Home / Romansa / My Beautiful FAT Girl / My Beautiful FAT Girl

Share

My Beautiful FAT Girl

last update Last Updated: 2021-05-03 10:11:33

Seorang remaja tampak mengayunkan kakinya dengan cepat. Berusaha berlomba dengan waktu yang terus berlari maju. Pantang menyerah, Liam mengabaikan rasa kebas di kakinya. Yang dia pikirkan saat ini hanya satu. Harus segera sampai sekolah sebelum gerbang besar ditutup oleh satpam.

Namun sayang, tinggal beberapa langkah lagi Liam sampai di depan pintu gerbang sekolah, pintu itu sudah di tutup. Liam menatap tajam satpam berkumis tebal yang menutup pintu gerbang.

"Pak, buka dong. Saya mau masuk nih," ucap Liam.

"Kalau mau masuk ya jangan telat. Udah tau kan peraturan sekolah seperti apa?" Tanya satpam berkumis tebal itu pada Liam.

"Pak, buka dong. Please," ucap Liam memohon.

Sungguh dia tak ingin orang tuanya kembali mendapatkan surat cinta dari sekolah. Apalagi kalau sampai dia di DO dari sekolah. Sudah cukup kemarin dia mendapatkan surat cinta karena ketahuan ikut tawuran. Tapi mau bagaimana lagi, demi solidaritas dia memang harus ikut andil dalam aksi adu kekuatan itu. Terlebih lagi dia adalah ketua kelompoknya.

Bahkan efeknya kini dia sudah tak boleh membawa motor kesayangannya untuk berangkat sekolah, alhasil naik angkot dan berakhir telat seperti ini.

"Makanya jangan telat. Kamu tau kan peraturan sekolahnya apa?" Tanya satpam berkumis tebal itu pada Liam kemudian pergi meninggalkan dirinya.

"Pak, saya cuma telat 1 menit. Pak, buka dong! Pak!!! Pak, please buka Pak!!!" Teriak Liam.

Liam pun memutar otak, bagaimana caranya agar bisa masuk ke sekolah tanpa ketahuan. Akhirnya dia pun mengingat tembok belakang sekolah yang sedikit runtuh lapisannya. Hingga membuat bagian dalam beton yang terdiri dari batu bata terlihat. Liam pun segera berlari menuju belakang sekolah. Mengabaikan kaki yang lelah, juga nafas yang terputus-putus, Liam terus melaju.

"Haah... Capek juga ya," gumamnya kemudian mulai mencari batu bata yang mana yang akan dia gunakan sebagai pegangan. 

Berkali-kali remaja itu memastikan dengan menggoyangkan batu bata, dan kini dia pun menemukan bata yang pas kekuatannya. Dengan memusatkan kekuatan di tangan kokohnya, Liam mulai mendaki tembok pembatas sekolah. Dengan lihai remaja itu cepat sampai di puncaknya dan melompat ke bawah. 

"Akhirnya," ucapnya menepuk telapak tangannya yang kotor.

Dengan mengendap-endap dia berjalan ke arah ruang kelas. Sesampainya di depan ruang kelas, pria itu mengintip lewat jendela berharap ada yang menyadari kehadirannya. 

Beruntung seorang gadis berpipi chubby menoleh ke arahnya. Dia adalah gadis cantik bertubuh menggemaskan bagi Liam. Liam segera melambaikan tangan pada gadis itu, sayangnya sang gadis justru malah mengalihkan pandangannya kembali ke depan. Ke arah guru yang mulai mengajar.

"Aduh... Malah buang muka," ucap Liam kesal.

Pantang menyerah. Liam kembali melambaikan tangan ke arah temannya yang duduk di dekat jendela. Berharap mendapatkan sambutan. Beruntung kini Rendi menoleh ke arah jendela. Dan pria itu pun segera memberikan isyarat untuk melempar tasnya ke dalam ruangan.

KEDEBUK...

Suara benturan benda dengan lantai pun berbunyi nyaring. Membuat semua penghuni kelas menoleh ke arah sumber suara. Rupanya Rendi terjatuh dari kursinya. Semua itu dia lakukan untuk menyamarkan suara tas Liam yang di lempar ke dalam kelas.

