Share

Over bahenol

Penulis: Rizki Fadllillah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini, tepat pada jam istirahat awal pukul 9 pagi, suasana gaduh memenuhi ruang UKS. Para gadis berlomba memberikan makanan untuk Liam. Cowok pembohong yang mengaku sakit padahal dia terlambat.  Putri benar-benar kesal melihatnya. Bukan karena cemburu, tapi karena heran. Bagaimana mungkin pria macam Liam digandrungi remaja putri di sekolahnya. Bagi Putri pria itu tak ada baiknya, preman sekolah, tukang bohong, tukang nyontek, mungkin kelebihannya hanya tampan dan atlet bela diri yang selalu membawa mendali. Itu saja.

"Permisi," ucap Putri membawakan bubur ayam untuk para siswa dan siswi yang beristirahat di UKS. Sebagai anak Palang Merah Remaja yang dipercaya mengurus UKS, memang tugas Putri memberikan pelayanan di sana.

"Ini bubur sama obat sakit perutnya. Diminum ya," ucap Putri meletakkan nampan di atas nakas. Liam yang merasa diperhatikan gadis gendut nan cantik pujaannya pun tersenyum.

"Makasih ya," ucap Liam.

"Sini, Liam. Aku aja yang suapin kamu," ucap Citra pada Liam. Suara gaduh pun segera memenuhi ruangan. 

"Cieee cieeee," ucap gadis-gadis centil satu geng Citra.

"Iya dong, kan calon pacar idaman," ucap Citra membuat Liam muak. Pria itu pun segera menarik mangkuk di tangan Citra.

"Gue bisa makan sendiri. Sana balik aja ke kelas. Berisik banget," ucap Liam kesal.

"Ih Liam, kan aku perhatian sama kamu. Sini aku aja yang suapin kamu," ucap Citra berusaha menggapai mangkuk yang ada di tangan Liam.

"Kalau gue bilang pergi ya pergi," ucap Liam ketus. Namun karena gadis centil dengan make up berlebihan itu terus memaksa, akhirnya Liam pun segera bangkit dari pembaringan dan keluar ruangan. Tak peduli dengan teriakan Citra yang menggema. 

Liam pun mengejar langkah santai Putri. Pria itu benar-benar penasaran dengan sosok putri si juara kelas yang cuek. 

"Put, tunggu dong Put," ucap Liam saat berhasil menyamakan langkahnya dengan Putri.

"Ada apa?" Tanya Putri santai.

"Nanti pulang naik apa?" 

"Angkot."

"Owh..." Mendengar jawaban Liam yang hanya ber-oh ria, Putri pun kembali melangkahkan kakinya. Dia benar-benar tak mau jadi bulan-bulanan para gadis yang menggilai pria bandel ini.

"Put, yeee kok malah ditinggalin sih?" gumam Liam kesal.

"Apa lagi?" Tanya Putri menahan kesabaran.

"Pulang bareng mau?" Tanya Liam.

"Enggak," jawab putri cuek.

Liam pun menghela nafas berat. Dia pikir gadis gendut ini mudah ditaklukkan, tapi ternyata tidak. 

"Mau enggak mau, aku bakal nunggu kamu. Aku anter kamu pulang pokoknya," ucap Liam mengedipkan matanya kemudian berlari menjauh. Sedangkan Putri benar-benar kesal karena pria itu tak hanya tukang bohong tapi juga pemaksa.

Mengabaikan kepergian Liam, putri segera masuk ke kelas. Sedangkan Liam berlari ke kantin mencari Rendi. Beruntung dia bisa segera menemukan Rendi yang sibuk meniup kuah bakso yang mengepul.

"Woy," teriak Liam menepuk bahu Rendi cukup keras. Hal itu sukses membuat Rendi kesal.

"Kaget tau! Kalo gue keselek bakso gimana?" Teriak Rendi kesal.

"Ya tinggal telen. Gitu aja repot," ucap Liam.

"Ganggu aja Lo. Orang lagi makan bakso enak-enak jadi ilang moodnya," ucap Rendi kesal. Bagaimana tidak? Saat dia memasukkan bakso ke mulut tiba-tiba dikejutkan dengan tepukan yang rasanya seperti serangan tiba-tiba. Beruntung bakso itu tidak tertelan bulat-bulat.

