Share

My Monstrous Boss
My Monstrous Boss
Penulis: Noona Liza

PROLOG

Penulis: Noona Liza
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-19 22:33:57

Di setiap mata memandang hanya ada kabut putih menutupi pandangan, di dalam hutan yang sunyi tersebut hanya terlihat batang - batang pohon yang sudah menghitam. Tidak ada satupun hewan yang menampilkan pucuk hidungnya. Seperti dalam cerita legenda, mengenai deskripsi hutan terlarang. 

Suara sunyi dan senyap yang merupakan ciri khas hutan terlarang, tiba - tiba dihancurkan dengan suara pacuan kuda yang cepat, menghempaskan semua yang berada di hadapannya. Suara ringkikan kuda terdengar menggema di seluruh hutan yang sunyi. 

Suara langkah kuda semakin pelan ketika sudah mulai memasuki daerah terdalam hutan terlarang. Netra hitam pekat seorang laki - laki yang mengendarai kuda dengan buas tersebut memandang ke depan dengan hati - hati, melihat sekeliling dengan seksama untuk mengantisipasi adanya serangan secara mendadak.

Setelah dirasa lebih aman, ia sedikit melonggarkan gestur waspada meskipun mata nya tetap fokus melihat sekitar. 

Semakin masuk ke dalam hutan, kabut putih yang mengelilingi seluruh hutan semakin pekat. Udara dingin membelai lembut di tubuh kekar lelaki dengan wajah rupawan tersebut. Ia hanya memakai sehelai kain untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, sehingga bagian atas terpampang dengan indah. Otot yang terbentuk dari latihan fisik menambah pesona dari sang lelaki.

Ia memberhentikan kudanya, lalu menalikan di pohon beringin besar yang berada di samping gua. Tangannya menyibak tumbuhan rambat yang hampir menutupi pintu gua. Terlihat seorang pertapa perempuan atau Kili yang masih khusyuk bersemedi meskipun ada kehadiran dirinya  disana.

Tidak ada yang menyangka, di dalam hutan yang penuh dengan aura mistis, bahkan hewan pun yang enggan tinggal disana, ada seorang perempuan yang tinggal di dalam hutan tersebut.

Hari - harinya dipenuhi kegiatan bersemedi, memohon kepada Sang Hyang Widhi untuk memberikan perlindungan masyarakat sekitar dari segala bahaya.

Dia hanya memakai satu lembar kain putih yang melilit tubuhnya, serta satu lembar lagi untuk membungkus rambut hitamnya. Tidak ada hiasan apapun menempel di tubuhnya. 

Sejenak ia terpesona, meski dengan penampilan paling sederhana, tidak bisa menutupi kecantikan yang terpancar dari Sang Kili. Ia sejenak lupa bahwa perempuan yang khusyuk bersemedi ini adalah saudarinya sendiri. 

“Putri, ini saya. Pangeran pertama.” ucapnya pada akhirnya, setelah sejenak mematung di pintu gua. 

Kili menoleh ke sumber suara, terkejut karena sejak tadi ia tidak mendengar suara apapun saking khusyuknya dirinya bersemedi. 

“Duhai, Adikku. Ada apakah ananda  mendatangi tempat lusuh ini? Kemarilah, duduk di sini.” Senyumnya merekah dengan cantik, dan mempersilahkan tempat untuk duduk. 

Lelaki itu pun mengangguk dan duduk berhadapan dengan Kili.

“Apakah Putri benar – benar tidak ingin kembali ke kerajaan?" tanyanya penasaran sambil melihat wajah Kili dengan seksama, tidak ada rona kesedihan meskipun sudah melewati tragedi yang membuat Sang Kili trauma.

"Tidak, Adikku." jawab Kili dengan tenang, tangannya bergerak lembut menyentuh punggung tangan pangeran pertama dengan gestur menenangkan. 

"Tapi, Ayahanda masih menginginkan Putri sebagai Rakryan Mahamantri.”

“Sampaikan kepada Ayahanda, keputusanku sudah bulat untuk menjadi seorang pertapa.”

“Sebenarnya, apa alasan Anda ingin menjadi seorang pertapa? Saya tidak mengerti, apakah gara – gara kutukan seorang monster yang ditolak cintanya oleh Putri?”

ia mengatakannya sambil memasang wajah merendahkan ketika menyebut kata ‘monster’.

Ucapan adiknya barusan, membuat raut wajah ramah Kili berubah menjadi menahan amarah.

“Jangan menyebutnya monster, Adikku. Hanya karena dia berbeda, dia tetaplah seorang manusia,” jawabnya sambil menghela napas ,”aku hanya ingin menjaga kerajaan kita dari marabahaya, kita tidak tahu kapan kutukan itu akan terjadi.”