"Ada apa dengan kamu, Ren?" Tanya Bu Ana pada salah satu muridnya yang tiba-tiba terjatuh dari kursi.

"Iya nih Bu maaf. Saya ngantuk. Saya ijin cuci muka dulu ya, Bu." Alasan Rendi membuat guru matematika yang sedang mengajar itu geleng-geleng kepala. Bagaimana mungkin mengantuk bisa dijadikan sebagai alasan sesantai itu saat bicara pada guru.

"Ya sudah cepat sana cuci muka. Lalu segera kembali ke kelas." ucap Bu Ana. Rendi yang merasa berhasil pun tersenyum dan segera keluar kelas.

"Oke murid-murid kita lanjutkan lagi yang tadi ya. Kita harus pastikan dulu yang Variabel nya sama..."

TOK TOK TOK...

Suara ketukan pintu kini mengganggu guru matematika yang memulai pelajaran kembali. Wanita itu pun menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah pintu kelas. Betapa terkejutnya dia, saat melihat salah satu muridnya yang datang dengan penampilan kacau.

"Liam, dari mana saja kamu? Kenapa baru ke kelas?" Tanya Bu Ana.

Liam pun melancarkan aksinya dengan menundukkan tubuh sambil mengusap perut. Wajahnya tampak kacau dan dipenuhi peluh.

"Maaf, Bu. Tadi saya ke toilet tidak ijin. Saya lagi sakit, Bu. Diare dari pagi," ucap Liam terus mengusap perutnya dengan ringisan wajah yang dibuat-buat.

Guru matematika itu pun bergerak mengikis jarak dengan Liam. Menyentuh dahi Liam untuk memastikan kondisinya. Rupanya hawa dingin segera menyapa telapak tangannya. Kini Bu Ana pun memastikan wajah pucat Liam. Dia meyakini Liam memang tidak bohong  karena bibir bocah itu benar-benar pucat. Padahal nyatanya Liam memang sempat mengoleskan bibirnya dengan reruntuhan semen di tembok belakang sekolah. Hingga bibir yang biasanya berwarna pink kecoklatan itu menjadi memutih.

"Sepertinya kamu benar-benar sakit," ucap Bu Ana. Hal itu sukses membuat hati Liam sorak sorai bergembira. Pria itu pun kembali melancarkan aksinya dengan bersandar di pintu agar terlihat semakin lemah.

"Putri, tolong antar Liam ke UKS ya," ucap Bu Ana pada salah satu siswinya.

"Baik, Bu." Putri pun mengantar Liam ke UKS.

"Put aku engga diantar pakai kursi roda gitu?" Tanya Liam santai.

"Ngapain pakai kursi roda. Kamu bohong kan sakitnya? Padahal kamu telat kan?" ucap Putri ketus.

"Ssst... Jangan kenceng-kenceng dong. Kamu jangan ember ya?" Ucap Liam.

"Aku bukan orang yang suka ngurusin urusan orang," ucap Putri terus berjalan mendahului Liam. Hal itu sukses membuat Liam semakin tersenyum lebar. Bagaimana tidak, kini dia jalan di belakang gadis pujaan hatinya yang gendut tapi cantik.

Mereka terus berjalan beriringan hingga akhirnya mereka sudah masuk ke dalam UKS. Putri pun menyiapkan bilik untuk Liam. Gadis itu merapihkan bed tempat istirahat dan selimut.

"Duh. Emang bener-bener calon istri idaman," gumam Liam membuat Putri menoleh.

"Kamu bilang apa tadi?" Tanya Putri ketus.

"Enggak ngomong apa-apa," ucap Liam mengindari tatapan Putri.

"Ni udah siap. Aku tinggal," ucap Putri melangkah pergi.

"Terima kasih ya My Beautiful FAT Girl," ucap Liam mengedipkan matanya.

Putri tak peduli dengan apa yang diucapkan Liam. Dia bukan gadis yang mudah terbuai. Lagi pula dia tak ingin menjalin asmara cinta monyet saat masih sekolah. Terlebih lagi Liam cowok tampan idola para gadis yang tak mungkin serius padanya. Putri sangat yakin Liam memang terbiasa menggoda semua wanita termasuk dia. 

