Share

My Cold Daddy
My Cold Daddy
Автор: Ucchata

Pembawa Sial

Aвтор: Ucchata
last update Последнее обновление: 2021-09-02 12:48:15

David Giovinno adalah seorang pria muda kaya raya berumur 30 tahun yang memiliki bisnis hingga mancanegara. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan memiliki tanggung jawab yang besar pada puluhan cabang perusahaannya yang tersebar hampir di seluruh Asia.

Diusianya yang baru menginjak 10 tahun ia sudah kehilangan sang ayah dan menjadi anak yatim. Warisan yang ditinggalkan tentu tidak sedikit mengingat dia hanyalah anak tunggal di keluarganya. Dituntut paksa untuk belajar dan mengelola bisnis keluarga yang kini menjadi bisnis miliknya membuat ia harus kehilangan masa-masa bebas remaja yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Menjadi CEO perusahaan DG Company yang bergerak di bidang pembangunan mall dan gedung bangunan, otomotif, elektronik dan bahkan sampai interior mewah yang hanya mampu dibeli oleh kalangan tertentu saja. Hampir seluruh Asia mengetahui mengenai identitasnya sebagai pengusaha muda yang sukses dengan banyak cabang dan memiliki sikap yang begitu dingin dan tak berperasaan.

Begitu banyak wanita yang mencoba mendekati dan mengambil hati pria tampan tersebut, namun tak ada satupun yang berhasil bertahan berjuang sampai akhir karena tak tahan dengan sikap David yang terlalu tidak peduli pada siapapun itu.

David memang sangat setia pada istrinya, wanita pertama yang berhasil memikat hatinya dengan segala kelembutan dan kesabaran yang dimilikinya dalam menghadapi David. Wanita pertama yang berhasil mengenalkan cinta yang tulus sekaligus menjadi wanita pertama yang membuatnya tak ingin mengenal cinta kembali.

Wanita itu berhasil membuat David ketergantungan hingga rasanya sebagian jiwanya ikut menghilang ketika wanita pujaan hatinya harus menghembuskan napas terakhirnya tepat didepan kedua matanya. Dan dari sanalah kepribadiannya berubah, putra kecilnya yang sama sekali tak bersalah harus kena imbas dan menjadi sasaran utama kebenciannya atas kematian mendiang istrinya.

***

-Mansion-

07:12 Pagi.

Suara derap langkah kaki yang menuruni anak tangga itu terdengar hingga membuat wanita paruh baya itu segera menolehkan kepalanya menatap sosok pria muda tampan yang tengah sibuk mengancing kemeja bagian pergelangan tangannya yang berwarna biru muda. Aura dingin darinya seakan selalu berhasil membekukan suasana sekitarnya. Ia menarik kursi dan mendudukkan dirinya tepat didepan hidangan sarapan yang sudah disiapkan oleh kepala koki di mansion tersebut.

“Dimana anak sialan itu?” Tanya David tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari makanan yang belum ia sentuh itu.

Wanita paruh baya yang bernama Anne itu pun hanya bisa menghela napas panjangnya ketika mendengar ucapan tak mengenakan dari putranya.

“Berhenti melabeli putramu sendiri dengan kata sialan itu, David. Liam bukanlah---”

Ucapan Anne pun terhenti ketika David mengangkat wajahnya dan memberikan tatapan tajam pada wanita tersebut yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.

“Bangunkan dia sekarang juga! Dia tidak boleh hidup seenaknya saja bahkan kalau bisa dia seharusnya sudah bangun sebelum aku bangun!” Potong David.

“Dan satu hal lagi aku tegaskan, sampai kapan pun dia tetap akan selalu membawa kesialan jadi jangan terlalu dekat dengannya dan berhenti memanjakan dia, Mah!” Lanjut David.

“Setidaknya jangan terlalu keras padanya, David. Liam masih berumur 4 tahun.” Ujar Anne.

“Karena dia masih kecil jadi harus dididik tegas agar tidak menyusahkan hidupnya.” Jawab David yang membuat Anne menghela napas dan menggelengkan kepalanya.

“Mau sampai kapan kau bersikap seperti ini, Dav? Mana merindukan putra mama yang dulu. Kemana David yang penuh kelembutan itu? Setidaknya kembalilah menjadi David yang dulu untuk Mama dan Liam.” Lirih Anne menatap sendu putranya itu.