“Saya tidak sudi dibandingkan dengan monster itu! Keputusan saya mengenai membunuhnya sudah benar dan saya tidak akan menyesalinya.”

Kili menggigit bibir bawahnya dengan kuat, berusaha menahan amarah yang sedari tadi memaksa keluar. 

Adiknya sudah melewati batas toleransi Kili, membuka luka lama dalam hatinya. 

Selama ini, ia sudah mencoba memaafkan saudaranya dan menjalani hidup sebagai pertapa.

“Pangeran, apa alasanmu mendatangiku? Sepertinya, bukan alasan kecil seperti kamu merindukanku." Ia menatap adiknya dengan curiga.

“Tentu saja, saya memang merindukan Putri. Karena itulah, saya ingin melihat Putri untuk terakhir kalinya,” seringainya.

"Apa mak-"

Kili tidak melanjutkan perkataannya, karena terkejut sebuah benda tajam menembus dadanya dengan cepat, rasa perih segera menjalar ke seluruh tubuhnya.

Hampir setengah dari tubuh keris sudah menancap dengan sempurna, tak ayal, mulutnya langsung memuntahkan darah dalam jumlah yang cukup banyak. Perlahan, nafasnya mulai terengah - engah disertai rasa pusing yang menyerang kepalanya.

Warna merah mulai merembes ke kain putih yang Kili kenakan. Wajahnya yang cantik kini telah diliputi rasa sakit yang teramat sangat.

“Kenapa, kamu melakukan ini?” ucapnya dengan terbata – bata sambil menahan rasa sakit.

Adiknya hanya menyeringai sambil mendekatkan dirinya ke Kili, tangannya sudah memegang ujung keris yang sudah ia tusukkan tadi.

“Putri, jabatan Rakryan Mahamantri tidak akan pernah diserahkan kepada siapapun selain untuk Anda. Ayahanda bersikeras untuk menjadikan Putri sebagai pemimpin di kerajaan. Karena itulah, jika Putri meninggal, Ayahanda terpaksa mewariskan posisi itu kepada saya.”

“Bukankah sudah kubilang aku tidak menginginkannya?”

Darah tidak berhenti keluar dari mulut dan dada Kili. Membuat badannya semakin lemas.

“Hahaha! Tuan Putriku yang manis, saya tidak percaya dengan hal itu. Anda terlalu naif berpikir semuanya akan selesai jika Putri hidup sebagai pertapa. Apa anda lupa? Kenaifan putri itulah yang menyebabkan monster tersebut mati mengenaskan,” Tangannya memegang kedua pipi Kili sambil tersenyum sinis,"Sayang sekali, padahal jika Putri tidak bersikeras untuk menikahi monster itu, Putri masih bisa hidup sampai sekarang."

Ia melepaskan pipi Kili dengan kasar,"Wajah Putri yang cantik ini, sebentar lagi akan membusuk di dalam tanah. Ini adalah bayaran akibat keputusan Anda sendiri."

“Adikku yang malang, berbuat kejahatan karena dibutakan dengan kekuasaan. Aku berharap kamu tidak lupa adanya hukum karma.” balasnya sambil tersenyum kecil. 

Adiknya marah mendengar ucapan Kili barusan, tangannya langsung menarik keluar keris yang sudah tertancap di tubuh Kili. Darah kembali menyembur keluar dari mulut dan dadanya, membuat seluruh kain putih yang dikenakan sudah penuh dengan warna merah.

“Saya tidak peduli dengan hal seperti itu, Putri. Karena itulah, cepatlah pergi dan menyusul kekasih monstermu.”

Dia bangkit dari hadapan Kili dan membersihkan sisa darah yang menempel di kerisnya.

”Kerisku memang hebat, bisa menghabisi dua orang kuat sekaligus.”

Bibirnya tersenyum puas. Setelah membersihkannya, ia kembali menyelipkan ke pinggang.

“Selamat tinggal, Kakakku sayang.”

Kakinya melangkah pergi keluar dari gua, meninggalkan sang kakak yang bersender lemah di dinding gua dengan diselimuti darah. Segera setelah keluar dari gua, ia menaiki kudanya dan memacu dengan cepat meninggalkan gua.

Napas Kili semakin melemah dan pandangannya pun semakin buram, menandakan kematian dirinya semakin dekat.

Disaat terakhirnya, ia bersenandung lirih.

Disaat mata ini sudah tertutup,

Tidak ada yang bisa menolong,

Selain amal kebaikan,

Yang diterima oleh Tuhan,

Jangan berbuat buruk.

