Beranda / Rumah Tangga / My Perfect Stranger / Chapter 2: Ajakan Tidak Terduga

Share

Chapter 2: Ajakan Tidak Terduga

Penulis: Chocollacious
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-28 23:25:01

Jantung sang model menggebu-gebu mendengar suara pria yang berhasil mengejutkannya dari lamunan. Apalagi ini merupakan pertemuan pertama mereka, apakah pertemuan ini sungguh kebetulan?

Penampilan gagah pemuda itu membuat mata Eleanor sampai tidak berkedip. Bahkan dengan tangan lincah langsung merapikan penampilannya yang terlihat kusut menjadi sempurna. Tetap berusaha menahan godaan tampan pemuda itu, mengingat prinsipnya selalu selektif dalam hal memilih pasangan hidup. Apalagi kalau bertemu dengan pria di hotel secara acak, pasti pria itu kerjaannya mempermainkan wanita di kamar hotel. 

Namun, Eleanor tetap menyambutnya dengan ramah. Tidak ingin dikenal sebagai model sombong di mata orang lain. “Tentu saja boleh.”

Dengan cepat pemuda itu langsung menduduki bangku di sebelah Eleanor dan memesan sebotol wine yang kadar alkoholnya paling rendah. Senyuman gagah terpampang pada wajah pemuda itu membuat pipi Eleanor memerah dalam sekejap, setengah hatinya juga merasa malu. Karena ini pertama kalinya jantungnya berdebar hanya karena berhadapan dengan pria tampan. 

“Wanita cantik seperti kamu kenapa sendirian di bar saat hari Valentine?”

Bola mata Eleanor membulat sempurna. Pertanyaan itu membuatnya hampir serangan jantung, menganggap pemuda ini seperti sedang menggodanya sekarang. Apalagi nada bicaranya terdengar sangat manis. 

Tentunya ia juga penasaran dengan pemuda ini yang sendirian saat hari Valentine. Mustahil seorang pemuda tampan sendirian di hari Valentine. “Sedangkan kamu ngapain sendirian juga?”

“Karena memang selama ini aku sendirian.” 

Tetap saja masih ada rasa curiga dari sisi Eleanor. “Benarkah? Tapi barusan kamu menggodaku. Apakah hobimu itu menggoda wanita sexy?”

Pemuda itu tertawa lepas, menuangkan segelas wine untuk Eleanor lalu menyerahkannya. “Kamu salah besar. Hobiku itu bukan menggoda wanita sexy.”

“Lalu, kenapa kamu mendekatiku tiba-tiba? Kalau kamu mau menggoda wanita sexy, kamu salah pilih orang.” Dengan cepat Eleanor meneguk segelas wine dan membuang muka. 

“Aku mendekatimu karena aku kesepian. Aku tahu sebenarnya kamu juga kesepian sepertiku dari tadi.”

Netra hitam Eleanor langsung turun mengingat apa yang dipikirkannya dari tadi sebelum pemuda ini mendatanginya. 

Pemuda tampan itu menampakkan senyuman ramah mengulurkan tangan kanannya. “Aku Cedric Lewis.”

“Aku–”

“Namamu Eleanor Winter.”

Eleanor membulatkan mata. “Bagaimana kamu tahu namaku?”

“Karena kamu adalah model terkenal. Aku sering mendengarmu melakukan iklan produk kecantikan.”

Eleanor menyipitkan mata. “Kamu itu penggemarku?”

“Bukan.” Cedric berdeham sejenak. “Bukankah seharusnya kamu sedang berkencan sekarang?”

Raut wajah Eleanor kembali lesu. Tangan kanannya sibuk memutar gelas wine. Membuat Cedric sedikit bersalah karena omongannya baru saja. 

“Apa aku salah bicara?” Cedric berbisik dengan suara gemetar. 

“Entah kenapa hari ini banyak orang mengira aku sudah berpacaran. Padahal kenyataannya, aku tidak pernah berpacaran.”

Sekarang giliran Cedric melotot. “Benarkah? Kamu tidak bercanda?”

“Kalau aku bercanda, kenapa wajahku lesu begini!” celetuk Eleanor mengerucutkan bibir. 

“Aku juga sama sepertimu. Aku belum pernah berpacaran.”

