Share

BAB 3 Tawaran Alden

Penulis: Gz
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-13 20:36:57

Setelah pertemuan anehnya dengan Alden, Fadil melanjutkan perjalanannya lebih dalam ke hutan. Langkahnya terasa lebih ringan, meski pikirannya masih dipenuhi pertanyaan tentang necromancer itu.

"Kenapa dia bisa santai aja ngobrol sama orang asing di tengah hutan? Terus, kenapa dia nggak langsung ngebunuhku? Biasanya karakter kayak gitu kan suka brutal…" gumamnya sendiri.

Tiba-tiba, suara dari belakang membuatnya tersentak.

"Aku masih di sini, kau tahu?"

Fadil hampir tersandung kakinya sendiri. Ia berbalik dan menemukan Alden berdiri tak jauh darinya, tangan terlipat dengan ekspresi datarnya.

"Kamu ngikutin aku?!"

"Aku hanya ingin tahu sesuatu," jawab Alden, tanpa mengubah ekspresinya.

"Kalau mau nanya alamat rumah, maaf, aku sendiri juga nyasar," kata Fadil, mencoba mencairkan suasana.

Alden mengabaikan candaan itu. "Aku penasaran… Kenapa kau ada di sini sendirian? Kau bukan penduduk desa biasa, bukan?"

Fadil menghela napas. "Jujur? Aku memang bukan orang biasa. Aku pengen jadi lebih kuat. Tapi sejauh ini, rasanya aku malah kayak calon korban berikutnya di novel horor."

Alden menatapnya sejenak sebelum berkata, "Kalau kau ingin menjadi lebih kuat… bagaimana kalau aku memberimu sedikit bantuan?"

Fadil menatapnya curiga. "Bantuan? Maksudnya… kamu mau ngajarin aku sihir necromancy? Karena, jujur aja, aku lebih tertarik bisa bikin api daripada bangkitin mayat."

Alden mengangkat satu alisnya. "Aku tidak mengajar orang sembarangan. Tapi aku bisa memberimu sesuatu yang bisa meningkatkan kemampuanmu… jika kau sanggup menanggung risikonya."

Fadil mundur selangkah. "Oke, oke, kalimat itu barusan kedengeran kayak awal dari kesepakatan sama iblis."

Alden menghela napas. "Ini bukan kontrak iblis, bocah. Aku hanya ingin tahu apakah kau cukup kuat untuk menerima berkah kekuatan gelap tanpa dihancurkan olehnya."

Fadil memiringkan kepalanya. "Hmm… kedengerannya menarik, tapi juga berbahaya. Ini semacam ujian, ya?"

Alden mengangguk. "Bisa dibilang begitu."

Fadil berpikir sejenak. Dia ingin menjadi lebih kuat, itu pasti. Tapi menerima kekuatan dari seorang necromancer? Itu seperti bermain api sambil menggenggam bensin.

Tapi di sisi lain… siapa tahu, ini bisa jadi kesempatan yang tidak datang dua kali.

Dengan napas dalam, Fadil menatap Alden dengan serius.

"Oke. Aku terima tantanganmu. Tapi kalau aku berubah jadi zombie gara-gara ini, aku bakal ngehantui kamu seumur hidup."

Alden menatapnya dengan ekspresi datar. "Zombi tidak punya kesadaran untuk menghantui orang."

Fadil menghela napas. "Yah, setidaknya biarkan aku bercanda sebelum mati."

Alden hanya mengangkat tangannya, dan tiba-tiba, cahaya ungu samar muncul di telapak tangannya.

"Baiklah. Mari kita mulai."

Dengan itu, Fadil merasa dirinya baru saja melangkah ke dalam sesuatu yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.

Angin dingin berhembus saat Fadil menatap cahaya ungu yang berputar-putar di telapak tangan Alden. Udara di sekeliling mereka mendadak terasa lebih berat, seolah-olah hutan itu sendiri menahan napas.