Setelah baris terakhir diselesaikan, Kili tersenyum sedih. Teringat keburukan yang telah ia lakukan kepada kekasihnya sehingga terbunuh dengan kejam.

“Duh Gusti, saya akan menerima segala pertanggung jawaban dari dosa hamba. Karena itulah, saya memohon dengan sangat. Jika dia bisa hidup kembali, berikan dia kesempatan untuk hidup sebagai manusia.”

Doa terakhir keluar lirih dari bibirnya.

Kili menutup mata karena tubuhnya sudah mencapai batas, diikuti dengan hilangnya napas dari tubuhnya.

Kili sekarang sudah tidak bergerak, tubuhnya terbujur kaku di gua yang dingin.

Sejenak hutan terasa berhenti kehidupannya ketika nafas sang pertapa menghilang, seakan – akan meratapi kepergian seseorang yang sangat mereka cintai.

Burung – burung berhenti berkicau, hewan – hewan lain pun ikut terdiam, angin yang menggerakkan pohon mulai berhenti, serta gemericik air yang berhenti meneteskan menyebabkan hutan menjadi sangat hening.

Seseorang yang bagus budi pekertinya telah pergi dari dunia ini, yang membuat alam pun bersedih karena kepergian sang Kili.

Keheningan hutan terpecah ketika muncul suara getaran yang berasal dari dalam tanah. Tanah yang bergetar dengan keras, menimbulkan retakan dan menjalar ke seluruh hutan menuju ke hutan lain, sampai berhenti di sebuah sumur.

Keretakan tersebut membuat batu yang menumpuk sumur menjadi hancur dan runtuh. Dari dalam sumur, seorang laki – laki dengan tanduk di kepalanya mulai bergerak, tangan dan kakinya menunjukkan adanya kehidupan.

Perlahan, ia membuka kelopak matanya, pupil yang berwarna merah darah mengamati sekeliling dengan saksama. Kemudian, ia duduk dalam keadaan bingung.

Dirinya bertanya – tanya apa yang sedang terjadi.

Bukankah seharusnya ia sudah mati? Meskipun ia bukan sepenuhnya seorang manusia, tetap saja nyawa yang dimiliki hanya satu.

Lalu, ada suara yang membisikkan sesuatu di telinganya, suara yang sama ia dengar di saat kutukan pada dirinya dan saudaranya diturunkan akibat keserakahan ayahnya.

"Aku mengabulkan doa terakhir dari sang Kili, kamu bisa kembali hidup dan berbaur di antara sesama manusia. Meskipun begitu, kutukan tidak akan terangkat begitu saja dari dirimu."

“Apa maksudnya?”

"Kekasihmu, sang Kili, ia telah tiada. Dengan kebaikannya hingga akhir. Meninggal dengan menyedihkan di gua hutan terlarang."

Bisikan itu membuatnya sontak berdiri dan merangkak keluar dari sumur. Pemandangan hutan yang sama seperti dahulu segera menyambutnya.

Tubuhnya berlari dengan cepat melintasi hutan – hutan lain untuk menuju hutan terlarang. Hanya waktu sebentar, ia bisa mencapai gua tempat Kili beristirahat untuk terakhir kalinya.

Ia melihat tubuh Kili tersender di dinding gua. Dengan kulit yang berwarna pucat, tubuh kaku, serta terselimuti pakaian yang berwarna merah darah.

Melihat keadaan Kili yang sudah tidak bernyawa, ia terduduk lemas.

Seorang perempuan yang disayanginya, satu – satunya orang yang mencintainya dengan tulus telah tiada.

Air mata menetes perlahan dari mata merahnya, yang lama kelamaan semakin deras, mulutnya bergetar hebat, dengan amarahnya yang tidak terbendung, ia mengatakan kutukan yang sama untuk kedua kalinya.

“Ya, Orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan, dan Tulungagung menjadi danau.”

Ia memeluk badan kaku Kili dan kembali menangis keras.

"Kamu mengucapkan kutukan yang sama untuk kedua kalinya. Kutukan ini tidak bisa ditahan lagi. Apakah kamu  benar - benar serius ingin menghancurkan daratan yang sangat dicintai oleh sang Kili?"

“Aku tidak peduli, lagipula di sini tidak ada seorang pun yang mampu melindunginya,” balasnya dengan suara serak,”bahkan di saat terakhirnya, ia mendoakan untuk kebaikanku bukan untuk dirinya sendiri.”

"Nanti akan lahir seorang perempuan jelmaan sang Kili. Selama itu, hidupmu akan abadi. Kau dianugerahi kekuatan dan kekayaan yang lebih dari manusia umumnya."

