Di Park Central, Nanjing. Seorang lelaki berpakaian jas lengkap sedang berlari dengan kecepatan cepat menuju sebuah bangunan yang berjarak kurang dari 200m darinya. Ini adalah hari pertama Andri Chen bekerja di perusahaan baru, sebentar lagi dia akan telat, dia tidak ingin dipecat karena telat, jadi dia berlari dengan cepat.
Saat dia berlari sampai di parkiran terbuka Park Central, seorang wanita berpakaian bisnis tiba-tiba keluar dari sebuah kendaraan off-road. Andri terkejut, dia tidak bisa langsung berhenti, dia hanya bisa berteriak “Cepat minggir!”Wanita itu mendengarkannya dan menoleh kearahnya, melihat Andri yang berlari kearahnya, wanita itu ketakutan, insting membuat dia ingin menghindarinya tapi, ketika dia ingin memutarkan badannya, hak sepatunya tersangkut di celah lantai dan tidak bisa dikeluarkan.Kemudian, wanita berambut panjang ini kehilangan kendali, badannya mulai terjatuh kebelakang.Disaat badan Andri akan menabrak wanita berambut panjang ini, Andri tiba-tiba menjungkir balikkan badannya diudara, badannya yang kekar melakukan putaran 360 derajat diatas kepala wanita berambut panjang ini, ketika kedua kakinya menyentuh lantai, badan wanita tersebut juga terjatuh kearah punggungnya.Andri langsung membungkukkan badannya, badan wanita ini terjatuh di punggungnya, Andri takut wanita ini akan terjatuh dari punggungnya lalu tangannya tanpa disengajakan diletakan didada wanita itu untuk menahannya, gerakan baik hati ini malah mengundang kemarahan wanita ini “Dasar Preman! Lepaskan tanganmu!”Setelah mendengar perkataan itu, Andri baru menyadari bahwa kedua tangannya berada didada lembut wanita ini, dia bergegas melepaskan tangannya, tapi tak disangka setelah dia melepaskan tangannya, wanita itu terjatuh.“Aduh!” terdengar wanita itu mengerang kesakitan, badannya terjatuh dilantai.Andri langsung berbalik badan dan menjelaskan “Halo cantik, kamu yang menyuruhku melepaskannya, bukan salahku.”Disamping perkataannya, Andri melihat rok wanita itu terangkat, seluruh pemandangan dibawah rok wanita itu terlihat olehnya,Pemandangan yang membuat mukanya merah, Andri terhenti, dia berkata dalam hati "Wah! Wanita ini begitu terbuka? Tidak memakai apa-apa didalam?"Yuni Lin menelusuri pandangan Andri dan menyadari bahwa dia sedang menatapi bagian bawah tubuhnya, dan Yuni akhirnya mengerti mengapa ketika dia berlari dia merasakan selangkangannya adem, ternyata dia lupa memakai celana dalam karena terburu-buru keluar dari rumahnya.Setelah itu, muka Yuni merah dan panas, dia buru-buru menutup selangkangannya dengan tas LV nya, dan merapikan roknya, takut Andri melihat apa-apa lagi.Setelah merapikan roknya, Yuni menyadari bahwa Andri masih saja melirik pahanya “Dasar preman! Kamu masih lihat?”Andri melirik sekilas dan menghentikan tatapannya, wanita ini mempunyai rambut cokelat yang panjang dan tidak diikat, kulitnya lembut, matanya besar, dan giginya bagus, badannya hot, benar-benar adalah seorang wanita cantik yang menawan, ditambah lagi dengan kedua kakinya yang panjang dan menggoda, membuat Andri menelan air ludah, Andri telah datang ke Nanjing selama sebulan, baru pertama kali dia melihat wanita yang secantik ini.Bahkan tampang ketika dia marah juga begitu menawan.Tapi seberapapun cantiknya wanita ini, dia juga harus sopan, setidaknya tadi Andri sudah menolongnya sekali, jika tidak sekarang dia mungkin sudah dirumah sakit.Mendengar kata preman dari mulut wanita ini, Andri merasa kurang enak, dia juga bukan sengaja melihatnya, jadi Andri juga tidak sungkan-sungkan, dia tertawa dan menyindir “Preman? Preman yang dimaksud itu kamu? Kamu lihat dirimu sendiri, terlihat cantik tapi tidak memakai celana dalam dan pergi jalan-jalan, kamu sangat fashion sekali! Apakah ibumu mengetahui hal ini?”