Share

Bab 87

Tatkala seorang pria memperlakukan wanita dengan lembut, saat itulah dia mulai memegang kunci untuk memenangkan hatinya.

***

Pagi itu ternyata hari keberuntungan Ansel. Saat dia tiba di apartemen Qeiza, mantan istrinya itu baru saja mengunci pintu. Siap untuk berangkat kerja.

Ansel menghampiri Qeiza dengan wajah berbinar cerah. “Selamat pagi, Qeiza!” sapanya, sedikit membungkuk. Buket bunga yang dibawanya disembunyikannya di belakang punggung.

Qeiza menatap Ansel dengan pandangan dingin. “Aku baru tahu enaknya jadi bos,” cibir Qeiza. “Masih sempat mengganggu hidup orang lain di saat seharusnya sudah pergi ke kantor.”

Ansel cuma tersenyum tipis menanggapi cemoohan Qeiza. Bayang wajah pias mamanya memaksanya menahan emosi. Bagaimana pun caranya, dia harus berhasil membujuk mantan istrinya itu untuk bertemu dengan mamanya.

“Hei! Tidak baik mengawali hari dengan marah-marah,” seloroh Ansel.

Dia mengeluarkan buket bunga yang disembunyikannya. Perlahan dia memangkas jarak di antara mereka.

Lathifah Nur

Maaf ya sobat readers .... Beberapa hari ini Iffah gak sempat update bab baru Qeiza karena sibuk dengan pekerjaan di dunia nyata. Udah semakin mendekati end kok. Selamat membaca. Semoga suka. Mohon dukungan juga untuk karya baru Iffah, "Istri Sebatas Status"

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status