"Aku hanya akan memberimu satu kesempatan," kata Alden dengan suara datar. "Jika kau gagal, tubuhmu bisa hancur… atau lebih buruk."

Fadil menelan ludah. "Wah, kedengerannya nggak nyaman banget."

Alden mengabaikannya. Dia menggambar lingkaran dengan ujung jarinya di udara, meninggalkan jejak bercahaya yang membentuk pola rumit. Lambang itu berkedip-kedip, seakan memiliki kesadaran sendiri.

"Masuk ke dalam lingkaran ini," perintahnya.

Fadil ragu-ragu sejenak, tapi akhirnya melangkah maju. Begitu kakinya menyentuh lingkaran, hawa dingin langsung menjalar dari telapak kakinya ke seluruh tubuh. Seakan sesuatu mencoba merayap masuk ke dalam pikirannya.

"Apa yang akan terjadi?" tanya Fadil, merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.

Alden menatapnya tajam. "Ritual ini akan menguji batas jiwamu. Jika kau cukup kuat, kau akan mendapatkan kekuatan yang kau inginkan. Jika tidak… yah, setidaknya kau akan menjadi pengalaman yang menarik untukku."

Fadil mengerang. "Kamu ini guru yang baik atau psikopat, sih?"

Sebelum Alden bisa menjawab, lingkaran mulai bercahaya lebih terang. Tubuh Fadil menegang saat gelombang energi hitam menyelimuti dirinya. Pandangannya menjadi gelap, dan tiba-tiba, dia merasa ditarik ke dalam kehampaan.

Fadil membuka matanya di sebuah tempat yang aneh. Langit berwarna merah keunguan, dan tanah di bawahnya retak-retak seperti lava yang membeku. Di kejauhan, bayangan-bayangan bergerak dengan bentuk yang tak jelas.

"Kau akhirnya datang…"

Suara berat bergema dari segala arah. Fadil berbalik dan melihat sosok raksasa berjubah hitam dengan wajah tersembunyi di balik kabut gelap.

"Siapa… atau apa kau?" Fadil mencoba tetap tenang.

"Seseorang yang pernah berjalan di jalan yang sama sepertimu," kata sosok itu. "Dan kini, aku hanya bayangan yang menunggu penerus yang layak."

Fadil mengerutkan dahi. "Penerus? Maksudnya, aku bakal mewarisi sesuatu?"

Sosok itu mengangguk. "Kekuatan kegelapan yang kau cari… tapi dengan harga yang tidak murah."

Fadil menarik napas dalam. Ini adalah titik di mana dia harus memilih: maju dan menerima risiko, atau mundur dan tetap berada dalam batasnya.

Dia mengepalkan tangannya. "Aku akan mengambilnya."

Sosok itu tertawa, suaranya bergema di seluruh tempat. "Kalau begitu… bersiaplah!"

Tiba-tiba, bayangan-bayangan yang tadi jauh kini melesat ke arahnya dengan kecepatan mengerikan.

Dan ujian pun dimulai.

[Ding!]

Sistem Aktivasi: ‘Trial of the Abyss’ dimulai!

Fadil hanya sempat membaca notifikasi itu sekilas sebelum bayangan-bayangan hitam menerjangnya dari segala arah. Mereka bergerak tanpa bentuk yang jelas, seperti asap pekat yang bisa berubah wujud kapan saja.

Fadil mengangkat tangannya refleks, tapi—

Whoosh!

Salah satu bayangan melesat ke arahnya dengan kecepatan luar biasa! Dia mencoba menghindar, tapi serangan itu menembus tubuhnya begitu saja. Tidak ada rasa sakit, tapi dadanya terasa berat, seperti ada sesuatu yang menghisap energinya.

Sistem:

[Peringatan! Jiwa Anda sedang diserap!]

“Mampus…” Fadil menggertakkan giginya. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi semakin banyak bayangan yang menempel padanya, semakin lemah dia rasakan tubuhnya.

"Aku tidak bisa kalah di sini!"

Sistem:

[Opsi Tindakan Terbuka!]