“David yang dulu sudah mati dan pergi bersama istrinya. Jadi berhenti mengharapkan sosoknya kembali. Karena Luna istriku pun tidak akan pernah kembali lagi.” Desis David seraya memegang kuat sendok dan garpunya.

“Luna pun pasti bersedih melihat cara kau memperlakukan anak yang sangat ia tunggu itu dengan penuh kebencian. Menantuku pasti menangis melihat putra kecil yang ia tinggalkan tak mendapatkan kasih sayangmu. Luna---"

*PRANGGG*

Anne memejamkan kedua matanya sejenak ketika David membuang kasar piringnya yang berisi makanan sarapannya hingga terjatuh dan pecahannya berserakan di lantai.

“Daddy, kenapa makanannya dibuang?” Tanya bocah laki-laki yang berdiri diujung tangga dengan raut kebingungannya.

David yang mendengar suara putranya itu pun seketika mengalihkan pandangannya dan menatap Liam tanpa ekspresi. Bahkan dengan langkah cepat ia menghampiri bocah laki-laki tersebut dan mencengkram kuat kedua bahu Liam. Rasa sakit itu tentu Liam rasakan namun ia tetap berusaha tersenyum manis pada sang daddy.

“Good morning, Daddy.” Sapa Liam dengan riangnya seakan –akan semuanya sedang terlihat baik-baik saja.

David pun semakin mencengkram kuat kedua bahu Liam kala melihat senyum yang dimilikki Liam sangatlah mirip dengan senyum Luna. Anne yang mengetahui jika cucunya pasti merasakan sakit pada bahunya itu pun segera bangun dan beranjak menghampiri keduanya.

“JANGAN PERNAH TERSENYUM PADAKU!” Bentak David yang membuat senyum Liam sirna seketika.

“Lepaskan Liam, David! Kau menyakitinya!” Perintah Anne seraya berusaha melepaskan Liam dari cengkraman David.

“Tidak sakit kok, Oma. Liam senang disentuh daddy seperti ini.” Ucap Liam dengan senyum tulusnya pada Anne.

“KUBILANG JANGAN PERNAH TERSENYUM DIDEKATKU, SIALAN!” Teriak David seraya mengguncang kuat tubuh kecil Liam.

“David, lepaskan Liam! Mama mohon…” Mohon Anne seraya memegang lengan David.

Tatapan David semakin menajam menatap putranya yang sangat mewarisi wajah istrinya itu. Hal itu semakin membuat amarah dan benci yang tertanam selalu muncul setiap kali David melihat wajah tampan Liam.

“DENGARKAN AKU, MAH! GARA-GARA ANAK INI AKU KEHILANGAN ISTRIKU! GARA-GARA ANAK INI JUGA DUNIAKU HANCUR! SEHARUSNYA ANAK INI YANG MENINGGAL BUKAN LUNA! SEHARUSNYA AKU TIDAK MEMBIARKAN LUNA MELAHIRKAN BOCAH SIALAN INI JIKA KEHADIRANNYA MEMBUAT WANITAKU PERGI! DASAR ANAK PEMBAWA SIAL! KAU MEMBAWA KESIALAN YANG BESAR DALAM HIDUP ISTRIKU! ARGHHHH!!!”

David pun segera melepaskan cengkraman kasarnya pada Liam hingga membuat tubuh bocah kecil itu terhuyung hampir menabrak ujung pegangan tangga. Untung saja Anne dengan sigap menahan tubuh Liam sehingga bocah kecil itu aman didalam pelukan sang Oma.

David pun segera meraih jas berwarna hitam di sofa dan beranjak keluar mansion tanpa mempedulikan dirinya yang bahkan belum sarapan. Ia benar-benar tidak bisa jika terlalu lama melihat wajah putranya.

Anne pun menangkup wajah mungil Liam dan mengusap pipinya dengan penuh kelembutan, “Jangan dengarkan ucapan Daddy barusan, Liam. Kehadiran William selalu menjadi kebahagiaan bagi kita semua. Lupakan ucapan Daddy dan jangan pernah sekalipun memasukkannya ke dalam hati karena ucapan daddymu itu tidaklah benar. Liam mengerti ucapan Oma, bukan?”

Liam lagi-lagi hanya menampilkan senyumnya. Namun Anne bisa menyadari jika senyuman yang selalu Liam tampilkan terkadang menutupi seluruh kesedihan yang bocah laki-laki itu rasakan.

