Share

Giliran Ratu Kegelapan

Aku dan Nana meminggir, meskipun kami tetap saja melawan jika ada yang mendekat. Nana tetap berusaha bertarung saat ada yang mendekatinya. Gerakannya tidak kaku-kaku amat. Dia terlihat cekatan melawan dengan gerakkan-gerakkan dasar.

Sambil melawan orang-orang suruhan Mas Candra, sesekali aku melirik ke arah suamiku yang ada di depan. Ya ampun, aku tidak menyangka, kami bisa ada di pihak yang berbeda. Seketika kemesraan kami itu terbayang-bayang. Saat kami menghabiskan waktu berdua di kamar. Canda tawa bersama, hingga hal-hal sederhana yang kami lewati. Tapi setelah ini, apakah hal-hal itu akan terulang kembali? Bagaimana caranya agar  kami bisa kembali bersama dengan segala hal buruk yang Mas Candra lakukan?

“Kak Melica, awas!” teriak Nana.

Otomatis, aku terperanjat. Lamunan itu membuatku tidak fokus.

Aku melihat ke arah depan, menangkis tonjokkan dari salah satu pesuruh Mas Candra, lantas aku menonjoknya balik. Ya ampun, dia terjungkal.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status