Share

Bab 21 Pencarian Jawaban di Buku-Buku Tua

Keesokan harinya, matahari terbit dengan lamban, seolah-olah enggan menyinari desa yang kini penuh dengan ketakutan dan kecemasan. Warga desa masih terjaga dengan wajah lesu, kurang tidur, dan ketegangan yang memuncak. Kematian tragis Bu Sari dan gangguan roh anak kecil itu telah menciptakan suasana yang jauh dari normal. Rumah-rumah yang biasanya penuh tawa, kini dipenuhi bisikan dan doa-doa agar malam selanjutnya tidak membawa teror yang lebih mengerikan.

Rani, dengan lingkaran hitam di bawah matanya, berkumpul kembali dengan Bu Marni dan Nyai Murni di rumah Nyai. Meskipun lelah, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa berlama-lama dalam ketidakpastian. Keputusan harus segera diambil, meskipun resikonya sangat tinggi.

“Aku rasa ini sudah saatnya,” ujar Rani pelan, mengawali pembicaraan. “Kita harus memanggil roh anak kecil itu lagi.”

Bu Marni terlihat ragu, pandangannya terpaku pada Nyai Murni, berharap wanita tua itu memiliki solusi lain. Namun, Nyai Murni hanya mengangguk dengan be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status