Orang yang mendorong pintu bernama Hendy Wang, tampangnya biasa saja, dia adalah sales bagian marketing, karena keadaan darurat, dia lupa mengetuk pintu, awalnya dia mengira bahwa Manager Wan berada di Kantor General Manager, tapi ternyata manager wanita baru yang berada didalam kantor, kantor ini dulunya milik Manager Wan.
Tapi Hendy tidak mengira akan melihat pemandangan didepan ini.Meskipun Andri dan Yuni benar-benar tidak ada apa-apa, tapi posisi mereka sekarang membuat orang berpikir banyak.Andri bergegas mengeser mulutnya dari bagian sensitif Yuni, untuk menghindari karyawan lain melihatnya.Setelah dikejutkan oleh Hendy, bagian bawah nya kembali padam, jika ada apa-apa terjadi dengannya, dia akan kebiri Hendy.Andri dan Yuni bergegas berdiri, Yuni merapikan roknya dan mengangkat kepalanya lalu memarahi Hendy “Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu tidak mengetuk pintu sebelum masuk kedalam kantor?”Hendy tahu dirinya telah melakukan kesalahan, dia bergegas meminta maaf “Maafkan aku, Manager Lin, Maaf…aku bukan sengaja……”Setelah memarahinya, Yuni terpikiran Hendy yang tadinya terburu-buru, pasti terjadi sesuatu.Lalu Yuni bertanya “Ada apa yang terjadi?”Hendy lalu menjawab “Manager Lin, kamu lihat dulu didepan sana! Ada beberapa customer sedang berbuat onar.”Mendengar kata “Customer”, Yuni mengerutkan keningnya lalu memerintah ke Hendy “Kamu keluar dulu, aku segera datang.”Hendy mengiyakan, sebelum meninggalkan kantor, dia sengaja melirik Andri, mungkin dia mengira pendatang baru ini sedang melakukan kejahatan yang tidak boleh dipublikasikan dengan Manager baru ini. Tentu saja, jika bisa melakukan kejahatan dengan wanita cantik seperti Yuni, dia juga bersedia, tapi sekarang dia hanya bisa iri saja.Setelah Hendy meninggalkan kantor, Andri bergegas meminta maaf “Manager Lin, Maafkan aku, aku bukan sengaja menyentuh……”Sebelum Andri selesai menjelaskan, Yuni berkata “Preman!”Setelah itu Yuni meninggalkan kantor dan berjalan menuju resepsionis.Setelah Yuni meninggalkan kantor, Andri masih memikir kejadian tadi, meskipun dia mendapatkan keuntungan besar, tapi dia sedikit takut, jika wanita ini mencari masalah dengannya maka akan menjadi masalah yang rumit.Tak lama kemudian, Andri keluar dari kantor General Manager, dia langsung mendengar suara keributan dari resepsionis, sepertinya sedang berdebat dengan customer, tidak tahu apa yang sedang terjadi.Karena penasaran, Andri berjalan kearah resepsionis, dan dia menyadari bahwa ada beberapa orang sedang mengelilingi resepsionis, ketika dia memasuki kerumunan, dia melihat ada 5 orang lelaki sedang berdiri didepan Yuni.Saat ini, Yuni tengah berdebat dengan salah seorang lelaki dihadapannya, lelaki ini berkepala besar, bertelinga lebar, badannya gendut, di lehernya memakai sebuah kalung emas yang besar, pergelangan tangannya memakai manik-manik Buddha, lalu tangan kirinya bertato.Lelaki itu melotot ke arah Yuni dan berkata dengan galak “Istriku masuk rumah sakit karena minum susu buatan perusahaanmu, jika kamu tidak memberikan penjelasan hari ini, akan aku bongkar kantormu.”Seusai berkata, dia sengaja mengangkat lengan tangan nya seolah-olah akan berkelahi.Menghadapi orang gendut didepannya, Yuni sama sekali tidak takut, dia tersenyum kearah orang gendut itu dan berkata : “Tuan, maaf sekali, produk kita telah membuat anda tidak nyaman, aku memohon maaf, tapi tenang saja, masalah ini akan kami tangani.”Seusai berkata, lelaki ini langsung berteriak “Bagaimana cara menanganinya? Aku mau dengar.”Demi menjaga image perusahaan, Yuni mengundangnya dengan sopan “Sebelah sini tuan, kita bicarakan didalam kantor.”Tidak bagus bagi perusahaan jika ada orang yang ribut didepan kantor pagi-pagi, maka dari itu Yuni menggunakan trik ini.Akan tetapi, orang gendut itu tidak mempedulikannya, dia menunjuk lantai dan berkata dengan tegas “Aku tidak mau pergi ke kantormu, jika mau menyelesaikan masalah, selesaikan disini saja, jika tidak akan kuberitahu akibatnya.”Yuni tidak ingin karena hal ini membuat Dairy Milk LTD masuk berita, ini adalah pengaruh yang fatal, jadi dia hanya bisa menerimanya dan berkata “Tuan, bagaimana menurutmu kalau begini, semua biaya media istrimu akan kami biayai.”Orang gendut itu setelah mendengar perkataannya menganggukkan kepalanya, dan menghitung “Biaya medis, biaya gizi, biaya tidak kerja, biaya perawatan, biaya transportasi, biaya makan, dan biaya psikologi dan lain lain, semua nya ditambahkan, paling sedikit kamu harus memberiku seratus juta.”Mendengar angka ini, Yuni mengerutkan keningnya, dan berkata “Apakah ini sedikit kebanyakan?”“Apakah ini banyak? Apakah kamu tahu istriku masuk rumah sakit, anakku tidak ada yang menjaganya, ibuku tidak ada yang merawat, semua ini aku yang membiayai orang lain untuk malakukannya, kamu kira semua itu tidak butuh uang? Perusahaan besar seperti kalian masih tidak mampu mengeluarkan uang segitu?”Disaat mereka berdebat, Andri mengamatinya dari samping, dia menyadari beberapa masalah, orang gendut ini tidak mungkin mempunyai istri ataupun anak karena dia tidak mempunyai cincin nikah di tangannya, lalu dia bilang istrinya masuk rumah sakit, itu hanyalah wacana saja, karena mereka tidak tahu hal itu benar ataupun tidak, dan yang paling penting adalah si gendut ini rakus sekali, dia meminta seratus juta, apa bedanya dengan merampok disini?”Dari beberapa titik diatas, dapat disimpulkan bahwa si gendut ini datang untuk mencari masalah, dan Andri juga menyadari bahwa orang yang datang bersama si gendut itu adalah preman jalanan, mereka semua mempunyai tato ditangannya, dan mereka juga membawa pisau , mereka sepertinya telah merencanakannya, tapi mengapa mereka datang ke Dairy Milk LTD bukan ke perusahaan lain, sepertinya ada sesuatu dibalik ini semua.Dengan kata lain, meskipun susu Dairy Milk LTD bermasalah, mereka harusnya mencari masalah di distributor, mengapa mereka bisa langsung sampai ke kantor, ini tidak masuk akal.Lalu, Andri keluar dari kerumunan, dan berkata sambil tersenyum untuk membantu Yuni “Tuan, bukankah hanya seratus juta? Perusahaan kami akan mengantikannya!”Seusai berkata, tidak hanya Yuni yang terkejut, karyawan yang lain juga ikut terkejut, Daily Milk LTD tidak terhitung perusahaan besar, hanya bisa dibilang lebih besar daripada perusahaan kecil, dan mereka beroperasi kurang dari 5 tahun, masih dalam tahap berkembang, biaya ganti rugi sebesar itu masih sangat menekan financial Daily Milk LTD.Si gendut itu tersenyum setelah mendengar perkataan itu, dia melihat Andri lalu berkata ke Yuni “Kamu lihat, inilah orang yang mengerti masalah