“Daddy hanya sedang lelah kan, Oma? Makanya marah-marah deh, kasihan Daddy kelelahan karena terus bekerja. Tapi Oma tenang saja, Liam tidak marah kok sama Daddy. Liam sayang banget sama Daddy dan Liam tau kok kalau Daddy juga sayang sama Liam. Iya kan, Oma?”

Anne hanya tersenyum lirih dan menganggukkan kepalanya. Ia pun kembali menarik cucunya ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan sangat erat.

“Lihatlah David, kau sangat beruntung memiliki putra seperti Liam. Tak peduli seberapa kasar kau memperlakukannya dia selalu mengatakan kata cinta dan saying untukmu. Dia bahkan sangat pandai menyembunyikan kesedihannya, bagaimana mungkin anak sekecil ini kau biarkan menangis sendirian disetiap malamnya? Kau tak pantas menjadi daddy untuknya, David.” Batin Anne diiringi dengan tetesan air matanya yang terjatuh membasahi pipinya.

Комментарии (1)
goodnovel comment avatar
Nani Lestari
Ibunya oneng tahu anaknya benci masih tinggal satu atap
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

  • My Cold Daddy   Rindu

    Liam pun tidak lama kemudian melepaskan pelukan Anne dan berjalan kearah pecahan piring serta sarapan yang berantakan. Belum sempat Liam menyentuh pecahan piring tersebut, Anne pun segera menarik tangan Liam agar menjauhi makanan yang berserakan itu. Liam pun sontak menatap kearah sang Oma.“Liam mau membantu Bibi Susi, Oma.” Ucap Liam yang kemudian mengalihkan pandangannya kearah asisten rumah tangga yang sedang membersihkan pecahan piring dan makanan di lantai tersebut.Anne pun menggelengkan kepalanya dengan tegas. Ia jelas tak mengizinkan Liam karena pecahan piring itu bisa saja melukai tangan Liam.“Ayo kita duduk dan sarapan. Liam harus segera berangkat sekolah, bukan? Daddy tidak suka jika Liam datang terlambat ke sekolah.” Liam hanya menganggukkan kepalanya.Anne pun segera menggandeng Liam menuju meja makan dan membantu cucunya itu untuk menyiapkan sarapannya. Sejak Liam berusia 2 tahun, David meman

    Последнее обновление : 2021-09-02
  • My Cold Daddy   Rasa Penasaran

    Hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk Liam menyelesaikan sisa tugasnya itu. Bocah laki-laki itu pun segera merapikan buku dan alat tulisnya ke dalam tas lalu menghampiri sang Oma dengan wajahnya yang sedikit murung."Oma, Liam lapar sekali..." Keluh Liam.Anne pun mengangguk dan segera menggandeng Liam untuk menuju ruang makan, "Ayo kita ke meja makan, Kepala koki sudah menyiapkan banyak makanan kesukaan Liam. Perut Liam dijamin akan langsung kenyang deh."Liam dengan semangatnya menarik Anne, langkah kecilnya terkesan cepat meskipun terlihat biasa saja kalau bagi orang dewasa. Bocah laki-laki itu seakan tak sabar ingin menyantap menu makan siangnya."Oma, apa Daddy lupa membawa bekalnya?" Tanya Liam ketika melihat kotak bekal milik David yang ada diatas counter dapur."Daddy buru-buru, Liam. Tapi tidak perlu khawatir, di kantor Daddy sangat banyak makanan dan Daddy juga bisa makan sepuasnya disana." Ujar Anne seraya m

    Последнее обновление : 2021-09-02
  • My Cold Daddy   Our Child

    Liam dan Anne pun spontan menantap kearah David yang tumben sekali sudah pulang. Padahal biasanya pria itu sampai rumah sekitar jam 9 atau jam 10 malam. David memang sengaja pulang larut karena ia enggan bertemu putranya.Raut ekspresi Liam pun mendadak sedih ketika permintaannya kembali ditolak oleh sang Daddy. Padahal harapan bisa bermain di Taman sudah ada diangan-angannya."David, tidak apa-apa sesekali mengajak Liam bermain di Taman bersama anak-anak seumurannya. Liam juga perlu mengenal dunia luar dan itu bagus untuk tumbuh kembangnya." Bela Anne."Kubilang tidak, ya tidak! Anak itu terlalu banyak membawa kesialan jadi lebih baik berdiam diri di mansion daripada membuat kacau dan masalah." Ujar David seraya menatap benci Liam.Liam yang takut ditatap seperti itu oleh David memilih menundukkan kepalanya seraya memainkan jari-jari tangannya."Tidak bisakah kau membuka m

    Последнее обновление : 2021-09-02
  • My Cold Daddy   Still Loving You!

