Beranda / Romansa / My Monstrous Boss / BAB 5 - Dewi Lasmana

Share

BAB 5 - Dewi Lasmana

Penulis: Noona Liza
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-26 23:01:50

Di ruangannya, Satya sedang sibuk membuat rencana agar proyek yang sedang dijalani sekarang berlangsung lancar. Sudah ada beberapa investor yang tertarik dengan proyek terbarunya.

Mengingat proyek sebelumnya berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan berarti bagi perusahaan. Bahkan, ia berhasil ‘menundukkan’ salah satu perusahaan pakaian yang cukup besar, yaitu Perfetti Apparel.

Tidak ada hal khusus yang menyebabkan Perfetti Apparel mau diakuisisikan ke perusahaanya. Toh, mereka sudah memiliki segalanya. Saat Satya bertanya kepada pemimpin Perfetti Apparel, dengan santai beliau menjawab, Perfetti Apparel mengakui kemampuan Satya sebagai CEO karena ide – ide untuk proyeknya sangat out of the box.

Dengan kata lain, Perfetti Apparel simpel mengikutinya karena mengakui kemampuan Satya. Dan kepercayaan bahwa, jika ia di bawah kepemimpinan Satya, perusahaannya akan semakin maju dan stabil.

Nadrika group sendiri membawahi beberapa perusahaan. Yang rata – rata adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Mulai dari perusahaan yang memproduksi bahan pakaian hingga perusahaan yang memproduksi pakaian jadi.

Satya yang sedang sibuk bekerja, tidak sadar akan kedatangan Nata di dalam ruangan, jika Nata tidak menghalangi pandangannya dengan tumpukan kertas.

“Oh, apa ini?”

“Bapak lupa? Itu berkas yang Bapak minta mengenai background Dewi Lasmana.”

Tangan Satya dengan lincah membuka per lembar, ia membaca dengan fokus, seperti tidak akan melewatkan satu hal kecil pun.

“Kurasa benar yang diomongkan oleh Dewi, lihat mantan atasannya dulu adalah Pak Andi.”

“Bapak mengenalnya? Tapi, catatan kejahatannya sangat bersih.”

“Kamu lupa aku sudah hidup berapa lama? Aku pernah beberapa kali bertemu dengannya dan dia adalah seorang bajingan.” Satya melihat foto Pak Andi dengan kesal, tangannya tanpa  sadar meremas foto tersebut.

Nata yang melihat hal tersebut, memasang wajah heran,”Bapak memang sudah hidup ribuan tahun. Tapi mungkin, Bapak salah melihat wajahnya. Tidak mungkin Bapak terlibat dengan setiap orang di dunia.”

“Memang benar ada kemungkinan aku salah mengenal orang. Kamu ingat insiden penculikan perempuan jalanan pada akhir tahun lalu?”

“Ah, iya Pak, saya mengingatnya. Kejadian yang membuat saya sangat sibuk, karena membereskan kekacauan yang diakibatkan perbuatan Bapak.” jawab Nata dengan datar. Satya memutar bola matanya kesal.

Bagaimana Nata bisa lupa? Satya tiba – tiba datang ke rumahnya dengan membawa banyak gadis. Dan berkata untuk membuatkan shelter agar para gadis ini bisa bernaung. Nata menjadi sangat sibuk saat itu, ia harus menyiapkan rumah perlindungan serta harus membereskan kekacauan yang dibuat oleh Satya.

“Perempuan yang diculik tersebut dijadikan pelacur. Mereka diharuskan melayani ‘pelanggan’ tanpa henti dalam sehari. Dan yang terkejamnya adalah, mereka tidak diberi bayaran sepeser pun,” Satya menghela nafas, kemudian melanjutkan perkataanya,”aku melihat salah satu dari ‘pelanggan’ adalah Pak Andi. Setelah menghancurkan tempat tersebut, aku menemukan daftar nama pelanggan di tempat tersebut.”

Tangan Satya meraih laci di bawah mejanya, terdapat kertas – kertas yang sudah usang tertumpuk di situ. Ia meraih salah satunya dan menyerahkannya kepada Nata.