“Kamu——“ Yuni marah hingga mukanya merah, dia ingin melemparkan tasnya ke lelaki ini, tapi dia tidak melakukannya karena dia tahu jika dia melakukannya, maka tidak ada barang yang bisa menutupi bagian intimnya.Yuni melirik-lirik sekeliling, untung saja tidak begitu banyak orang di parkiran terbuka ini, jika tidak hari ini dia akan malu besar, ini adalah pertama kalinya bagian intimnya dilihat oleh seorang lelaki, terlebih adalah seorang lelaki asing.Ini semua sudah membuatnya tidak bisa mengangkatkan kepalanya, tapi perkataan Andri semakin membuatnya marah.Melihat jam kerja segera tiba, Yuni juga tidak mau mempedulikan Andri, dia hanya ingin meninggalkan tempat ini secepatnya, untuk menghindari lebih banyak orang melihatnya.Yuni berusaha untuk bangkit, perlahan dia berdiri dari lantai, setiap kali dia melangkah, pergelangan kaki kirinya sangatlah sakit, dia tau kakinya terseleo, tapi dia tetap berjalan dengan sedikit pincang untuk mencabut sepatu hak tingginya yang tersangkut, lalu memakainya, setelah itu berjalan kearah Park Central.Baru juga dia berjalan, Andri mengejar dari belakang, dan tertawa “Cantik, kamu pergi bekerja seperti ini? Apakah kamu tidak takut kelihatan oleh orang lain? Maukah aku kasih sebuah celana dalam? Jika kamu pergi bekerja seperti ini, bagaimana jika tiba-tiba datang bulan?”Yuni mendengar perkataannya, dia tiba-tiba berhenti dan berbalik melotot Andri, dengan marah dia berkata “Tidak ada hubungannya denganmu jika aku datang bulan atau tidak. Dan tolong menghilang dari hadapanku, jika tidak aku akan melapor ke polisi.”Setelah itu, tanpa menunggu pembalasan dari Andri, Yuni langsung berjalan ke arah gedung Park Central dan memasuki gedung tersebut.Melihat sosok yang semakin menjauh, dengan tidak sopannya, Andri berteriak “Eh, wanita cantik didepan sana, kamu boleh tidak memakai celana dalam tapi tidak boleh tidak sopan.”Ketika kata-kata itu dikeluarkan, ada banyak wanita disekitar gedung Park Central menoleh dan menatapi Andri dengan pandangan yang aneh.Andri terkejut melihatnya, dia berbicara sendiri “Waduh, tidak salah?! Sebanyak ini wanita yang tidak memakai celana dalam?”Setelah itu, Andri melihat jam tangan Rolex di tangannya dan berseru “Gawat! Sebentar lagi akan telat, hari ini adalah hari pertama bekerja, dan jika telat aku pasti akan dipecat!”Dia lalu bergegas lari memasuki gedung Park Central, setelah masuk, dia menyadari ada antrian panjang di pintu lift, jika dia mengantri, dia pasti akan telat, karena 5 menit lagi dia akan telat kerja, dia tidak ingin melakukan kesalahan karena terlambat karena mengantri lift, jika begitu dia akan susah untuk berdebat.Perusahaan baru Andri ada di lantai 25, jadi dia tidak mungkin akan berlari naik, sekarang hanya ada satu cara.Andri berjalan menuju lift nomor 4, dia tersenyum dan meminta maaf ke pengantri lift nomor 4 “Mohon maaf semuanya, aku adalah petugas maintenance dari perusahaan lift, perusahaan kami menerima panggilan dan mengatakan bahwa lift ini rusak dan harus segera melakukan perbaikan!”Semua orang mendengar perkataannya dan mulai mengeluh.