    Didalam kamar yang bernuansa serba biru itu, Liam menunduk menahan rasa sakit yang ia rasakan ketika sang Oma sedang mengobati pergelangan tangannya yang dicengkram kuat habis-habisan oleh David."Apa terasa sangat sakit, Liam?" Tanya Anne seraya meniup-niup lengan Liam setelah diobati."Tidak sakit sama sekali kok, Oma. Daddy memegang tanganku begitu lembut. Kulit Liam putih jadi merah deh, Hihi." Ujar Liam seraya memamerkan deretan gigi susunya yang begitu terawat.Anne pun terenyuh mendengar jawaban Liam yang sudah dipastikan berbohong. Tangan Anne mengusap lembut pipi kanan Liam dan tersenyum tipis."Jangan sedih, Oma. Liam tadi hanya kaget jadi nangis deh. Tapi lihat, sekarang Liam sudah tidak menangis lagi kan? Oma jangan menatap Liam seperti itu." Ujar Liam yang tidak suka melihat tatapan sedih dari Anne."Ikut Oma pergi ke rumah lama Oma dan Opa, kita tinggal berdua disan

    Последнее обновление : 2021-09-02
  • My Cold Daddy   Mommy?

    Di salah satu TK internasional ternama di Jakarta, bocah laki-laki itu tampak tak peduli ketika teman-temannya kembali mengejeknya dan mengatakan jika dirinya tidak memiliki orangtua karena memang David sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya di sekolah lama maupun sekolah baru Liam. Tak jarang Liam dikatain oleh teman-teman seumurannya, ia bahkan lebih memilih menyendiri dan tak mau berteman dengan siapapun karena terlalu takut diejek.Tidak seperti hari biasanya, Liam kali ini benar-benar terlihat tak bersemangat. Sejak datang ke kelas ia bahkan menyembunyikan wajahnya diatas kedua tangannya yang dilipat diatas meja."Pagi anak-anak." Sapa salah satu guru kesayangan anak-anak dikelas tersebut."Pagi Miss Mila." Sahut seluruh anak-anak kecuali Liam yang enggan melakukan apapun saat ini."Seperti yang Miss Mila katakan minggu lalu, hari ini kita kedatangan Miss baru untuk menggantikan Miss Mila mengajar dikelas ini karena Miss Mila harus pindah ke k

    Последнее обновление : 2021-09-03
  • My Cold Daddy   Sick

    Miss Mia pun semakin panik ketika menyadari Liam sudah tidak sadarkan diri dalam pelukannya. Tanpa menunggu lama lagi ia segera menggendong Liam dan pamit pada anak-anak yang lain untuk membawa Liam menuju ruang kesehatan di sekolah tersebut.Karena Dokter yang seharusnya selalu standby di sekolah untuk berjaga itu sedang berhalangan hadir, kepala sekolah pun langsung menyuruh kepala tata usaha untuk mencoba menghubungi orang tua dari Liam. Mereka menghubungi nomor David yang ditulis di nomor prioritas sebagai orang tua Liam, namun tak kunjung diangkat hingga ketiga kalinya. Hingga akhirnya kepala tata usaha itu mencoba menghubungi nomor kedua dalam daftar diri Liam yang merupakan nomor yang terhubung langsung dengan telepon di mansion."Halo, dengan siapa saya berbicara?" Jawab Anne."Halo, saya perwakilan dari tata usaha tempat Liam bersekolah ingin memberi kabar jika Liam sedang tidak sadarkan diri saat ini. Dokter yang bertugas di sekolah sedang berhal