Pandangan mata mereka saling bertemu satu dalam jarak dekat. Pipi Eleanor memerah seketika mendengar pernyataan singkat itu. Padahal tidak bermaksud penasaran dengan kehidupan pemuda tampan ini, tetapi entah kenapa bahagia mendengarnya. 

“Omong-omong, kenapa kamu kasih tahu aku? Padahal aku tidak tanya.”

“Karena aku anggap kita sudah berteman.”

Eleanor menatap tajam, terutama ia paling sensitif dalam hal berhubungan dekat padahal baru berkenalan. “Kamu bisa dipercaya?” 

“Tentu saja. Meski aku seorang direktur di perusahaan ayahku, aku bukan tipe pria berengsek yang suka menghancurkan kehidupan wanita baru kukenal.”

Eleanor tertawa kikuk. “Rupanya kamu direktur. Baru kali ini temanku adalah direktur yang baik.” 

“Omong-omong, karena kita sudah berteman. Bagaimana kalau kita saling bercerita? Seperti … alasan kenapa kamu tidak pernah berpacaran.”

Embusan napas pasrah dikeluarkan dari rongga mulutnya. Sejenak Eleanor merenung sambil meneguk segelas wine dan menuangkan untuk Cedric. “Alasan aku tidak pernah berpacaran karena aku trauma.”

“Trauma?” Dahi Cedric mengernyit. 

“Sebenarnya … aku diincar seseorang sejak dulu. Tapi, orang itu mengerikan.”

Cedric terdiam. Mendengar perkataan Eleanor, ia teringat dengan dirinya sendiri. Ketakutan yang dialaminya semenjak dulu juga tidak ada bedanya dengan Eleanor hingga wajahnya mulai memucat sekarang. 

Eleanor tampak bingung dengan reaksi Cedric yang awalnya penasaran, sekarang jadi terlihat seperti orang berbeda. Ia semakin penasaran dengan kehidupan Cedric sebenarnya seperti apa. 

“Bagaimana denganmu?” Eleanor bertanya balik. 

“Sebenarnya aku juga mengalami trauma.”

“Kamu trauma karena dipermainkan wanita terus?” Eleanor tertawa ledek, meski sebenarnya bermaksud bercanda untuk menghibur Cedric. 

“Kenapa kamu selalu beranggapan aku dipermainkan atau mempermainkan wanita?” Cedric mendengkus kesal rasanya ingin mencubit pipi lembut di hadapannya. 

“Aku hanya bercanda tadi. Jadi, sebenarnya alasanmu kenapa?”

“Selama ini aku diincar seorang penguntit.”

Keduanya hening sejenak. Sebenarnya dalam lubuk hati mereka juga terkejut. Karena tidak disangka nasib mereka berdua sama atau ini hanya kebetulan. Apa jangan-jangan pelakunya sama?

“Sebenarnya selama ini aku masih penasaran. Siapa penguntit itu? Kenapa dia selalu mengincarku selama ini? Apakah dia menaruh dendam padaku?” Cedric menggenggam gelas kaca sangat erat seperti ingin melempar ke lantai melampiaskan amarahnya sudah terpendam sejak lama. 

“Aku juga sebenarnya masih penasaran. Apakah aku pernah berbuat kesalahan sebelumnya? Bahkan sampai sekarang aku tidak tahu penguntit itu wanita atau pria. Makanya, aku tidak mudah memercayai seseorang. Mungkin bisa juga kekasihku adalah penguntit itu. Aku tidak ingin hal itu beneran terjadi.”

Melihat wajah sang model semakin lesu. Cedric ingin memberanikan diri menunjukkan rasa empatinya. Namun, ia juga butuh hiburan karena trauma masa lalu dialaminya. Namun, tanpa disadari, tangannya menyentuh tangan lembut Eleanor hingga membuatnya terkejut melakukan suatu hal yang tidak pernah dilakukan sepanjang hidupnya. Bisa dikatakan, ia merupakan tipe pria sangat cuek terhadap wanita apa pun, tetapi entah kenapa ia bisa berinisiatif menyentuh tangan lawan bicaranya tanpa berpikir panjang.

Begitu juga Eleanor tersentak karena pertama kali mendapatkan perlakuan manis dari seorang pria, meski baru pertama kali bertemu. Kepalanya langsung terangkat ringan dan menatap senyuman Cedric terlihat manis, sebenarnya ia tahu senyuman itu juga senyuman palsu untuk menutupi rasa takut. 