“Apa benar? Perbaikan sekarang?”“Apakah tidak salah? Kami masih harus bergegas pergi kerja.”“Kapan perbaikannya selesai?”“……”Andri memotong keluhan mereka, dan berkata dengan sopan “Semuanya, aku juga tidak mengharapkan hal ini terjadi, tapi, demi keselamatan semua orang, aku hanya bisa meminta kerjasamanya.”Pada saat menjelaskan, Andri memasuki lift sendirian, ketika pintu lift ditutup, dia juga berterima kasih kepada orang-orang diluar lift “Terima kasih atas kerja sama Anda.”Ketika lift telah tertutup, Andri tersenyum, dan setelah sampai di lantai 25, dia melihat jam tangannya, masih ada waktu 2 menit lagi.Suara “Ding dong” berbunyi, baru saja pintu lift terbuka, Andri bergegas berjalan keluar dari lift dan berjalan ke resepsionis perusahaan Dairy Milk LTD, ketika dia bersiap untuk menekan sidik jari, pandangannya melihat ada seorang wanita yang berdiri didepannya, dia menoleh dan menyadari bahwa wanita didepan ini adalah wanita yang tidak memakai celana dalam tadi. Dia mengangkatkan kepala nya dan tersenyum “Hai! Cantik, kebetulan sekali, kamu juga bekerja disini?”Seusai dia berkata,gadis cantik diresepsionis langsung berjalan kemari dan bertindak sopan ketika melihat Yuni “Selamat pagi Manager Lin!”Mendengar perkataan ini, Andri terkejut senyumannya membeku, mulutnya berbisik “Manager Lin?”Andri merasa dirinya sudah tamat, baru hari pertama dia datang bekerja, dia sudah mungkin dipecat.Dia sudah satu bulan berada dikota Nanjing, dan dipecat 5 atau 6 kali, karena dia tidak mempunyai ijazah, dia hanya bisa melamar menjadi waiter, tapi belum 3 hari dia bekerja, istri bos pemilik restoran menggodanya dan ketahuan oleh bos, dan terakhir dipecat, sebelum pergi, dia masih dibilang pebinor.Andri merasa kulit istri bosnya cukup putih.Tidak ada cara lain, dia hanya bisa terus mencari pekerjaan.Pekerjaan keduanya, Andri tetap melamar menjadi waiter, belum juga dua hari, ada pelanggan yang menggodai seorang gadis yang merupakan rekan kerjanya, Andri tidak bisa menahannya dan dia sendiri membuat enam lelaki kekar masuk rumah sakit sehingga membuat restoran itu ganti rugi puluhan juta.Tapi untung saja sikapnya baik, jika tidak dia juga harus dipenjarakan beberapa hari.Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya membuat And
Orang yang mendorong pintu bernama Hendy Wang, tampangnya biasa saja, dia adalah sales bagian marketing, karena keadaan darurat, dia lupa mengetuk pintu, awalnya dia mengira bahwa Manager Wan berada di Kantor General Manager, tapi ternyata manager wanita baru yang berada didalam kantor, kantor ini dulunya milik Manager Wan.Tapi Hendy tidak mengira akan melihat pemandangan didepan ini.Meskipun Andri dan Yuni benar-benar tidak ada apa-apa, tapi posisi mereka sekarang membuat orang berpikir banyak.Andri bergegas mengeser mulutnya dari bagian sensitif Yuni, untuk menghindari karyawan lain melihatnya.Setelah dikejutkan oleh Hendy, bagian bawah nya kembali padam, jika ada apa-apa terjadi dengannya, dia akan kebiri Hendy.Andri dan Yuni bergegas berdiri, Yuni merapikan roknya dan mengangkat kepalanya lalu memarahi Hendy “Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu tidak mengetuk pintu sebelum masuk kedalam kantor?”H
