Share

Zul Harus Tegas

Tempat bicara paling nyaman masih la dipegang oleh caffe. Dimana tempatnya tidak terlalu ramai, juga bukan tempat yang sepi. Ditambah ditemani alunan musik syahdu. Dan, begitu pula yang menjadi tujuan Zul dan Haidar. Meski Zul harus menempuh perjalanan yang lumayan demi menuju tempat tujuan.

Sampai di lokasi, netra Zul bergerilya mencari lokasi duduk Haidar. Tadi katanya Haidar sudah datang lebih dulu. Sudah memesan tempat untuk mereka. Dirinya tinggal datang saja. Yup! Itu dia. Sudut bibirnya terangkat menangkap keberadaan Haidar diantara pengunjung caffe yang lain. Namun, ada yang membuat alis Zul berkerut. Haidar tidak datang sendiri. Melainkan dengan anak kecil. Bocah yang dia tahu adalah anak dari suami Niswah.

"Sory, bawa bocil," sambut Haidar begitu melihat kedatangan sahabatnya, tersenyum tipis. Zul mengangguk. Berhigh five dengan Haidar, juga mengusak kepala bocah anteng itu. Deka hanya mendongak selintas, dan menoleh bingung.

"Om Zul. Lupa?" tukas Hai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status