Share

Bab 0003

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-20 13:01:44

"Tidak ada orang yang bisa kamu percaya di dunia ini, meski itu bayanganmu sendiri."

_

_

Bulan sudah nampak menggantung di langit, angin malam yang dingin masuk melalui jendela kamar Bumi yang masih terbuka lebar dan meniup kordennya hingga berkibar. Gadis itu meletakkan pulpen lalu menutup buku harian miliknya, Bumi masih terjaga. Matanya beralih ke selembar surat wasiat yang Adiyaksa tulis khusus untuknya.

Rasa sesal tengah menyelimuti hati Bumi sekarang. Akibat terlalu membenci sang Papa, dia tidak membuka langsung saat surat wasiat itu diberikan oleh pengacara Adiyaksa, sampai Ia sadar bahwa orang yang dia percaya ternyata tak sebaik yang dia kira. Besok di kantor Adiyaksa group akan diadakan rapat pemegang saham dengan tujuan menunjukknya sebagai direktur utama.

... menjadikanmu direktur utama Adiyaksa group lalu memberikan Wida dan kedua anaknya masing-masing 10% saham adalah cara Papa agar kamu bisa melihat wajah asli orang-orang disekitarmu yang bermuka dua. Jika kamu butuh bantuan, temui pengacara Papa, dia akan membantumu.

Membaca satu paragraf surat dari papanya, Bumi benar-benar merasa bernasip malang. Ia baru saja patah hati, saat makan malam tadi Wida berkata bahwa Bima akan datang membawa lamaran untuk Yota. Siapa lagi yang akan dinikahkan dengan Yota kalau bukan Sakha? Jelas Bima hanya memiliki dua anak, Sakha dan adik perempuannya.

Masih belum ingin mengistirahatkan raganya, Bumi mengambil berkas yang dia dapat dari sekretaris almarhum Adiyaksa, yang berisi penjelasan pembagian saham perusahaan Papanya. Ternyata 31% saham direksi 10% nya dimiliki oleh Bima, masing-masing 5% dan 6% secara berurutan dimiliki seseorang bernama Prawira, Aluna, Reyden dan Pritania.

"Hah ... mereka pasti berpikir aku bodoh." Bumi menggelengkan kepalanya dan tersenyum sinis. Namun, tak lama ekspresi mukanya berubah, Ia membenturkan kepalanya ke meja dan merengek seperti hampir menangis.

"Aku memang bodoh-bodoh-bodoh." Bumi mengumpati dirinya sendiri sambil menghentak-hentakkan kaki ke lantai.

***

Menggunakan setelan formal, keesokan paginya Bumi bersiap datang ke gedung Adiyaksa group milik sang Papa. Dia akan menghadiri rapat pemegang saham untuk mengukuhkannya sebagai direktur utama. Bumi sempat berhenti di depan teras, memandang mobil Wida yang lebih dulu pergi meninggalkan rumah bersama sang putri.

"Ayo! aku akan menjadi sopirmu hari ini."

Suara Aryan membuat Bumi menoleh, Ia pandangi saudara tirinya itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, tersenyum miring lantas memakai kacamata hitam yang sedari tadi berada di tangannya.

"Tidak perlu bersikap manis. Aku tahu kamu satu komplotan dengan mama dan saudara kembarmu," sindir Bumi.

Aryan tersenyum, Ia memilih menyambar kunci mobil dari tangan Bumi. "Tidak usah menolak! aku tahu kamu paling malas membawa mobil sendiri."

Menaikkan sudut bibirnya, sebenarnya Bumi tahu Aryan adalah orang yang baik, selama dua belas tahun tinggal bersama, pria itu selalu berusaha dekat dan akrab dengannya. Namun, Bumi terlalu takut jika kedekatan yang terjalin hanya lah sandiwara belaka.

"Selain surat wasiat papa yang dibacakan di depan keluarga, Papa juga memberikan pesan diam-diam melalui pengacaranya ke aku," ucap Aryan yang fokus membawa mobil Bumi menembus jalanan.

"Untuk apa kamu menyampaikan hal itu ke aku?" ketus Bumi yang sedari tadi memilih memalingkan mukanya menatap pohon-pohon yang seolah mengejarnya dari tepi jalan.

"Karena isi pesan Papa adalah agar aku menjagamu."

"Cih ... kamu pikir aku anak kecil yang perlu dijaga? aku tidak perlu penjagaan darimu, kamu pikir selama dua belas tahun ini apa yang aku lakukan? aku menjaga diriku sendiri."