“Kertasnya masih aku simpan, karena kupikir ini akan berguna.”

Nata membaca kertas tersebut dengan teliti, untuk mencari nama Pak Andi. Dan benar saja, di dalam daftar tersebut terdapat nama yang ia cari.

“Kurasa memang benar, Pak. Dengan begini, kita sudah membuktikan bahwa Dewi mungkin bisa dipercaya menjadi sekretaris.” ucapnya sambil mengembalikan kertas tersebut. Satya hanya mengangguk sambil tersenyum.

“Aku akan mengabari kabar ini kepada Ibu Dewi bahwa dirinya diterima bekerja di perusahaan ini."

Setelah kepergian Nata, dia tersenyum senang. Perempuan yang membuatnya terpesona, tidak akan ia lepaskan kepada yang lain. Dia pun berdiri dari kursinya dan bersiap untuk pergi. Setelah memakai jasnya, tubuh Satya perlahan menghilang, dia sedang berteleportasi.

Selain kemampuannya yang bisa mendengar perkataan orang lain selama dalam jangkauannya, Satya bisa berpindah tempat sesuka hatinya. Asalkan ia mengetahui koordinat tempat tersebut.

Satya berteleportasi ke arah rumah Dewi. Meski sudah mendapatkan laporan dari Nata mengenai background Dewi, Satya masih ingin mengetahuinya sendiri. Seperti apa orang yang membuat dirinya terus terpikir mengenai sosoknya.

Dia sepenuhnya mengerti, bahwa mengawasi orang itu tidak baik. Karena itu, Satya menyembunyikan dirinya sehingga tidak bisa dilihat oleh orang lain.

"Aku hanya akan melakukan ini, sekali saja." gumam Satya.

Dari luar jendela, ia melihat Dewi sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur. Wajahnya seperti mengkhawatirkan sesuatu. Satya memandangi wajah tersebut, penasaran apa yang sedang dia pikirkan hingga terlihat menghela nafas pasrah.

Tak lama, Dewi terlihat mengangkat telefon dari seorang perempuan. Mungkin itu adalah sahabatnya, batin Satya. Mereka terlibat percakapan dan perempuan tersebut memutuskan untuk datang ke rumah Dewi.

Di saat sahabatnya tersebut datang, wajah Dewi terlihat sangat senang. Rasanya, ia ingin berada di posisi sahabat Dewi tersebut. Meskipun Satya baru pertama kali bertemu dengan Dewi, Ia ingin menjadi seseorang yang kehadiran dirinya dapat membuat Dewi bahagia. 

"Kurasa benar ucapan Nata. Apa ini yang namanya cinta pada pandangan pertama?" ia kembali bergumam. Selama ia hidup di kehidupan keduanya kali ini, dirinya belum pernah merasakan seperti apa jatuh cinta. Wajar saja, jika Satya merasa asing dengan apa yang dirasakannya saat ini.

Satya lanjut menguping pembicaraan mereka, sahabat Dewi tersebut sedang menanyakan bagaimana hasil dari wawancara hari ini. Dewi hanya menjawab lancar dengan tersenyum.

"Ah, lagi - lagi dia tersenyum seperti itu."

Kemudian sahabat Dewi tersebut menanyakan tentang CEO yang digosipkan sangat tampan. Satya memasang telinganya sambil fokus, penasaran mengenai jawaban Dewi selanjutnya. 

Tiba - tiba smartphone Satya bergetar berulang - kali, yang membuat fokusnya terganggu. Dengan kesal, ia mengangkat telefon tersebut yang ternyata dari Nata.

Nata memarahi dirinya karena sudah menghilang tiba - tiba dari kantor. Karena tidak tahan dengan omelan Nata, Satya memutuskan untuk segera kembali ke kantor. 

