Share

Teriakan Mirah

“Ayo, kemasi baju-baju kita ke dalam koper,” ucap Sadam tiba-tiba saat masuk ke kamar sekaligus membuat istrinya kaget.

“Kita mau ke mana, Mas?” tanya Safira masih mematung saat Sadam menurunkan koper dari atas lemari baju mereka.

“Kita keluar dari rumah ini,” cetus pria berdada bidang itu.

Safira malah celingak-celinguk tak percaya dengan ucapan suaminya karena selama ini ia minta tinggal berpisah dengan Mirah justru suaminya selalu menuruti kemauan ibu mertuanya agar tetap tinggal di sana dengan alasan anak laki-laki harus berbakti padanya dan juga pesan suaminya kalau Sadam harus menjaga Mirah.

“Safira, ayo, cepat bereskan bajunya!” pinta sang suami.

“Eh, i-iya, Mas,” gugup Safira.

Tak bisa dibohongi hatinya sangat senang dengan keputusan Sadam. Akhirnya, ia bisa keluar juga dari rumah itu bersama sang suami. Perempuan berkulit seputih porselen itu segera mengemasi baju-baju suami dan dirinya ke dalam koper. Tak butuh waktu lama, mereka berdua telah selesai mengemasinya.

Sadam menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status