Beranda / Romansa / My Possesive Boss / Alice, Rumah, dan Si Galak Yang Sok Perhatian,

Share

Alice, Rumah, dan Si Galak Yang Sok Perhatian,

Hujan turun mengguyur kota disertai angin kencang. Udara malam semakin dingin, Alice baru saja tiba di rumahnya dengan keadaan basah kuyup.

Gadis itu langsung mengetuk pintu rumah dan berharap seseorang di dalam sana membukakannya pintu.

"Ibu!" panggil Alice dengan suara yang bergetar akibat kedinginan.

"Ibu, ini Alice, Bu!" panggilnya lagi.

Ceklek!

Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya dengan badan tinggi semampai. Wanita itu menatap garang Alice yang tampak menggigil.

"Darimana aja kamu?" tanya wanita itu saat Alice menerobos masuk.

"Dari kantor, kan Alice kerja, Bu," jawab Alice.

"Kantor mana yang pulangnya jam segini? Ini udah malam, Alice! Jangan-jangan kamu kerja yang gak bener ya?!" hardik wanita itu saat Alice baru saja hendak mengambil gelas dan membuat segelas kopi.

"Alice lembur, Bu," jawab Alice.

"Lembur? Lembur atau kamu jalan sama om-om?!" Wanita yang dipanggil 'Ibu' oleh Alice itu menaikkan nada bicaranya.

"Ibu, Alice beneran kerja. Alice gak jalan sama om-om," ucap Alice masih sabar. Gadis itu meletakkan gelasnya lalu beranjak pergi meninggalkan ibunya yang terlihat marah.

"Dasar anak gak tau diri! Orang tua lagi ngomong malah pergi! Gak ada sopan santunnya!"

Alice tak menghiraukan teriakan ibunya, gadis itu langsung mengunci pintu kamarnya lalu masuk ke kamar mandi setelah melempar barang-barangnya di atas kasur. 

Alice menghidupkan shower, kemudian berdiri sembari menatap ke bawah dengan pandangan kosong.

"Alice capek, Bu. Alice pengen waktu pulang disambut dengan hangat, bukannya dituduh-tuduh yang gak bener terus," lirih Alice. 

Dor dor dor!

Alice terkejut kala pintu kamarnya digedor dengan keras. Gadis itu langsung mematikan shower yang mengguyurnya lalu menghapus butiran air yang tersisa di wajahnya.

Dengan pakaian basah kuyup Alice keluar dari kamar mandi lalu membuka pintu kamarnya.

"Lo jalan sama om-om lagi ya?!" hardik seorang gadis muda dengan selisih usia 3 tahun lebih tua dari Alice.

Alexa, seorang gadis cantik dengan hidung mancung dan rahang tegas. Alis tebal, pipi tirus, juga bibir sexy yang menggoda.

"Gak!" jawab Alice malas, kemudian gadis itu hendak menutup pintu kamarnya kembali sebelum Alexa menahannya.

Alice hanya menatap malas pada kakaknya itu. 

"Lice, jangan bikin malu keluarga terus dong! Lo harus berhenti jalan sama om-om mata keranjang. Pikirin ibu juga dong! Mau ditaruh dimana muka ibu kalau anak gadisnya aneh-aneh?" 

Alice menghela nafasnya panjang lalu menatap Alexa dengan gusar. "Gue capek," ucap Alice kemudian menutup dan mengunci pintu kamarnya lagi.

Gadis itu kembali berjalan ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi dengan benar. Ia harus istirahat sebelum besok kembali menghadapi bos menyebalkannya.

Lagipula ia sudah terbiasa dituduh melakukan hal yang sama sekali tak ia lakukan. Alice sudah malas menjelaskan, karena hal itu hanya akan percuma.

Sebagai anak bungsu yang cuek, Alice memang terkenal nakal. Nakal menurut ibu dan kakaknya.

