Share

Ritual Mengikat Jiwa

Tindakan agresif yang hanya memperdulikan lawan di depan mata, cenderung akan menunjukkan celah di samping ataupun bawah. Najendra memanfaatkan hal itu, lalu mencekik lehernya.

“Apakah ini cara ... pendekar bertarung? Caramu bertarung sama sekali tidak mencerminkannya.” Dengan suara serak, dia memaksa berbicara, Abimanyu bertanya sembari mengenggam tangan Najendra yang mencekik lehernya. Abimanyu hendak melepaskan tangan itu.

“Persetan dengan caraku bertarung. Salahmu sendiri yang terlalu percaya diri karena berpikir kau akan menang dengan mudah,” tutur Najendra, masa bodoh.

Di tengah hujan deras, masa hidup seorang prajurit kerajaan berada di ambang batas. Tangan yang mencekik lehernya semakin kuat namun Najendra tak bermaksud menghabisinya dengan cara seperti ini.

“Kau sudah memenggal kepala rekanku, jadi aku harus melakukan hal yang sama.”

Abimanyu kesulitan mengeluarkan tangannya dari lubang, dan dalam keadaan terpaksa dia pun memotong lengannya sendiri dengan ajian Saifi Ang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status