"Papa bilang sifat keras kepala dan aroganmu itu hanya kedok agar kamu terlihat tegar di depan orang-orang." Aryan menoleh ke arah Bumi, ucapannya sukses membuat saudara tirinya itu melepas kacamata lalu memandangnya sinis. "Bum, menurutmu kenapa selama dua belas tahun ini kita tidak memiliki adik?"

Wajah Bumi yang awalnya sinis seketika berubah, Ia sebenarnya bersyukur Wida tidak memiliki anak dari Papanya, tapi di sisi lain Bumi juga begitu penasaran saat Aryan membicarakan hal itu.

"Kenapa?"

"Karena mama tidak memiliki rahim, Ia melalukan operasi pengangkatan rahim sepuluh tahun yang lalu karena mengidap kanker rahim stadium dua."

Bumi melongo, selama ini dia memang tidak peduli dengan apapun yang berhubungan dengan Wida. Gadis itu lantas mencoba mengingat saat mama tirinya itu sering bolak balik Indonesia Singapore, mungkinkah saat itu? Bumi malah mengira Wida sedang menghabiskan harta Papanya.

"Untuk apa kamu mengatakan itu sekarang? kamu jelas tahu, sampai kapapanpun aku tidak akan mungkin berbaikan dengan mamamu." Bumi kembali mengenakan kacamatanya dan memalingkan muka.

"Kamu tidak tahu bagaimana rasanya ketakutan karena dimasukkan ke dalam kandang serigala betulan," ucapnya menutup pembicaraan.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
wida ini gila
goodnovel comment avatar
narnia
lanjut keren tulisan lo rapi na
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Baby Husband   Bab 0004

    Sebelum masuk ke ruang pertemuan, Bumi memilih berbelok ke kamar mandi, Ia meninggalkan Aryan begitu saja tanpa permisi setelah menyambar kunci mobilnya. Saat akan masuk ke sana, tanpa sengaja Bumi berpapasan dengan seorang wanita paruh baya, meskipun tak saling mengenal tapi mereka terlihat saling

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • My Baby Husband   Bab 0005

    11 tahun yang lalu _ _ "Bumi berhenti!" "Jangan mengikutiku!" Bumi berjalan tak tentu arah, demi menghindari saudara tiri yang sangat dibencinya, gadis itu menerobos masuk ke pagar sebuah rumah kosong yang sudah ditumbuhi semak-semak. "Ayo pulang naik mobil! kamu sedang sakit."

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • My Baby Husband   Bab 0006

    Bumi terlihat menumpuk kedua tangannya di pembatas balkon kamarnya, jubah piyama tidur satin berwarna merah marun yang dikenakannya berkibar ditiup angin. Selama hampir dua jam Bima dan keluarganya berada di rumahnya, mereka sibuk membicarakan perihal pernikahan Yota dan Sakha. Menatap bulan bund

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • My Baby Husband   Bab 0007

    “Bukannya Madame Zi seharusnya perempuan? Kenapa yang datang malah pria?” Bumi yang beberapa hari yang lalu mengirimkan sebuah e-mail untuk mendapat bantuan dari madame Zi nampak heran, meski begitu ia tetap menggeser kursinya dan duduk di depan seorang pria yang terlihat berpenampilan rapi. K

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • My Baby Husband   Bab 0008

    SUBSCRIBE dan KOMEN ya _ _ _ Dengan arahan Madame Zi dan anak buahnya, Bumi masih berpura-pura tidak mengetahui jati diri Rey yang sebenarnya. Untuk memperlancar aksi perjodohan mereka, Bumi rela membayar mahal ke Madame Zi dengan garansi sampai Ia bisa duduk satu meja dan menikmati makan malam

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • My Baby Husband   Bab 0009

    Mengawali sesuatu dengan sebuah kebohongan, Bumi agaknya gelisah. Mengurung diri di dalam kamarnya, ia memilih memikirkan tawaran Prita kepadanya untuk bertemu Rey. Menggenggam erat ponselnya, akhirnya Bumi menuliskan pesan ke wanita itu. Ya, dia bersedia bertemu pria itu. Pria yang ingin dijadikann

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • My Baby Husband   Bab 0010

    Masuk ke dalam Sudut Hati kafe yang Rey sebutkan dengan gaya elegan, Bumi langsung duduk di depan pria itu dan meletakkan tasnya ke atas meja. Melepas kacamata, dengan sombongnya gadis itu bertanya apakah Rey berubah pikiran. "Bukankah kamu sudah menolak? aku pikir tidak ada yang perlu kita bicarak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28
  • My Baby Husband   Bab 0011