"Hahahaha... Ya maap," ucap Liam santai sambil terkekeh kemudian meraih sendok di tangan Rendi untuk ikut menikmati bakso.

"Woy bakso gue woy. Wah parah. Katanya orang kaya makan bakso aja minta," ucap Rendi kesal karena Liam tak hanya mencaplok satu bakso tapi tiga. Bahkan kuahnya pun disruput hingga tandas. Ini sih namanya perampokan bakso.

"Enak Ren. Soalnya grat*s, apalagi kalo Lo beliin semangkok. Wah enak banget tuh," ucap Liam terkekeh geli melihat wajah sahabatnya yang suram karena baksonya tandas.

"Dih, gitu aja ngambek. Udah tenang aja. Gue yang bayar."

"Ya iya lah Lo yang bayar. Kan Lo yang makan." Kini Rendi menyikut pinggang Liam agar menjauh darinya. Sial kenikmatan makan bakso hilang dan musnah sudah.

"Gue pinjem motor Lo dong," ucap Liam tanpa basa-basi.

"Emang motor Lo pada kemana?" Tanya Rendi merasa heran Liam meminjam motor padanya. Padahal biasanya bocah tengil itu bebas ganti jenis model apapun setiap hari.

"Di sita semua sama Babeh," ucap Liam. Sungguh padahal itu bukan panggilan resmi ayahnya. Tapi Liam terlalu malu menyebut panggilan asli ayahnya pada teman-teman. Pasti akan dibully dia. Pasalnya panggilan asli untuk kedua orang tuanya adalah papi dan mami. Uuggghhh anak mami... Liam jijik membayangkannya. 

"Kok bisa?" Tanya Rendi.

"Kan kemaren kita ketangkep satpol PP. Pulang dari kepolisian semua kunci motor gue diambil Babeh. Gue disuruh naik angkot tiap hari. Makanya tadi gue telat," celoteh Liam kesal. Dia benar-benar tidak nyaman naik angkot. Banyak sekali orang beraroma aneh, yang wangi keterlaluan, yang bau kurang ajar baunya.

"Yaudah anterin gue pulang kalo gitu," ucap Rendi.

"Yah kok malah Lo minta gue anterin pulang sih?" Kini Liam kesal.

"Lha terus gue pulang naik apa kalo motor gue Lo pake, Nyet?" 

"Ojek online aja. Gue mau pedekate ma cewek soalnya," ucap Liam berbisik ke arah telinga Rendi.

"Anjiir... Siapa yang udah berhasil bikin Lo jatuh cinta? Syok gue... Sumpah," ucap Rendi dengan gayanya yang hiperbola.

"Biasa aja dong Lo. Lebay banget," ucap Liam kesal.

"Tapi emang gue penasaran, Nyet. Siapa cewek itu? Si Citra?" Tanya Rendi.

"Ya kali gue jatuh cinta sama muka dempulan kayak dia. Yang ada gue cium pipinya isinya semen ma pasir," ucap Liam kesal karena tebakan sahabatnya.

"Lha emang Citra ngapain sampe pipinya penuh semen ma pasir?" Kini Rendi yang bingung dengan jawaban sahabatnya.

"Itu cuma perumpamaan, Bro. Lo liat aja tuh muka isinya dempulan berapa Senti. Bedak se-RT dipake semua ma dia. Gue ga suka. Gue tuh sukanya yang cantiknya alami plus bahenol," ucap Liam tersenyum penuh arti.

"Siapa yang cantiknya alami plus bahenol. Wah jangan bilang Lo suka sama Bu Ana. Guru matematika yang galaknya astagfirullah. Woy sadar woy," ucap Rendi. Pasalnya tak ada teman sekolah yang cantiknya alami plus bahenol. Kalau yang cantiknya alami sih banyak. Tapi bahenol rasanya tidak ada. Kalau toh ada, bukan masuk bahenol tapi over bahenol.

"Lo kalo ngomong enggak disaring dulu apa ya. Ya kali gue suka sama tante-tante," ucap Liam menepuk jidat temannya dengan kesal.

