Share

Bab 84

"Kelihatannya Shinta takut sama kamu, Ji. Setelah kamu tegur dia langsung menghentikan aksinya dan pergi." Arisha menyipitkan mata. "Kalian … punya hubungan spesial?"

"Ngaco! Mana ada? Amit-amit!"

"Aneh! Kalau nggak ada apa-apa antara kalian, nggak mungkin dia bersikap patuh sama kamu."

Aji tersenyum tipis. Tentu saja Shinta tak berani berkutik bila berhadapan dengan dirinya, sebab dia memegang kartu as wanita licik itu.

"Sejak kuliah dulu dia memang begitu jika berhadapan denganku. Tampangku serem kali ya? Mungkin dalam pandangannya aku ini monster, yang kapan saja bisa memangsa dirinya." Aji terkekeh, merasa lucu dengan apa yang dia pikirkan tentang anggapan Shinta mengenai dirinya.

Sebaliknya, Arisha justru semakin heran. Tak mungkin ada asap tanpa api. Pasti ada sesuatu yang pernah terjadi di antara mereka berdua. Apa itu? Entahlah. Arisha merasa hal itu bukan urusannya. Jadi, tak perlu mengulik terlalu dalam.

"Um, Ji …."

"Ya?"

"Kalau jam istirahat begini, kita boleh kelua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status