    Последнее обновление : 2021-09-04
  • My Cold Daddy   Khawatir

    - DG COMPANY -David yang baru saja menyelesaikan meeting itu dengan beberapa kolega pentingnya itu pun terkejut ketika melihat notifikasi panggilan yang begitu banyak dari sekolah Liam dan juga sang mama. Ia pun segera membuka beberapa pesan yang dikirimkan oleh Anne.• David kau dimana? Liam tidak sadarkan diri di sekolah dan dilarikan ke rumah sakit •• Liam berada di rumah sakit terdekat dengan sekolahnya. Tolong datang jika kau tidak terlalu sibuk •• Liam demam dan sedikit mengalami stress ringan karena akhir-akhir ini terlalu berpikir berlebihan, bisakah mama menyalahkanmu atas penyebab sakitnya Liam? •• Putramu sakit, tolong pulang lebih awal. Mama sudah membawanya pulanh ke mansion •• Jangan memarahi Liam, tapi dia berkata jika dia baru saja bertemu dan memeluk mommy sebelum tidak sadarkan diri. Mama pikir Liam bermimpi tapi sepertinya Liam hanya berhalusinasi. Mungkin dia terlalu merin

    Последнее обновление : 2021-09-05
  • My Cold Daddy   Tak Ada Yang Percaya

    Anne semakin khawatir karena ternyata Liam tidak kunjung membuka pintu kamarnya yang terkunci. Mau tak mau, ia pun segera meminta bantuan maid untuk mencarikannya kunci duplikat kamar Liam itu. Setelah berhasil menemukan kuncinya, tanpa mengetuk kembali Anne pun membuka pintu kamar Liam. Namun, sayangnya tetap tidak bisa karena kunci yang berada didalam masih menggantung di lubang kunci pintu kamar tersebut."Liam, waktumu sudah habis. Ayo buka pintunya dan makan siang. Daddy bisa marah jika kau tidak makan siang, Liam. Oma mohon buka pintunya..." Ujar Anne sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar cucunya itu."Liam, Oma minta maaf jika membuatmu kesal. Tapi Oma hanya ingin kau sembuh terlebih dahulu. Kau dengar ucapan Miss Mila dan Kepala sekolah tadi, kan? Liam harus banyak istirahat dan cepat sembuh baru deh boleh datang ke sekolah lagi." Bujuk Anne yang memang mengetahui jika Liam kesal karena ia menolak permintaannya untuk kembali ke sekolah."Liam, Oma harus mel

    Последнее обновление : 2021-09-06

Latest chapter

  • My Cold Daddy   Spending Time

    Ricky menatap Mia dengan tatapan meminta jawaban. Namun, Mia terlihat gelisah karena kebingungan harus menjawab pertanyaan Ricky seperti apa. Ia sangat tidak ingin menyakiti Ricky, namun disisi lain Mia juga tidak ingin buru-buru membawa hubungannya ke jenjang yang lebih serius. Ada sebuah keraguan yang begitu mengganjal didalam hatinya yang membuat Mia tidak bisa menerima Ricky saat ini juga."Kak Ricky..." Mia menghembuskan napas panjangnya dan menatap gelisah Ricky."Ya? Bagaimana menurutmu, Sayang? Oh iya, kira-kira kapan pekerjaan orang tuamu diluar negeri itu selesai? Kapan mereka kembali? Apa tidak bisa kamu meminta orang tuamu terlebih dahulu dan membujuknya untuk pulang cepat agar kita bisa berbicara serius mengenai hubungan kita pada mereka?" Tanya Ricky yang membuat Mia semakin gusar."Kak Ricky, tidak bisakah kita tidak membahas hal ini terlebih dahulu? Aku masih belum ingin mengubah status kita saat ini. Aku masih nyaman dengan hubungan kita. Bukank

  • My Cold Daddy   Melamar

    Ricky memang diam-diam mulai mencari tahu semua informasi lengkap mengenai David. Pria itu cukup terkejut dan semakin merasa takut tersaingi ketika mengetahui jika David seorang CEO ternama dan begitu berpengaruh di dunia. Bahkan anak perusahaannya pun tersebar dimana-mana dan ia memiliki berbagai cabang maupun bidang lainnya yang membuat kekayaan David bisa dipastikan tidak akan habis dalam tujuh turunan.Ricky juga mengetahui jika David menyembunyikan identitasnya semaksimal mungkin di negara dimana ia tinggal saat ini. Tak hanya itu, sosok putranya yang tak lain adalah Liam pun masih menjadi misteri di mata publik karena memang begitu dirahasiakan oleh keluarga David. Hampir seluruh tentangnya kebanyakan privasi namun publik tetap mengetahui jika istri David telah meninggal dunia. Sayangnya, Ricky tak berhasil menemukan foto mendiang istri David itu. Padahal ia begitu penasaran, mengingat Mia pernah mengatakan jika Liam memanggilnya dengan sebutan mommy karena wajah Mia te