"Ayah... Alice kangen," lirih Alice sebelum menutup mata sepenuhnya dan memeluk boneka kesayangannya.

šŸ¤šŸ¤šŸ¤

Ayam berkokok dengan lantang, membuat Alice terjaga karena terkejut.

"Duh, dasar ayam!" keluh Alice sambil mengusap telinganya.

Alice kembali menutup matanya, namun sebelum ia benar-benar kembali tertidur, suara ponselnya yang nyaring terdengar mengejutkannya.

"Eh Ayam! cetusnya kaget hingga terduduk.

"Siapa sih yang taruh hp di telinga gue?!" tanya Alice kesal.

Alice melirik pintu kamarnya lalu mengingat kejadian tadi malam. "Gue sendiri yang taruh," ucapnya menyengir.

Suara ponsel kembali mengejutkannya. "Ini siapa lagi yang nelpon subuh-subuh?!" gerutu Alice.

Gadis itu mengambil handphone miliknya lalu menghela nafas kala melihat nama seseorang yang sangat menjengkelkan baginya.

"Ganggu aja sih!" 

"Halo," ucap Alice mengangkat panggilan.

"Bangun, udah pagi!"

"Ini juga udah bangun kali."

"Sholat subuh sana!"

Alice melihat ponsel yang berada digenggamannya sambil mengedip beberapa kali untuk memastikan siapa yang ada di seberang sana.

"PAK BOS GALAKšŸ¤¬" 

Nama itu tertera jelas di sana, hingga membuat Alice terheran.

"Pak Bos?"

"Hm."

"Pak Bos baik-baik aja?"

"Apa sih kamu aneh banget, sana sholat subuh!"

"Bapak gak salah nelpon orang?"

"Enggak Alicia Antlia, sana cepetan sholat subuh! Jangan males sholat nanti ditemenin setan!"

"Ada angin apa nih Bapak ngingetin saya sholat?" tanya Alice penasaran.

"Angin duduk! Sana sholat!" balas Ardan dengan cuek dari seberang sana.

"Dih, Bapak gak jelas kayak Dora!"

"Kamu tuh kayak Dora! Sholat, Alice!"

"Iya iya, lagian Bapak gak matiin teleponnya gimana saya mau sholat."

"Ya udah saya matiin, sana sholat!"

"Y."

Tut!

Alice menatap heran ponselnya. Ia berasa habis dihubungi pacarnya dan diingatkan untuk sholat.

"Aneh bos gue," lirih Alice.

Alice mengangkat bahunya tak acuh lalu mulai menuruni ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Ada untungnya juga sih dia bangunin gue buat sholat subuh, jadinya gue sholatnya gak bolong deh, makasih pak bos," ucap Alice pada dirinya sendiri sambil berkaca.

"Sekarang jam berapa sih? Kayaknya belum adzan deh," monolog Alice sembari kembali membuka pintu kamar mandinya dan mengintip keluar untuk melihat jam dinding yang terpajang.

"Hahahaha," Alice tertawa pelan seraya menahan diri.

"Baik banget bos gue, baru jam empat pagi udah ngerusuhin hidup gue aja," tutur Alice dengan wajah kesal.

"Mau bobo lagi keburu gak ngantuk, dasar Ardan Prawira!"

Akhirnya Alice memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan berperang melawan serangan air yang dinginnya bukan main saat menyentuh kulit.

"Duh, kapan sih gue jadi orang kaya? Ya Allah, saya capek setiap mandi kayak anak ayam jatuh ke air," ucap Alice sambil menggigil.

"Induk saya gak mau meluk kalo kedinginan, kenapa saya harus mandi?"

Setelah selesai mandi Alice segera berlari ke ranjangnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.

"Serba salah banget jadi gue. Gak mandi bau, tiap mandi malah kedinginan!"

"Ini semua gara-gara Pak Bos, terpaksa kan gue mandi sepagi ini," keluh Alice dengan bibir yang bergetar akibat kedinginan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status