Share

Labirin Kegelapan

Kegelapan menyelimuti mereka seperti selimut tebal yang tak berujung, menyerap setiap cahaya yang pernah ada. Suci dan Farhan berdiri di ambang pintu besar yang terbuka perlahan, mengungkapkan lorong-lorong gelap yang tampaknya tidak memiliki akhir. Di luar pintu, angin dingin berhembus, membawa bau lembab dan musti, mempertegas suasana mencekam.

“Aku tidak suka tempat ini,” ujar Farhan, menyalakan senter kecil yang dipasang di lengannya. Cahaya merahnya memancar lemah, menyoroti dinding-dinding yang tertutup oleh lumut dan kekusaman.

Suci mengangguk setuju, matanya berfokus pada dinding-dinding yang tampaknya menyusutkan cahaya di sekeliling mereka. “Labirin ini terasa berbeda. Seolah-olah, setiap langkah kita hanya membawa kita lebih dalam ke dalam kegelapan.”

Mereka melangkah masuk dengan hati-hati, menyadari setiap langkah dapat membawa mereka pada jebakan atau ilusi yang mengerikan. Lorong-lorong itu tampak berubah, menyesatkan dengan beloka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status