Share

Jawaban

Aku menelan saliva kasar. Disini, akulah yang menjadi pusat perhatian. Kuperhatikan mereka satu persatu. Niswah yang meremat jemarinya, dan Della yang menahan napasnya. Kelihatan sekali dari raut wajahnya. Dan terakhir, Jansen yang tersenyum lebar. Aku tersenyum, mengambil kotak itu dan menyerahkan pada Jansen.

"Jansen, tolong pakaikan ke om Haidar."

"Siap, Aunty!"

Keputusan yang membuat mereka bingung. Aku tersenyum. Memperhatikan Jansen yang tengah memasang cincin itu di jari kelingking Haidar. Terkekeh geli karena cincin itu nyangkut di bagian atas saja.

"Udah. Selesai," lapor Jansen. Aku mengacungkan jempol.

"A-apa ini maksudnya aku ditolak?"

Dahiku mengerut.

"Kamu tidak memasang di jarimu, justru menyuruh Jansen memakaikan di jariku, apa itu berarti aku ditolak?"

Aku tersenyum, menggeleng. Mengeluarkan kotak yang diam-diam aku ambil sebelum aku keluar dari kamar tadi. Beralih menyerahkan pada Niswah.

"Nis, tolong pasangkan ke jari jempol
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status