1. Melawan dengan kemauan keras (+10% Resistensi Jiwa)

2. Mencoba memahami esensi bayangan (+5% Pemahaman Kegelapan)

3. Menggunakan energi dalam tubuh untuk melepaskan diri (-15% Stamina)

Fadil langsung memilih opsi pertama. Dia menggertakkan giginya dan berusaha melawan dorongan untuk menyerah.

[Resistensi Jiwa meningkat!]

Tiba-tiba, sesuatu dalam dirinya berubah. Penglihatannya yang awalnya gelap mulai terbuka, dan bayangan-bayangan itu tak lagi menempel sekuat tadi.

[Analisis Sistem…]

[Entitas bayangan ini bukanlah makhluk hidup, tetapi ujian mental yang akan mencerminkan ketakutan terdalam Anda.]

Fadil terdiam. "Ketakutan terdalam, huh?"

Saat itu juga, bayangan-bayangan itu mulai berubah bentuk. Dari kabut tak jelas, kini mereka menjadi sosok yang lebih nyata—dan lebih mengerikan.

Di depan Fadil, muncul dirinya sendiri. Tapi versi ini jauh berbeda.

Matanya kosong, kulitnya pucat, dan senyumnya… bengkok.

"Apa gunanya menjadi lebih kuat?" suara Fadil yang lain berbisik. "Pada akhirnya, kau hanya akan sendirian."

Sistem:

[Peringatan! Mental Anda sedang diuji!]

Fadil mengepalkan tinjunya. Ini bukan sekadar pertempuran fisik. Ini adalah pertempuran melawan dirinya sendiri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 4 Ujian Terakhir?

    [Ding!]Sistem Peringatan: Mental Anda sedang mengalami tekanan tinggi!Fadil menatap sosok dirinya yang lain—bayangan kelam yang mencerminkan ketakutannya. Mata kosong itu menatapnya, penuh cibiran dan rasa jijik."Kau pikir akan menjadi kuat?" Suara sosok itu terdengar serak, penuh kepahitan. "Lihatlah dirimu… masih ragu, masih takut."Fadil mengepalkan tangannya. Dia tahu ini hanya ujian, tetapi tekanan yang dia rasakan nyata. Bayangan itu tidak hanya berbicara—ia menyusup ke dalam pikirannya, menggali ketakutan yang bahkan tak berani ia akui.[Opsi Tindakan Terbuka!]1. Menyerang bayangan dengan kekuatan penuh (-20% Stamina)2. Menyangkal kata-kata bayangan itu (+5% Kemauan)3. Menerima dan menghadapi ketakutan itu (+15% Pemahaman Jiwa)Fadil menarik napas dalam. Menyerang mungkin solusi tercepat, tapi dia sadar ini bukan sekadar pertempuran fisik. Jika ini adalah uji mental, maka dia harus menghadapi ketakutannya, bukan menghindarinya."Aku tahu siapa diriku," katanya, memilih op

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 5 Ujian Sebenarnya

    Fadil jatuh ke dalam kehampaan.Tidak ada cahaya, tidak ada suara. Hanya kegelapan absolut yang menelannya. Tubuhnya terasa ringan, seolah melayang di antara dimensi yang tak berujung.[Ding! Anda Memasuki ‘Abyss Sejati’] [Efek Lingkungan: Tidak Diketahui] [HP Regenerasi: Terhenti] [Skill Tertentu: Dinonaktifkan]Fadil mengerutkan kening. Semua sistem yang biasanya membantunya kini seakan kehilangan kendali.Tiba-tiba, kegelapan di sekelilingnya mulai bergerak. Seperti kabut hitam yang hidup, perlahan-lahan membentuk sesuatu.Sosok itu muncul—tinggi, berwibawa, dengan mata merah menyala seperti bara api. Jubah panjangnya seolah terbuat dari bayangan itu sendiri."Selamat datang, Pewaris Kegelapan," suara itu menggema, dalam dan berlapis, seolah berasal dari ribuan jiwa yang terperangkap.Fadil berdiri dengan hati-hati. "Siapa kau?"Sosok itu tersenyum tipis. "Aku adalah Wali Abyss. Yang menjaga gerbang ini... dan yang akan menguji apakah kau pantas melangkah lebih jauh."Fadil mengepa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    Bab 6 Pedang Baru