Bab terkait

  • My Monstrous Boss   BAB 6 - Kabar Baik

    Segera setelah sampai di dalam rumah, Dewi langsung melemparkan dirinya ke atas kasur. Dia menghela nafas pasrah mengenai hasil wawancara kerjanya. Mungkin, jika lowongan pekerjaan kali ini tidak diterima, ia akan banting stir untuk berdagang. Apapun akan ia lakukan agar dapat bertahan hidup. Pikirannya melayang mengenai masalah yang sudah ia alami berkali – kali. Seakan, dia tidak dibiarkan untuk beristirahat dari masalah yang sudah menimpanya. Mulai dari masalah dengan perusahaan lama tempat ia bekerja dulu hingga masalah mengenai mantan kekasihnya yang memiliki perempuan lain di belakangnya. Jika ingin jujur, sebenarnya Dewi merasa lelah dan putus asa. Namun, ia dipaksa bangkit lagi oleh keadaan. Jika ia menyerah, maka ia tidak bisa bertahan hidup. Itu prinsip yang dipegang Dewi selama hidupnya. Tak lama, ponselnya berdering, menandakan ada telefon yang masuk. Dewi terbangun, lalu mengambil ponsel yang terletak di nakas samping tempat tidur.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 7 - Hari Pertama

    Hari ini adalah hari pertama Dewi bekerja di Nadrika Group. Ia berangkat 20 menit sebelum jam kerjanya dimulai.Selain untuk mengantisipasI adanya macet di jalan, Dewi adalah tipe orang yang disiplin terutama mengenai waktu. Sebisa mungkin, ia datang 10 menit lebih awal di kantor.Setibanya di kantor, Dewi diarahkan menuju meja Nata, Sekretaris Utama Nadrika Group. Nata sepertinya datang lebih awal, melihat ia sudah sibuk dengan tumpukan dokumen di atas mejanya.“Selamat pagi, Pak.” Dewi menyapanya dengan sopan, yang membuat Nata berhenti dari pekerjaanya sejenak.“Oh, kamu sudah datang. Maaf, aku tidak mendengar kedatanganmu.”“Tidak masalah, Pak.”“Silahkan duduk disini, Bu. Pekerjaan kita sangat banyak,” ucapnya sambil mempersilahkan Dewi untuk duduk disampingnya. Dewi pun segera duduk, Nata memindah setengah dari tumpukan dokumen yang berada di atas mejanya.“Kita harus m

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 8 - Salah Paham

    Setelah waktu istirahat selesai, para karyawan kembali bekerja. Kemudian Nata pergi memperkenalkan Dewi sebagai sekretaris baru kepada karyawan lain dari setiap divisi. Setelah berkunjung dari satu divisi ke divisi yang lain, mereka berdua tiba di divisi terakhir, yaitu divisi pemasaran. “Selamat siang semuanya. Perkenalkan ini adalah Dewi Lasmana, sekretaris baru yang bekerja di perusahaan kita.” Dewi pun membungkukkan kepalanya sedikit, lalu memandang suasana kantor divisi pemasaran. Mereka semua terlihat memperhatikannya dengan saksama. Dewi pun tersenyum manis, lalu berkata,”Selamat kenal semuanya. Tolong kerjasama untuk ke depannya.” Diantara para karyawan tersebut, Neta memandang Dewi dengan tatapan dingin. Mencoba menyangkal kenyataan bahwa Dewi lebih cantik daripada Dilla. Setelah mereka berdua pergi, Neta tersenyum sinis. “Ck, karyawan baru kok datangnya terlambat.” sindirnya sambil melihat punggung Dewi yang semakin menjauh.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 9 - Salah Paham (2)

    Para karyawan dari setiap divisi berkumpul di aula rapat. Sebagian besar dari mereka tidak mengetahui alasan terjadinya rapat mendadak. Bahkan kepala divisi pun tidak tahu, mereka menebak – nebak alasan dilakukannya rapat di tengah kesibukan menyiapkan proyek baru.Kemudian datang Satya dengan didampingi kedua sekretarisnya, Nata dan Dewi. Nata berdiri di samping Satya di depan, sedangkan Dewi memilih duduk berbaur di antara yang lain.Nata segera mempersiapkan file yang akan dimunculkan dalam layar LCD di depan. Dalam waktu sesingkat itu, ia berhasil menyusun presentasi yang cukup baik.“Selamat sore, teman – teman. Mohon maaf, menganggu kesibukan kalian,” Satya menjeda ucapannya dan melihat keseluruh ruangan rapat,”ada kabar buruk mengenai proyek terbaru kita kali ini.”Setelah ucapan Satya selesai, Nata memunculkan berita mengenai perusahaan saingan yang menluncurkan produk baru. Mereka semua langsung terkejut, sekal