Giliran Eleanor yang ingin menghibur hati Cedric. Dengan menampakkan senyuman terindahnya dan membalas sentuhan tangan lembut itu. “Kamu satu-satunya pria yang bisa menghiburku, Cedric. Terima kasih sudah menghiburku, sebagai gantinya aku ingin menghiburmu juga.”

“Syukurlah, melihatmu tersenyum sudah cukup membuatku lega. Aku tidak meminta apa pun lagi.” Perlahan tangan Cedric menyelipkan helaian rambut panjang menghalangi wajah cantik di hadapannya ke belakang telinga. 

“Untuk menghibur kita sendirian saat hari Valentine, bagaimana kalau kita menikmati wine bersama? Merayakan hubungan pertemanan kita.” Eleanor sengaja mengalihkan perbincangan terkesan canggung, apalagi ditambah debaran jantungnya semakin sulit dikendalikan. 

“Tapi, ingat! Besok aku harus kerja. Aku tidak boleh minum terlalu banyak.”

“Aku tahu.”

Seketika Cedric ingin menuangkan segelas wine lagi, tanpa sengaja ia menyenggol gelasnya hingga terjatuh pecah ke lantai. Akibatnya, gaun yang dipakai sang model dan juga kemeja dikenakannya jadi kotor.

Cedric menunduk sambil mengambil sapu tangan dari sakunya membersihkan gaun yang dipakai Eleanor dipenuhi bercak wine. “Maaf aku tidak sengaja menumpahkannya.”

“Padahal gaun ini adalah gaun favoritku!” Eleanor mengamati gaunnya pasrah sambil menggosok-gosok bagian terkena noda wine. 

“Aku akan belikan gaun baru untuk kamu.”

“Tidak perlu. Aku pulang saja sekarang. Lagi pula ini sudah malam. Toko pakaian pasti sudah tutup.”

Dengan cepat Eleanor mengambil sling bag miliknya, tetapi langsung ditahan Cedric. “Kamu mau pergi dengan penampilan seperti ini?”

“Tidak apa-apa. Kalau ada orang menanyakanku. Aku tinggal menjawab ini akibat kecerobohanku karena terlalu menikmati winenya.”

“Bagaimana kalau kamu nginap di hotel dulu?”

Ini gila! Bagaimana bisa Cedric mengusulkan menginap di hotel? Apalagi isi pikiran Eleanor langsung membayangkan aksi panas yang biasa dilakukan wanita lain di kamar hotel. Apakah ini sikap asli Cedric sesungguhnya? Berpura-pura manis di hadapan wanita, lalu menodai para wanita di kamar hotel sepanjang malam?

“Kamu bercanda? Bahkan aku tidak booking kamar hotel.”

“Nginap di kamarku!”

Tatapan Eleanor semakin melotot. “Kamu gila? Kamu mau menodai tubuhku?” 

Dengan cepat Cedric membungkam mulut Eleanor dengan telapak tangannya sambil mengamati sekelilingnya. Takut ada orang lain yang salah paham, terutama suara Eleanor cukup lantang yang membuatnya malu. 

“Sudahlah, kamu turuti aku saja. Aku tidak mungkin menodaimu sedangkan kita baru berteman. Aku tidak mau merusak hubungan pertemanan kita karena kesalahan fatal,” bisiknya. 

Eleanor menyipitkan mata. “Kamu beneran bisa dipercaya?”

“Haruskah aku menyeretmu ke kamar hotel seperti pria lain?”

Eleanor menggeleng cepat. “Tidak perlu. Aku bisa jalan sendiri.”

“Kalau begitu, kamu tidak boleh protes.”

Cedric sengaja berjalan menutupi tubuh Eleanor supaya tidak dilihat pengunjung hotel. Lagi pula, karena kecerobohannya yang membuat suasana hubungan mereka sangat canggung. 

Seketika sedang menunggu lift, sebenarnya di balik tembok ada seseorang yang mengintai mereka, lalu memotret setiap pergerakan mereka diam-diam. 

Cedric dan Eleanor tidak menyadarinya. Yang terpenting tujuan mereka adalah membersihkan diri dari noda wine yang sangat mengganggu pemandangan penampilan mereka. 