"Lha terus siapa?" Tanya Rendi.

"Putri Aurora Surya. Cantik plus bahenol," ucap Liam membuat Rendi membuka mulutnya karena terlalu terkejut.

"Putri? Itu mah bukan bahenol tapi over bahenol," gumam Rendi heran dengan selera sahabatnya.

Bab terkait

  • My Beautiful FAT Girl   Cowok alien

    "Putri? Itu mah bukan bahenol tapi over bahenol," gumam Rendi heran dengan selera sahabatnya.Liam pun terkekeh kemudian menepuk wajah sahabatnya dengan sendok. Pria itu tersenyum menatap wajah Rendi yang tampak aneh di matanya."Justru karena itu gue suka. Gue yakin nih ya cewek-cewek cantik yang kurus pasti dadanya palsu. Cuma ada ganjelan di sana. Tapi kalau cewe super bahenol. Pasti asli isinya. Mantap," ucap Liam dengan alasan konyolnya. Padahal nyatanya dia sendiri tidak mengerti mengapa begitu tertarik dengan Putri."Dasar mes*m Lo," ucap Rendi menabok kepala Liam dengan gemas. Sungguh dia tak menyangka sekotor itu jalan pikiran sahabatnya."Hehehehe... Yaudah nih, pokoknya nanti sore gue pinjem motor Lo ya?" Tanya Liam sekali lagi."Lo yakin. Aman enggak nih?" tanya Rendi khawatir."Aman lah. Lo masa ga percaya? Gue tuh jago bawa motor.""Bukan m

  • My Beautiful FAT Girl   Kesialan yang hakiki

    Seorang gadis bertubuh gembul menggemaskan tampak serius menyimak penjelasan guru Fisika di depan kelas. Gadis itu, berkali-kali tampak mencatat hal penting dari penjelasan guru ke bukunya. Namun sebuah lemparan kertas membuatnya terusik. Gadis itu pun menoleh ke belakang di mana seorang bocah menyebalkan tampak tersenyum ke arahnya. Senyuman yang benar-benar membuatnya kesal. Siapa lagi kalau bukan Liam.Dengan kode pria itu melirik ke arah lantai di mana kertas yang dia lempar jatuh. Meminta agar Putri membuka isinya. Gadis itu pun memungut kertas dan membukanya dengan kesal.Dan kini mata besarnya membulat sempurna, pasalnya Liam menulis hal menyebalkan di sana."❤️Hai gendut ❤️"Plus dengan bentuk love yang digambar dengan buruk bagi Putri. Putri pun meremas kertas itu dengan kesal dan membuangnya ke tong sampah. Baru kali ini ada yang terang-terangan mengatakan dia gendut.Pluk...Lagi-lagi lemparan kertas membuatnya kembali

  • My Beautiful FAT Girl   Calon

    Liam menatap wajah gadis cantik berpipi chubby di sampingnya memerah. Mungkin karena teriknya matahari yang membakar. Atau mungkin karena malu mengetahui warna underware yang dia gunakan diketahui olehnya. Liam pun tersenyum membayangkan betapa malunya gadis itu.Namun sesaat kemudian Liam terdiam menatap wajah Putri yang terus mengerucutkan bibirnya. Sungguh Liam tak bermaksud membuat gadis itu marah. Tapi apalah daya semua yang dia lakukan hari ini berujung kesialan bagi Putri. Liam sadar Putri adalah cewek nerd yang pastinya enggan berurusan dengan hukuman guru seperti ini."Put, aku minta maaf." Liam mengatakannya dengan lembut. Seperti semilir angin yang menyejukkan telinga Putri. Sayangnya Putri benar-benar marah membuat gadis itu enggan menjawab."Put, maafin aku. Aku benar-benar engga bermaksud membuat kamu ikut dihukum seperti ini," ucap Liam menyesali sikapnya tadi di kelas.Putri yang awalnya diam akhirnya menoleh ke arah Liam. Netra coklat gad