    [Ding! Level Naik: +5] [Ding! Hadiah Ujian: Pedang Abyssal Eclipse diperoleh!] Fadil menatap layar sistem di depannya. Lima level dalam sekali lonjakan? Itu peningkatan yang gila. Tapi lebih dari itu... Ia menunduk, melihat pedang baru yang kini berada di tangannya. Abyssal Eclipse—bilah hitam legam dengan ukiran cahaya merah di sepanjang bilahnya. Energinya begitu kuat hingga udara di sekelilingnya bergetar. “Senjata yang cocok untuk seseorang yang telah menaklukkan kegelapan.” Wali Abyss berdiri di kejauhan, mengamati dengan mata tajam. Fadil menggenggam pedangnya erat. Tapi saat itu juga—[ Ding! Efek Samping: Kutukan Abyss Mulai Aktif...] Tiba-tiba, tubuhnya terasa berat. Bayangan merayap dari ujung jarinya, menjalar naik ke lengannya. "Agh...!" Fadil terhuyung, keringat dingin membasahi wajahnya. [Ding! Efek Kutukan: Kontrol Diri Berkurang 15%] Ia merasakan dorongan yang tidak wajar—sebuah keinginan untuk menebas, menghancurkan, menghabisi apa pun di depannya. "Kegel

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 7 Kemunculan Var'Zeth

    Fadil berdiri di tengah kehancuran. Nafasnya berat, keringat bercampur dengan sisa energi abyss yang masih berdenyut di tubuhnya. Dia menatap ke depan—makhluk-makhluk abyss telah lenyap, namun bayangan besar yang mengamatinya masih ada."Kau telah memilih jalan yang menarik, Fadil..."Sosok misterius itu akhirnya melangkah maju. Ia tinggi, diselimuti jubah hitam yang seolah menyatu dengan kegelapan di sekitarnya. Matanya merah menyala, penuh kebijaksanaan dan bahaya."Siapa kau?" tanya Fadil, menyiapkan Abyssal Eclipse.Sosok itu tersenyum tipis. "Aku? Aku adalah pemilik asli kekuatan yang kini kau gunakan."Jantung Fadil berdegup lebih cepat. Sebelum ia bisa merespons, sosok itu mengangkat tangannya—dan tiba-tiba, kegelapan di sekeliling mereka berputar, membentuk domain yang asing.[Ding! Domain Abyssal Terbuka: Singgasana Kehampaan]"Jika kau ingin menggunakan kekuatan ini, kau harus membuktikan bahwa kau layak. Tunjukkan padaku, apakah kau akan menjadi Penguasa Abyss, atau hanya b

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 8 Pertemuan Tak Terduga

    [Ding! Ujian Selesai! Keluar dari Domain Abyss...]WOOSH!Fadil merasakan gravitasi menarik tubuhnya kembali ke dunia nyata. Sensasi dingin abyss menghilang, digantikan oleh angin sejuk dan aroma tanah basah.Ia berdiri di sebuah hutan yang sunyi, cahaya bulan menyinari tubuhnya yang berbalut energi kegelapan.Di depannya, Alden bersandar di pohon dengan tangan bersedekap. "Hmph. Kau kembali lebih cepat dari yang kuduga."Fadil menatap tangannya. Bayangan di sekelilingnya bergerak mengikuti kehendaknya, seperti makhluk hidup yang siap menjalankan perintahnya.Sebuah notifikasi muncul di benaknya.[Ding! Status Diperbarui!]Nama: FadilLevel: 65Gelar: Abyss SovereignSkill Baru: Abyssal Sovereignty, Abyssal Phantom StepMata Fadil membelalak. Naik lebih dari 30 level? Kekuatan ini jauh melampaui ekspektasinya.Alden mendengus. "Jadi, bagaimana rasanya menjadi Penguasa Abyss?"Fadil tersenyum tipis. "Seperti dunia ini akhirnya ada di genggamanku."Namun sebelum Alden sempat merespons—