Suara alarm yang keras membuat orang-orang di lobby bank tegang, dan mendengar kata merampok dari Andri, mereka bergegas meninggalkan bank.Hanya sekejap, lobby bank menjadi sepi.Si gendut ditendang oleh Andri dan terjatuh kelantai, dia baru menyadarinya, baru saja dia ingin menjelaskan, Andri langsung meninjunya.Tinjuan Andri sangatlah berat dan cepat, si gendut pusing setelah ditinju beberapa kali oleh Andri dan dia memeluk kepalanya mencoba untuk berdiri, Andri langsung memukulnya dan membuat dia terjatuh kembali.Melihat ini, 4 orang preman dibelakang si gendut bergegas ingin mencabut pisau di dalam bajunya, tapi sebelum mereka mengeluarkannya, Andri menendang salah satu preman itu dan membuat preman itu menabrak kedua preman yang lain, mereka bertiga terjatuh, dapat dibayangkan betapa kuatnya tendangan kaki Andri.Preman yang tersisa langsung mengayunkan pisaunya kearah Andri, Andri bergerak cepat, dia memutarkan badannya
Yuni malu dan berubah menjadi marah lalu berteriak “Siapa yang menyuruhmu membukanya?”Andri menjelaskannya dengan tegas “Jika aku tidak membukanya, jika kamu menyuruhku membeli narkoba, aku akan bermasalah besar, aku tidak bodoh!”“Kamu——“ Yuni marah hingga mukanya merah, dia tidah bisa terus tidak memakai celana dalam dan jalan-jalan didalam kantor, jika ketahuan oleh orang lain, dia benar-benar tidak mempunyai muka untuk bertemu orang lain lagi.Setelah berpikir demikian, Yuni mulai tak berdaya, waktu itu dia pernah menertawakan temannya yang di Amerika lupa memakai celana dalam dan pergi jalan-jalan, namun tak terduga, kesalahan kecil ini juga terjadi pada dirinya.Hari ini baru menduduki jabatan, masih ada banyak hal yang menunggunya untuk diurus, dan dia juga harus mengetahui prosedur kantor, dia tidak punya waktu untuk pulang kerumah ataupun pergi ke mall, apalagi dia baru
Andri Chen memaki dalam hati, sial! Ketahuan.Tapi, agar wanita cantik berdada besar di hadapannya ini tak salah mengira dirinya sebagai bajingan, ia pun pura-pura berteriak heboh, "Ya Tuhan, aku tiba-tiba bisa melihat! Akhirnya aku bisa melihat dunia lagi!"Setelah itu, ia melepas kacamatanya dan menjabat tangan wanita berdada besar itu, dengan mata berkaca-kaca ia berkata terbata-bata, "Apa kau tahu? Aku telah buta 20 tahun, selama 20 tahun ini, aku sering ditertawakan orang, aku sungguh berharap bisa membuka mata lagi untuk melihat indahnya dunia, tak disangka..."Berkata sampai di sini, Andri sengaja berhenti sejenak, berpura-pura menyeka air matanya dengan lengan, lalu melanjutkan sandiwaranya, "Tak disangka keajaiban yang dikatakan dokter sungguh terjadi atas diriku, apa aku sedang bermimpi? Katakan padaku apa aku sedang bermimpi?"Wanita berdada besar itu tak menyangka pria buta tersebut memiliki kisah demikian, dengan penuh simpati