*****

Di kamar hotel, Eleanor melangkah dengan canggung melepas stiletto putih, kemudian mengambil sebuah bathrobe yang sudah tersedia di ranjang. 

Cedric tahu sikap Eleanor dari tadi kaku karena adegan yang sekarang mereka lakukan seperti sepasang pengantin baru ingin bercumbu sepanjang malam, meski tidak terjadi apa pun. Namun, ia juga tidak ingin suasana canggung ini terus berlangsung. 

“Aku … mandi dulu, ya.” Akhirnya Eleanor membuka suara. 

Tidak seperti pria lain langsung melakukan sesuatu tidak pantas dilakukan terhadap wanita, justru Cedric adalah pria paling berbeda. Terus menampakkan sisi kecemasannya berjalan mondar-mandir meluapkan rasa bersalahnya seiring waktu berjalan sambil menunggu teman barunya selesai membersihkan diri. 

Beberapa menit telah berlalu, Eleanor melangkah dari kamar mandi dengan penampilan hanya dibaluti bathrobe sambil mengeringkan rambut indahnya, membuat pandangan sang direktur langsung bersinar-sinar dan menelan salivanya gugup. Gugup karena kecantikan Eleanor satu-satunya berhasil menyihir tubuhnya menjadi kaku, meski selama ini sering bertemu cantik lainnya. 

“Kamu tidak mandi?” 

“Aku … mau mandi sekarang.” Cedric berlari memasuki kamar mandi dengan gugup. Eleanor memiringkan kepala sambil mengeringkan rambutnya. 

Di dalam kamar mandi, Cedric berjalan mondar-mandir sambil memukul dahi berkali-kali, menyadarkan sepasang mata belum apa-apa sudah memikirkan hal aneh, padahal baru pertama kali bertemu dengan model cantik sekaligus teman barunya.

“Ayolah! Buang pikiran kotormu jauh-jauh! Prinsipku tidak akan sembarangan menyentuh wanita.”

Tubuhnya sekarang hanya dengan balutan bathrobe melangkah keluar dari kamar mandi, mendatangi teman barunya sibuk mengeringkan rambut dengan hair dryer. Melihat pesona kecantikan teman barunya, pikirannya sudah melayang entah ke mana.

Sepasang mata saling bertemu satu sama lain. Tubuh mereka hanya dibaluti bathrobe sudah terlihat seperti sepasang kekasih ingin melakukan hubungan satu malam. Apakah mereka sungguh akan melakukannya malam ini?

Bab terkait

  • My Perfect Stranger   Chapter 3: Dipertemukan Kembali

    Kondisi kamar hotel masih terlihat rapi tanpa ada pakaian berserakan. Seperti tidak terjadi apa pun pada mereka. Bahkan keduanya masih dibaluti bathrobe masing-masing dalam kondisi masih tertidur pulas. Perlahan Eleanor membuka matanya sambil mengamati sekelilingnya, menyadari bahwa tempat ini bukan kamar pribadinya, melainkan kamar hotel tempat berbincang dengan pemuda tampan itu sebelumnya. Sekarang giliran Cedric terbangun dari dunia mimpi. Pertama yang dilakukan langsung mencemaskan kondisi wanita cantik yang masih duduk manis di ranjang. Untuk mengurangi suasana canggung, dengan lincah menghampiri sang model dan menduduki tepi ranjang. “Semalam kamu tidur nyenyak?” Eleanor mengangguk gugup. “Lumayan.” Ia mengatupkan bibir dengan senyuman malu, bertekad ingin melampiaskan isi pikirannya terngiang-ngiang karena sang direktur sungguh menepati janji. “Terima kasih sudah tidak menodai tubuhku. Aku kira kamu beneran melakukannya diam-diam.”Cedric tertawa lepas hingga wajahnya meme

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • My Perfect Stranger   Chapter 4: Skandal Panas