Related chapters

  • My Beautiful FAT Girl   Over bahenol

    Pagi ini, tepat pada jam istirahat awal pukul 9 pagi, suasana gaduh memenuhi ruang UKS. Para gadis berlomba memberikan makanan untuk Liam. Cowok pembohong yang mengaku sakit padahal dia terlambat. Putri benar-benar kesal melihatnya. Bukan karena cemburu, tapi karena heran. Bagaimana mungkin pria macam Liam digandrungi remaja putri di sekolahnya. Bagi Putri pria itu tak ada baiknya, preman sekolah, tukang bohong, tukang nyontek, mungkin kelebihannya hanya tampan dan atlet bela diri yang selalu membawa mendali. Itu saja."Permisi," ucap Putri membawakan bubur ayam untuk para siswa dan siswi yang beristirahat di UKS. Sebagai anak Palang Merah Remaja yang dipercaya mengurus UKS, memang tugas Putri memberikan pelayanan di sana."Ini bubur sama obat sakit perutnya. Diminum ya," ucap Putri meletakkan nampan di atas nakas. Liam yang merasa diperhatikan gadis gendut nan cantik pujaannya pun tersenyum."Makasih ya," ucap Liam."Sini, Liam. Aku aja yang suapin kam

    Last Updated : 2021-05-04
  • My Beautiful FAT Girl   Cowok alien

    "Putri? Itu mah bukan bahenol tapi over bahenol," gumam Rendi heran dengan selera sahabatnya.Liam pun terkekeh kemudian menepuk wajah sahabatnya dengan sendok. Pria itu tersenyum menatap wajah Rendi yang tampak aneh di matanya."Justru karena itu gue suka. Gue yakin nih ya cewek-cewek cantik yang kurus pasti dadanya palsu. Cuma ada ganjelan di sana. Tapi kalau cewe super bahenol. Pasti asli isinya. Mantap," ucap Liam dengan alasan konyolnya. Padahal nyatanya dia sendiri tidak mengerti mengapa begitu tertarik dengan Putri."Dasar mes*m Lo," ucap Rendi menabok kepala Liam dengan gemas. Sungguh dia tak menyangka sekotor itu jalan pikiran sahabatnya."Hehehehe... Yaudah nih, pokoknya nanti sore gue pinjem motor Lo ya?" Tanya Liam sekali lagi."Lo yakin. Aman enggak nih?" tanya Rendi khawatir."Aman lah. Lo masa ga percaya? Gue tuh jago bawa motor.""Bukan m

    Last Updated : 2021-05-04
  • My Beautiful FAT Girl   Kesialan yang hakiki

    Seorang gadis bertubuh gembul menggemaskan tampak serius menyimak penjelasan guru Fisika di depan kelas. Gadis itu, berkali-kali tampak mencatat hal penting dari penjelasan guru ke bukunya. Namun sebuah lemparan kertas membuatnya terusik. Gadis itu pun menoleh ke belakang di mana seorang bocah menyebalkan tampak tersenyum ke arahnya. Senyuman yang benar-benar membuatnya kesal. Siapa lagi kalau bukan Liam.Dengan kode pria itu melirik ke arah lantai di mana kertas yang dia lempar jatuh. Meminta agar Putri membuka isinya. Gadis itu pun memungut kertas dan membukanya dengan kesal.Dan kini mata besarnya membulat sempurna, pasalnya Liam menulis hal menyebalkan di sana."❤️Hai gendut ❤️"Plus dengan bentuk love yang digambar dengan buruk bagi Putri. Putri pun meremas kertas itu dengan kesal dan membuangnya ke tong sampah. Baru kali ini ada yang terang-terangan mengatakan dia gendut.Pluk...Lagi-lagi lemparan kertas membuatnya kembali