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • My Monstrous Boss   BAB 10 - Salah Paham (3)

    Setelah selesai rapat tadi, tugas Nata dan Dewi bertambah banyak. Mereka berdua bekerja keras agar pekerjaan selesai tepat waktu. “Dewi, minta tolong berikan ini kepada Satya.” ucap Nata sambil menyerahkan beberapa kertas kepada Dewi,”dan minta kertasnya kembali.” lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan dari kertas yang dibacanya. “Baik, Pak.” Dewi menerima kertas tersebut lalu segera memasuki ruangan Satya. Di dalam ruangan, Satya tak kalah sibuknya. Tangan kiri memegang telefon, sedangkan tangan kanannya mengetik dengan cepat. Dia sampai kagum sendiri ketika melihat Satya bekerja. Merasa ada yang melihatnya, Satya mengalihkan wajahnya ke depan dan terlihat Dewi sedang memandangi dirinya dengan intens. Dengan reflek tangan kirinya langsung mematikan telefon. “Dewi, ada apa?” “Pak Nata menyuruh saya untuk memberikan ini, Pak.” Dewi menyerahkan lembaran – lembaran kertas kepada Satya. “Hmm.. tunggu sebentar. Saya akan mengeceknya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • My Monstrous Boss   BAB 11 - Bangkit

    Keesokan harinya suasana kantor menjadi chaos,gosip mengenai Dewi yang menggoda Satya tersebar luas di kalangan para pegawai, terutama perempuan. Kebencian yang ditujukan kepada Dewi semakin membesar, mereka pun diam - diam melakukan petisi untuk mengeluarkan Dewi dari perusahaan.Ketika Dewi datang bekerja, bisik - bisik menemaninya sepanjang hari. Ejekan dan hinaan terus dilontarkan tanpa henti. Dewi yang tidak mengetahui kenapa ia diperlakukan seperti itu mencoba untuk tidak peduli.Baginya itu hanya gosip yang tidak terbukti jelas kebenarannya. Di sini, ia hanya fokus untuk bekerja, tidak ada yang lain. Namun semakin ia mengabaikannya, intensitas bullying menjadi semakin buruk.Puncak kejadian tersebut akhirnya terjadi ketika Dewi sedang berada di kamar mandi dan mendengar diam - diam bahwa para karyawan lain sedang mengumpulkan petisi untuk mengeluarkan dirinya dari perusahaan."Apa yang sedang kalian bicarakan?" Dewi akhirnya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • My Monstrous Boss   BAB 12 - Bangkit (2)

    Dewi yang di dampingi oleh Andini mengadakan pertemuan mendadak dengan para pemimpin divisi dan bagian. Terlihat dengan jelas wajah mereka yang berlipat kesal, karena yang memimpin saat ini adalah orang yang digosipkan."Kenapa kamu memanggil kami? Kami sibuk dengan banyak pekerjaan, tidak sempat untuk meladeni omongan pengkhianat." teriak salah satu dari mereka dengan nada tinggi.Andini yang melihat hal tersebut mengepalkan tangannya, yang kemudian ditenangkan oleh Dewi dengan senyuman."Saya mengetahui bahwa banyak yang percaya kalau saya yang membocorkan proyek terbaru kepada perusahaan saya yang lama. Saya ingin menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Karena masalah ini menyangkut nama saya, saya yang akan menyelesaikannya." ucapnya dengan tenang."Omong kosong! Memangnya apa yang kamu bisa lakukan!" Laki - laki tersebut berteriak kembali."Saya-""Kami tidak percaya kepadamu." potongnya yang direspon oleh anggukan kebanyakan oran

