Yuni malu dan berubah menjadi marah lalu berteriak “Siapa yang menyuruhmu membukanya?”
Andri menjelaskannya dengan tegas “Jika aku tidak membukanya, jika kamu menyuruhku membeli narkoba, aku akan bermasalah besar, aku tidak bodoh!”“Kamu——“ Yuni marah hingga mukanya merah, dia tidah bisa terus tidak memakai celana dalam dan jalan-jalan didalam kantor, jika ketahuan oleh orang lain, dia benar-benar tidak mempunyai muka untuk bertemu orang lain lagi.Setelah berpikir demikian, Yuni mulai tak berdaya, waktu itu dia pernah menertawakan temannya yang di Amerika lupa memakai celana dalam dan pergi jalan-jalan, namun tak terduga, kesalahan kecil ini juga terjadi pada dirinya.Hari ini baru menduduki jabatan, masih ada banyak hal yang menunggunya untuk diurus, dan dia juga harus mengetahui prosedur kantor, dia tidak punya waktu untuk pulang kerumah ataupun pergi ke mall, apalagi dia baru saja pulang dari Amerika, dia tidak mempunyai teman di Nanjing, teman-teman kuliah dia dulu sudah tidak kontakan lagi, dan dia juga tidak bisa menyuruh karyawan yang lain untuk membelikannya celana dalam…Jika hal ini tersebar di perusahaan, dia tidak bisa menetap diperusahaan ini, jadi untuk amannya, orang yang cocok untuk melakukan hal ini adalah Andri, meskipun orang ini terlihat mesum, tapi dia baru saja menandatangan sebuah kontrak jaga rahasia yang special, jika dia berani membocorkan hal ini, maka dia akan dihadapkan dengan hukuman denda sebesar satu miliar.Disaat ini, telepon kantor berbunyi, Yuni bergegas mengangkatnya, lalu berkata “Baik, aku telah mengetahuinya, aku akan segera menyelesaikannya.”Demi tidak menganggu kerja, Yuni langsung memerintah Andri “Lakukan seperti apa yang tertulis di kertas, segera pergi ke Grand CT, aku beri kamu waktu satu jam.”Andri kembali bertanya “Manager Lin, apakah membeli celana dalam berhubungan dengan kerjaku?”Yuni menjawabnya “Bagaimana bisa tidak berhubungan? Sekarang kamu adalah asistenku, kamu harus melakukan apa yang aku suruh.”“Tapi, sebaiknya kamu mencari seorang wanita untuk membeli celana dalam untukmu.” Andri menyarankan. Menyuruh lelaki sepertinya untuk membeli celana dalam? Bagaimana promotor akan melihatnya? Apakah akan dianggap hidung belang?Yuni melihat jam tangan di tangannya, lalu mengangkatkan kepalanya dan berkata dengan tegas “Jika kamu masih tidak menghilang dari kantorku, gajimu bulan ini akan turun menjadi 8juta.”Andri tidak bisa berkata apa-apa, siapa suruh dia hanyalah seorang karyawan, dia harus menunduk didepan orang.Disaat dia bersiap meninggalkan kantor, Yuni memanggilnya lagi “Tunggu sebentar!”Andri memutarkan badannya, melihat Yuni tengah memegang kontrak yang baru saja dia tandatangani tadi, Yuni mengingatkan “Tadi kamu sudah tanda tangan kontrak jaga rahasia, jika hal ini diketahui oleh orang ketiga, kamu akan dihadapi dengan hukuman denda satu miliar.”“Apa? Satu Miliar?” Muka Andri langsung berubah.Yuni menambahkan “Lalu, tanpa persetujuan kantor, kamu tidak boleh resign sendiri, melanggar aturan perusahaan juga akan dikenakan denda satu miliar.”Andri baru saja menyadarinya, dirinya telah dijebak oleh wanita ini, dan terperangkap parah! Pantas orang selalu berkata, yang paling berbisa adalah hatinya seorang wanita.Sekarang dia tidak mempunyai cara lain, dia sudah tanda tangan, sekalipun dia menjual dirinya, itu juga tidak senilai satu miliar! Sepertinya dia akan