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 9 Jenderal Penghianatan

    Fadil dan Lily tiba di sebuah kota kecil di perbatasan Kerajaan Aurelia yang masih berada di bawah kendali kerajaan. Malam sudah larut, dan sebelum melanjutkan misi, mereka memutuskan untuk menginap di penginapan sederhana.Saat masuk ke dalam, mereka disambut oleh pemilik penginapan, seorang wanita tua dengan senyum ramah. "Selamat datang! Kalian pasangan muda yang ingin menginap?"Lily langsung tersedak air liurnya. "H-Hah?! Kami bukan pasangan!"Fadil tetap tenang dan hanya mengangkat alis. "Dua kamar, kalau boleh."Wanita tua itu terkekeh. "Maaf, nak, hanya ada satu kamar tersisa. Tapi jangan khawatir, ranjangnya cukup besar untuk berdua."Lily membeku di tempat, wajahnya memerah. "A-Apa nggak ada opsi lain?!"Fadil hanya menghela napas. "Baiklah, satu kamar saja."Di dalam kamar, Lily menatap Fadil dengan tatapan curiga. "Kamu nggak bakal aneh-aneh, kan?"Fadil duduk di kursi dan menatapnya datar. "Tenang, aku lebih takut sama musuh daripada kamu."Lily cemberut. "Huh, dasar ngga

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24
  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 10 Pertarungan Sengit

    Fadil menatap tajam ke arah Roderic, yang berdiri dengan percaya diri di atas genteng kota. Angin pagi bertiup kencang, membuat jubah mereka berkibar.[Ding! Quest Diperbarui!]Judul Quest: Duel di Atap!Target: Kalahkan Jenderal Roderic dalam pertarungan langsung!Hadiah: +700 EXP, "Shadow Cloak"Roderic menghunus pedangnya, bilah peraknya berkilat diterpa matahari. "Aku akui, kau cukup cepat, tapi menangkapku adalah hal yang berbeda!"Tanpa aba-aba, Roderic melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa! Fadil mengangkat pedangnya untuk menangkis—Clang! Benturan keras menggema di udara!Fadil hampir terdorong ke belakang, tapi dia segera mengaktifkan [Wall Run], melompat ke dinding sebelahnya, lalu menyerang balik dari sisi yang tidak terduga![Ding! Serangan Mendadak Berhasil!]Roderic terkejut, tapi masih sempat menangkis—Clang! Clang! Percikan api muncul dari setiap benturan pedang mereka!Di bawah, Lily akhirnya berhasil keluar dari tumpukan jerami dan melihat pertarungan di atas.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-25
  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 1 Awal Segalanya

    Malam itu dingin dan kelam. Angin berembus kencang, menyapu reruntuhan rumah-rumah reyot di pinggiran kota Eldoria. Di antara kegelapan itu, seorang pemuda berusia tujuh belas tahun berjalan tertatih di jalan berbatu, tubuhnya penuh luka dan bajunya compang-camping. Nama pemuda itu adalah Fadil, seorang yatim piatu yang hidup dalam kerasnya dunia sejak kecil.Fadil menggertakkan giginya menahan sakit. Hari itu, ia baru saja dihajar oleh sekelompok preman pasar karena dianggap mencuri sepotong roti. Padahal, roti itu diberikan oleh seorang pedagang tua yang kasihan padanya. Namun, hukum jalanan tidak mempedulikan kebenaran.Yang lemah hanya akan diinjak-injak."Aku harus menjadi kuat…" gumamnya dengan suara serak.Tiba-tiba, rasa sakit yang luar biasa menyerang kepalanya. Seolah ada sesuatu yang terbakar di dalam otaknya. Pandangannya kabur, napasnya tersengal. Saat Fadil hendak jatuh ke tanah, sebuah suara dingin menggema di kepalanya.[Selamat datang, pengguna baru. Sistem Leveling t