    Dengan panik Cedric menggeser layar tab membaca berita itu hingga dirinya terlihat seperti orang tidak waras dan netranya mulai memerah. Eleanor baru menyelesaikan menandatangani kontrak kerja, masih belum mengetahui kejadian sebenarnya yang membuat wajah tampan direktur memudar dalam sekejap. “Cedric, kamu kenapa?”Cedric masih membisu. Tangan kanannya dengan lemas memberikan tab untuk Eleanor. Baru membaca judul berita, Eleanor membulatkan mata. Dengan tangan lincah menggeser layar tab mengamati foto-foto kejadian di hotel hingga sarapan di restoran hotel. Netranya kini memerah dan tangannya gemetar ketakutan. “Siapa … yang menyebarkan berita ini?”“Aku juga tidak tahu. Tadi tiba-tiba pegawai kantor memperbincangkan berita ini. Apalagi beritanya sekarang—““Beritanya masuk trending 5!!” Amarah Cedric meledak. Eleanor berjalan mondar-mandir dengan panik menggigit bibirnya. Pertama kali menghadapi skandal panas, mustahil tidak panik. Terutama kejadian sesungguhnya bukan seperti it

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • My Perfect Stranger   Chapter 5: Masa Terpuruk

    Eleanor penasaran melihat ekspresi wajah sang asisten berubah drastis. Dahinya menampakkan kerutan, menggeser tubuhnya mendekati Alice, tetapi Alice langsung menghindarinya. Eleanor masih tetap tidak menyerah. Ingin mengambil ponsel itu, langsung direbut kembali oleh Alice. Batas kesabarannya sudah habis kali ini. Pasti ada sesuatu yang tidak beres sampai sang asisten terus menyembunyikannya. “Kamu kenapa sih mau intip ponselku?!” Alice mengomel sedikit gugup. “Sedangkan kamu sendiri kenapa menyembunyikannya dariku? Ada orang yang mengancamku?”“Bukan karena itu. Tapi—”“Tapi kenapa? Cepat perlihatkan pesan itu kalau ada kaitannya denganku!”Alice menggarukkan kepala sambil memperlihatkan isi pesan itu untuk Eleanor. “Direktur Cedric mau bertemu aku.”Eleanor membelalakan mata, mendengar nama sang direktur justru menghubungi asistennya membuatnya marah. “Apa yang dia inginkan sebenarnya setelah menyebabkan semua kekacauan ini?!”“Tenang dulu, Eleanor! Kenapa kamu jadi marah-marah be

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • My Perfect Stranger   Chapter 6: Lamaran Dadakan

    Kali ini Eleanor tidak ingin membiarkan sang direktur menunggu terlalu lama di depan pintu. Membuka pintu kediamannya perlahan mengamati sang direktur yang awalnya berwajah lesu kini kembali bersemangat. Cedric langsung berdiri percaya diri dan merapikan penampilannya kusut. Tidak peduli menunggu sampai membutuhkan waktu sekitar satu jam, akhirnya bisa berbincang lagi dengan temannya.“Masuklah.” Akhirnya Eleanor mengucapkan satu kata yang sangat ingin didengarkan Cedric. Tanpa berbasa-basi, Cedric langsung memasuki kediaman dan mengekori sang pemilik kediaman dari belakang. Sorot matanya mengamati sekeliling kediaman ini masih terlihat rapi membuatnya sedikit lega. Mereka duduk bersebelahan di sofa ruang tamu. Sampai sekarang bibir mereka masih terkunci rapat. Namun, tidak berlaku untuk Eleanor ingin memarahinya sekarang, karena direktur tampan sempat lesu membuatnya bersalah. “Kenapa kamu keras kepala? Bagaimana kalau ada orang yang melihatmu dari tadi? Kamu mau masuk berita lagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • My Perfect Stranger   Chapter 7: Malam Sesungguhnya

    Mengingat kejadian malam yang sebenarnya. Saat itu Cedric yang tidak sengaja menumpahkan gelas wine sehingga mengotori gaun milik Eleanor. Lalu, Cedric berinisiatif mengajak Eleanor menginap di kamar hotel, karena kebetulan ingin menginap di kamar hotel demi menghindari perjodohan yang tidak diinginkannya telah diatur sang ayah. Saat Cedric melangkah keluar dari kamar mandi dengan balutan bathrobe membuat hati Eleanor langsung bermekaran dan menatapnya dengan candu. Apalagi ditambah rambut terlihat basah dan menyegarkan, tanpa disadari mulut sang model sedikit menganga dan handuk digenggamnya hampir terlepas dari genggaman tangannya. ‘Pria ini tampan juga.’Untung Eleanor mengucapkan hanya dalam hati. Seandainya mengucapkannya terang-terangan, mungkin ia akan bingung ingin menaruh mukanya di mana. Apalagi selama ini dikenal sebagai seorang model selalu jual mahal. Cedric menaruh handuk pada kursi dan menduduki sofa sambil menepuk pelan. “Eleanor, kemarilah.”Eleanor meresponsnya den

