitu.”Samuel menghela napasnya dengan panjang. “Semoga aja dia bisa menguasai kerjaannya di kantor nanti. Paling, gue yang harus sabar kalau nanti banyak yang salah.”Samuel kemudian menutup matanya sebab jam sudah menunjuk angka satu pagi. Ia harus ke kantor untuk interview Vira yang sudah ia tunjuk sebagai calon pengganti Tata.Pukul 07.00 WIB.Jani merasa perutnya seperti ini memuntahkan sesuatu. Baru saja ia bangun dari tidurnya, tiba-tiba saja tenggorokannya terasa pahit. Ia pun segera masuk ke dalam kamar mandi dan memuntahkan cairan kuni

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Hasil Pemeriksaan

    Keesokan harinya, Jani dan sang suami pergi ke rumah sakit bersama-sama. Pun dengan Samuel yang dari jam sembilan sudah ada di rumah hendak ikut dengan adik dan iparnya itu.Bahkan Samuel juga yang menggendong Elvan saat tiba di rumah sakit. Dan kini tengah menunggu Jani dan Rayhan yang sudah masuk ke dalam ruangan dokter.“Elvan mau makan apa? Biar Om belikan,” tanya Samuel kepada keponakannya itu.Elvan menggelengkan kepalanya. “Udah makan, Om. Nggak lapel.”“Ooh!” Samuel menyunggingkan senyumnya menatap keponakannya itu. “Elvan, sayang nggak, sama Om?”Elvan mengangguk. “Sayang, Om.”“Bagus. Anak pintar. Kalau sama Mama dan Papa?”“Sayang banget.”Samuel lantas tertawa mendengarnya. “Lucu banget sih, kamu ini. Nggak pantes rasanya kalau bapak kamu itu si Arga. Nggak ada pantes-pantesnya sumpah, dah!”

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Menunggu Hasil

    Satu minggu berlalu. Keluarga kecil yang tengah liburan itu sekarang sudah kembali ke Jakarta.Pun dengan Samuel. Lelaki itu juga ikut cuti selama satu minggu itu. Sebab terlalu penat dirinya dengan pekerjaan yang setiap hari tak pernah ada habisnya.Di sebuah taman di halaman depan rumah. Jani dan Elvan tengah bermain bersama dengan anak dari dua sahabatnya yang sedang berkunjung ke sana."Jani. Gue mau nanya tentang Rayhan ke elo."Jani menolehkan kepalanya kepada Ellena. "Kenapa El?" tanyanya kemudian.Ellena menghela napasnya dengan panjang seraya menatap Jani dengan lekat. "Elo pernah bilang kalau Rayhan akan sembuh dari cacat kesuburannya karena ulah kakak elo waktu itu."Jadi menganggukkan kepalanya. "Iya. So?" tanyanya kembali."Yaa ... sekarang kan, udah lima tahun. Kalian udah periksa lagi ke dokternya?""Oh, itu. Iyaa. Gue dan Mas Rayhan rencana besok mau ke rumah sakit untuk periksa lagi. Semoga

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Happy Birthday to You!

    Pukul 20.00 WIB.Kejutan yang akan diberikan oleh Rayhan kepada Jani sebentar lagi akan dimulai. Lelaki itu tengah menunggu Janu yang masih menidurkan anaknya."Woy!"Rayhan menoleh kemudian mengerutkan keningnya melihat Samuel ada di sana."Kok kamu ada di sini?" tanya Rayhan bingung.Samuel menyunggingkan senyumnya. "Gue nanya sekretaris elo, katanya elo cuti selama seminggu karena mau liburan ke Bali. Ya udah, gue susul aja ke sini. Emangnya Jani nggak bilang, kalau gue tadi telepon dia?"Rayhan menggeleng dengan pelan. Ia kemudian menerbitkan senyumnya dengan lebar. Punya ide untuk menjaga Elvan selama dia dan Jani dinner."Kebetulan kamu datang ke sini, aku mau minta tolong sama kamu buat jagain Elvan di sini. Nanti jam sembilan aku dan Jani mau dinner."Samuel lantas menyunggingkan bibirnya. "Beber aja dugaan gue. Pasti, bakalan disuruh jagain Elvan." Ia pun mendengus kasar.Rayh