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13

Bab terbaru

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 10 Pertarungan Sengit

    Fadil menatap tajam ke arah Roderic, yang berdiri dengan percaya diri di atas genteng kota. Angin pagi bertiup kencang, membuat jubah mereka berkibar.[Ding! Quest Diperbarui!]Judul Quest: Duel di Atap!Target: Kalahkan Jenderal Roderic dalam pertarungan langsung!Hadiah: +700 EXP, "Shadow Cloak"Roderic menghunus pedangnya, bilah peraknya berkilat diterpa matahari. "Aku akui, kau cukup cepat, tapi menangkapku adalah hal yang berbeda!"Tanpa aba-aba, Roderic melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa! Fadil mengangkat pedangnya untuk menangkis—Clang! Benturan keras menggema di udara!Fadil hampir terdorong ke belakang, tapi dia segera mengaktifkan [Wall Run], melompat ke dinding sebelahnya, lalu menyerang balik dari sisi yang tidak terduga![Ding! Serangan Mendadak Berhasil!]Roderic terkejut, tapi masih sempat menangkis—Clang! Clang! Percikan api muncul dari setiap benturan pedang mereka!Di bawah, Lily akhirnya berhasil keluar dari tumpukan jerami dan melihat pertarungan di atas.

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 9 Jenderal Penghianatan

    Fadil dan Lily tiba di sebuah kota kecil di perbatasan Kerajaan Aurelia yang masih berada di bawah kendali kerajaan. Malam sudah larut, dan sebelum melanjutkan misi, mereka memutuskan untuk menginap di penginapan sederhana.Saat masuk ke dalam, mereka disambut oleh pemilik penginapan, seorang wanita tua dengan senyum ramah. "Selamat datang! Kalian pasangan muda yang ingin menginap?"Lily langsung tersedak air liurnya. "H-Hah?! Kami bukan pasangan!"Fadil tetap tenang dan hanya mengangkat alis. "Dua kamar, kalau boleh."Wanita tua itu terkekeh. "Maaf, nak, hanya ada satu kamar tersisa. Tapi jangan khawatir, ranjangnya cukup besar untuk berdua."Lily membeku di tempat, wajahnya memerah. "A-Apa nggak ada opsi lain?!"Fadil hanya menghela napas. "Baiklah, satu kamar saja."Di dalam kamar, Lily menatap Fadil dengan tatapan curiga. "Kamu nggak bakal aneh-aneh, kan?"Fadil duduk di kursi dan menatapnya datar. "Tenang, aku lebih takut sama musuh daripada kamu."Lily cemberut. "Huh, dasar ngga

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 8 Pertemuan Tak Terduga

    [Ding! Ujian Selesai! Keluar dari Domain Abyss...]WOOSH!Fadil merasakan gravitasi menarik tubuhnya kembali ke dunia nyata. Sensasi dingin abyss menghilang, digantikan oleh angin sejuk dan aroma tanah basah.Ia berdiri di sebuah hutan yang sunyi, cahaya bulan menyinari tubuhnya yang berbalut energi kegelapan.Di depannya, Alden bersandar di pohon dengan tangan bersedekap. "Hmph. Kau kembali lebih cepat dari yang kuduga."Fadil menatap tangannya. Bayangan di sekelilingnya bergerak mengikuti kehendaknya, seperti makhluk hidup yang siap menjalankan perintahnya.Sebuah notifikasi muncul di benaknya.[Ding! Status Diperbarui!]Nama: FadilLevel: 65Gelar: Abyss SovereignSkill Baru: Abyssal Sovereignty, Abyssal Phantom StepMata Fadil membelalak. Naik lebih dari 30 level? Kekuatan ini jauh melampaui ekspektasinya.Alden mendengus. "Jadi, bagaimana rasanya menjadi Penguasa Abyss?"Fadil tersenyum tipis. "Seperti dunia ini akhirnya ada di genggamanku."Namun sebelum Alden sempat merespons—