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • My Monstrous Boss   BAB 13 - Selesai

    Setelah berbagai masalah yang terjadi, tiba akhirnya Nadrika Group meluncurkan produk mereka. Hari ini adalah hari perdana peluncuran produk, tampak sebagian besar dari karyawan memasang wajah cemas, terutama Dewi. Nama baik serta karirnya bergantung pada keberhasilan proyek yang ia pimpin. Kabar baik pun berhembus ke perusahaan mereka, produk yang diluncurkan sukses besar. Ketenarannya bahkan melebihi produk tiruan milik Perusahaan X. Ucapan Satya terbukti benar, mengenai sebaik apa pun produk tiruan, tidak akan menyamai yang asli. Pemesanan terus melonjak per jam nya, mengalahkan produk tiruan tersebut. Hasil kerja keras para karyawan tidak berakhir sia - sia, mereka akhirnya bisa bernafas lega. Meskipun begitu, masih ada orang yang membenci Dewi dan berharap ia dikeluarkan dari perusahaan. Masih ada orang yang membicarakannya di belakang, tetapi tidak sebanyak dahulu. "Bukankah ini mencurigakan? Dia melakukan semua ini semata - mata untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07

Bab terbaru

  • My Monstrous Boss   BAB 13 - Selesai

    Setelah berbagai masalah yang terjadi, tiba akhirnya Nadrika Group meluncurkan produk mereka. Hari ini adalah hari perdana peluncuran produk, tampak sebagian besar dari karyawan memasang wajah cemas, terutama Dewi. Nama baik serta karirnya bergantung pada keberhasilan proyek yang ia pimpin. Kabar baik pun berhembus ke perusahaan mereka, produk yang diluncurkan sukses besar. Ketenarannya bahkan melebihi produk tiruan milik Perusahaan X. Ucapan Satya terbukti benar, mengenai sebaik apa pun produk tiruan, tidak akan menyamai yang asli. Pemesanan terus melonjak per jam nya, mengalahkan produk tiruan tersebut. Hasil kerja keras para karyawan tidak berakhir sia - sia, mereka akhirnya bisa bernafas lega. Meskipun begitu, masih ada orang yang membenci Dewi dan berharap ia dikeluarkan dari perusahaan. Masih ada orang yang membicarakannya di belakang, tetapi tidak sebanyak dahulu. "Bukankah ini mencurigakan? Dia melakukan semua ini semata - mata untuk men

  • My Monstrous Boss   BAB 12 - Bangkit (2)

    Dewi yang di dampingi oleh Andini mengadakan pertemuan mendadak dengan para pemimpin divisi dan bagian. Terlihat dengan jelas wajah mereka yang berlipat kesal, karena yang memimpin saat ini adalah orang yang digosipkan."Kenapa kamu memanggil kami? Kami sibuk dengan banyak pekerjaan, tidak sempat untuk meladeni omongan pengkhianat." teriak salah satu dari mereka dengan nada tinggi.Andini yang melihat hal tersebut mengepalkan tangannya, yang kemudian ditenangkan oleh Dewi dengan senyuman."Saya mengetahui bahwa banyak yang percaya kalau saya yang membocorkan proyek terbaru kepada perusahaan saya yang lama. Saya ingin menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Karena masalah ini menyangkut nama saya, saya yang akan menyelesaikannya." ucapnya dengan tenang."Omong kosong! Memangnya apa yang kamu bisa lakukan!" Laki - laki tersebut berteriak kembali."Saya-""Kami tidak percaya kepadamu." potongnya yang direspon oleh anggukan kebanyakan oran

