Share

Bucin yang Bijaksana

"Btw, thanks. Perasaan gue udah mendingan sekarang."

"Hem. Jangan cuma didengarkan. Tapi jalankan juga misinya."

Zul mengangguk. "Pasti. Gue udah sadar. Gue emang gak bisa jauh dari Della. Gue benar-benar menginginkan dia yang menjadi pasangan hidup gue."

Gantian Haidar yang menahan tawa. Tapi tidak sampai lolos. Rasanya memang lucu mendengar orang bucin bicara. Persislah, sepertinya dirinya. Kata-katanya mendadak bijak.

"Oh, ya ... Berapa hari Niswah sama suaminya pergi?"

Haidar menyesap minumannya. "Seminggu. Suaminya dapat tugas mewakili kampus untuk studi banding di kampus tetangga." Zul mengangguk paham. Tuh kan, Niswah saja bisa hidup bahagia dengan pilihannya, kenapa dulu dia sempat berharap coba? Ah, dari awal juga perasaannya memang salah. Dia memang terlambat menyadarinya, tapi tak ada kata terlambat untuk memperbaikinya bukan?

Mereka berada disana untuk beberapa saat lagi. Mengalihkan obrolan pada tema pembahasan yang lebih ringan. T
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status