Share

Bab 93

Tin! Tin!

Berkali-kali Dareen membunyikan klakson. Mobil di depannya belum juga bergerak.

"Argh! Apa yang dia lakukan di sana? Kenapa belum berjalan juga?"

Kesal lantaran laju kendaraannya terhalang, Dareen mengoper gigi mundur. Ia berbalik arah, lalu mengambil jalur yang berbeda.

Dareen memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi. Berulang kali ia nyaris bertabrakan dengan kendaraan lain saat menyalip.

Begitu tiba di Rumah Sakit, Dareen segera turun dari mobil dan berlari masuk.

Dengan keringat bercucuran dan hati yang dilanda cemas, Dareen menyibak kasar setiap tirai yang ada di ruang IGD.

"Kasihan sekali! Pasien terakhir, yang dievakuasi tim damkar, langsung dikirim ke kamar mayat. Ia mengembuskan napas terakhir saat dalam perjalanan."

"Gadis yang malang!"

"Iya. Seluruh tubuhnya hangus dan tak lagi bisa dikenali."

Langkah Dareen terhenti. Ia tak lagi kuasa untuk menyibak tirai terakhir setelah mendengar percakapan dua orang perawat yang baru saja selesai menjalankan tugas mereka, m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status