    “Bacalah dulu! aku ingin kamu menyetujui kesepakatan ini.” Menyodorkan sebuah kertas ke Rey, Bumi sepertinya ingin mendapat kepastian hitam di atas putih. “Aku ingin kamu mendukungku sampai aku menemukan bukti bahwa Wida membunuh mamaku,” imbuhnya. Sedikit terkejut, Rey pikir ibunda Yota itu hany

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28

Bab terbaru

  • My Baby Husband   Bab 0223

    Mata Rio langsung terbelalak hebat. "Jadi ... jadi kamu yang digilainya, dan istrimu adalah orang yang dibuatnya keguguran?" terka Rio. Dia masih belum bisa menetralisir keterkejutan. "Ya begitulah kira-kira. Dan kamu masih saja menyukainya?" Rio terkekeh hambar. "Nasib benar-benar buruk. Aku tahu

  • My Baby Husband   Bab 0222

    Bumi cuma bisa nyengir saja. "Jangan tertawa, Bum! Ini tidak lucu!" dengkus Sakha. - - Enam bulan kemudian. Ballrorm sebuah hotel dihias sedemikian rupa megahnya. Lampu, bunga, serta balon menjadi ornamen pendukung pesta pernikahan dua bersaudara itu. Dua bersaudara? Ya, mereka adalah Aryan d

  • My Baby Husband   Bab 0221

    Rey yang keheranan merebut lembar itu, dan responnya juga sama—membulatkan mata seakan-akan tidak percaya. "Bum, kamu serius?" tanya Rey. Melihat Sakha yang ada di sebelahnya mematung tak bergerak memantik rasa penasarannya menjadi semakin besar. Di dekatinya Bumi, lantas duduk di sisi ranjang. "B

  • My Baby Husband   Bab 0220

    "Mi ...." "Padahal Mimi sudah semedi di spa demi nama ini. Gangga Semesta Jadiyaksa." Bumi dan Rey saling tatap. Mereka tak menyangka nama yang disiapkan begitu indah dan jauh dari nama aktor Hollywood. "Itu artinya apa, Mi?" tanya Bumi. Penasaran dia dan sejujurnya agar tertarik. Nama itu terden

  • My Baby Husband   Bab 0219

    Mata Rey pun kembali terarah ke box bayi yang ada disebelahnya. "Aku bingung. Terlalu banyak nama bagus yang aku pikirkan. Dan satu pun tidak ada yang membuatku yakin. Tolong beri waktu aku untuk memikirkannya," balas Rey. Bumi pun mengiakan dengan anggukan kepala. Sekarang mata Rey kembali ke Bumi

  • My Baby Husband   Bab 0218

    Kebahagiaan yang didapatkan sekarang tidak bisa Bumi jabarkan. Rasanya sangat luar biasa. Setelah melalui masa kontraksi hampir sepuluh jam akhirnya sang bayi lahir dengan selamat dan sehat dengan berat 3,5 kilogram dengan proses persalinan normal. Kebahagiaannya semakin berlipat ketika mengetahui a

  • My Baby Husband   Bab 0217

    "Dan yang membuat aku penasaran, kenapa kamu selalu diam? Kamu seolah tidak mengenalku. Jika kamu mengatakannya mungkin kita sudah lama berteman." "Maaf, aku tidak berpikir sampai di situ. Aku hanya menolong, itu saja," balas Aryan lagi. Senyum Milea semakin mengembang. Lamat dia menatap Aryan yan

  • My Baby Husband   Bab 0216

    Tiga puluh menit. Satu jam. Hingga dua jam berlalu sia-sia. Semua jenis olahraga dia coba. Dari squad jump, push-up, angkat barbel sudah dicoba, hanya saja hasilnya nihil. Aryan kalah dan lelah. Lelaki bingung harus bagaimana. Tubuhnya sudah lemah tapi hasrat untuk mencumbu Milea justru semakin k

  • My Baby Husband   Bab 0215

    "Kamu masih muda? Apa kamu single? Kalau iya, apa kamu mau menjadikan aku istri?" "Maaf, Nona. Saya memang masih single, tapi ...." "Tidak perlu dilanjutkan. Aku hanya butuh itu sebagai awal. Jadi Tuan Jas yang tampan, persiapkan diri untuk menerimaku sebagai istri." Aryan yang baru saja selesai

DMCA.com Protection Status