  • My Beautiful FAT Girl   Menyebalkan

    "Put, bayarin dong. Aku engga bawa uang. Nanti kalau udah nikah kan aku yang nafkahin kamu," ucap Liam dengan wajah tak berdosa membuat Putri semakin geram.🌸🌸🌸Merasa geram Putri segera meninggalkan Liam. Tak peduli rengekan Liam, yang meminta agar Putri mau membayar angkutan umum untuknya. Alhasil mereka diteriaki para penumpang yang kesal karena angkutan umum mereka tak kunjung jalan."Neng, udah bayarin aja dulu pacarnya. Nih angkot biar jalan," ucap salah satu penumpang membuat Putri semakin kesal pada Liam."Iya dong, My Beautiful FAT Girl. Bayarin aku dulu. Aku janji akan jadi suami yang baik buat kamu kelak," ucap Liam membuat Putri membulatkan matanya."Bang, tunggu bentar ya, Bang. Saya merayu calon istri dulu," ucap Liam

  • My Beautiful FAT Girl   Bintang yang terang

    Ungkapan polusi udara dari Sang Papi membuat Liam begitu kesal. Separah itukah aroma yang menguak dari tubuhnya hingga dikatakan mampu membuat polusi udara? Benar-benar menyebalkan. Liam pun mengendus-endus ketiaknya. Benar saja aroma yang keluar memang aneh tapi tidak lebay seperti yang dikatakan Sang Papi."Yaudah iya. Liam mandi. Tapi aku mau makan telur acak-acak sama kecap ya, Mi." Liam merengek pada Mami yang selalu memanjakannya."Liam, Mami udah masak capcay dan steak buat kamu. Enak lho. Makan yang ada aja ya," ucap Sang mami mengusap pipi putranya."Enggak mau. Maunya telur acak-acak sama kecap dicampur nasi. Gitu aja repot," ucap Liam mengerucutkan bibirnya."Masak sendiri. Manja banget jadi anak laki-laki," ucap Sang Papi kesal melihat putranya yang sangat manja."Salah sendiri aku engga dikasih adek. Kalo ada adeknya juga aku sadar enggak akan manja kalee. Anak cuma satu aja komplain mulu," ucap Liam kesal."Ma

  • My Beautiful FAT Girl   Api cemburu

    Suasana pagi ini begitu cerah. Matahari memberikan kehangatan yabg begitu pas untuk bumi. Suasana yang memberikan semangat bagi seorang Liam untuk berangkat ke sekolah.Dengan berjalan cepat pria itu menenteng sebuah paper bag berisi lunch box berwarna pink cantik. Sesekali Liam menatap isi di dalam paper bag itu. Dan pemandangan pagi yang membuat satpam penjaga begitu heran adalah Liam datang paling pagi hari ini. Padahal biasanya bocah itu menjadi langganan terlambat."Tumben dateng pagi-pagi?" Tanya Sang satpam berkumis tebal pada Liam."Kesiangan dimarahin. Kepagian diomongin," gumam Liam ketus."Dasar Kids jaman now ga punya sopan santun," ucap Sang satpam membuat Liam terkekeh."Ya maap," ucap Liam kemudian melenggang pergi.Liam pun segera memasuki kelas. Dan benar saja. Kali ini dia menjadi makhluk pertama yang datang ke dalam ruang belajar itu. Liam menunggu dengan sabar gadis pujaannya. Dan kini waktu yang dia buang tak sia-sia. Li

  • My Beautiful FAT Girl   Gadis bersabuk hitam

    AssalamualaikumSemoga suka dengan kisah The beautiful fat girl ya kakakTerik matahari yang menyengat membuat wajah gadis bernama Putri itu memerah. Gadis itu masih setia menunggu sebuah angkutan umum di pinggir jalan. Kali ini dia sendirian karena dia harus menyelesaikan tugas ekstra kurikuler sebelum pulang. Hal ini tentu saja dimanfaatkan oleh tiga gadis cantik yang ingin mengerjainya.Dengan gerakan cepat tiga gadis segera menghampiri Putri yang sendirian berdiri di pinggir jalan. Mereka menatap sengit ke arah Putri yang tampak santai."Heh cewek ganjen," ucap Citra mendorong bahu Putri dengan kasar.Putri pun terhuyung ke belakang karena dirinya sama sekali tak siap. Gadis itu mengerjap bingung. Pasalnya dia tak pernah merasa berurusan dengan gadis kasar bernama Citra. Terlebih pada geng centilnya itu. Kini Putri memutar tubuhnya enggan berhadapan dengan Citra."Heh gue lagi ngomong sama Lo," teriak Citra berjalan ke hadapan Putri.