ini.”Yuni melihat Andri, Andri hanyalah seorang salesman biasa, kapan giliran dia untuk berkata seperti itu?Andri melihat ekspresi Yuni yang kurang bagus, lalu tersenyum kepadanya sambil berkata “Tenang saja, Manager Lin! Sebagai CFO, aku akan menangani masalah ini, bukankah hanya seratus juta saja? Kita bisa memberikannya.”Setelah itu, sebelum Yuni berkata, Andri langsung berkata ke si gendut “Tuan-tuan, aku bawa kalian ke bank untuk mengambil uangnya.”Mereka saling bertatap-tatapan, lalu menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan Dairy Milk LTD bersama Andri.Setelah Andri pergi, Yuni sedikit bingung, dia tidak tahu apa yang mau dilakukan Andri bahkan karyawan lain langsung berbisik.Karena ada pengalaman di restoran waktu itu, kali ini Andri membawa mereka ke bank ICBC disekitar sana, setelah memasuki bank, 5 orang lelaki itu menunggu di lobby dan Andri pergi ke jendela loker bank, wanita di loker bank tersenyum kepada Andri dan bertanya “Halo, tuan, ada yang bisa saya bantu?”Andri mengisyarakatkan wanita itu ke 5 orang lelaki itu, lalu berbisik “Apakah kamu melihat 5 orang itu?”Wanita itu mengangguknya, Andri berpura-pura sangat tegang dan berkata “Mereka datang untuk merampok bank.”Mendengar perkataan itu, senyuman di wanita ini hilang.Andri bergegas membuat gerakan diam kearahnya, dan berkata “Sebentar lagi aku akan pergi melumpuhkan mereka, kamu cepat lapor polisi.”Wanita itu terus menganggukkan kepalanya dan mengambil handphone dengan tegang.Seusai berkata, Andri berjalan kearah 5 orang lelaki itu, sebelum si gendut itu berkata Andri langsung menendangnya dan berkata “Kalian beraninya ingin merampok bank.”Si gendut tercengang setelah mendengar perkataannya, dan bunyi alarm juga berbunyi dengan keras.Suara alarm yang keras membuat orang-orang di lobby bank tegang, dan mendengar kata merampok dari Andri, mereka bergegas meninggalkan bank.Hanya sekejap, lobby bank menjadi sepi.Si gendut ditendang oleh Andri dan terjatuh kelantai, dia baru menyadarinya, baru saja dia ingin menjelaskan, Andri langsung meninjunya.Tinjuan Andri sangatlah berat dan cepat, si gendut pusing setelah ditinju beberapa kali oleh Andri dan dia memeluk kepalanya mencoba untuk berdiri, Andri langsung memukulnya dan membuat dia terjatuh kembali.Melihat ini, 4 orang preman dibelakang si gendut bergegas ingin mencabut pisau di dalam bajunya, tapi sebelum mereka mengeluarkannya, Andri menendang salah satu preman itu dan membuat preman itu menabrak kedua preman yang lain, mereka bertiga terjatuh, dapat dibayangkan betapa kuatnya tendangan kaki Andri.Preman yang tersisa langsung mengayunkan pisaunya kearah Andri, Andri bergerak cepat, dia memutarkan badannya
Yuni malu dan berubah menjadi marah lalu berteriak “Siapa yang menyuruhmu membukanya?”Andri menjelaskannya dengan tegas “Jika aku tidak membukanya, jika kamu menyuruhku membeli narkoba, aku akan bermasalah besar, aku tidak bodoh!”“Kamu——“ Yuni marah hingga mukanya merah, dia tidah bisa terus tidak memakai celana dalam dan jalan-jalan didalam kantor, jika ketahuan oleh orang lain, dia benar-benar tidak mempunyai muka untuk bertemu orang lain lagi.Setelah berpikir demikian, Yuni mulai tak berdaya, waktu itu dia pernah menertawakan temannya yang di Amerika lupa memakai celana dalam dan pergi jalan-jalan, namun tak terduga, kesalahan kecil ini juga terjadi pada dirinya.Hari ini baru menduduki jabatan, masih ada banyak hal yang menunggunya untuk diurus, dan dia juga harus mengetahui prosedur kantor, dia tidak punya waktu untuk pulang kerumah ataupun pergi ke mall, apalagi dia baru
