Share

Bab 13 Mesin Pencetak Generasi Hussein

Bukk!

Satu tendangan Fanny menghantam junior purba Adam dengan sangat keras,

“Aarghh!” Adam menjerit sambil membelalakan matanya kepada Fanny. Dia meraung kesakitan.

“Sudah kubilang Anda jangan macam-macam dengan menyentuhku di luar batas!” ucap Fanny sambil melangkah menuju kursinya dan duduk manis di sana sembari terpingkal melihat Adam yang kini melangkah terseok menuju kursi kerjanya.

“Pak CEO, saya bisa memanggilkan bagian kesehatan jika Anda membutuhkannya,” ucap Fanny setengah mengejek sambil mengedipkan matanya kepada Adam.

Sayangnya, Adam benar-benar tengah sangat kesakitan hingga dia tidak mampu melawannya kali ini. Tubuhnya berkeringat dingin, junior purbanya itu terasa mati lemas setelah tendangan hebat Fanny di pangkal pahanya tadi.

“Dengar Fanny! Jika sampai batangku ini tak bisa berdiri lagi karena ini, kau akan menyesalinya seumur hidupmu!” ucap Adam sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi berusaha menenangkan diri.

Fanny pun terenyuh, wanita ini sebenarnya tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status