  • My Monstrous Boss   BAB 11 - Bangkit

    Keesokan harinya suasana kantor menjadi chaos,gosip mengenai Dewi yang menggoda Satya tersebar luas di kalangan para pegawai, terutama perempuan. Kebencian yang ditujukan kepada Dewi semakin membesar, mereka pun diam - diam melakukan petisi untuk mengeluarkan Dewi dari perusahaan.Ketika Dewi datang bekerja, bisik - bisik menemaninya sepanjang hari. Ejekan dan hinaan terus dilontarkan tanpa henti. Dewi yang tidak mengetahui kenapa ia diperlakukan seperti itu mencoba untuk tidak peduli.Baginya itu hanya gosip yang tidak terbukti jelas kebenarannya. Di sini, ia hanya fokus untuk bekerja, tidak ada yang lain. Namun semakin ia mengabaikannya, intensitas bullying menjadi semakin buruk.Puncak kejadian tersebut akhirnya terjadi ketika Dewi sedang berada di kamar mandi dan mendengar diam - diam bahwa para karyawan lain sedang mengumpulkan petisi untuk mengeluarkan dirinya dari perusahaan."Apa yang sedang kalian bicarakan?" Dewi akhirnya

  • My Monstrous Boss   BAB 10 - Salah Paham (3)

    Setelah selesai rapat tadi, tugas Nata dan Dewi bertambah banyak. Mereka berdua bekerja keras agar pekerjaan selesai tepat waktu. “Dewi, minta tolong berikan ini kepada Satya.” ucap Nata sambil menyerahkan beberapa kertas kepada Dewi,”dan minta kertasnya kembali.” lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan dari kertas yang dibacanya. “Baik, Pak.” Dewi menerima kertas tersebut lalu segera memasuki ruangan Satya. Di dalam ruangan, Satya tak kalah sibuknya. Tangan kiri memegang telefon, sedangkan tangan kanannya mengetik dengan cepat. Dia sampai kagum sendiri ketika melihat Satya bekerja. Merasa ada yang melihatnya, Satya mengalihkan wajahnya ke depan dan terlihat Dewi sedang memandangi dirinya dengan intens. Dengan reflek tangan kirinya langsung mematikan telefon. “Dewi, ada apa?” “Pak Nata menyuruh saya untuk memberikan ini, Pak.” Dewi menyerahkan lembaran – lembaran kertas kepada Satya. “Hmm.. tunggu sebentar. Saya akan mengeceknya.

  • My Monstrous Boss   BAB 9 - Salah Paham (2)

    Para karyawan dari setiap divisi berkumpul di aula rapat. Sebagian besar dari mereka tidak mengetahui alasan terjadinya rapat mendadak. Bahkan kepala divisi pun tidak tahu, mereka menebak – nebak alasan dilakukannya rapat di tengah kesibukan menyiapkan proyek baru.Kemudian datang Satya dengan didampingi kedua sekretarisnya, Nata dan Dewi. Nata berdiri di samping Satya di depan, sedangkan Dewi memilih duduk berbaur di antara yang lain.Nata segera mempersiapkan file yang akan dimunculkan dalam layar LCD di depan. Dalam waktu sesingkat itu, ia berhasil menyusun presentasi yang cukup baik.“Selamat sore, teman – teman. Mohon maaf, menganggu kesibukan kalian,” Satya menjeda ucapannya dan melihat keseluruh ruangan rapat,”ada kabar buruk mengenai proyek terbaru kita kali ini.”Setelah ucapan Satya selesai, Nata memunculkan berita mengenai perusahaan saingan yang menluncurkan produk baru. Mereka semua langsung terkejut, sekal

  • My Monstrous Boss   BAB 8 - Salah Paham

    Setelah waktu istirahat selesai, para karyawan kembali bekerja. Kemudian Nata pergi memperkenalkan Dewi sebagai sekretaris baru kepada karyawan lain dari setiap divisi. Setelah berkunjung dari satu divisi ke divisi yang lain, mereka berdua tiba di divisi terakhir, yaitu divisi pemasaran. “Selamat siang semuanya. Perkenalkan ini adalah Dewi Lasmana, sekretaris baru yang bekerja di perusahaan kita.” Dewi pun membungkukkan kepalanya sedikit, lalu memandang suasana kantor divisi pemasaran. Mereka semua terlihat memperhatikannya dengan saksama. Dewi pun tersenyum manis, lalu berkata,”Selamat kenal semuanya. Tolong kerjasama untuk ke depannya.” Diantara para karyawan tersebut, Neta memandang Dewi dengan tatapan dingin. Mencoba menyangkal kenyataan bahwa Dewi lebih cantik daripada Dilla. Setelah mereka berdua pergi, Neta tersenyum sinis. “Ck, karyawan baru kok datangnya terlambat.” sindirnya sambil melihat punggung Dewi yang semakin menjauh.