Andri sangat ingin menghabisi Hendy saat itu juga. Suara mereka pun begitu keras sampai terdengar anggota kelompok yang lain. Mereka satu per satu mengalihkan pandangan ke arah Andri dan Hendy, fokus kepada celana dalam yang dipungut Hendy.Andri tak ingin mereka salah sangka dan mengira bahwa dirinya transgender, ia pun menjelaskan, “Kamu yang suka memakai celana dalam wanita! Aku ini membelikan pacarku!”“Kau sudah punya pacar?” Hendy menunjukkan ekspresi terkejut, seakan fakta bahwa Andri memiliki pacar adalah hal yang sangat aneh.“Kenapa? Tidak boleh?” tanya Andri.Hendy melihat celana dalam yang telah dibereskan oleh Andri dan berkata pelan, “Bro, apa kau tak tahu? Kelompok kita tak diperbolehkan berpacaran. Kalau sampai ketahuan oleh John Jiang, pasti kau akan dipecat!”Andri bertanya tak mengerti, “Ada peraturan seperti itu?”Hendy mengangguk-angguk,
Pintu ruangan Direktur baru saja tertutup, tiba-tiba Andri membukanya kembali. Yuni terkejut sampai hampir menjatuhkan celananya.Baru saja membuka mulut hendak memarahinya, pemuda itu malah cekikikan dan berkata, "Direktur Lin, lebih baik kau mencucinya sebelum dipakai, kalau alergi nanti akan repot sekali, apalagi bagian itu adalah..."Mendengarnya, Yuni amat kesal sampai meraih pulpen di mejanya dan melemparkannya ke arah Andri, "Keluar!"Namun, pulpen yang dilemparnya dapat ditangkap sempurna oleh Andri, hal ini membuatnya terkejut.Andri menutup pintu dan berjaga di depan ruangan Direktur seperti satpam. Ibu jarinya memutar-mutar pulpen yang dilempar Yuni tadi. Setelah bermain sebentar, ia mendekatkan pulpen itu ke hidungnya dan menciumnya, tak disangka pulpen yang pernah dipakai Yuni itu begitu wangi.Pikirannya mulai berkhayal yang tidak-tidak lagi. Saat ini Yuni sedang berganti celana di dalam ruangannya, ia sebenarnya i
Andri melihat dua satpam restoran itu mengeluarkan pistol yang mereka bawa, ia pun mempunyai firasat buruk, ia segera berkata sambil tersenyum kepada mereka, "Tuan-tuan, jangan panik, aku koki di restoran ini."Mendengar perkataan Andri, kedua satpam tersebut saling memandang satu sama lain, kemudian kembali mengarahkan pandangan penuh curiga kepada Andri.Andri melanjutkan penjelasannya, "Entah siapa orang kurang ajar yang mencuri pisau di dapur, sekarang aku baru membeli pisau lagi."Salah satu satpam mengambil pisau dapur itu dan melihat-lihat, pisau itu memang masih baru, ia dengan teliti melihat Andri, kemudian bertanya, "Kenapa aku tak pernah melihatmu di dapur?"Seketika Andri tertawa, kemudian ia berkata, "Tuan, aku masih baru di sini, namaku Frank, kalau ada waktu aku akan mentraktir kalian minum, sekarang aku harus cepat-cepat ke dapur, kalau tidak manajer ak
Setelah Yuni Lin diberi tahu oleh Andri Chen tentang ini, dia mulai kebingungan dan merasa bahwa orang ini sedang menjebaknya dan segera mengoreksi “Aku menyebut ini hukuman fisik!”Andri Chen tersenyum dan berkata,"Direktur Lin, cara kamu menghukum bawahan kamu benar-benar istimewa. Apakah kedepannya jika karyawan laki-laki perusahaan ini melakukan kesalahan, kamu akan menghukum mereka satu per satu seperti ini?”Yuni Lin tahu bahwa dia tidak bisa menang berdebat Andri Chen, dia tidak tahu dia makan apa sehingga dia bergitu pandai berdebat.Dia cuma bisa berkata dengan kesal “Lakukan apa yang harus kamu lakukan, jangan berdiri di sini dan menggangguku!”Andri Chen masih ingin lanjut berkata, dan Yuni Lin mendesaknya lagi"Enyah dari kantorku! Aku sedang sibuk.”Pada saat ini,
