Share

Penghakiman Orang Luar

Terjatuh dan terbaring di jalanan, terasa dingin dan lengket akibat banjir darah dari tubuhnya. Sekujur tubuh mulai mati rasa namun tak satu pun dari mereka mau mengampuninya.

Satu persatu dari mereka melancarkan serangan, memukul, menendang bahkan ada juga yang menyerang dengan benda tajam ataupun balok kayu. Lagi dan lagi, proses itu berulang dengan kejam dan tanpa ampun.

Pria itu, Najendra hanya bisa diam dengan pasrah lantaran kekuatannya cenderung kembali tak stabil karena syok setelah ditusuk dari belakang sebelumnya.

"Ah .... aku akan mati sebentar lagi. Aku menyusul mereka lebih cepat dari dugaanku, ini situasi yang aneh."

Ucapan dalam benaknya mulai melantur, dengan wajah pucat yang tercerminkan dari genangan darah, dia tersenyum tipis, menertawakan dirinya yang lemah tak bertenaga.

“Mampus kau! Siapa suruh mengacaukan tempat tinggal kami dan membuat kehebohan?”

“Tidak hanya di Kota Purnama, Kota Lama juga jadi korban. Apa kau tahu perasaan kami?”

“Rumah kami hancur se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status