“Kumohon, jika saat itu tiba aku ingin menjadi manusia sepenuhnya. Aku ingin mencintai, melindungi serta membalas kebaikan dirinya. ”

"Aku akan mengabulkan permintaanmu, akan tetapi ada hal besar yang harus dibayarkan."

“Tidak masalah, apapun itu. Kumohon.” pintanya dengan putus asa.

Selama ia masih memiliki kesempatan untuk menemui Kili, apapun berani ia korbankan.

"Aku menghapus semua ingatanmu mengenai sang Kili. Jika kamu benar – benar mencintainya, maka kau harus bisa menemukannya. Kamu bisa menjadi manusia seutuhnya, jika sang Kili mencintaimu kembali dengan tulus. Jika tidak, kau akan menghilang menjadi debu hingga tak bersisa dan tidak bisa hidup kembali."

“Engkau lebih berkuasa dari apapun, aku menerima segala keputusan-Mu. Tapi sebelum ingatanku tentangnya dihapus, biarkan aku mengenangnya sebentar dan memberikan pemakaman yang layak untuknya.”

Setelah tidak ada jawaban lagi, ia segera berdiri dan menggendong jasad Kili dengan kedua tangannya, lalu membawanya ke dalam hutan yang paling dalam, paling terlarang yang tidak terjamah oleh manusia.

Tangannya meletakkan jasad Kili dengan perlahan ke dalam liang yang sudah ia gali dengan cepat, kemudian menutup tubuh Kili dengan kain yang ia kenakan.

”Beristirahatlah yang tenang, Adinda. Biar mereka yang berbuat jahat kepadamu mendapatkan balasannya.” bisiknya dengan pedih sambil menutup liang dengan tanah, untuk mengubur sepenuhnya jasad Kili.

Ia terduduk lemas di hadapan kuburan Kili, ingatannya kembali di saat mereka masih hidup dan menikmati waktu. Ketika senyum Kili yang indah, mewarnai kehidupannya yang suram.

"Aku mengingat segala kenangan kita, Adinda. Meski ingatanku tentangmu dihapus, aku akan mencarimu bagaimanapun caranya. Kali ini, biarkan aku melindungimu."

Tangisannya kembali keluar, mengeluarkan segala duka karena kehilangan sang kekasih. Ia menangis sejadi – jadinya hingga tenaganya habis, kemudian terjatuh ke atas tanah karena terlalu lelah.

Ia pun tertidur  dan di saat telah bangun, ia akan melupakan semuanya mengenai kekasihnya, sang Kili.

Bab terkait

  • My Monstrous Boss   BAB 1 - Nadrika Group

    Beberapa karyawati sedang berkumpul di pantri, baju mereka terkalung sebuah kartu identitas yang bertuliskan Nadrika Group. Mereka sedang asyik mengobrol tentang sesuatu. “Hei, kudengar perusahaan kita berhasil mengakuisisi Perfetti Apparel. Aku tidak mengiranya sama – sekali.” Ia berbicara dengan antusias, rasa bangga tergambar di wajahnya. Tidak ada yang pernah memperkirakan Nadrika Group berhasil mengakuisisi Perfetti Apparel, karena perusahaan tersebut cukup besar dan mandiri tanpa perlu bergabung dengan perusahaan lain. Sahamnya juga sangat stabil sejak perusahaan itu didirikan. Bahkan, beberapa selebritas terkenal menjadi brand ambassador tetap. Reputasinya yang tidak main – main ini membuat heran sebagian orang, mengenai alasan dibalik Perfetti Apparel yang mau bergabung dengan Nadrika Group. “Memang benar, perusahaan kita sejak dipegang oleh Pak Satya menjadi lebih maju. Kalian anak – anak baru belum merasakan bagaiman

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • My Monstrous Boss   BAB 2 - Awal mula

    Dua jam lamanya, rapat itu berlangsung. Kebanyakan dari mereka aktif berdiskusi. Setelah dirasa cukup, Nata segera mengakhiri rapatnya dan meminta kepada para karyawan untuk segera mengerjakan bagiannya masing – masing. Nata membereskan berkas yang ia bawa, sambil mencuri dengar apa yang dibicarakan oleh para karyawati. “Kyaa, Pak CEO memang sangat tampan. Apa kalian melihatnya? Wajah dan badan yang beliau miliki begitu sempurna. Aku sampai susah untuk mengalihkan pandangan.” “Ah, benar kata Bu Andini, Pak CEO sangat tampan. Kurasa sekarang aku akan mengidolakannya. Sayang sekali, Pak CEO hanya sebentar saja di sini.” “Tapi, Pak Sekretaris juga tampan. Jika Pak CEO memiliki aura yang berbahaya, maka Pak Sekretaris memiliki aura lembut dan menenangkan. Mereka berdua kombinasi yang cocok.” timpal yang lain. Mendengar kata ‘tampan’ yang ditujukan kepada dirinya membuat Nata senang. Nata berpura – pura batuk untuk memberitahu bahw

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 3 - Siapa Kamu?