Andri Chen memaki dalam hati, sial! Ketahuan.Tapi, agar wanita cantik berdada besar di hadapannya ini tak salah mengira dirinya sebagai bajingan, ia pun pura-pura berteriak heboh, "Ya Tuhan, aku tiba-tiba bisa melihat! Akhirnya aku bisa melihat dunia lagi!"Setelah itu, ia melepas kacamatanya dan menjabat tangan wanita berdada besar itu, dengan mata berkaca-kaca ia berkata terbata-bata, "Apa kau tahu? Aku telah buta 20 tahun, selama 20 tahun ini, aku sering ditertawakan orang, aku sungguh berharap bisa membuka mata lagi untuk melihat indahnya dunia, tak disangka..."Berkata sampai di sini, Andri sengaja berhenti sejenak, berpura-pura menyeka air matanya dengan lengan, lalu melanjutkan sandiwaranya, "Tak disangka keajaiban yang dikatakan dokter sungguh terjadi atas diriku, apa aku sedang bermimpi? Katakan padaku apa aku sedang bermimpi?"Wanita berdada besar itu tak menyangka pria buta tersebut memiliki kisah demikian, dengan penuh simpati
Andri sangat ingin menghabisi Hendy saat itu juga. Suara mereka pun begitu keras sampai terdengar anggota kelompok yang lain. Mereka satu per satu mengalihkan pandangan ke arah Andri dan Hendy, fokus kepada celana dalam yang dipungut Hendy.Andri tak ingin mereka salah sangka dan mengira bahwa dirinya transgender, ia pun menjelaskan, “Kamu yang suka memakai celana dalam wanita! Aku ini membelikan pacarku!”“Kau sudah punya pacar?” Hendy menunjukkan ekspresi terkejut, seakan fakta bahwa Andri memiliki pacar adalah hal yang sangat aneh.“Kenapa? Tidak boleh?” tanya Andri.Hendy melihat celana dalam yang telah dibereskan oleh Andri dan berkata pelan, “Bro, apa kau tak tahu? Kelompok kita tak diperbolehkan berpacaran. Kalau sampai ketahuan oleh John Jiang, pasti kau akan dipecat!”Andri bertanya tak mengerti, “Ada peraturan seperti itu?”Hendy mengangguk-angguk,
Pintu ruangan Direktur baru saja tertutup, tiba-tiba Andri membukanya kembali. Yuni terkejut sampai hampir menjatuhkan celananya.Baru saja membuka mulut hendak memarahinya, pemuda itu malah cekikikan dan berkata, "Direktur Lin, lebih baik kau mencucinya sebelum dipakai, kalau alergi nanti akan repot sekali, apalagi bagian itu adalah..."Mendengarnya, Yuni amat kesal sampai meraih pulpen di mejanya dan melemparkannya ke arah Andri, "Keluar!"Namun, pulpen yang dilemparnya dapat ditangkap sempurna oleh Andri, hal ini membuatnya terkejut.Andri menutup pintu dan berjaga di depan ruangan Direktur seperti satpam. Ibu jarinya memutar-mutar pulpen yang dilempar Yuni tadi. Setelah bermain sebentar, ia mendekatkan pulpen itu ke hidungnya dan menciumnya, tak disangka pulpen yang pernah dipakai Yuni itu begitu wangi.Pikirannya mulai berkhayal yang tidak-tidak lagi. Saat ini Yuni sedang berganti celana di dalam ruangannya, ia sebenarnya i