terjebak di perusahaan ini seumur hidup.Andri salut kepada Yuni “Manager Lin, kamu sungguh kejam!”Yuni bangga dan tersenyum “Wanita memang harus kejam kepada laki-laki!”Andri meninggalkan kantor, dia naik busway menuju Grand CT. Dia sudah datang ke Nanjing selama sebulan, dia masih tidak begitu mengetahui Nanjing, bahkan dia lebih tidak tahu lagi bagaimana caranya dia datang ke Nanjing.Sebulan yang lalu, dia terbangun diatas mobil busway, didalam dompet hanya tersisa sedikit uang dan sebuah kartu identitas. Selain dari itu dia tidak mempunyai apa-apa lagi, ingatannya bagaikan dibersihkan, dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi dulu.Dia pernah pergi berobat ke dokter, dokter mengatakan bahwa dia menderita penyakit kehilangan memori secara selektif, itu akan kembali dengan cara merawat diri dengan baik, tapi tidak tahu berapa lama akan sembuh.Masih ada satu cara, yaitu mencari dokter yang ahli dibidang otak, mungkin saja mereka mempunyai cara lain, tapi biaya pengobatannya tidak dapat diperkirakan.Demi untuk bertahan hidup dikota yang asing ini, dia hanya bisa pergi bekerja, karena dengan adanya uang, barulah dia bisa mengobati penyakitnya.Disini dia tidak mempunyai seorang temanpun, tapi untungnya sekarang mempunyai sebuah pekerjaan untuk melangsungkan hidupnya.Tapi dia melihat jam tangan yang berada dipergelangan tangannya, dia menyadari bahwa jam tangan itu asli, harusnya dirinya dulu sangatlah kaya, mengenai sebab mengapa dia bisa muncul di Nanjing, ini masih menjadi sebuah misteri.Dia mencoba untuk mengingat, tapi dia tetap tidak bisa mengingat apapun, tapi dia menyadari bahwa bela dirinya lumayan bagus, maka dari itu dia berasumsi bahwa dirinya adalah seorang petinju, atau mungkin adalah seorang prajurit, atau mungkin adalah seorang pengawal dan yang paling buruknya adalah seorang preman……Namun ini semua juga hanyalah tebakan Andrian.Setengah jam kemudian, kendaraan busway berhenti disekitar Grand CT, Andri lumayan mengetahui tempat ini, karena rumah yang disewanya tidak jauh dari tempat ini, sebelumnya, demi mencari pekerjaan, dia sering mondar mandir didaerah sini.Dia lalu turun dari busway, dan berjalan memasuki Grand CT.Grand CT adalah sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Nanjing, disini adalah surge bagi barang-barang tersier, dan juga merupakan tempat wanita menghabiskan isi dompet pria. Ada laki-laki yang mendapatkan wanita cantik disini, ada juga yang terluka disini.Andri berputar didalam Grand CT dan pergi ke lantai 6, tempat khusus menjual pakaian dalam wanita. Disini penuh dengan pakaian dalam, mereka bagaikan petarung yang berusaha melindungi kedua teman akrab majikannya, tapi mereka selalu berkorban didepan tangan-tangan yang penuh dosa.Baru saja sampai di lantai 6, Andri menyadari bahwa disini penuh dengan wanita, dirinya terasa aneh karena muncul ditempat ini, banyak pelanggan yang melemparkan pandangan aneh kearahnya.Andri melirik, dia menyadari bahwa disini penuh dengan wanita cantik, dia terpikir sebuah ide yang bagus untuk modus ke wanita-wanita dan tidak menjengkelkan.Beberapa menit kemudian, di jalan di lantai 6, muncul seorang lelaki yang mengenakan kacamata hitam dan memakai tongkat, orang ini adalah sosok samaran dari Andri, dia berjalan dengan cara memukul-mukul lantai mall, sedikit demi sedikit dia berjalan.Banyak wanita-wanita melihatnya dan berbisik “Mengapa orang buta datang kesini?”Dan juga ada yang berkata “Lelaki ini sangatlah ganteng tapi sayangnya dia buta……”Andri terus memukul lantai hingga dia berhenti didepan konter Victoria Secret, dia melihat promotor Victoria Secret lumayan cantik, terutama kedua gunungnya yang besar.Dia berjalan kearahnya dan bertanya “Hai, cantik, konter Victoria Secret ada dimana ya?”Seorang wanita seksi cantik berdada besar datang dan menyadari bahwa Andri adalah orang buta, dia tidak ada ekspresi tidak suka, dan melayaninya dengan baik “Hai, Tuan, kami adalah konter Victoria Secret, apa yang bisa saya bantu?”Andri mencari-cari catatan yang diberikan Yuni dan memberikannya ke promotor dan berkata “Istriku sakit, dia ingin membeli sebuah celana dalam, kamu lihat dulu apakah ada tipe ini?”Promotor itu menerima catatan itu dan melihatnya dengan seksama, pandangan nya terjatuh di didada wanita cantik ini, dia memakai rompi putih, kedua gunungnya seakan-akan akan keluar dari bajunya, ukurannya lebih besar satu ukuran daripada Yuni.Karena Andri memakai kacamata hitam, wanita cantik berdada besar ini tidak menyadari bahwa Andri sedang mengintipnya, setelah dia selesai melihat catatan itu, dia mengembalikan catatannya kepada Andri “Kami punya.”Ketika Andri akan menerima catatannya, dia sengaja mengulurkan tangannya dan menyentuh dada wanita cantik ini, lembut dan fleksibel.Wanita cantik berdada besar ini terkejut dengan gerakannya Andri, Andri langsung meminta maaf “Maaf, maaf, apakah aku menyentuh dadamu?”Wanita cantik ini melihat Andri adalah orang buta dan berkata selayaknya tidak terjadi apa-apa “Tidak apa-apa, akan kuambilkan untukmu.”Disaat Wanita cantik ini berbalik badan, Andri terus mengintip pantatnya, pantatnya digoyangkan ketika berjalan, sungguh menarik perhatian orang.Wanita cantik ini mengambil sebuah celana dalam seksi yang bertepi bunga, dan berkata “Tipe ini punya dua warna, kamu mau yang warna putih atau pink?”Andri merasa Yuni lebih bagus memakai warna pink, lalu menunjuk rak dan berkata “Ambil warna pink ini saja!”Seusai berkata, wanita cantik ini mengerutkan keningnya dan bertanya heran “Bagaimana kamu bisa tahu diatas rak itu adalah warna pink?”Andri Chen memaki dalam hati, sial! Ketahuan.Tapi, agar wanita cantik berdada besar di hadapannya ini tak salah mengira dirinya sebagai bajingan, ia pun pura-pura berteriak heboh, "Ya Tuhan, aku tiba-tiba bisa melihat! Akhirnya aku bisa melihat dunia lagi!"Setelah itu, ia melepas kacamatanya dan menjabat tangan wanita berdada besar itu, dengan mata berkaca-kaca ia berkata terbata-bata, "Apa kau tahu? Aku telah buta 20 tahun, selama 20 tahun ini, aku sering ditertawakan orang, aku sungguh berharap bisa membuka mata lagi untuk melihat indahnya dunia, tak disangka..."Berkata sampai di sini, Andri sengaja berhenti sejenak, berpura-pura menyeka air matanya dengan lengan, lalu melanjutkan sandiwaranya, "Tak disangka keajaiban yang dikatakan dokter sungguh terjadi atas diriku, apa aku sedang bermimpi? Katakan padaku apa aku sedang bermimpi?"Wanita berdada besar itu tak menyangka pria buta tersebut memiliki kisah demikian, dengan penuh simpati