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • My Perfect Stranger   Chapter 8: Jawaban

    Kembali lagi di saat Eleanor dan Cedric duduk di sofa ruang tamu. Dengan penampilan gagahnya, Cedric masih memegang kotak cincin itu. Sedangkan Eleanor masih kesal dengan lamaran terkesan kurang ajar. Meminta menikah tiba-tiba tanpa ada rasa cinta, sudah pasti semua orang sangat tidak menyetujuinya, terutama menikah karena skandal. Tangannya terkepal kuat seolah-olah ingin menampar direktur tampan ini tanpa segan. Tapi setengah hatinya, ia juga merasa kasihan karena sang direktur sebenarnya tidak bersalah. Jika dipikirkan maksud tawaran pernikahan terkesan paksaan, ada sisi untungnya juga. Jika diingat kisah masa lalu Cedric secara sekilas, Cedric juga mengalami hal yang sama dengannya, yaitu sama-sama diberi ancaman akan dicelakai seketika menginjak usia dewasa. Maka dari itu, mereka memiliki trauma yang sama. Jika Cedric mempersilakan mempergunakannya demi mencari pelaku yang ingin mencelakai mereka. Sangat tidak masalah. Yang membuat masalah baginya adalah pernikahan impian yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • My Perfect Stranger   Chapter 9: Pertemuan Keluarga

    Awalnya berdebat karena masalah pernikahan kontrak, akhirnya berujung tidur bersama lagi dalam satu kamar. Namun, situasi kali ini sedikit berbeda. Cedric menemaninya tidak setengah-setengah seperti sebelumnya. Meski Eleanor menyetujui ditemani sampai tertidur lelap, tetap saja Eleanor tidak mengizinkan Cedric menemaninya dalam jarak dekat. Cedric tetap keras kepala. Cedric menduduki ranjang sambil menyentuh kepala tunangannya dengan penuh kasih sayang. Sebenarnya sangat keberatan dengan kontrak pernikahan itu yang membuat hidupnya sengsara. Bagaimana bisa bertahan hidup tanpa melakukan semua hal tertera pada aturan-aturan itu? Apalagi ini pertama kalinya ia sangat ingin melakukan sentuhan fisik dengan seorang wanita. Wanita itu adalah calon istrinya sekarang tidur seperti bayi. Senyuman manis terus terpampang pada wajah cantik Eleanor, menambah rasa candunya ingin terus bertahan di kamar ini. Cedric tertawa kecil sambil mengelus pipi lembut itu perlahan supaya tidak membangunkan san

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • My Perfect Stranger   Chapter 10: Firasat

    Seketika baru memasuki apartemennya, Eleanor langsung melepas stilettonya berserakan dan membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya. Membayangkan pelukan hangat selalu membuatnya nyaman, sedikit menyesal menolak tawaran demi menjaga harga dirinya keras seperti tembok beton. Bahkan terus berguling-guling di ranjang melampiaskan kekesalannya. Drrt…drrt… Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan masuk. Di dalam pikirannya, sedikit berharap dari calon suaminya. Maka dari itu, langsung menggeser layar ponsel menatap pesan itu. Ekspektasi berbeda jauh dari realita. Yang mengirimkan pesan itu adalah salah satu temannya tukang pamer. Siapa lagi kalau bukan Jessica? Beberapa saat lalu memamerkan hubungan asmara dengan temannya sendiri, lalu sengaja mengompori Eleanor supaya iri. Senyuman manis langsung memudar. Eleanor melempar ponselnya di ranjang dan menghembuskan napas kasar. ‘Sudah kuduga dia manis di mulut. Sedangkan urusan menghubungiku saja tidak dilakukan. Tapi, kenapa aku sangat me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04