Yuni Lin melihat Andri Chen yang mengelus-elus pantatnya, dan berkata dengan kesal: Minggir!"Direktur Lin! Pantatku benar-benar sakit, kamu tidak tahu seberapa sakit tendangan bocah itu! Andri Chen membesar-besarkan, berharap mendapat simpati dari Yuni Lin.Meskipun Yuni Lin tidak tahu apakah Andri Chen benar-benar kesakitan, tidak pantas bagi pria dan wanita yang tidak punya hubungan berduaan, belum lagi dia meragukan bahwa Andri Chen bukan pria yang baik, karena dia sering berpikir yang aneh-aneh sepanjang hari.Jadi dia langsung melemparkan kantong es ke Andri Chen dan berkata"Pergi ke kamar mandi dan kompres sendiri!”Andri Chen berkata dengan susah payah “ Direktur Lin, bagaimana aku mengkompres lukaku di kamar mandi sendiri?”Yuni Lin tiba-tiba teringat pada Hendy Wang dan berkata,” Kalau begit
"Mengapa Kamu tidak menelepon polisi? “Andri Chen berkata dengan menyedihkan,” Direktur Lin! Di mana aku punya waktu untuk menelepon polisi pada waktu itu? Jika tidak dilakukan dengan baik, pisau akan memotong tubuhku. Untungnya, untung aku beruntung memiliki keahlian bela diri yang lumayan baik. Jika tidak, kamu tidak akan melihat aku hari ini.”Yuni Lin berkata lembut, “lain kali jika kamu menemukan masalah seperti ini, Lindungi diri kamu terlebih dahulu, bukan sepasang sepatu. Jika sepatu hilang masih bisa membelinya lagi, Jika sesuatu terjadi padamu, Aku akan menyesal.”Mendengar perkataan ini,Andri Chen berpikir dalam hatinya, apakah dia khawatir tentang dirinya sendiri?Yuni Lin mengambil sepatu bertumit tinggi di tangan Andri Chen dan memandangnya. Dia menemukan bahwa tidak ada kerusakan dalam sepatu bertumit tinggi. Ini adalah kontribusi dari Andri
Andri Chen mencium bibir Rossa Du langsung di depan John Jiang.Tidak hanya John Jiang terkejut, tetapi Rossa Du sendiri menjadi bingung beberapa saat. Dia tidak mengira bahwa Andri Chen akan mencium dirinya pada saat ini, tetapi juga didepan wajah John Jiang.Setelah ciuman,Andri Chen juga sengaja berkata kepada John Jiang,"Apakah kamu tahu apa hubungan kita sekarang?John Jiang tidak kembali ke pikirannya untuk waktu yang lama. Andri Chen mencium orang pujaan hatinya secara tak terduga. Intinya bukan di sini.Apa yang membuat John Jiang sangat marah adalah bahwa Rossa Du tidak keberatan akan hal itu. Apakah mereka benar bersama-sama?Ketika Andri Chen melihat bahwa John Jiang masih terpana oleh hal itu, ia berpaling ke Rossa Du dan berkata dengan lembut, “Rossa Du, aku naik dulu.”
Andri Chen tahu bahwa Rossa Du adalah orang yang baik. Setelah berpikir tentang hal itu, ia mengatakan kebenaran "aku kehilangan ingatanku dan tidak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya. Ketika aku terbangun,aku berada di kota Nanjing dan sedang duduk di sebuah bus. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan Aku tidak dapat mengingatnya sama sekali.Mendengar hal ini,Rossa Du memalingkan kepalanya dan melihat Andri Chen. Dia sangat terkejut dan peduli, "Apakah kamu sudah pergi untuk melihat seorang dokter? "Andri Chen mengangguk "Sudah, kata dokter, Aku mengalami Amnesia selektif, hanya bisa mengandalkan pemulihan sendiri cepat atau lambat, atau pergi untuk melihat spesialis otak, mungkin dapat disembuhkan, tapi aku tahu dalam hatiku, probabilitas ini sangat rendah, apalagi kondisiku sekarang yang sedang miskin. ""Butuh berapa banyak uang? " Rossa Du mencoba bertanya.