    Last Updated : 2021-05-05
  • My Beautiful FAT Girl   Calon

    Liam menatap wajah gadis cantik berpipi chubby di sampingnya memerah. Mungkin karena teriknya matahari yang membakar. Atau mungkin karena malu mengetahui warna underware yang dia gunakan diketahui olehnya. Liam pun tersenyum membayangkan betapa malunya gadis itu.Namun sesaat kemudian Liam terdiam menatap wajah Putri yang terus mengerucutkan bibirnya. Sungguh Liam tak bermaksud membuat gadis itu marah. Tapi apalah daya semua yang dia lakukan hari ini berujung kesialan bagi Putri. Liam sadar Putri adalah cewek nerd yang pastinya enggan berurusan dengan hukuman guru seperti ini."Put, aku minta maaf." Liam mengatakannya dengan lembut. Seperti semilir angin yang menyejukkan telinga Putri. Sayangnya Putri benar-benar marah membuat gadis itu enggan menjawab."Put, maafin aku. Aku benar-benar engga bermaksud membuat kamu ikut dihukum seperti ini," ucap Liam menyesali sikapnya tadi di kelas.Putri yang awalnya diam akhirnya menoleh ke arah Liam. Netra coklat gad

    Last Updated : 2021-05-06
  • My Beautiful FAT Girl   Menyebalkan

    "Put, bayarin dong. Aku engga bawa uang. Nanti kalau udah nikah kan aku yang nafkahin kamu," ucap Liam dengan wajah tak berdosa membuat Putri semakin geram.🌸🌸🌸Merasa geram Putri segera meninggalkan Liam. Tak peduli rengekan Liam, yang meminta agar Putri mau membayar angkutan umum untuknya. Alhasil mereka diteriaki para penumpang yang kesal karena angkutan umum mereka tak kunjung jalan."Neng, udah bayarin aja dulu pacarnya. Nih angkot biar jalan," ucap salah satu penumpang membuat Putri semakin kesal pada Liam."Iya dong, My Beautiful FAT Girl. Bayarin aku dulu. Aku janji akan jadi suami yang baik buat kamu kelak," ucap Liam membuat Putri membulatkan matanya."Bang, tunggu bentar ya, Bang. Saya merayu calon istri dulu," ucap Liam

    Last Updated : 2021-05-08
  • My Beautiful FAT Girl   Bintang yang terang

    Ungkapan polusi udara dari Sang Papi membuat Liam begitu kesal. Separah itukah aroma yang menguak dari tubuhnya hingga dikatakan mampu membuat polusi udara? Benar-benar menyebalkan. Liam pun mengendus-endus ketiaknya. Benar saja aroma yang keluar memang aneh tapi tidak lebay seperti yang dikatakan Sang Papi."Yaudah iya. Liam mandi. Tapi aku mau makan telur acak-acak sama kecap ya, Mi." Liam merengek pada Mami yang selalu memanjakannya."Liam, Mami udah masak capcay dan steak buat kamu. Enak lho. Makan yang ada aja ya," ucap Sang mami mengusap pipi putranya."Enggak mau. Maunya telur acak-acak sama kecap dicampur nasi. Gitu aja repot," ucap Liam mengerucutkan bibirnya."Masak sendiri. Manja banget jadi anak laki-laki," ucap Sang Papi kesal melihat putranya yang sangat manja."Salah sendiri aku engga dikasih adek. Kalo ada adeknya juga aku sadar enggak akan manja kalee. Anak cuma satu aja komplain mulu," ucap Liam kesal."Ma

    Last Updated : 2021-05-10
  • My Beautiful FAT Girl   Api cemburu

    Suasana pagi ini begitu cerah. Matahari memberikan kehangatan yabg begitu pas untuk bumi. Suasana yang memberikan semangat bagi seorang Liam untuk berangkat ke sekolah.Dengan berjalan cepat pria itu menenteng sebuah paper bag berisi lunch box berwarna pink cantik. Sesekali Liam menatap isi di dalam paper bag itu. Dan pemandangan pagi yang membuat satpam penjaga begitu heran adalah Liam datang paling pagi hari ini. Padahal biasanya bocah itu menjadi langganan terlambat."Tumben dateng pagi-pagi?" Tanya Sang satpam berkumis tebal pada Liam."Kesiangan dimarahin. Kepagian diomongin," gumam Liam ketus."Dasar Kids jaman now ga punya sopan santun," ucap Sang satpam membuat Liam terkekeh."Ya maap," ucap Liam kemudian melenggang pergi.Liam pun segera memasuki kelas. Dan benar saja. Kali ini dia menjadi makhluk pertama yang datang ke dalam ruang belajar itu. Liam menunggu dengan sabar gadis pujaannya. Dan kini waktu yang dia buang tak sia-sia. Li