Andri sangat ingin menghabisi Hendy saat itu juga. Suara mereka pun begitu keras sampai terdengar anggota kelompok yang lain. Mereka satu per satu mengalihkan pandangan ke arah Andri dan Hendy, fokus kepada celana dalam yang dipungut Hendy.Andri tak ingin mereka salah sangka dan mengira bahwa dirinya transgender, ia pun menjelaskan, “Kamu yang suka memakai celana dalam wanita! Aku ini membelikan pacarku!”“Kau sudah punya pacar?” Hendy menunjukkan ekspresi terkejut, seakan fakta bahwa Andri memiliki pacar adalah hal yang sangat aneh.“Kenapa? Tidak boleh?” tanya Andri.Hendy melihat celana dalam yang telah dibereskan oleh Andri dan berkata pelan, “Bro, apa kau tak tahu? Kelompok kita tak diperbolehkan berpacaran. Kalau sampai ketahuan oleh John Jiang, pasti kau akan dipecat!”Andri bertanya tak mengerti, “Ada peraturan seperti itu?”Hendy mengangguk-angguk,
Pintu ruangan Direktur baru saja tertutup, tiba-tiba Andri membukanya kembali. Yuni terkejut sampai hampir menjatuhkan celananya.Baru saja membuka mulut hendak memarahinya, pemuda itu malah cekikikan dan berkata, "Direktur Lin, lebih baik kau mencucinya sebelum dipakai, kalau alergi nanti akan repot sekali, apalagi bagian itu adalah..."Mendengarnya, Yuni amat kesal sampai meraih pulpen di mejanya dan melemparkannya ke arah Andri, "Keluar!"Namun, pulpen yang dilemparnya dapat ditangkap sempurna oleh Andri, hal ini membuatnya terkejut.Andri menutup pintu dan berjaga di depan ruangan Direktur seperti satpam. Ibu jarinya memutar-mutar pulpen yang dilempar Yuni tadi. Setelah bermain sebentar, ia mendekatkan pulpen itu ke hidungnya dan menciumnya, tak disangka pulpen yang pernah dipakai Yuni itu begitu wangi.Pikirannya mulai berkhayal yang tidak-tidak lagi. Saat ini Yuni sedang berganti celana di dalam ruangannya, ia sebenarnya i
Andri melihat dua satpam restoran itu mengeluarkan pistol yang mereka bawa, ia pun mempunyai firasat buruk, ia segera berkata sambil tersenyum kepada mereka, "Tuan-tuan, jangan panik, aku koki di restoran ini."Mendengar perkataan Andri, kedua satpam tersebut saling memandang satu sama lain, kemudian kembali mengarahkan pandangan penuh curiga kepada Andri.Andri melanjutkan penjelasannya, "Entah siapa orang kurang ajar yang mencuri pisau di dapur, sekarang aku baru membeli pisau lagi."Salah satu satpam mengambil pisau dapur itu dan melihat-lihat, pisau itu memang masih baru, ia dengan teliti melihat Andri, kemudian bertanya, "Kenapa aku tak pernah melihatmu di dapur?"Seketika Andri tertawa, kemudian ia berkata, "Tuan, aku masih baru di sini, namaku Frank, kalau ada waktu aku akan mentraktir kalian minum, sekarang aku harus cepat-cepat ke dapur, kalau tidak manajer ak
Godaan yang samar-samar itu membuat kedua mata Andri tertuju padanya, ia tak pernah menduga bahwa Yuni begitu menawan, dada yang montok, tulang selangka yang indah, rambut yang berantakan, tubuh yang seksi, kaki panjang yang cantik dan ramping, pemandangan ini membuat Andri tergiur, yang paling menggodanya terutama adalah yang dipakai di tubuh Yuni itu…Meskipun hanya samar-samar terlihat, namun memberinya dampak visual yang kuat.Ia tak tahan menelan ludah, juga seketika teringat kembali pemandangan indah di atas yang ia lihat dari bawah kantor, Yuni bahkan lebih memesona daripada model dalam pameran mobil, ia merasa model-model ini setingkat jika dibandingkan dengan Yuni.Memikirkannya, berbagai pikiran terus muncul di benaknya…Entah sudah berapa lama Andri tak berhubungan dengan wanita, karena dirinya tak mengingat kejadian yang terjadi bulan la