Andri melihat dua satpam restoran itu mengeluarkan pistol yang mereka bawa, ia pun mempunyai firasat buruk, ia segera berkata sambil tersenyum kepada mereka, "Tuan-tuan, jangan panik, aku koki di restoran ini."Mendengar perkataan Andri, kedua satpam tersebut saling memandang satu sama lain, kemudian kembali mengarahkan pandangan penuh curiga kepada Andri.Andri melanjutkan penjelasannya, "Entah siapa orang kurang ajar yang mencuri pisau di dapur, sekarang aku baru membeli pisau lagi."Salah satu satpam mengambil pisau dapur itu dan melihat-lihat, pisau itu memang masih baru, ia dengan teliti melihat Andri, kemudian bertanya, "Kenapa aku tak pernah melihatmu di dapur?"Seketika Andri tertawa, kemudian ia berkata, "Tuan, aku masih baru di sini, namaku Frank, kalau ada waktu aku akan mentraktir kalian minum, sekarang aku harus cepat-cepat ke dapur, kalau tidak manajer ak
Godaan yang samar-samar itu membuat kedua mata Andri tertuju padanya, ia tak pernah menduga bahwa Yuni begitu menawan, dada yang montok, tulang selangka yang indah, rambut yang berantakan, tubuh yang seksi, kaki panjang yang cantik dan ramping, pemandangan ini membuat Andri tergiur, yang paling menggodanya terutama adalah yang dipakai di tubuh Yuni itu…Meskipun hanya samar-samar terlihat, namun memberinya dampak visual yang kuat.Ia tak tahan menelan ludah, juga seketika teringat kembali pemandangan indah di atas yang ia lihat dari bawah kantor, Yuni bahkan lebih memesona daripada model dalam pameran mobil, ia merasa model-model ini setingkat jika dibandingkan dengan Yuni.Memikirkannya, berbagai pikiran terus muncul di benaknya…Entah sudah berapa lama Andri tak berhubungan dengan wanita, karena dirinya tak mengingat kejadian yang terjadi bulan la
Andri Chen tidak menanggapinya, Yuni Lin dengan ganasnya menendang pria itu hingga jatuh kebawah kasur, dia tidak menyangka bahwa Yuni sangat kuat saat diatas ranjang, suatu saat jika wanita ini tidur sendiri diranjangnya, dia mungkin akan melempar dirinya kesemua sisi ranjang.Ketika Andri sedang mengelus-elus pantatnya, dia medongak dan melihatnya, Yuni tersadar dan langsung terduduk diatas ranjang tanpa sadar dia mengambil selimut untuk menutupi dirinya, “kau… kenapa kau bisa disini¬?” tanyanya kaget.Andri yang masih memakai piyamanya berdiri sambil mengelus-elus pantatnya berkata “Ini rumahku”“Rumahmu?” Yuni tertegun dan seketika memperhatikan sekeliling kamar dan merasa sangat asing dengan tempat ini.Yuni memperhatikan tempat tidur yang ia tiduri, ia tiba-tiba membungkus dirinya dengan selimut dan bangkit dari ranjang, dengan gegabah mengelilingi kamar dan melihat sebuah gunting yang terletak di atas meja kom
Setelah Yuni Lin diberi tahu oleh Andri Chen tentang ini, dia mulai kebingungan dan merasa bahwa orang ini sedang menjebaknya dan segera mengoreksi “Aku menyebut ini hukuman fisik!”Andri Chen tersenyum dan berkata,"Direktur Lin, cara kamu menghukum bawahan kamu benar-benar istimewa. Apakah kedepannya jika karyawan laki-laki perusahaan ini melakukan kesalahan, kamu akan menghukum mereka satu per satu seperti ini?”Yuni Lin tahu bahwa dia tidak bisa menang berdebat Andri Chen, dia tidak tahu dia makan apa sehingga dia bergitu pandai berdebat.Dia cuma bisa berkata dengan kesal “Lakukan apa yang harus kamu lakukan, jangan berdiri di sini dan menggangguku!”Andri Chen masih ingin lanjut berkata, dan Yuni Lin mendesaknya lagi"Enyah dari kantorku! Aku sedang sibuk.”Pada saat ini,