  • My Beautiful FAT Girl   Mustahil

    Dan kini Liam hanya terpaku. Sungguh tak menyangka. Putri, gadis yang ditaksirnya. Ternyata bukan hanya seorang kutu buku tapi juga gadis bersabuk hitam. Tak hanya itu, Liam benar-benar tak menyangka dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Putri. Kata-kata yang sukses mencabik-cabik hatinya. "Kalo Lo suka sama Liam. Ambil aja. Gue engga minat, punya cowok bego yang bisanya cuma cari masalah di sekolah. Enggak level sama gue." Kalimat itu terdengar begitu menyakitkan. Tapi Liam tak gentar dia akan berusaha menjadi pria yabg diharapkan oleh Putri. Liam masih bersembunyi di balik pohon besar yang rindang. Pria itu menatap ke arah tiga gadis yabg masih cekcok. Liam benar-benar kesal. Dia sama sekali tak berminat pada gadis manja seperti Citra. Liam pun segera berjalan meninggalkan pohon besar. Langkah kaki jenjangnya yang dihiasi celana abu-abu itu tampak cepat dan panjang. Rupany

Bab terbaru

  • My Beautiful FAT Girl   My beautiful Fat girl (end)

    Citra baru saja hendak menghampiri Putri. Tapi nyatanya dia justru malah melihat putri berlari keluar dari perpustakaan. Tubuh gadis Itu tampak berguncang."Putri nangis kenapa?" Gumam Citra dalam hati nya. Namun sesaat kemudian dia justru melihat Liam yang duduk di meja perpustakaan."Putri kok keluar? Dia kenapa?" Tanya Citra pada Liam."Aku nggak tahu," jawab liang masih menatap kearah pintu perpustakaan. Padahal nyatanya di sana sudah tidak ada Putri."Lho kok kamu nggak tahu? Kan terakhir kali kamu sama dia," ucap Citra bingung."Kamu salah ngomong kali, terus dia marah deh jadinya," ucap Citra membuat Liam mengangkat bahunya."Kamu habis ngomong apa sama Putri?" Tanya Citra."Aku nembak dia lagi. Tapi kayaknya dia mau nggak suka sama aku deh," ucap Liam tertawa sumbang. Hal ini tentu saja membuat Citra ikut tertawa. Citra sudah tak punya rasa sakit di hatinya melihat Liam ya masih menyukai Putri. Karena kini di

  • My Beautiful FAT Girl   Masih menunggu jawaban

    Sore ini menjadi sore yang berbahagia. Seolah sinar jingga yang menghiasi langit biru ikut meramaikan kebersamaan Putri, Citra dan Liam. Mereka baru saja selesai membersihkan toilet sekolah. Rasa lelah hinggap di tubuh mereka. Tapi kebersamaan membuatnya merasa bahagia dan tidak terbebani sama sekali.Sejak saat itu mereka mulai belajar bersama. Berusaha keras untuk menjadi bintang kelas hingga akhirnya bersaing secara sehat untuk mendapatkan juara kelas.Putri dan Liam selalu bergantian menjadi juara 1 dan 2. Sedangkan Citra menjadi juara 3 nya. Tak hanya itu, Citra juga menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak pilih-pilih kawan. Dan seragam yang digunakannya pun patuh pada aturan.Dan di hari menjelang kelulusan, Putri bersama Citra selalu saja berada di perpustakaan. Mengisi waktu kosong tanpa jam pelajaran.Mereka berpencar di perpustakaan, mencari buku-buku favorit mereka. Setelah Putri mendapatkan buku kesukaannya, gadis itu pun dudu