Andri Chen tidak menanggapinya, Yuni Lin dengan ganasnya menendang pria itu hingga jatuh kebawah kasur, dia tidak menyangka bahwa Yuni sangat kuat saat diatas ranjang, suatu saat jika wanita ini tidur sendiri diranjangnya, dia mungkin akan melempar dirinya kesemua sisi ranjang.Ketika Andri sedang mengelus-elus pantatnya, dia medongak dan melihatnya, Yuni tersadar dan langsung terduduk diatas ranjang tanpa sadar dia mengambil selimut untuk menutupi dirinya, “kau… kenapa kau bisa disini¬?” tanyanya kaget.Andri yang masih memakai piyamanya berdiri sambil mengelus-elus pantatnya berkata “Ini rumahku”“Rumahmu?” Yuni tertegun dan seketika memperhatikan sekeliling kamar dan merasa sangat asing dengan tempat ini.Yuni memperhatikan tempat tidur yang ia tiduri, ia tiba-tiba membungkus dirinya dengan selimut dan bangkit dari ranjang, dengan gegabah mengelilingi kamar dan melihat sebuah gunting yang terletak di atas meja kom
Hanya mendengar suara “bang” , Yuni Lin menutup pintu kamar mandi.Yuni mulai memperhatikan sekeliling kamar mandi, meskipun ruangannya tidak besar, tapi sangat bersih, mengambil handuk milik Andri dan menciumnya, merasa sangat lega karena dia handuknya tidak berbau.Saat itu, Andri berbicara dari luar pintu.“Nona Lin, handuk warna putih untuk mencuci muka, warna orange untuk mandi, dan sabun ada disebelah kotak plastik putih.Yuni menoleh dan mengamati sekelilingnya, di dinding dia melihat kotak plastik putih, “iya, aku sudah mengerti” jawabnya.Tak lama kemudian, Andri yang berdiri di luar kamar mandi mendengar air mulai berguyur, dia meletakkan telinganya dekat pintu dan mendengarkan dengan seksama. Andri berpikir kalau saat ini Yuni sedang tidak mengenakan apa-apa, kalau dia membuka pintunya sekarang ia akan melihat pemandangan yang sangat indah tapi ia tidak memiliki keberanian itu.
Yuni Lin tidak peduli padanya, di sini kelihatannya sangat akrab, ia berhenti di seberang kamar Andri.Andri Chen tidak tahu Yuni Lin lagi cari apa, jalan kesana, berdiri di depan pintu berkata “aku sudah tinggal disini selama satu bulan, tidak pernah ada orang yang ke sini, tidak tahu kamar ini kosong atau tidak.”Saat dia berbicara, Yuni Lin mengeluarkan kunci dari tasnya, dengan pelan pelan memasukkan ke dalam lubang kunci, dengan lembut memutarnya, setelah kedengaran suara “klik”, pintu di depannya terbuka.Ekspresi Andri Chen, mengerutkan alis dan melihat semua sisi, tidak ada seorang pun di koridor ini, pencuri itu berseru, “aku tidak percaya! Kamu bisa buka pintu ini, Direktur Lin, kamu bersembunyi! Kapan kapan ajarin aku?”Setelah itu, Yuni Lin membalasnya, semalam minum terlalu banyak, jadi otak sedikit tidak berfungsi.Dia denga
Setelah Yuni Lin diberi tahu oleh Andri Chen tentang ini, dia mulai kebingungan dan merasa bahwa orang ini sedang menjebaknya dan segera mengoreksi “Aku menyebut ini hukuman fisik!”Andri Chen tersenyum dan berkata,"Direktur Lin, cara kamu menghukum bawahan kamu benar-benar istimewa. Apakah kedepannya jika karyawan laki-laki perusahaan ini melakukan kesalahan, kamu akan menghukum mereka satu per satu seperti ini?”Yuni Lin tahu bahwa dia tidak bisa menang berdebat Andri Chen, dia tidak tahu dia makan apa sehingga dia bergitu pandai berdebat.Dia cuma bisa berkata dengan kesal “Lakukan apa yang harus kamu lakukan, jangan berdiri di sini dan menggangguku!”Andri Chen masih ingin lanjut berkata, dan Yuni Lin mendesaknya lagi"Enyah dari kantorku! Aku sedang sibuk.”Pada saat ini,