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 7 Kemunculan Var'Zeth

    Fadil berdiri di tengah kehancuran. Nafasnya berat, keringat bercampur dengan sisa energi abyss yang masih berdenyut di tubuhnya. Dia menatap ke depan—makhluk-makhluk abyss telah lenyap, namun bayangan besar yang mengamatinya masih ada."Kau telah memilih jalan yang menarik, Fadil..."Sosok misterius itu akhirnya melangkah maju. Ia tinggi, diselimuti jubah hitam yang seolah menyatu dengan kegelapan di sekitarnya. Matanya merah menyala, penuh kebijaksanaan dan bahaya."Siapa kau?" tanya Fadil, menyiapkan Abyssal Eclipse.Sosok itu tersenyum tipis. "Aku? Aku adalah pemilik asli kekuatan yang kini kau gunakan."Jantung Fadil berdegup lebih cepat. Sebelum ia bisa merespons, sosok itu mengangkat tangannya—dan tiba-tiba, kegelapan di sekeliling mereka berputar, membentuk domain yang asing.[Ding! Domain Abyssal Terbuka: Singgasana Kehampaan]"Jika kau ingin menggunakan kekuatan ini, kau harus membuktikan bahwa kau layak. Tunjukkan padaku, apakah kau akan menjadi Penguasa Abyss, atau hanya b

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    Bab 6 Pedang Baru

    [Ding! Level Naik: +5] [Ding! Hadiah Ujian: Pedang Abyssal Eclipse diperoleh!] Fadil menatap layar sistem di depannya. Lima level dalam sekali lonjakan? Itu peningkatan yang gila. Tapi lebih dari itu... Ia menunduk, melihat pedang baru yang kini berada di tangannya. Abyssal Eclipse—bilah hitam legam dengan ukiran cahaya merah di sepanjang bilahnya. Energinya begitu kuat hingga udara di sekelilingnya bergetar. “Senjata yang cocok untuk seseorang yang telah menaklukkan kegelapan.” Wali Abyss berdiri di kejauhan, mengamati dengan mata tajam. Fadil menggenggam pedangnya erat. Tapi saat itu juga—[ Ding! Efek Samping: Kutukan Abyss Mulai Aktif...] Tiba-tiba, tubuhnya terasa berat. Bayangan merayap dari ujung jarinya, menjalar naik ke lengannya. "Agh...!" Fadil terhuyung, keringat dingin membasahi wajahnya. [Ding! Efek Kutukan: Kontrol Diri Berkurang 15%] Ia merasakan dorongan yang tidak wajar—sebuah keinginan untuk menebas, menghancurkan, menghabisi apa pun di depannya. "Kegel

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 5 Ujian Sebenarnya

    Fadil jatuh ke dalam kehampaan.Tidak ada cahaya, tidak ada suara. Hanya kegelapan absolut yang menelannya. Tubuhnya terasa ringan, seolah melayang di antara dimensi yang tak berujung.[Ding! Anda Memasuki ‘Abyss Sejati’] [Efek Lingkungan: Tidak Diketahui] [HP Regenerasi: Terhenti] [Skill Tertentu: Dinonaktifkan]Fadil mengerutkan kening. Semua sistem yang biasanya membantunya kini seakan kehilangan kendali.Tiba-tiba, kegelapan di sekelilingnya mulai bergerak. Seperti kabut hitam yang hidup, perlahan-lahan membentuk sesuatu.Sosok itu muncul—tinggi, berwibawa, dengan mata merah menyala seperti bara api. Jubah panjangnya seolah terbuat dari bayangan itu sendiri."Selamat datang, Pewaris Kegelapan," suara itu menggema, dalam dan berlapis, seolah berasal dari ribuan jiwa yang terperangkap.Fadil berdiri dengan hati-hati. "Siapa kau?"Sosok itu tersenyum tipis. "Aku adalah Wali Abyss. Yang menjaga gerbang ini... dan yang akan menguji apakah kau pantas melangkah lebih jauh."Fadil mengepa

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 4 Ujian Terakhir?