  • My Monstrous Boss   BAB 7 - Hari Pertama

    Hari ini adalah hari pertama Dewi bekerja di Nadrika Group. Ia berangkat 20 menit sebelum jam kerjanya dimulai.Selain untuk mengantisipasI adanya macet di jalan, Dewi adalah tipe orang yang disiplin terutama mengenai waktu. Sebisa mungkin, ia datang 10 menit lebih awal di kantor.Setibanya di kantor, Dewi diarahkan menuju meja Nata, Sekretaris Utama Nadrika Group. Nata sepertinya datang lebih awal, melihat ia sudah sibuk dengan tumpukan dokumen di atas mejanya.“Selamat pagi, Pak.” Dewi menyapanya dengan sopan, yang membuat Nata berhenti dari pekerjaanya sejenak.“Oh, kamu sudah datang. Maaf, aku tidak mendengar kedatanganmu.”“Tidak masalah, Pak.”“Silahkan duduk disini, Bu. Pekerjaan kita sangat banyak,” ucapnya sambil mempersilahkan Dewi untuk duduk disampingnya. Dewi pun segera duduk, Nata memindah setengah dari tumpukan dokumen yang berada di atas mejanya.“Kita harus m

  • My Monstrous Boss   BAB 6 - Kabar Baik

    Segera setelah sampai di dalam rumah, Dewi langsung melemparkan dirinya ke atas kasur. Dia menghela nafas pasrah mengenai hasil wawancara kerjanya. Mungkin, jika lowongan pekerjaan kali ini tidak diterima, ia akan banting stir untuk berdagang. Apapun akan ia lakukan agar dapat bertahan hidup. Pikirannya melayang mengenai masalah yang sudah ia alami berkali – kali. Seakan, dia tidak dibiarkan untuk beristirahat dari masalah yang sudah menimpanya. Mulai dari masalah dengan perusahaan lama tempat ia bekerja dulu hingga masalah mengenai mantan kekasihnya yang memiliki perempuan lain di belakangnya. Jika ingin jujur, sebenarnya Dewi merasa lelah dan putus asa. Namun, ia dipaksa bangkit lagi oleh keadaan. Jika ia menyerah, maka ia tidak bisa bertahan hidup. Itu prinsip yang dipegang Dewi selama hidupnya. Tak lama, ponselnya berdering, menandakan ada telefon yang masuk. Dewi terbangun, lalu mengambil ponsel yang terletak di nakas samping tempat tidur.

  • My Monstrous Boss   BAB 5 - Dewi Lasmana

    Di ruangannya, Satya sedang sibuk membuat rencana agar proyek yang sedang dijalani sekarang berlangsung lancar. Sudah ada beberapa investor yang tertarik dengan proyek terbarunya.Mengingat proyek sebelumnya berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan berarti bagi perusahaan. Bahkan, ia berhasil ‘menundukkan’ salah satu perusahaan pakaian yang cukup besar, yaitu Perfetti Apparel.Tidak ada hal khusus yang menyebabkan Perfetti Apparel mau diakuisisikan ke perusahaanya. Toh, mereka sudah memiliki segalanya. Saat Satya bertanya kepada pemimpin Perfetti Apparel, dengan santai beliau menjawab, Perfetti Apparel mengakui kemampuan Satya sebagai CEO karena ide – ide untuk proyeknya sangat out of the box. Dengan kata lain, Perfetti Apparel simpel mengikutinya karena mengakui kemampuan Satya. Dan kepercayaan bahwa, jika ia di bawah kepemimpinan Satya, perusahaannya akan semakin maju dan stabil.Nadrika group sendiri membawahi bebe

DMCA.com Protection Status