Share

21. Jantung Aman

Olin masih terdiam dengan pandangan tidak percaya. Dia pikir Gevan hanya bercanda, tapi ternyata pria itu benar-benar serius dengan ucapannya.

"Om, mending saya balik kerja deh."

"Loh, kenapa?"

"Ya masa ke apartemen beneran?" Olin berdecak dengan kesal.

Bayangan akan kasur empuknya di rumah sudah membuatnya ingin segera tidur dan beristirahat. Namun semua itu sirna karena Gaven yang benar-benar menculiknya ke apartemen.

"Ayo, turun!"

"Nggak mau ih."

"Kamu takut?" Gevan menyeringai.

Olin menggenggam erat sabuk pengaman, "Ya gimana nggak takut? Om Gevan kan mesum!"

Gevan berdecak mendengar itu, "Sudah saya bilang jangan takut sama saya. Saya nggak akan ngapa-ngapain kamu. Orang kamu sakit gini masa saya apa-apain. Mana tega?"

"Om!"

"Bercanda, Sayang." Gevan tersenyum manis, "Ayo, turun!" ucapnya lagi yang langsung keluar dari mobil.

Mau tidak mau Olin menurut. Tubuhnya benar-benar lemas dan butuh untuk istirahat. Jangan pernah berpikir jika dia adalah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status