    [Ding!]Sistem Peringatan: Mental Anda sedang mengalami tekanan tinggi!Fadil menatap sosok dirinya yang lain—bayangan kelam yang mencerminkan ketakutannya. Mata kosong itu menatapnya, penuh cibiran dan rasa jijik."Kau pikir akan menjadi kuat?" Suara sosok itu terdengar serak, penuh kepahitan. "Lihatlah dirimu… masih ragu, masih takut."Fadil mengepalkan tangannya. Dia tahu ini hanya ujian, tetapi tekanan yang dia rasakan nyata. Bayangan itu tidak hanya berbicara—ia menyusup ke dalam pikirannya, menggali ketakutan yang bahkan tak berani ia akui.[Opsi Tindakan Terbuka!]1. Menyerang bayangan dengan kekuatan penuh (-20% Stamina)2. Menyangkal kata-kata bayangan itu (+5% Kemauan)3. Menerima dan menghadapi ketakutan itu (+15% Pemahaman Jiwa)Fadil menarik napas dalam. Menyerang mungkin solusi tercepat, tapi dia sadar ini bukan sekadar pertempuran fisik. Jika ini adalah uji mental, maka dia harus menghadapi ketakutannya, bukan menghindarinya."Aku tahu siapa diriku," katanya, memilih op

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 3 Tawaran Alden

    Setelah pertemuan anehnya dengan Alden, Fadil melanjutkan perjalanannya lebih dalam ke hutan. Langkahnya terasa lebih ringan, meski pikirannya masih dipenuhi pertanyaan tentang necromancer itu."Kenapa dia bisa santai aja ngobrol sama orang asing di tengah hutan? Terus, kenapa dia nggak langsung ngebunuhku? Biasanya karakter kayak gitu kan suka brutal…" gumamnya sendiri.Tiba-tiba, suara dari belakang membuatnya tersentak."Aku masih di sini, kau tahu?"Fadil hampir tersandung kakinya sendiri. Ia berbalik dan menemukan Alden berdiri tak jauh darinya, tangan terlipat dengan ekspresi datarnya."Kamu ngikutin aku?!""Aku hanya ingin tahu sesuatu," jawab Alden, tanpa mengubah ekspresinya."Kalau mau nanya alamat rumah, maaf, aku sendiri juga nyasar," kata Fadil, mencoba mencairkan suasana.Alden mengabaikan candaan itu. "Aku penasaran… Kenapa kau ada di sini sendirian? Kau bukan penduduk desa biasa, bukan?"Fadil menghela napas. "Jujur? Aku memang bukan orang biasa. Aku pengen jadi lebih

  • Naik Level : Dari Nol Jadi Legenda    BAB 2 Melawan Bandit

    Fadil menahan napas di balik semak-semak, matanya tidak lepas dari dua bandit yang tengah mengamati area sekitar. Ia bisa merasakan detak jantungnya semakin cepat, dadanya naik turun karena ketegangan."Kita harus bergerak cepat sebelum ada petualang lain yang datang," ujar pria berbaju kulit."Kalau memang ada pemula yang membunuh Rabid Fang, dia pasti masih di sekitar sini. Kita tangkap saja dan lihat apakah dia punya sesuatu yang berharga," sahut pria bersenjata busur.Fadil menggertakkan giginya. Tidak ada waktu untuk ragu. Jika ia tetap bersembunyi terlalu lama, mereka mungkin akan menemukannya. Namun, jika ia bertindak gegabah, ia bisa terbunuh.Ia menimbang pilihannya. Kabur adalah opsi aman, tetapi kemungkinan mereka akan mengejarnya. Mengintai bisa memberi lebih banyak informasi, tapi juga berisiko ditemukan. Menyerang lebih dulu? Itu mungkin pilihan paling berbahaya, tetapi juga bisa menjadi kejutan bagi mereka.'Aku tidak bisa terus lari… Aku harus belajar menghadapi lawan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status