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Samuel Protes

    Sudah tiba di Bali ….Suasana yang indah, yang akhirnya bisa Jani rasakan lagi setelah sekian lama tak pernah mengunjungi tempat itu. Betapa bahagianya ia akhirnya bisa liburan bersama keluarga kecilnya.“Bagus banget pemandangannya. Udah lama banget nggak pernah ke sini. Banyak perubahan juga,” ucap Jani sembari memandang pantai yang indah dan bersih di depan matanya.Tangan Rayhan kemudian melingkar di pinggang Jani, menghampiri perempuan itu setelah menidurkan Elvan di kamar sebab anak itu masih tidur dengan lelapnya.“Makasih ya, Mas. Udah bawa aku dan Elvan ke sini. Seneng banget akhirnya bisa liburan lagi,” ucap Jani berterima kasih kepada suaminya itu.Cup!Rayhan mencium pipi Jani. “Sama-sama. Aku juga sama, seneng akhirnya bisa bawa kamu dan Elvan liburan ke tempat yang cukup jauh. Biasanya keliling mall atau taman saja. Maafin, karena terlalu sibuk dan lupa liburan.”

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Thank You, for Serving Me

    Jani membuka sendiri lingerie yang ia kenakan di depan Rayhan yang sudah tak sabar ingin mendekap tubuh perempuan itu.“Eits!” Jani menahan tangan Rayhan yang hendak menyentuh dirinya.Rayhan mengerutkan keningnya bingung. “Kenapa lagi, hm?” tanyanya kemudian.Jani hanya tersenyum. Ia kemudian memiringkan kepalanya lalu duduk di atas paha Rayhan. Melingkarkan tangannya di ceruk leher Rayhan dan memulai lebih dulu ciumannya bersama dengan suaminya itu.Tangan Rayhan mengusap sensual punggung Jani yang sudah telanjang. Membuat perempuan itu menggeliat hangat merasakan sentuhan yang dibuat oleh Rayhan kepadanya.“Eumh ….” Jani mendesah lirih. Ia kemudian melepaskan ciuamannya itu lalu menatap penuh wajah Rayhan dengan mata yang sudah gelap oleh kabut gairah.Rayhan kemudian meraup pucuk merah muda milik perempuan itu dan meremasnya bagian yang menganggur.“Ough

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Sesuatu yang Dilupakan Jani

    Dua hari kemudian, Rayhan sudah kembali ke Jakarta. Membawakan banyak oleh-oleh untuk anak dan istrinya.Cup!Jani lantas terkejut karena Rayhan datang dengan tiba-tiba lalu mencium pipinya. “Mas Rayhan! Aku pikir siapa tadi, astaga! Bikin aku kaget aja.”Jani memukul pelan lengan suaminya karena kesal dan juga terkejut. Bila ia tengah memegang sesuatu, mungkin benda itu akan melayang ke kepala Rayhan. Beruntung, perempuan itu hanya sedang duduk sembari menonton televisi.Rayhan lantas terkekeh pelan. “Aku pikir kamu lagi tidur. Makanya aku cium biar bangun.”Jani mengerucutkan bibirnya. “Mana ada tidur sambil duduk. Kecuali di dalam kendaraan.”Rayhan kembali terkekeh. Ia kemudian memberikan lima paper bag kepada perempuan itu. “Semua yang aneh-aneh yang belum pernah kamu temui, aku beli.”Jani terperangah kemudian membuka satu persatu paper bag tersebut. “Woah! Banyak b

  • Naik Ranjang Kakak Ipar Kejam   Harusnya sudah Hilang

    Dua tahun kemudian …. Tidak terasa, usia Elvan pun sudah memasuki dua tahun. Sudah pintar bicara meski masih tak jelas bicara apa akan tetapi orang-orang terdekatnya paham apa yang dikatakan oleh anak kecil itu. “Elvan sudah besar, sudah pintar. Berhenti ASI pun sangat pintar ya, Nak.” Anak kecil itu memang sudah disapih sebelum usianya dua tahun. Hanya sampai dua puluh bulan saja, Elvan sudah berhenti menyusui. Jani sangat lega, karean Elvan tidak terlalu rewel saat berhenti menyusui. “Morning,” sapa Rayhan kemudian mencium pipi Jani dan menerbitkan senyumnya. “Pagi. Mau berangkat sekarang, Mas?” tanya Jani kepada suaminya itu. Rayhan melihat jam yang melingkar di tangannya lalu mengangguk. “Hanya dua hari kok. Nggak akan lama. Atau mau ikut aja?” Jani menggelengkan kepalanya. “Nggak deh, Mas. Aku sama Elvan nunggu di rumah aja.” Rayhan harus pergi ke Malang selama dua hari di sana untuk menyelesaikan program yang sudah ia selesaikan dan perlu diinstalasi ulang agar bisa bero

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status