Share

57

POV Dinda

"Maa," kata Papa. Tapi Mama mengabaikannya. Mama memandangku sekilas dan kembali bicara. Aku yakin sekali setelah Mama selesai bicara, aku pasti bakal diomelin karena bohongi Mama. Mama pasti akan bertanya pada Simbok aku keluar rumah dari tadi apa gak.

"Halo, Mbok? Tolong masak kan buat Bapak ya, Mbok. Nanti sore kami pulang," ucap Mama yang membuatku begitu lega. Aku menghela napas. Syukurlah.

Setelah berkata begitu, Mama mematikan sambungan teleponnya, lalu dia memandangku.

"Kenapa wajahmu ketakutan begitu?" tanya Mama dengan sebelah mata menyipit. Aku menggeleng cepat.

"Ih, Ma-maa. Si-a-paaa, ju-ga, yang ketakutan? Alhamdulillah ya, Pa, Papa nanti sore udah boleh pulang," kataku. Ucapan Mama pada simbok tadi sudah menjelaskan semuanya bahwa dokter mengijinkan Papa pulang. Papa mengangguk diiringi senyuman.

"Alhamdulillah. Papa tidak suka di rumah sakit, Din. Lebih baik Papa di rumah, ada kamu sama Mamamu."

Aku memeluk lengan Papa dan tersenyum.

"Iya, Pa." Aku menganggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tiny Prihono
adik nya angga itu....
goodnovel comment avatar
Desna Echa
adeknya angga kali......
goodnovel comment avatar
Rina Ma Ravael
pasti adik nya angga,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status