Yuni Lin melihat Andri Chen yang mengelus-elus pantatnya, dan berkata dengan kesal: Minggir!"Direktur Lin! Pantatku benar-benar sakit, kamu tidak tahu seberapa sakit tendangan bocah itu! Andri Chen membesar-besarkan, berharap mendapat simpati dari Yuni Lin.Meskipun Yuni Lin tidak tahu apakah Andri Chen benar-benar kesakitan, tidak pantas bagi pria dan wanita yang tidak punya hubungan berduaan, belum lagi dia meragukan bahwa Andri Chen bukan pria yang baik, karena dia sering berpikir yang aneh-aneh sepanjang hari.Jadi dia langsung melemparkan kantong es ke Andri Chen dan berkata"Pergi ke kamar mandi dan kompres sendiri!”Andri Chen berkata dengan susah payah “ Direktur Lin, bagaimana aku mengkompres lukaku di kamar mandi sendiri?”Yuni Lin tiba-tiba teringat pada Hendy Wang dan berkata,” Kalau begit
"Mengapa Kamu tidak menelepon polisi? “Andri Chen berkata dengan menyedihkan,” Direktur Lin! Di mana aku punya waktu untuk menelepon polisi pada waktu itu? Jika tidak dilakukan dengan baik, pisau akan memotong tubuhku. Untungnya, untung aku beruntung memiliki keahlian bela diri yang lumayan baik. Jika tidak, kamu tidak akan melihat aku hari ini.”Yuni Lin berkata lembut, “lain kali jika kamu menemukan masalah seperti ini, Lindungi diri kamu terlebih dahulu, bukan sepasang sepatu. Jika sepatu hilang masih bisa membelinya lagi, Jika sesuatu terjadi padamu, Aku akan menyesal.”Mendengar perkataan ini,Andri Chen berpikir dalam hatinya, apakah dia khawatir tentang dirinya sendiri?Yuni Lin mengambil sepatu bertumit tinggi di tangan Andri Chen dan memandangnya. Dia menemukan bahwa tidak ada kerusakan dalam sepatu bertumit tinggi. Ini adalah kontribusi dari Andri
Andri Chen mencium bibir Rossa Du langsung di depan John Jiang.Tidak hanya John Jiang terkejut, tetapi Rossa Du sendiri menjadi bingung beberapa saat. Dia tidak mengira bahwa Andri Chen akan mencium dirinya pada saat ini, tetapi juga didepan wajah John Jiang.Setelah ciuman,Andri Chen juga sengaja berkata kepada John Jiang,"Apakah kamu tahu apa hubungan kita sekarang?John Jiang tidak kembali ke pikirannya untuk waktu yang lama. Andri Chen mencium orang pujaan hatinya secara tak terduga. Intinya bukan di sini.Apa yang membuat John Jiang sangat marah adalah bahwa Rossa Du tidak keberatan akan hal itu. Apakah mereka benar bersama-sama?Ketika Andri Chen melihat bahwa John Jiang masih terpana oleh hal itu, ia berpaling ke Rossa Du dan berkata dengan lembut, “Rossa Du, aku naik dulu.”
Andri Chen tahu bahwa Rossa Du adalah orang yang baik. Setelah berpikir tentang hal itu, ia mengatakan kebenaran "aku kehilangan ingatanku dan tidak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya. Ketika aku terbangun,aku berada di kota Nanjing dan sedang duduk di sebuah bus. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan Aku tidak dapat mengingatnya sama sekali.Mendengar hal ini,Rossa Du memalingkan kepalanya dan melihat Andri Chen. Dia sangat terkejut dan peduli, "Apakah kamu sudah pergi untuk melihat seorang dokter? "Andri Chen mengangguk "Sudah, kata dokter, Aku mengalami Amnesia selektif, hanya bisa mengandalkan pemulihan sendiri cepat atau lambat, atau pergi untuk melihat spesialis otak, mungkin dapat disembuhkan, tapi aku tahu dalam hatiku, probabilitas ini sangat rendah, apalagi kondisiku sekarang yang sedang miskin. ""Butuh berapa banyak uang? " Rossa Du mencoba bertanya.