Bab terbaru

  • My Perfect Stranger   Chapter 120: Akhir yang Dinantikan

    Sinar matahari bersinar terang menerangi seisi kamar hotel. Sebelum melanjutkan kencan mereka lagi, Eleanor dan Cedric bersiap-siap di kamar memakai pakaian casual untuk kencan di luar ruangan.Eleanor sedikit kesulitan memasang anting istimewa pemberian suaminya, karena helaian rambut panjang menghalangi daun telinga. Melihat suaminya sudah berpenampilan sempurna, dengan gaya manja ia mulai merayu sang suami dengan trik manis.“Sayang, bolehkah kamu membantuku sebentar?”“Kamu kesulitan pakai anting?” Cedric merebut sepasang anting milik istrinya, kemudian memasangkan satu per satu telinga.Rona merah menyala pada pipi Eleanor. Tanpa dijelaskan rinci, suaminya sudah tahu apa yang dimaksudnya. Entah kenapa masih sangat pagi tapi jantun

  • My Perfect Stranger   Chapter 119: Bulan Madu Kedua Kali

    Hari yang paling dinantikan telah tiba. Sepasang suami istri sudah memasuki usia pernikahan satu tahun, namun tingkah mereka seolah-olah baru menikah kemarin.Sang buah hati dititipkan pada orang tua mereka yang akan merawat selama lima hari. Suasana hati Cedric terlalu bahagia akhirnya menikmati bulan madu kedua kalinya bersama istri tercinta sampai ia sudah mempersiapkan sebuah bucket list berisi kegiatan yang akan dilakukan mereka selama lima hari.Cedric juga sengaja memesan tiket pesawat sama seperti sebelumnya supaya bisa memperbaiki suasana sebelumnya terkesan canggung, kini sangat manis bahkan mungkin membuat beberapa penumpang iri melihat mereka sedang bercumbu.Meski Eleanor sudah melewati masa mengandung anaknya, tapi sikap manjanya sampai sekarang masih terlihat manis, membuat Cedric se

  • My Perfect Stranger   Chapter 118: Keluarga Kecil

    Satu bulan kemudian…Menjelang hari ulang tahun pernikahan, sesuai dengan janji sebelumnya Eleanor dan Cedric akan melakukan bulan madu kedua kalinya merayakan hari ulang tahun pernikahan sekaligus ingin menciptakan kenangan terindah sekali lagi di destinasi wisata yang sama seperti sebelumnya, karena bagi Eleanor bulan madu saat itu kurang terkesan istimewa.Bulan madu hanya berlangsung selama lima hari saja, karena Eleanor tidak bisa meninggalkan anaknya terlalu lama dititipkan pada sang ibu merawatnya untuk sementara.Sebelum bepergian jauh, Eleanor dan Cedric bermain bersama bayi mungil mereka di kamar bayi sepuasnya. Apalagi melihat bayi mereka selalu terlihat bahagia setiap kali bermain, rasanya tidak rela juga meninggalkan anak mereka demi bisa berlibur.

  • My Perfect Stranger   Chapter 117: Anugerah dari Tuhan

    Satu bulan kemudian…Perut Eleanor sudah sangat besar. Bahkan saat bangun tidur rasanya sedikit berat membangkitkan tubuhnya, harus dibantu sang suami. Eleanor tidak bisa bekerja lagi sejak memasuki usia kandungan tujuh bulan. Oleh karena itu, meski di hari kerja, kegiatan yang bisa dilakukannya hanya menonton drama, itu saja harus genre romantis supaya dirinya tetap tenang.Sang istri tidak bekerja, begitu juga Cedric hanya ingin menemani istrinya sepanjang hari jika tidak ada urusan penting di kantor. Karena ia cemas akan terjadi sesuatu pada sang istri, apalagi usia kandungan sekarang kemungkinan besar menandakan sang buah hati akan mendatangi dunia ini.Rasa bosan yang dialami Eleanor sedikit menghilang berkat pelukan kasih sayang yang diberikan sang suami saat ini membuat tingkah manjan

  • My Perfect Stranger   Chapter 116: Hari Jadian

    Tidak terasa sekarang sudah memasuki usia kandungan tujuh bulan. Setelah melakukan USG untuk memeriksa jenis kelamin sang buah hati, teridentifikasi bayi sepasang suami istri ini adalah perempuan. Keinginan Eleanor dan Cedric akhirnya terkabul juga memiliki seorang anak perempuan dibandingkan laki-laki, meski sebelumnya mereka selalu mengatakan memiliki anak saja sudah bersyukur.Perut Eleanor sangat besar sehingga membuatnya tidak bisa berjalan lincah seperti biasa. Namun, Cedric tetap menemaninya penuh kesabaran, bergandengan tangan berjalan santai mengelilingi pusat perbelanjaan berbelanja kebutuhan bayi.Eleanor menarik tangan suaminya kegirangan memasuki toko khusus menjual keperluan bayi perempuan. Pandangan Eleanor berbinar memandangi semua perlengkapan bayi terlihat menggemaskan, apalagi yang difokuskan adalah pakaian bayi perempuan dengan m

