Share

Menelepon Candra

Jika saat ke resto aku bisa berangkat sendiri, maka setelah selesai, Candra menolak jika aku harus pulang sendiri. Dia ngotot untuk mengantarku pulang. Katanya, dia ingin memastikan jika aku selamat sampai rumah. Dia tidak mau terjadi apa-apa kepadaku. Apalagi setelah makan malam bersamanya.

Jujur, aku tipe orang yang tidak bisa dibantah. Kalau mau pulang sendiri, ya harus sendiri. Tapi oleh Candra, aku tidak bisa. Seolah semua kemandirian itu melempem saat aku dapat perhatian. Sisi lain dari aku yang ingin diperhatikan dan manja seolah-olah keluar begitu saja.

“Good night,” ucapnya beberapa menit lalu, sebelum aku masuk rumah.

“Good night.” Aku tersenyum. “Makasih buat semuanya.”

“Kalau aku jadi suamimu, aku bakal ngelakuin hal yang lebih dari sekadar makan di resto kayak tadi.” Dia menyipitkan sebelah matanya, lantas berlalu.

Sampai di kamar seperti saat ini, aku masih terbayang ucapannya tadi. Dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status