  • My Beautiful FAT Girl   Bahagia

    Usai berbincang dari hati ke hati, Putri dan Citra pun keluar dari ruangan menghampiri kedua orang tua mereka."Kami sudah saling minta maaf dan saling memaafkan. Mulai hari ini kami akan berteman," ucap Putri tersenyum ke arah Citra."Syukurlah kalau begitu," ucap Ilyas tersenyum. Kemudian Pak Ilyas pun menghampiri Pak Rayyan, mengulurkan tangannya."Minta maaf atas kesalahan putri saya kepada putri Anda ya, Pak.""Tidak masalah, Pak. Mereka masih remaja butuh melakukan kesalahan untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah," ucap Rayyan begitu bijaksana."Baiklah kalau begitu. Masalah selesai. Untuk Citra. Berdasarkan diskusi kami para orang tua, kamu tetap mendapatkan hukuman. Yaitu membersihkan toilet sekolah," ucap Pak Annas membuat Citra menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Dia terlalu pasrah."Iya, Pak." Ucap Citra mengang

  • My Beautiful FAT Girl   Mulai berteman

    “Put, maafin gue. Gue yang salah,” ucap Citra lemah.*****Putri menatap tangan Citra yang terulur ke arahnya. Gadis itu tersenyum. Tak menyangka Citra mau minta maaf padanya. Karena yang dia tahu, Citra adalah gadis super ampuh yang tak mau mengakui kesalahannya. Jangankan meminta maaf mengakui kesalahan saja dia enggan. Bahkan dia kerap kali memutarbalikkan fakta agar orang yang yang menjadi korban seolah bersalah. Inilah kenyataan yang terjadi pada Putri.Putri masih belum meraih jabatan tangan Citra. Gadis itu kembali menoleh ke atas. Hendak menatap wajah Citra. Sayangnya Citra membuang wajahnya ke arah lain. Gadis itu benar-benar angkuh.Putri pun tersenyum melihat tingkah Citra."Kalau nggak ikhlas minta maaf, nggak usah minta maaf," ucap Putri tenang. Buat Citra kembali menatap wajah Putri dengan geram. Citra berusaha menahan emosinya dengan kuat. Sungguh gadis dihadapannya ini membuatnya terbakar amarah. Bahkan

  • My Beautiful FAT Girl   Minta maaf

    Liana berjalan tergesa menuju kelas Citra, putrinya. Sungguh dia benar-benar panik saat tau dia telah mencari masalah dengan investor terbesar di perusahaan suaminya. Kali ini dia harus bisa memastikan Citra meminta maaf pada Putri.TOK TOK TOK...Liana mengetuk ruang kelas Citra yang sedang menerima pelajaran. Hal itu tentu saja membuat guru yang sedang mengisi kelas menghentikan penjelasannya. Kemudian berjalan menuju pintu.Ceklek.“Selamat pagi, Bu. Ada yang bisa saya bantu?” Seorang wanita berpakaian rapi layaknya seorang guru pun menyapa Liana.“Permisi, Bu guru. Perkenalkan saya liana. Ibu dari Citra. Mohon maaf mengganggu waktunya sebentar. Saya harus bertemu dengan putri saya yang namanya Citra. Apa kah boleh?” tanya Liana sopan.“Kalau boleh tau apakah hal yang harus dibicarakan adalah hal yang mendesak? Karena saat ini sedang ada pemberian materi pelajaran,” u

  • My Beautiful FAT Girl   Khawatir

    Kini Rayyan mulai menyetel rekaman pada kamera SLR milik Liam. Pria itu tersenyum puas melihat reaksi Liana. Pasalnya dia baru menyadari kalau ternyata Citra yang mencari masalah. Sedangkan Putri hanya berusaha membela diri. Dan dua gadis yang menjadi saksi adalah teman Citra yang berniat mengganggu Putri."Setelah anda melihat rekaman Kamera SLR ini. Apa anda masih berpikir bahwa Putri bersalah, Pak Annas?" Tanya Rayyan."Saya minta maaf atas kesalahan ini. Saya akan menindaklanjuti kasus ini. Terima kasih atas bukti rekaman nya Pak Rayyan," ucap Pak Annas."Daddy dapet kamera ini dari siapa?" Tanya Putri penasaran."Nanti Daddy kasih tau. Sekarang yang penting Daddy mau memenuhi janji Daddy untuk membatalkan hukuman skorsing kamu, Nak." Rayyan mengusap lembut puncak kepala putrinya. Sedangkan Liana menampilkan wajah pucat. Dalam rekaman itu jelas terlihat bahwa Citra memang sangat bersalah. Awalnya Citra bersama dua temannya yang hendak memb