  • My Perfect Stranger   Chapter 115: Dua Sisi Manis

    Seiring waktu berjalan, Cedric merawat istri tercintanya dengan penuh kasih sayang, meski terkadang sikap istrinya terkesan menyebalkan karena efek samping sedang hamil sehingga temperamennya agak buruk.Sudah hampir memasuki satu bulan usia kandungan. Setiap pagi Eleanor selalu mengalami morning sickness membuat suaminya selalu mencemaskan kondisi kesehatannya menurun, karena terkadang pola makannya sedikit tidak teratur akibat tidak berselera makan.Selama bekerja di kantor, Eleanor tetap bersikap profesional meski terkadang pegawainya sendiri juga mencemaskan kesehatannya karena setiap rapat Eleanor selalu berkeringat dingin dan wajahnya pucat. Maka dari itu, sejak Eleanor hamil, pekerjaannya jadi sedikit berkurang karena suaminya yang menangani sebagian besar pekerjaannya.Sebelum memasuki jam kerja,

  • My Perfect Stranger   Chapter 114: Berita Kebahagiaan

    Kebetulan hari ini hari libur, Cedric mengajak istrinya melakukan USG untuk memastikan alat testpack itu menunjukkan hasil akurat, meski sebelumnya ia sudah sangat bahagia mendapatkan kabar gembira dari sang istri mengenai buah hati.Seketika Eleanor melakukan tes USG ditemani suaminya terus menggenggam tangannya erat sambil memandangi layar menampakkan ada janin di dalam perut Eleanor.Air matanya terus berlinang mengamati senyuman cantik istrinya kemudian mendaratkan kecupan manis di kening istrinya dengan penuh kasih sayang.Setelah dipastikan Eleanor sudah memasuki masa kandungan sekitar lima hari, tidak ada yang perlu diragukan lagi memberitahukan kabar baik ini pada semua temannya. Biasanya restoran ini adalah markas mereka setiap kali mendiskusikan persoalan kasus, sekarang dijadikan tempat

  • My Perfect Stranger   Chapter 113: Hadiah Istimewa

    Dua minggu kemudian…Hari ini adalah hari ulang tahun Cedric. Maka dari itu, Eleanor sengaja bangun lebih awal memasak sarapan spesial untuk suami tercinta masih tertidur karena sepanjang malam lembur untuk persiapan rapat hari ini.Eleanor memasak berbagai macam makanan dan terutama adalah sup rumput laut untuk suaminya sedang berulang tahun. Sambil memasak, ia juga bernyanyi sekilas menghibur hatinya sangat bahagia padahal hari ini bukan hari ulang tahunnya.Sontak Eleanor merasakan tubuhnya hangat, karena pelukan cinta dari sang suami membuat senyumannya semakin mengambang sambil mengelus punggung tangan suaminya lembut.“Kamu sangat manis setiap sedang memasak.” Cedric menggombal dengan nada sexy.

  • My Perfect Stranger   Chapter 112: Office Romance

    Sekarang saatnya kembali ke realita. Bisnis Violette Star Company Limited seiring waktunya berjalan semakin berkembang pesat, meski selama beberapa bulan terakhir dilanda berbagai musibah yang membuat pergerakan harga saham selalu tidak stabil.Bahkan berkat peluncuran produk baru sunscreen yang semakin membuat produk Violette Star menjadi sukses, ada kegiatan lain yang direncanakan Eleanor untuk memperluas pemasaran produk. Selain itu, berkat video syuting iklan ulang yang dilakukannya berhasil membuat para penggemarnya terkagum dan akun sosial medianya dibanjiri komentar positif dari penggemarnya.Agenda rapat hari ini membahas acara pameran yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Semua manajer seperti biasa menghadiri rapat, termasuk Cedric juga penanggung jawab berkaitan dengan persoalan keuangan.

DMCA.com Protection Status