    Last Updated : 2021-05-14
  • My Beautiful FAT Girl   Gadis bersabuk hitam

    AssalamualaikumSemoga suka dengan kisah The beautiful fat girl ya kakakTerik matahari yang menyengat membuat wajah gadis bernama Putri itu memerah. Gadis itu masih setia menunggu sebuah angkutan umum di pinggir jalan. Kali ini dia sendirian karena dia harus menyelesaikan tugas ekstra kurikuler sebelum pulang. Hal ini tentu saja dimanfaatkan oleh tiga gadis cantik yang ingin mengerjainya.Dengan gerakan cepat tiga gadis segera menghampiri Putri yang sendirian berdiri di pinggir jalan. Mereka menatap sengit ke arah Putri yang tampak santai."Heh cewek ganjen," ucap Citra mendorong bahu Putri dengan kasar.Putri pun terhuyung ke belakang karena dirinya sama sekali tak siap. Gadis itu mengerjap bingung. Pasalnya dia tak pernah merasa berurusan dengan gadis kasar bernama Citra. Terlebih pada geng centilnya itu. Kini Putri memutar tubuhnya enggan berhadapan dengan Citra."Heh gue lagi ngomong sama Lo," teriak Citra berjalan ke hadapan Putri.

    Last Updated : 2021-05-21

Latest chapter

  • My Beautiful FAT Girl   My beautiful Fat girl (end)

    Citra baru saja hendak menghampiri Putri. Tapi nyatanya dia justru malah melihat putri berlari keluar dari perpustakaan. Tubuh gadis Itu tampak berguncang."Putri nangis kenapa?" Gumam Citra dalam hati nya. Namun sesaat kemudian dia justru melihat Liam yang duduk di meja perpustakaan."Putri kok keluar? Dia kenapa?" Tanya Citra pada Liam."Aku nggak tahu," jawab liang masih menatap kearah pintu perpustakaan. Padahal nyatanya di sana sudah tidak ada Putri."Lho kok kamu nggak tahu? Kan terakhir kali kamu sama dia," ucap Citra bingung."Kamu salah ngomong kali, terus dia marah deh jadinya," ucap Citra membuat Liam mengangkat bahunya."Kamu habis ngomong apa sama Putri?" Tanya Citra."Aku nembak dia lagi. Tapi kayaknya dia mau nggak suka sama aku deh," ucap Liam tertawa sumbang. Hal ini tentu saja membuat Citra ikut tertawa. Citra sudah tak punya rasa sakit di hatinya melihat Liam ya masih menyukai Putri. Karena kini di

  • My Beautiful FAT Girl   Masih menunggu jawaban

    Sore ini menjadi sore yang berbahagia. Seolah sinar jingga yang menghiasi langit biru ikut meramaikan kebersamaan Putri, Citra dan Liam. Mereka baru saja selesai membersihkan toilet sekolah. Rasa lelah hinggap di tubuh mereka. Tapi kebersamaan membuatnya merasa bahagia dan tidak terbebani sama sekali.Sejak saat itu mereka mulai belajar bersama. Berusaha keras untuk menjadi bintang kelas hingga akhirnya bersaing secara sehat untuk mendapatkan juara kelas.Putri dan Liam selalu bergantian menjadi juara 1 dan 2. Sedangkan Citra menjadi juara 3 nya. Tak hanya itu, Citra juga menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak pilih-pilih kawan. Dan seragam yang digunakannya pun patuh pada aturan.Dan di hari menjelang kelulusan, Putri bersama Citra selalu saja berada di perpustakaan. Mengisi waktu kosong tanpa jam pelajaran.Mereka berpencar di perpustakaan, mencari buku-buku favorit mereka. Setelah Putri mendapatkan buku kesukaannya, gadis itu pun dudu