  • My Beautiful FAT Girl   Kamera SLR

    Kini Putri dan Daddy-nya mulai membelah jalanan ibu kota Jakarta dengan kecepatan sedang. Mereka bergerak menuju sekolah Putri. Dan akhirnya mereka pun sampai di depan gerbang sekolah."Alhamdulillah, sampai juga," ucap Rayyan."Alhamdulillah. Iya, Dad.""Parkirnya di mana Nak?" Tanya Rayyan."Masuk aja ke dalam, Dad. Nanti diparkir di sebelah kanan aja," ucap Putri."Oke siap tuan putriku yang cantik," ucap Rayyan membuat Putri Tersipu malu dan mencubit pinggang Daddy-nya."Daddy ada-ada aja. Jangan godain aku kayak anak kecil deh," ucap Putri tertawa senang."Tapi emang iya. Aura kan tuan putrinya Daddy yang cantik," ucap Rayyan."Makasih Daddy. Dad belok kanan kita parkir di sana aja," ucap Putri menunjukkan tempat parkir yang cukup luas.Setelah mereka memarkir motor, mereka pun turun dari motor. Seperti biasa, Rayyan membantu putrinya melepaskan helm. Barulah dia melepaskan helmnya sendiri.

  • My Beautiful FAT Girl   Percaya

    Keesokan harinya. Putri bangun dengan wajah sembab. Gadis itu turun ke ruang makan setelah mandi dan sholat subuh. Rayyan yang melihat wajah putrinya sembab pun segera memanggil putrinya."Aura, Sayang. Sini, Nak." Panggil Rayyan menyiapkan kursi tepat di sampingnya. Putri pun tersenyum dan segera menghampiri ayahnya."Udah jangan nangis terus. Insyaallah, Allah maha melihat. Yang benar tak mungkin kalah," ucap Rayyan mengusap rambut putrinya."Lagian sih kamu, De. Jangan suka ngeladenin orang makanya," ucap Aray pada adiknya."Sssttt... Udah jangan diperpanjang. Maafin Mommy ya. Kemarin Mommy marah-marah sama kamu, Nak.""Iya Mommy. Enggak apa-apa. Aura tau Mommy pasti marah karena kecewa," ucap Putri."Iya, Sayang. Daddy udah cerita ke Mommy," ucap Aurel mengecup pipi gembul putrinya yang menggemaskan walau sudah kelas 2 SMA."Iya Mommy

  • My Beautiful FAT Girl   Meminta ijin

    "Duh, Den. Non Aura kasihan banget. Dimarahin sama kakak-kakaknya. Kok bisa dapet surat panggilan dari sekolah sih, Den? Mana Tuan Rayyan belum pulang," ucap Bude khawatir."Tuan Rayyan?" Tanya Liam."Iya. Itu ayahnya Non Aura. Kasihan dia lagi dimarahin sama kakaknya dan Mommy nya," ucap Bude membuat Liam kehilangan kata-kata.*****Liam benar-benar terkejut. Sungguh tak menyangka informasi yang didapatnya benar-benar di luar dugaan. Selama ini Putri adalah gadis yang sederhana. Dia bahkan terlihat seperti orang yang susah. Dia sama sekali tak pernah menunjukkan kehebatan orang tuanya. Makanya kemarin waktu Liam diajak ke rumah Bude dan Pakde, Liam pikir mereka adalah keluarga Putri. Benar-benar sama sekali tidak ada terbesit dalam pikirannya bahwa putri adalah anak dari majikan Bude dan Pakde.Bahkan Liam sempat berfikir Putri menangis karena beasiswanya dicabut. Padahal kenyataannya jika tahu seperti ini Putri tentu tidak mempermasalahkan tentan

DMCA.com Protection Status