    Nata sibuk memilah – milah profil lamaran yang lolos seleksi tahap pertama hari ini. Matanya tertuju pada profil yang mendapatkan nilai tertinggi. Disitu tertulis bahwa pengalaman bekerjanya sudah 5 tahun di sebuah PT yang cukup ternama."Perusahaan di sana setahuku punya gaji yang cukup tinggi, mengapa dia memilih untuk pindah bekerja kesini? Hmm.. menarik." gumam Nata.Setelah selesai memilahnya, Nata segera berdiri untuk menuju ruangan bosnya. Ia mengetuk perlahan, kemudian terdengar suara mempersilahkan dari dalam. Nata masuk dan menyerahkan berkas lamaran yang sudah ia pilih.“Oh, kamu sudah menyelesaikannya. Biar aku lihat.” Satya membaca dokumen yang diberikan satu persatu, kemudian dahinya berkerut pertanda ada yang tidak beres.“Kenapa hanya fresh – graduate yang melamar? Apakah tidak ada yang sudah memiliki pengalaman bekerja? Kamu tahu, kita membutuhkan sekretaris yang berpengala

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 4 - Wawancara

    Keesokan harinya, hari dimana seleksi tahap kedua dimulai. Sekitar 20 orang lolos ke tahap wawancara. Satu per satu dari mereka dipanggil untuk memasuki ruangan, kemudian tiba nama seorang perempuan dipanggil.“Ibu Dewi Lasmana, silahkan untuk memasuki ruangan.” ucap perempuan yang bertugas memanggil calon karyawan. Yang dipanggil bangkit dari tempat duduk dan berjalan dengan percaya diri memasuki ruangan.Dewi membungkukkan badan dengan hormat, sebelum duduk di hadapan para penguji. Disana sudah duduk Satya dengan sekretarisnya, Nata.“Selamat pagi, Ibu Dewi. Selamat sudah lolos dari ujian tertulis dengan skor tertinggi.” Nata mengawali pembicaraan, sedangkan Satya hanya terdiam memandangi wajah Dewi.Dia lebih cantik dari yang terlihat di foto, Pandangan Satya terfokus pada bibir tipis milik Dewi yang berwarna merah ranum, mengingatkan Satya pada buah ceri. Dan entah mengapa membuat Satya penasaran, apakah rasanya seenak penampil

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 5 - Dewi Lasmana

    Di ruangannya, Satya sedang sibuk membuat rencana agar proyek yang sedang dijalani sekarang berlangsung lancar. Sudah ada beberapa investor yang tertarik dengan proyek terbarunya.Mengingat proyek sebelumnya berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan berarti bagi perusahaan. Bahkan, ia berhasil ‘menundukkan’ salah satu perusahaan pakaian yang cukup besar, yaitu Perfetti Apparel.Tidak ada hal khusus yang menyebabkan Perfetti Apparel mau diakuisisikan ke perusahaanya. Toh, mereka sudah memiliki segalanya. Saat Satya bertanya kepada pemimpin Perfetti Apparel, dengan santai beliau menjawab, Perfetti Apparel mengakui kemampuan Satya sebagai CEO karena ide – ide untuk proyeknya sangat out of the box. Dengan kata lain, Perfetti Apparel simpel mengikutinya karena mengakui kemampuan Satya. Dan kepercayaan bahwa, jika ia di bawah kepemimpinan Satya, perusahaannya akan semakin maju dan stabil.Nadrika group sendiri membawahi bebe

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 6 - Kabar Baik

    Segera setelah sampai di dalam rumah, Dewi langsung melemparkan dirinya ke atas kasur. Dia menghela nafas pasrah mengenai hasil wawancara kerjanya. Mungkin, jika lowongan pekerjaan kali ini tidak diterima, ia akan banting stir untuk berdagang. Apapun akan ia lakukan agar dapat bertahan hidup. Pikirannya melayang mengenai masalah yang sudah ia alami berkali – kali. Seakan, dia tidak dibiarkan untuk beristirahat dari masalah yang sudah menimpanya. Mulai dari masalah dengan perusahaan lama tempat ia bekerja dulu hingga masalah mengenai mantan kekasihnya yang memiliki perempuan lain di belakangnya. Jika ingin jujur, sebenarnya Dewi merasa lelah dan putus asa. Namun, ia dipaksa bangkit lagi oleh keadaan. Jika ia menyerah, maka ia tidak bisa bertahan hidup. Itu prinsip yang dipegang Dewi selama hidupnya. Tak lama, ponselnya berdering, menandakan ada telefon yang masuk. Dewi terbangun, lalu mengambil ponsel yang terletak di nakas samping tempat tidur.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 7 - Hari Pertama

