Share

Kerusuhan

Sarapan pagi ini terasa begitu hambar. Kami harus bisa mengisi perut di atas sebuah bahaya yang mungkin ada di depan mata. Orang-orang di depan kerajaan telah siaga. Kami juga sama. Kami berusaha mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Hal tersebut terlihat dari wajah yang tegang.

“Kalian sudah merasa lebih baik?” tanya Cakra.

Ya, dia ikut sarapan bersama kami. Mungkin, hanya dia satu-satunya Raja yang begitu rendah hati.

Aku menggeleng. “Tidak. Tentu tidak.”

“Terima kasih atas semua jamuannya, Cakra,” ucap Gala. “Kami merasa lebih baik. Hanya saja, kamu juga tahu, hati kami sedang was-was.”

Cakra mengangguk-angguk. Aku tahu, hatinya juga sama cemasnya dengan kami.

Saat kami sedang menyantap makanan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu depan. Setelahnya, terbukalah pintu ruang makan itu. Seseorang berdiri dengan badan tegang.

“Raja, ada kerusuhan di jalanan depan. Ada kelompok tertent

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status