Yuni Lin melihat Andri Chen yang mengelus-elus pantatnya, dan berkata dengan kesal: Minggir!"Direktur Lin! Pantatku benar-benar sakit, kamu tidak tahu seberapa sakit tendangan bocah itu! Andri Chen membesar-besarkan, berharap mendapat simpati dari Yuni Lin.Meskipun Yuni Lin tidak tahu apakah Andri Chen benar-benar kesakitan, tidak pantas bagi pria dan wanita yang tidak punya hubungan berduaan, belum lagi dia meragukan bahwa Andri Chen bukan pria yang baik, karena dia sering berpikir yang aneh-aneh sepanjang hari.Jadi dia langsung melemparkan kantong es ke Andri Chen dan berkata"Pergi ke kamar mandi dan kompres sendiri!”Andri Chen berkata dengan susah payah “ Direktur Lin, bagaimana aku mengkompres lukaku di kamar mandi sendiri?”Yuni Lin tiba-tiba teringat pada Hendy Wang dan berkata,” Kalau begit
"Mengapa Kamu tidak menelepon polisi? “Andri Chen berkata dengan menyedihkan,” Direktur Lin! Di mana aku punya waktu untuk menelepon polisi pada waktu itu? Jika tidak dilakukan dengan baik, pisau akan memotong tubuhku. Untungnya, untung aku beruntung memiliki keahlian bela diri yang lumayan baik. Jika tidak, kamu tidak akan melihat aku hari ini.”Yuni Lin berkata lembut, “lain kali jika kamu menemukan masalah seperti ini, Lindungi diri kamu terlebih dahulu, bukan sepasang sepatu. Jika sepatu hilang masih bisa membelinya lagi, Jika sesuatu terjadi padamu, Aku akan menyesal.”Mendengar perkataan ini,Andri Chen berpikir dalam hatinya, apakah dia khawatir tentang dirinya sendiri?Yuni Lin mengambil sepatu bertumit tinggi di tangan Andri Chen dan memandangnya. Dia menemukan bahwa tidak ada kerusakan dalam sepatu bertumit tinggi. Ini adalah kontribusi dari Andri
Andri Chen mencium bibir Rossa Du langsung di depan John Jiang.Tidak hanya John Jiang terkejut, tetapi Rossa Du sendiri menjadi bingung beberapa saat. Dia tidak mengira bahwa Andri Chen akan mencium dirinya pada saat ini, tetapi juga didepan wajah John Jiang.Setelah ciuman,Andri Chen juga sengaja berkata kepada John Jiang,"Apakah kamu tahu apa hubungan kita sekarang?John Jiang tidak kembali ke pikirannya untuk waktu yang lama. Andri Chen mencium orang pujaan hatinya secara tak terduga. Intinya bukan di sini.Apa yang membuat John Jiang sangat marah adalah bahwa Rossa Du tidak keberatan akan hal itu. Apakah mereka benar bersama-sama?Ketika Andri Chen melihat bahwa John Jiang masih terpana oleh hal itu, ia berpaling ke Rossa Du dan berkata dengan lembut, “Rossa Du, aku naik dulu.”
Andri Chen tahu bahwa Rossa Du adalah orang yang baik. Setelah berpikir tentang hal itu, ia mengatakan kebenaran "aku kehilangan ingatanku dan tidak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya. Ketika aku terbangun,aku berada di kota Nanjing dan sedang duduk di sebuah bus. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan Aku tidak dapat mengingatnya sama sekali.Mendengar hal ini,Rossa Du memalingkan kepalanya dan melihat Andri Chen. Dia sangat terkejut dan peduli, "Apakah kamu sudah pergi untuk melihat seorang dokter? "Andri Chen mengangguk "Sudah, kata dokter, Aku mengalami Amnesia selektif, hanya bisa mengandalkan pemulihan sendiri cepat atau lambat, atau pergi untuk melihat spesialis otak, mungkin dapat disembuhkan, tapi aku tahu dalam hatiku, probabilitas ini sangat rendah, apalagi kondisiku sekarang yang sedang miskin. ""Butuh berapa banyak uang? " Rossa Du mencoba bertanya.