Ketika Andri Chen berhenti mendengarkan,Sisca Mi datang dan berkata, "beri aku nomor ponsel kamu. Aku akan menelepon kamu di malam hari."Andri Chen mengambil ponsel Sisca Mi,mengetik nomor ponsel sendiri, dan menghubungi nomor itu, dalam beberapa detik, telepon seluler Andri chen berdering."Aku pergi dulu. " Andri Chen melambai ke Sisca Mi dan meninggalkan toilet.Ketika ia berjalan kembali ke Grand CT Mall, ia tidak melihat Rossa Du dan mengeluarkan telepon selularnya dan memanggilnya.Pihak lain dengan cepat terhubung, dan Andri Chen cemas bertanya di telepon, "Rossa Du! Kamu di mana? Aku sedang berada di gerbang Grand CT Mall.""Aku di belakangmu. " mendengar ini, Andri Chen menoleh ke belakang dan melihat Rossa Du.Dia datang dengan cepat,melihat seluruh tubuh Andri Chen
Sisca Mi tahu bahwa ibunya lebih sulit daripada Direktur kepala. Jika dia tidak pergi ke kencan buta, dia akan memaksa dia untuk keluar dari pekerjaannya sebagai seorang polisi dan membuatnya tidak akan menjadi seorang polisi selama sisa hidupnya.Tapi keinginan seumur hidup Sisca Mi adalah untuk menjadi seorang polisi yang baik, untuk menghilangkan kekerasan dan untuk melayani rakyat."Baiklah, aku sudah tahu. " Sisca Mi harus taat.Baru menutup telepon, ponsel Andri Chen berdering, ia sedang menahan rasa sakit, melihat ke bawah, layar ponsel menunjukkan dua kata dingin yaitu DirekturLin.Dia terkejut dan bergumam,"Selesailah sudah, berakhirlah sudah."Tapi dia masih menjawab telepon "Halo! Direktur Lin!"Baru setelah telepon terhubung, Yuni Lin meraung di telepon "Andri Chen! Apakah kamu pergi ke Amerika? Aku
"Petugas! Tidak mungkin ? "pria itu tampak dengan ekspresi pahit.Andri Chen mengambil kesempatan untuk mengancam, "jika kamu tidak mengambilnya, aku akan memberitahu bahwa kamu telah menyabotase TKP dengan sengaja. Kamu akan dipenjara.Ketika pria mendengarkan, wajahnya berubah putih dan ia gemetar,"petugas, Anda...Apakah Kamu bercanda?".Andri Chen mengatakan dengan ekspresi kusam, "Apakah aku kelihatan sedang bercanda? Orang itu harus setuju, bahwa ia akan lebih suka bau daripada dipenjara.Siapa yang memanggilnya begitu tidak beruntung! Apa yang terjadi selanjutnya, bahwa gambar terlalu indah untuk dilihat secara langsung.Penjabaran dari 10000 kata dihilangkan di sini.....Pria itu mengambil pistol polisi Sisca Mi dan dicuci dengan air. Dia meletakkannya di lantai di depan Sisca Mi.&nb
Andri Chen membentakan ibu jarinya kepada Sisca Mi dengan rokok di mulutnya dan berkata, "tidak masalah! "Dia mengambil Rokok di mulutnya dan berpaling untuk melihat ruangan besar di belakangnya. Dia ingat bahwa pistol baru saja terbang ke kamar besar kedua, jadi dia pergi dengan rokok di mulutnya.Ketika dia membuka pintu toilet kedua,tidak ada seorang pun di dalamnya, tetapi tidak ada bayangan pistol."hah! dimana pistolnya ? Dia membisikkan dan segera mencarinya di pintu samping kedua.Setelah mencari beberapa saat, masih belum menemukannya, berpikir apakah dirinya telah salah mengingat.Jadi dia keluar dari ruangan besar dan berpaling kepada Sisca Mi disebelah jendela. "Kucing Liar,apakah pistol terlempar ke sini?"Ketika Sisca Mi mendengar panggilan dari An