  • My Cold Daddy   Ketakutan Ricky

    Sejak hari dimana David kehilangan Luna, wanita yang begitu susah payah ia dapatkan dan ia jaga dengan sepenuh hatinya. Sejak itu jugalah sosok David yang lembut dan penuh kasih sayang dalam menjaga seseorang yang berharga dalam dirinya menghilang dan berubah menjadi kasar dan penuh kebencian didalam hatinya. David yang ramah dan hangat berubah drastis menjadi dingin, tak tersentuh dan tak terbantahkan sedikitpun.Pria itu benar-benar tak bisa menerima kehadiran putranya. Bulan-bulan awal sejak kelahirannya, David masih memiliki ambisi yang kuat dan kekeh ingin melenyapkan bayinya agar cepat mati dan berpikir hidupnya akan jauh lebih baik jika seperti itu. Anne bahkan sampai membawa Liam tinggal bersamanya dan menjauh dari David yang memang belum siap menerima Liam, Anne hanya tak ingin Liam terus disakiti dan David tak kunjung sembuh dari rasa sakit kehilangan Luna dalam hidupnya jika terus melihat Liam setiap harinya.Namun hampir setiap malam, Luna seakan teru

  • My Cold Daddy   ANAK PEMBAWA SIAL!

    Bahkan dengan kasarnya David mencium bibir pucat Luna dengan sangat lama. Air matanya semakin meleleh karena kali ini istrinya tak lagi membalas cumbuannya. David semakin meraung kencang memanggil Luna. Siapapun yang melihatnya menangis seperti ini pun pasti akan ikut bersedih melihatnya. David sungguh kehilangan semangat hidupnya."Aku sudah menghangatkan bibirmu yang kedinginan itu, kenapa kamu tak mau bangun juga? Aku harus apa agar kamu mau membuka kedua matamu itu. Aku mohon padamu, bangunlah. Aku tidak sanggup ditinggalkan seperti ini, Luna...""Kamu egois! Kamu terlalu jahat padaku jika seperti ini! Kamu tau jika dirimu adalah duniaku, tempatku pulang untuk menghilangkan segala ketakutan dan lelahku. Jika kamu pergi, kemana lagi aku harus mencari rumahku untuk berpulang? Bagaimana aku bisa menjalani hidup tanpamu dihidupku?""Aku sudah mengatakan jika aku jauh lebih menginginkanmu dibandingkan anak sialan itu. Seharusnya aku memaksamu lagi agar mau menuru

  • My Cold Daddy   Kesedihan David

    Anne tak bisa menahan tangisannya ketika mendapat kabar jika Luna sudah tak lagi bernyawa didalam ruangan. Sementara David belum mengetahuinya karena posisinya yang tidak sadarkan diri akibat suntikan obat penenang yang diberikan oleh perawat ketika didalam. UGD. Anne tak bisa berhenti memikirkan perasaan David jika mengetahui Luna wanita yang ia cintai itu sudah tiada. Anne sendiri bahkan merasa hancur dan sangat kehilangan, sosok Luna sebagai menantu terbaik itu pergi begitu cepat. Rasanya ia masih tidak menyangka jika tadi ia masih bercanda ria sambil memasak namun kini wanita itu sudah tak lagi bernyawa.Dengan langkah berat, Anne memilih menemui cucunya terlebih dahulu di ruang bayi. Hatinya teriris pedih melihat cucu laki-lakinya tengah menangis kencang dan para perawat wanita yang mencoba menenangkan bayi itu. Namun seakan mengetahui jika mommy yang melahirkannya telah tiada membuatnya mungkin ikut merasakan kehilangan hingga menangis kencang. Bahkan akibat tangi