Ketika Andri Chen berhenti mendengarkan,Sisca Mi datang dan berkata, "beri aku nomor ponsel kamu. Aku akan menelepon kamu di malam hari."Andri Chen mengambil ponsel Sisca Mi,mengetik nomor ponsel sendiri, dan menghubungi nomor itu, dalam beberapa detik, telepon seluler Andri chen berdering."Aku pergi dulu. " Andri Chen melambai ke Sisca Mi dan meninggalkan toilet.Ketika ia berjalan kembali ke Grand CT Mall, ia tidak melihat Rossa Du dan mengeluarkan telepon selularnya dan memanggilnya.Pihak lain dengan cepat terhubung, dan Andri Chen cemas bertanya di telepon, "Rossa Du! Kamu di mana? Aku sedang berada di gerbang Grand CT Mall.""Aku di belakangmu. " mendengar ini, Andri Chen menoleh ke belakang dan melihat Rossa Du.Dia datang dengan cepat,melihat seluruh tubuh Andri Chen
Sisca Mi tahu bahwa ibunya lebih sulit daripada Direktur kepala. Jika dia tidak pergi ke kencan buta, dia akan memaksa dia untuk keluar dari pekerjaannya sebagai seorang polisi dan membuatnya tidak akan menjadi seorang polisi selama sisa hidupnya.Tapi keinginan seumur hidup Sisca Mi adalah untuk menjadi seorang polisi yang baik, untuk menghilangkan kekerasan dan untuk melayani rakyat."Baiklah, aku sudah tahu. " Sisca Mi harus taat.Baru menutup telepon, ponsel Andri Chen berdering, ia sedang menahan rasa sakit, melihat ke bawah, layar ponsel menunjukkan dua kata dingin yaitu DirekturLin.Dia terkejut dan bergumam,"Selesailah sudah, berakhirlah sudah."Tapi dia masih menjawab telepon "Halo! Direktur Lin!"Baru setelah telepon terhubung, Yuni Lin meraung di telepon "Andri Chen! Apakah kamu pergi ke Amerika? Aku
"Petugas! Tidak mungkin ? "pria itu tampak dengan ekspresi pahit.Andri Chen mengambil kesempatan untuk mengancam, "jika kamu tidak mengambilnya, aku akan memberitahu bahwa kamu telah menyabotase TKP dengan sengaja. Kamu akan dipenjara.Ketika pria mendengarkan, wajahnya berubah putih dan ia gemetar,"petugas, Anda...Apakah Kamu bercanda?".Andri Chen mengatakan dengan ekspresi kusam, "Apakah aku kelihatan sedang bercanda? Orang itu harus setuju, bahwa ia akan lebih suka bau daripada dipenjara.Siapa yang memanggilnya begitu tidak beruntung! Apa yang terjadi selanjutnya, bahwa gambar terlalu indah untuk dilihat secara langsung.Penjabaran dari 10000 kata dihilangkan di sini.....Pria itu mengambil pistol polisi Sisca Mi dan dicuci dengan air. Dia meletakkannya di lantai di depan Sisca Mi.&nb
Andri Chen membentakan ibu jarinya kepada Sisca Mi dengan rokok di mulutnya dan berkata, "tidak masalah! "Dia mengambil Rokok di mulutnya dan berpaling untuk melihat ruangan besar di belakangnya. Dia ingat bahwa pistol baru saja terbang ke kamar besar kedua, jadi dia pergi dengan rokok di mulutnya.Ketika dia membuka pintu toilet kedua,tidak ada seorang pun di dalamnya, tetapi tidak ada bayangan pistol."hah! dimana pistolnya ? Dia membisikkan dan segera mencarinya di pintu samping kedua.Setelah mencari beberapa saat, masih belum menemukannya, berpikir apakah dirinya telah salah mengingat.Jadi dia keluar dari ruangan besar dan berpaling kepada Sisca Mi disebelah jendela. "Kucing Liar,apakah pistol terlempar ke sini?"Ketika Sisca Mi mendengar panggilan dari An