Share

Bayangan Terakhir

Cahaya redup dari batu kristal di altar perlahan memudar, meninggalkan Suci dan Farhan dalam bayangan pekat yang tampak hidup. Udara di sekeliling mereka menjadi semakin berat, nyaris mustahil untuk bernapas. Mereka tahu bahwa pertarungan terakhir ini sudah di ambang pintu, dan bayangan yang selama ini hanya mengintai di balik gelap akan segera menampakkan dirinya dalam bentuk terkuatnya.

Suci mengepalkan tangannya erat, tubuhnya bergetar karena tekanan energi yang terus meningkat. "Ini dia, Farhan. Kita sudah sampai di titik akhir."

Farhan menatap ruangan itu, mata tajamnya menyapu setiap sudut, mencari kelemahan yang bisa dimanfaatkan. "Aku bisa merasakannya... dia ada di sini."

Seketika, suara retakan terdengar dari langit-langit, dan bayangan mulai muncul dengan perlahan. Bukan lagi sekadar wujud samar yang mengintai dari balik dinding, tapi kini bayangan itu mengambil bentuk konkret—tinggi, besar, dan berwajah hampa. Sosok itu seperti mengisi seluruh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status