Ketika Andri Chen berhenti mendengarkan,Sisca Mi datang dan berkata, "beri aku nomor ponsel kamu. Aku akan menelepon kamu di malam hari."Andri Chen mengambil ponsel Sisca Mi,mengetik nomor ponsel sendiri, dan menghubungi nomor itu, dalam beberapa detik, telepon seluler Andri chen berdering."Aku pergi dulu. " Andri Chen melambai ke Sisca Mi dan meninggalkan toilet.Ketika ia berjalan kembali ke Grand CT Mall, ia tidak melihat Rossa Du dan mengeluarkan telepon selularnya dan memanggilnya.Pihak lain dengan cepat terhubung, dan Andri Chen cemas bertanya di telepon, "Rossa Du! Kamu di mana? Aku sedang berada di gerbang Grand CT Mall.""Aku di belakangmu. " mendengar ini, Andri Chen menoleh ke belakang dan melihat Rossa Du.Dia datang dengan cepat,melihat seluruh tubuh Andri Chen
Sisca Mi tahu bahwa ibunya lebih sulit daripada Direktur kepala. Jika dia tidak pergi ke kencan buta, dia akan memaksa dia untuk keluar dari pekerjaannya sebagai seorang polisi dan membuatnya tidak akan menjadi seorang polisi selama sisa hidupnya.Tapi keinginan seumur hidup Sisca Mi adalah untuk menjadi seorang polisi yang baik, untuk menghilangkan kekerasan dan untuk melayani rakyat."Baiklah, aku sudah tahu. " Sisca Mi harus taat.Baru menutup telepon, ponsel Andri Chen berdering, ia sedang menahan rasa sakit, melihat ke bawah, layar ponsel menunjukkan dua kata dingin yaitu DirekturLin.Dia terkejut dan bergumam,"Selesailah sudah, berakhirlah sudah."Tapi dia masih menjawab telepon "Halo! Direktur Lin!"Baru setelah telepon terhubung, Yuni Lin meraung di telepon "Andri Chen! Apakah kamu pergi ke Amerika? Aku
"Petugas! Tidak mungkin ? "pria itu tampak dengan ekspresi pahit.Andri Chen mengambil kesempatan untuk mengancam, "jika kamu tidak mengambilnya, aku akan memberitahu bahwa kamu telah menyabotase TKP dengan sengaja. Kamu akan dipenjara.Ketika pria mendengarkan, wajahnya berubah putih dan ia gemetar,"petugas, Anda...Apakah Kamu bercanda?".Andri Chen mengatakan dengan ekspresi kusam, "Apakah aku kelihatan sedang bercanda? Orang itu harus setuju, bahwa ia akan lebih suka bau daripada dipenjara.Siapa yang memanggilnya begitu tidak beruntung! Apa yang terjadi selanjutnya, bahwa gambar terlalu indah untuk dilihat secara langsung.Penjabaran dari 10000 kata dihilangkan di sini.....Pria itu mengambil pistol polisi Sisca Mi dan dicuci dengan air. Dia meletakkannya di lantai di depan Sisca Mi.&nb
Andri Chen membentakan ibu jarinya kepada Sisca Mi dengan rokok di mulutnya dan berkata, "tidak masalah! "Dia mengambil Rokok di mulutnya dan berpaling untuk melihat ruangan besar di belakangnya. Dia ingat bahwa pistol baru saja terbang ke kamar besar kedua, jadi dia pergi dengan rokok di mulutnya.Ketika dia membuka pintu toilet kedua,tidak ada seorang pun di dalamnya, tetapi tidak ada bayangan pistol."hah! dimana pistolnya ? Dia membisikkan dan segera mencarinya di pintu samping kedua.Setelah mencari beberapa saat, masih belum menemukannya, berpikir apakah dirinya telah salah mengingat.Jadi dia keluar dari ruangan besar dan berpaling kepada Sisca Mi disebelah jendela. "Kucing Liar,apakah pistol terlempar ke sini?"Ketika Sisca Mi mendengar panggilan dari An