    Hari ini adalah hari pertama Dewi bekerja di Nadrika Group. Ia berangkat 20 menit sebelum jam kerjanya dimulai.Selain untuk mengantisipasI adanya macet di jalan, Dewi adalah tipe orang yang disiplin terutama mengenai waktu. Sebisa mungkin, ia datang 10 menit lebih awal di kantor.Setibanya di kantor, Dewi diarahkan menuju meja Nata, Sekretaris Utama Nadrika Group. Nata sepertinya datang lebih awal, melihat ia sudah sibuk dengan tumpukan dokumen di atas mejanya.“Selamat pagi, Pak.” Dewi menyapanya dengan sopan, yang membuat Nata berhenti dari pekerjaanya sejenak.“Oh, kamu sudah datang. Maaf, aku tidak mendengar kedatanganmu.”“Tidak masalah, Pak.”“Silahkan duduk disini, Bu. Pekerjaan kita sangat banyak,” ucapnya sambil mempersilahkan Dewi untuk duduk disampingnya. Dewi pun segera duduk, Nata memindah setengah dari tumpukan dokumen yang berada di atas mejanya.“Kita harus m

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 8 - Salah Paham

    Setelah waktu istirahat selesai, para karyawan kembali bekerja. Kemudian Nata pergi memperkenalkan Dewi sebagai sekretaris baru kepada karyawan lain dari setiap divisi. Setelah berkunjung dari satu divisi ke divisi yang lain, mereka berdua tiba di divisi terakhir, yaitu divisi pemasaran. “Selamat siang semuanya. Perkenalkan ini adalah Dewi Lasmana, sekretaris baru yang bekerja di perusahaan kita.” Dewi pun membungkukkan kepalanya sedikit, lalu memandang suasana kantor divisi pemasaran. Mereka semua terlihat memperhatikannya dengan saksama. Dewi pun tersenyum manis, lalu berkata,”Selamat kenal semuanya. Tolong kerjasama untuk ke depannya.” Diantara para karyawan tersebut, Neta memandang Dewi dengan tatapan dingin. Mencoba menyangkal kenyataan bahwa Dewi lebih cantik daripada Dilla. Setelah mereka berdua pergi, Neta tersenyum sinis. “Ck, karyawan baru kok datangnya terlambat.” sindirnya sambil melihat punggung Dewi yang semakin menjauh.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26

Bab terbaru

  • My Monstrous Boss   BAB 13 - Selesai

    Setelah berbagai masalah yang terjadi, tiba akhirnya Nadrika Group meluncurkan produk mereka. Hari ini adalah hari perdana peluncuran produk, tampak sebagian besar dari karyawan memasang wajah cemas, terutama Dewi. Nama baik serta karirnya bergantung pada keberhasilan proyek yang ia pimpin. Kabar baik pun berhembus ke perusahaan mereka, produk yang diluncurkan sukses besar. Ketenarannya bahkan melebihi produk tiruan milik Perusahaan X. Ucapan Satya terbukti benar, mengenai sebaik apa pun produk tiruan, tidak akan menyamai yang asli. Pemesanan terus melonjak per jam nya, mengalahkan produk tiruan tersebut. Hasil kerja keras para karyawan tidak berakhir sia - sia, mereka akhirnya bisa bernafas lega. Meskipun begitu, masih ada orang yang membenci Dewi dan berharap ia dikeluarkan dari perusahaan. Masih ada orang yang membicarakannya di belakang, tetapi tidak sebanyak dahulu. "Bukankah ini mencurigakan? Dia melakukan semua ini semata - mata untuk men

  • My Monstrous Boss   BAB 12 - Bangkit (2)