  • My Beautiful FAT Girl   Bahagia

    Usai berbincang dari hati ke hati, Putri dan Citra pun keluar dari ruangan menghampiri kedua orang tua mereka."Kami sudah saling minta maaf dan saling memaafkan. Mulai hari ini kami akan berteman," ucap Putri tersenyum ke arah Citra."Syukurlah kalau begitu," ucap Ilyas tersenyum. Kemudian Pak Ilyas pun menghampiri Pak Rayyan, mengulurkan tangannya."Minta maaf atas kesalahan putri saya kepada putri Anda ya, Pak.""Tidak masalah, Pak. Mereka masih remaja butuh melakukan kesalahan untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah," ucap Rayyan begitu bijaksana."Baiklah kalau begitu. Masalah selesai. Untuk Citra. Berdasarkan diskusi kami para orang tua, kamu tetap mendapatkan hukuman. Yaitu membersihkan toilet sekolah," ucap Pak Annas membuat Citra menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Dia terlalu pasrah."Iya, Pak." Ucap Citra mengang

  • My Beautiful FAT Girl   Mulai berteman

    “Put, maafin gue. Gue yang salah,” ucap Citra lemah.*****Putri menatap tangan Citra yang terulur ke arahnya. Gadis itu tersenyum. Tak menyangka Citra mau minta maaf padanya. Karena yang dia tahu, Citra adalah gadis super ampuh yang tak mau mengakui kesalahannya. Jangankan meminta maaf mengakui kesalahan saja dia enggan. Bahkan dia kerap kali memutarbalikkan fakta agar orang yang yang menjadi korban seolah bersalah. Inilah kenyataan yang terjadi pada Putri.Putri masih belum meraih jabatan tangan Citra. Gadis itu kembali menoleh ke atas. Hendak menatap wajah Citra. Sayangnya Citra membuang wajahnya ke arah lain. Gadis itu benar-benar angkuh.Putri pun tersenyum melihat tingkah Citra."Kalau nggak ikhlas minta maaf, nggak usah minta maaf," ucap Putri tenang. Buat Citra kembali menatap wajah Putri dengan geram. Citra berusaha menahan emosinya dengan kuat. Sungguh gadis dihadapannya ini membuatnya terbakar amarah. Bahkan

  • My Beautiful FAT Girl   Minta maaf

    Liana berjalan tergesa menuju kelas Citra, putrinya. Sungguh dia benar-benar panik saat tau dia telah mencari masalah dengan investor terbesar di perusahaan suaminya. Kali ini dia harus bisa memastikan Citra meminta maaf pada Putri.TOK TOK TOK...Liana mengetuk ruang kelas Citra yang sedang menerima pelajaran. Hal itu tentu saja membuat guru yang sedang mengisi kelas menghentikan penjelasannya. Kemudian berjalan menuju pintu.Ceklek.“Selamat pagi, Bu. Ada yang bisa saya bantu?” Seorang wanita berpakaian rapi layaknya seorang guru pun menyapa Liana.“Permisi, Bu guru. Perkenalkan saya liana. Ibu dari Citra. Mohon maaf mengganggu waktunya sebentar. Saya harus bertemu dengan putri saya yang namanya Citra. Apa kah boleh?” tanya Liana sopan.“Kalau boleh tau apakah hal yang harus dibicarakan adalah hal yang mendesak? Karena saat ini sedang ada pemberian materi pelajaran,” u

  • My Beautiful FAT Girl   Khawatir

    Kini Rayyan mulai menyetel rekaman pada kamera SLR milik Liam. Pria itu tersenyum puas melihat reaksi Liana. Pasalnya dia baru menyadari kalau ternyata Citra yang mencari masalah. Sedangkan Putri hanya berusaha membela diri. Dan dua gadis yang menjadi saksi adalah teman Citra yang berniat mengganggu Putri."Setelah anda melihat rekaman Kamera SLR ini. Apa anda masih berpikir bahwa Putri bersalah, Pak Annas?" Tanya Rayyan."Saya minta maaf atas kesalahan ini. Saya akan menindaklanjuti kasus ini. Terima kasih atas bukti rekaman nya Pak Rayyan," ucap Pak Annas."Daddy dapet kamera ini dari siapa?" Tanya Putri penasaran."Nanti Daddy kasih tau. Sekarang yang penting Daddy mau memenuhi janji Daddy untuk membatalkan hukuman skorsing kamu, Nak." Rayyan mengusap lembut puncak kepala putrinya. Sedangkan Liana menampilkan wajah pucat. Dalam rekaman itu jelas terlihat bahwa Citra memang sangat bersalah. Awalnya Citra bersama dua temannya yang hendak memb

