Share

Cakra Mengambil Alih

Kami semua tak berdaya. Kami jatuh di atas tanah. Aku melihat ke arah Pikan dan Suri, mereka terlihat tak berdiri. Mata mereka terpejam. Sementara, Sangga dan Yugas terlihat lemas, bahkan kulihat ada darah yang berceceran. Sangga sampai muntah darah!

“Gal,” desahku. “Apa kita harus menyerah?”

Gala terdiam. Dia mengusap wajahnya yang penuh keringat.

Tidak seharusnya aku berbicara demikian. Di situasi genting, seharusnya aku menguatkan. Namun, semuanya memang sulit bukan?

Aku tidak menyangka, disaat diam seperti ini, Cakra bangun. Dia melangkah maju, lantas berkata dengan begitu lantang.

“Apa kau adalah Candra?” tanya Cakra.

Oh, aku baru sadar jika ini adalah pertemuan pertama mereka. Satu ayah, beda ibu. Mereka adalah saudara. Disaat detik-detik kami benar-benar kalah, Cakra memilih bertanya seperti itu. Dia seperti tidak ada perasaan takut jika dirinya akan dihempas Ratu Kegelapan.

“Ya. Kau ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status