  • My Cold Daddy   Gone

    Luna perlahan membalas ciuman lembut suaminya. Air matanya tak bisa berhenti mengalir membayangkan jika ini akan menjadi ciuman terakhir mereka berdua. Kesedihannya semakin menjadi ketika ia menyadari jika dirinya tak akan memiliki kesempatan untuk merawat putranya nanti. Melihat David seperti ini membuat Luna sangat takut untuk pergi meninggalkannya. Luna tau jika David memang akan selalu membutuhkan dirinya. Hanya saja Luna sudah tak ingin berharap apapun lagi, Luna hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.David pun melepaskan ciumannya dan menyatukan keningnya dengan kening Luna."Jangan pernah katakan hal itu lagi, Luna. Aku sungguh tidak menyukai. Dengarkan aku, aku hanya akan mencintaimu sampai akhir hidupku. Hanya kamu dan kamu!" Bisik David yang membuat Luna menggelengkan kepalanya dengan lemah."Aku---""Berhenti berbicara atau aku akan menciummu lagi. Aku tidak mau mendengar ucapan mengerikan dari mulutmu itu. Tolong kembali

  • My Cold Daddy   Jangan Tinggalkan Aku!

    "Luna jangan katakan hal seperti itu dulu. Kamu masih mungkin memiliki kesempatan untuk merawat putramu bersama David. Kamu juga bisa memberikan sendiri apa yang kamu siapkan khusus untuknya. Kamu bisa menggendongnya, menyusuinya, membesarkannya seperti seorang ibu pada umumnya. Kamu bisa melakukan itu semua Luna!" Tegas Anne yang juga tidak rela jika kehilangan sosok menantunya itu. Meskipun disisi lain ia merasa tak tega jika membiarkan Luna terus menahan rasa sakit yang pasti rasanya luar biasa.Luna menggelengkan kepalanya dengan lemah, "Aku tidak yakin sebenarnya, Mah. Meskipun aku juga ingin yakin jika aku tetap bersama kalian semua. Dokter bilang aku telat melakukan perawatan dan pengobatan untuk memperlambat sel kanker itu menyebar. Jika mama dan David bertanya mengapa tidak dari awal aku memberitahu kalian, aku yakin jika kalian akan memaksaku untuk melakukan pengobatan misalnya kemoterapi yang jelas tidak bisa kulakukan disaat aku sedang hamil. Kalian bisa saja mema

  • My Cold Daddy   FLASHBACK (5)

    Anne tampak terkejut dan kebingungan melihat kondisi David yang sangat kacau setelah keluar dari ruang UGD. Wanita paruh baya itu pun segera berdiri dan menghampiri David, namun David memilih segera duduk di kursi tunggu sambil menundukkan kepalanya. Kedua tangannya menutupi wajahnya. Ia kembali terisak dan menangis diluar ruangan. Hatinya seakan masih tak rela mengenai kabar buruk mengenai kondisi Luna saat ini."Astaga David, ada apa? Kenapa kau menangis dan duduk disini? Lalu kenapa juga tadi dokter dan perawat pada keluar dari ruangan? Bukankah Luna harus segera di operasi untuk mengeluarkan putra kalian?" Tanya Anne yang kini kembali duduk tepat disamping David.Tangannya mengusap lembut bahu David seakan ingin memberikan ketenangan untuk putranya itu, "Ada apa, Nak? Kenapa menangis seperti ini?" Anne sungguh khawatir melihat David terisak sedih. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya ia melihat putranya menangis penuh kesedihan. Bahkan punggungnya sampa

  • My Cold Daddy   FLASHBACK (4)

    "Kenapa kamu menyembunyikannya dariku? Kenapa kamu tidak memberitahuku sejak awal, huh? Jika dari awal aku mengetahuinya kita bisa melakukan pengobatan terbaik untuk mematikan kanker itu dari tubuhmu, Luna. Kenapa kamu tidak mengatakannya? Apa aku tidak berhak mengetahuinya dari awal?"David sungguh ingin marah saat ini, namun disisi lain ia tidak akan bisa marah pada Luna. Hatinya sakit mengetahui kabar buruk mengenai kondisi istrinya saat ini. Ia hanya bisa menangis tak mampu menutupi rasa takut akan kehilangan Luna."Jangan menangis, jangan bersedih. Aku baik-baik saja dan berhasil melewati semuanya. Mari menyambut kelahiran putra kita dengan bahagia. Aku yakin dia akan sangat bahagia memiliki daddy luar biasa seperti dirimu. Tolong jaga dia dengan baik dan maaf jika takdir nantinya tidak akan mengizinkanku untuk membantumu merawat serta membesarkan putra kita..."David menggelengkan kepalanya dengan tegas. Ia kembali menegakkan tubuhnya dan menatap ser

DMCA.com Protection Status