  • My Beautiful FAT Girl   Kamera SLR

    Kini Putri dan Daddy-nya mulai membelah jalanan ibu kota Jakarta dengan kecepatan sedang. Mereka bergerak menuju sekolah Putri. Dan akhirnya mereka pun sampai di depan gerbang sekolah."Alhamdulillah, sampai juga," ucap Rayyan."Alhamdulillah. Iya, Dad.""Parkirnya di mana Nak?" Tanya Rayyan."Masuk aja ke dalam, Dad. Nanti diparkir di sebelah kanan aja," ucap Putri."Oke siap tuan putriku yang cantik," ucap Rayyan membuat Putri Tersipu malu dan mencubit pinggang Daddy-nya."Daddy ada-ada aja. Jangan godain aku kayak anak kecil deh," ucap Putri tertawa senang."Tapi emang iya. Aura kan tuan putrinya Daddy yang cantik," ucap Rayyan."Makasih Daddy. Dad belok kanan kita parkir di sana aja," ucap Putri menunjukkan tempat parkir yang cukup luas.Setelah mereka memarkir motor, mereka pun turun dari motor. Seperti biasa, Rayyan membantu putrinya melepaskan helm. Barulah dia melepaskan helmnya sendiri.

  • My Beautiful FAT Girl   Percaya

    Keesokan harinya. Putri bangun dengan wajah sembab. Gadis itu turun ke ruang makan setelah mandi dan sholat subuh. Rayyan yang melihat wajah putrinya sembab pun segera memanggil putrinya."Aura, Sayang. Sini, Nak." Panggil Rayyan menyiapkan kursi tepat di sampingnya. Putri pun tersenyum dan segera menghampiri ayahnya."Udah jangan nangis terus. Insyaallah, Allah maha melihat. Yang benar tak mungkin kalah," ucap Rayyan mengusap rambut putrinya."Lagian sih kamu, De. Jangan suka ngeladenin orang makanya," ucap Aray pada adiknya."Sssttt... Udah jangan diperpanjang. Maafin Mommy ya. Kemarin Mommy marah-marah sama kamu, Nak.""Iya Mommy. Enggak apa-apa. Aura tau Mommy pasti marah karena kecewa," ucap Putri."Iya, Sayang. Daddy udah cerita ke Mommy," ucap Aurel mengecup pipi gembul putrinya yang menggemaskan walau sudah kelas 2 SMA."Iya Mommy

  • My Beautiful FAT Girl   Meminta ijin

    "Duh, Den. Non Aura kasihan banget. Dimarahin sama kakak-kakaknya. Kok bisa dapet surat panggilan dari sekolah sih, Den? Mana Tuan Rayyan belum pulang," ucap Bude khawatir."Tuan Rayyan?" Tanya Liam."Iya. Itu ayahnya Non Aura. Kasihan dia lagi dimarahin sama kakaknya dan Mommy nya," ucap Bude membuat Liam kehilangan kata-kata.*****Liam benar-benar terkejut. Sungguh tak menyangka informasi yang didapatnya benar-benar di luar dugaan. Selama ini Putri adalah gadis yang sederhana. Dia bahkan terlihat seperti orang yang susah. Dia sama sekali tak pernah menunjukkan kehebatan orang tuanya. Makanya kemarin waktu Liam diajak ke rumah Bude dan Pakde, Liam pikir mereka adalah keluarga Putri. Benar-benar sama sekali tidak ada terbesit dalam pikirannya bahwa putri adalah anak dari majikan Bude dan Pakde.Bahkan Liam sempat berfikir Putri menangis karena beasiswanya dicabut. Padahal kenyataannya jika tahu seperti ini Putri tentu tidak mempermasalahkan tentan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status