    Dewi yang di dampingi oleh Andini mengadakan pertemuan mendadak dengan para pemimpin divisi dan bagian. Terlihat dengan jelas wajah mereka yang berlipat kesal, karena yang memimpin saat ini adalah orang yang digosipkan."Kenapa kamu memanggil kami? Kami sibuk dengan banyak pekerjaan, tidak sempat untuk meladeni omongan pengkhianat." teriak salah satu dari mereka dengan nada tinggi.Andini yang melihat hal tersebut mengepalkan tangannya, yang kemudian ditenangkan oleh Dewi dengan senyuman."Saya mengetahui bahwa banyak yang percaya kalau saya yang membocorkan proyek terbaru kepada perusahaan saya yang lama. Saya ingin menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Karena masalah ini menyangkut nama saya, saya yang akan menyelesaikannya." ucapnya dengan tenang."Omong kosong! Memangnya apa yang kamu bisa lakukan!" Laki - laki tersebut berteriak kembali."Saya-""Kami tidak percaya kepadamu." potongnya yang direspon oleh anggukan kebanyakan oran

  • My Monstrous Boss   BAB 11 - Bangkit

    Keesokan harinya suasana kantor menjadi chaos,gosip mengenai Dewi yang menggoda Satya tersebar luas di kalangan para pegawai, terutama perempuan. Kebencian yang ditujukan kepada Dewi semakin membesar, mereka pun diam - diam melakukan petisi untuk mengeluarkan Dewi dari perusahaan.Ketika Dewi datang bekerja, bisik - bisik menemaninya sepanjang hari. Ejekan dan hinaan terus dilontarkan tanpa henti. Dewi yang tidak mengetahui kenapa ia diperlakukan seperti itu mencoba untuk tidak peduli.Baginya itu hanya gosip yang tidak terbukti jelas kebenarannya. Di sini, ia hanya fokus untuk bekerja, tidak ada yang lain. Namun semakin ia mengabaikannya, intensitas bullying menjadi semakin buruk.Puncak kejadian tersebut akhirnya terjadi ketika Dewi sedang berada di kamar mandi dan mendengar diam - diam bahwa para karyawan lain sedang mengumpulkan petisi untuk mengeluarkan dirinya dari perusahaan."Apa yang sedang kalian bicarakan?" Dewi akhirnya

  • My Monstrous Boss   BAB 10 - Salah Paham (3)

    Setelah selesai rapat tadi, tugas Nata dan Dewi bertambah banyak. Mereka berdua bekerja keras agar pekerjaan selesai tepat waktu. “Dewi, minta tolong berikan ini kepada Satya.” ucap Nata sambil menyerahkan beberapa kertas kepada Dewi,”dan minta kertasnya kembali.” lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan dari kertas yang dibacanya. “Baik, Pak.” Dewi menerima kertas tersebut lalu segera memasuki ruangan Satya. Di dalam ruangan, Satya tak kalah sibuknya. Tangan kiri memegang telefon, sedangkan tangan kanannya mengetik dengan cepat. Dia sampai kagum sendiri ketika melihat Satya bekerja. Merasa ada yang melihatnya, Satya mengalihkan wajahnya ke depan dan terlihat Dewi sedang memandangi dirinya dengan intens. Dengan reflek tangan kirinya langsung mematikan telefon. “Dewi, ada apa?” “Pak Nata menyuruh saya untuk memberikan ini, Pak.” Dewi menyerahkan lembaran – lembaran kertas kepada Satya. “Hmm.. tunggu sebentar. Saya akan mengeceknya.

  • My Monstrous Boss   BAB 9 - Salah Paham (2)

    Para karyawan dari setiap divisi berkumpul di aula rapat. Sebagian besar dari mereka tidak mengetahui alasan terjadinya rapat mendadak. Bahkan kepala divisi pun tidak tahu, mereka menebak – nebak alasan dilakukannya rapat di tengah kesibukan menyiapkan proyek baru.Kemudian datang Satya dengan didampingi kedua sekretarisnya, Nata dan Dewi. Nata berdiri di samping Satya di depan, sedangkan Dewi memilih duduk berbaur di antara yang lain.Nata segera mempersiapkan file yang akan dimunculkan dalam layar LCD di depan. Dalam waktu sesingkat itu, ia berhasil menyusun presentasi yang cukup baik.“Selamat sore, teman – teman. Mohon maaf, menganggu kesibukan kalian,” Satya menjeda ucapannya dan melihat keseluruh ruangan rapat,”ada kabar buruk mengenai proyek terbaru kita kali ini.”Setelah ucapan Satya selesai, Nata memunculkan berita mengenai perusahaan saingan yang menluncurkan produk baru. Mereka semua langsung terkejut, sekal

