Share

64

POV Dinda

"Eh, Din-daaa, sudah rapi saja, Nak," kata Mama saat aku mendekat ke arahnya. Aku menggeser kursi ke belakang lalu duduk di samping Mama.

"Iya, Ma, hari ini pengumuman lulus enggaknya." Aku mencomot tempe goreng di piring, mengunyahnya perlahan. Aku tersenyum kecil pada Papa yang berjalan kemari.

"Pagi, Papa?" Sapaku.

"Pagi juga, Sa-yang." Ia mendekat lalu mengusap sayang kepalaku. Papa tersenyum memperhatikanku.

"Cantiknya anak Papa pakai jilbab." Pujinya sambil duduk.

Senyum kecil terulas di bibir Mama. "Ya cantik lah, Pa, kan anak Mama. Dinda itu cantik mirip mamanya," jawab Mama. Bibirnya lagi-lagi melekuk senyum. Aku senang melihat keduanya ceria seperti pagi ini. Hatiku masih sakit tapi aku menutupinya dengan senyuman. Aku gak mau Papa dan Mama kepikiran karena melihatku murung.

Dari awal aku sudah memutuskan cerai maka ya, cerai. Rasanya sesakit ini dan mau gak mau harus kuhadapi. Aku yakin sekali dengan berjalannya waktu, sakit ini pasti akan hilang.

"Papa senang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Siti Zaidah
yana kan istri angga ... jadi nggak usah tdk enak hati sama dinda ... patuhlah sama suamimu .... karakternya semua anak kecil semua ... kekanak kanaknya
goodnovel comment avatar
Ar Ni
segitunya membuat hancur hati seorang wanita yaa.....cerita ga ada hati banget
goodnovel comment avatar
Lilis Isnawati
kenapa harus gini sih ceritanya jadi males, bikin bad mood aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status