Share

Bab 79

"Kak, kok lama banget sih? Lapar nih!" Kepala Irsyad muncul dari celah pintu kamar Arisha yang tak tertutup rapat. "Kakak ngapain lama-lama di kamar kakak cantik?'

Cepat-cepat Rasyad keluar sebelum sang adik mencecarnya dengan pertanyaan susulan. Hatinya sungguh tak tenang. Tidak biasanya Arisha terlambat untuk makan malam.

"Ehm, Irsyad!" Rasyad mengerem langkah dan berbalik. "Kau … sempat ketemu Arisha tidak, sebelum turun tadi?"

"Kenapa memangnya? Aku malah sempat mencicipi masakan kakak cantik sebelum mandi tadi. Dia benar-benar

jago urusan dapur. Ekspresinya itu lho … saat fokus bekerja, dia terlihat sangat cantik dan bikin gemas!"

Bak seseorang yang tengah dimabuk asmara, roman muka Irsyad penuh khayal dan memuja. Tak ketinggalan senyuman yang mendamba.

Rasyad justru bertambah cemas setelah mendengar celoteh Irsyad.

'Ya Allah, jangan-jangan Arisha kabur dari rumah!' batin Rasyad, berlari turun mendua katak, menuju pintu depan.

"Kak!" Irsyad garuk-garuk kepala melihat ting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status