Share

Kerinduan

Air mata Nara tidak pernah bisa berhenti mengalir sejak tadi. Terutama saat mengetahui kenyataan bahwa Aga tidak ada di tangannya. Nara memang dilepaskan oleh orang-orang jahat itu, tetapi Nara merasa tidak bahagia karena nasib bayinya masih abu-abu.

Hingga kemudian, Nara sedikit terperanjat saat pintu ruangan terbuka. Dia mendapati seorang gadis berdiri di hadapannya. Rambut gadis itu acak-acakkan. Terlihat jika wajah gadis itu dipenuhi keringat. Dadanya juga naik turun. Dia terlihat kecapean.

Namun, tentu Nara tidak bisa diam begitu saja. Dia terfokus kepada kedua tangan gadis itu. Gadis itu seperti menggendong bayi. Yang Nara tahu, Aga dibalut kain hitam. Jelas, kain hitam itu persis seperti yang ada di tangan gadis itu.

“Kau Kak Nara?” tanya gadis itu.

“Kau .....” Nara mengernyitkan kening.

“Saya Nana.” Nana berlari. “Kau tidak mau melihat seseorang yang ada di tanganku?”

Ucapan itu jelas m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status