Share

Bab 106 Kata Mama

"Mungkin saja 'kan, Pa. Emm ... Ya sudah, kalau begitu aku permisi," ucap Stephen sembari bergegas pergi.

Tetapi, kemudian Sanjaya menahannya. "Kamu mau pergi ke mana lagi? Kerjaan di kantor masih banyak!"

"M-mmaksudnya mau pergi ke ruangan aku, Pa. Gitu. Boleh 'kan, Pa?"

"Tidak boleh. Kamu di sini dulu, Papa belum selesai bicara sama kamu!"

"Iya, Pa."

Stephen pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk menemui dokter itu. Tetapi, di samping itu ia juga merasa pusing dengan pekerjaan yang ada di kantor ini.

Seeettt! Tap ... Tap ... Tap ...

"Sepertinya aku mendengar suara orang lewat," gumam Stephen. Lalu, menoleh ke arah pintu.

Sanjaya pun mendengarnya. Ia bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju pintu. Namun, setelah ia membukanya ... Ternyata tidak ada siapapun di sana.

"Pa, Papa juga dengar suara langkah kaki?" tanya Stephen.

"Benar. Mungkin karyawan yang lewat," sahutnya.

Kemudian, Sanjaya kembali duduk di kursi untuk melanjutkan obrolan yang tadi.

***

Di tempat lain, Amanda yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status