  • My Monstrous Boss   BAB 8 - Salah Paham

    Setelah waktu istirahat selesai, para karyawan kembali bekerja. Kemudian Nata pergi memperkenalkan Dewi sebagai sekretaris baru kepada karyawan lain dari setiap divisi. Setelah berkunjung dari satu divisi ke divisi yang lain, mereka berdua tiba di divisi terakhir, yaitu divisi pemasaran. “Selamat siang semuanya. Perkenalkan ini adalah Dewi Lasmana, sekretaris baru yang bekerja di perusahaan kita.” Dewi pun membungkukkan kepalanya sedikit, lalu memandang suasana kantor divisi pemasaran. Mereka semua terlihat memperhatikannya dengan saksama. Dewi pun tersenyum manis, lalu berkata,”Selamat kenal semuanya. Tolong kerjasama untuk ke depannya.” Diantara para karyawan tersebut, Neta memandang Dewi dengan tatapan dingin. Mencoba menyangkal kenyataan bahwa Dewi lebih cantik daripada Dilla. Setelah mereka berdua pergi, Neta tersenyum sinis. “Ck, karyawan baru kok datangnya terlambat.” sindirnya sambil melihat punggung Dewi yang semakin menjauh.

  • My Monstrous Boss   BAB 7 - Hari Pertama

    Hari ini adalah hari pertama Dewi bekerja di Nadrika Group. Ia berangkat 20 menit sebelum jam kerjanya dimulai.Selain untuk mengantisipasI adanya macet di jalan, Dewi adalah tipe orang yang disiplin terutama mengenai waktu. Sebisa mungkin, ia datang 10 menit lebih awal di kantor.Setibanya di kantor, Dewi diarahkan menuju meja Nata, Sekretaris Utama Nadrika Group. Nata sepertinya datang lebih awal, melihat ia sudah sibuk dengan tumpukan dokumen di atas mejanya.“Selamat pagi, Pak.” Dewi menyapanya dengan sopan, yang membuat Nata berhenti dari pekerjaanya sejenak.“Oh, kamu sudah datang. Maaf, aku tidak mendengar kedatanganmu.”“Tidak masalah, Pak.”“Silahkan duduk disini, Bu. Pekerjaan kita sangat banyak,” ucapnya sambil mempersilahkan Dewi untuk duduk disampingnya. Dewi pun segera duduk, Nata memindah setengah dari tumpukan dokumen yang berada di atas mejanya.“Kita harus m

  • My Monstrous Boss   BAB 6 - Kabar Baik

    Segera setelah sampai di dalam rumah, Dewi langsung melemparkan dirinya ke atas kasur. Dia menghela nafas pasrah mengenai hasil wawancara kerjanya. Mungkin, jika lowongan pekerjaan kali ini tidak diterima, ia akan banting stir untuk berdagang. Apapun akan ia lakukan agar dapat bertahan hidup. Pikirannya melayang mengenai masalah yang sudah ia alami berkali – kali. Seakan, dia tidak dibiarkan untuk beristirahat dari masalah yang sudah menimpanya. Mulai dari masalah dengan perusahaan lama tempat ia bekerja dulu hingga masalah mengenai mantan kekasihnya yang memiliki perempuan lain di belakangnya. Jika ingin jujur, sebenarnya Dewi merasa lelah dan putus asa. Namun, ia dipaksa bangkit lagi oleh keadaan. Jika ia menyerah, maka ia tidak bisa bertahan hidup. Itu prinsip yang dipegang Dewi selama hidupnya. Tak lama, ponselnya berdering, menandakan ada telefon yang masuk. Dewi terbangun, lalu mengambil ponsel yang terletak di nakas samping tempat tidur.

  • My Monstrous Boss   BAB 5 - Dewi Lasmana

    Di ruangannya, Satya sedang sibuk membuat rencana agar proyek yang sedang dijalani sekarang berlangsung lancar. Sudah ada beberapa investor yang tertarik dengan proyek terbarunya.Mengingat proyek sebelumnya berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan berarti bagi perusahaan. Bahkan, ia berhasil ‘menundukkan’ salah satu perusahaan pakaian yang cukup besar, yaitu Perfetti Apparel.Tidak ada hal khusus yang menyebabkan Perfetti Apparel mau diakuisisikan ke perusahaanya. Toh, mereka sudah memiliki segalanya. Saat Satya bertanya kepada pemimpin Perfetti Apparel, dengan santai beliau menjawab, Perfetti Apparel mengakui kemampuan Satya sebagai CEO karena ide – ide untuk proyeknya sangat out of the box. Dengan kata lain, Perfetti Apparel simpel mengikutinya karena mengakui kemampuan Satya. Dan kepercayaan bahwa, jika ia di bawah kepemimpinan Satya, perusahaannya akan semakin maju dan stabil.Nadrika group sendiri membawahi bebe

DMCA.com Protection Status