Share

20~ Cemburu

"Aku bawain masuk." Aku tahu itu bukanlah kalimat tanya. Apalagi begitu Bang Fino berbalik setelah mengambil alih dua plastik besar dari tanganku, pria itu berjalan pelan dan berhenti di depan pintu apartemenku.

Dalam hati aku sudah merapal banyak doa agar tak sampai khilaf jika hanya berduaan saja dengan orang ini.

"Buruan buka pintu, aku capek banget loh udah nungguin kamu sejak tadi."

Aku mendengkus sambil manyun. Melihat wajahnya yang memang terlihat lelah malah bikin aku malas membuka pintu. Karena aku takut sisi lain dalam diriku justru luluh dan memberi perhatian lebih padanya.

"Lagian siapa suruh nungguin aku sih? kurang kerjaan banget!" omelku hanya mendapat desahan pelan dari pria jangkung itu.

"Kamu tadi ngluyur main hilang aja pas di Gayatri, padahal belum buka blokiran nomorku," rengek Bang Fino seperti remaja labil. Padahal aku benar-benar lupa perihal nomornya yang kublokir itu.

"Makanya aku ke sini, ternyata nggak sesulit itu nemuin kamu tinggal di lantai berapa,"
Rinai Hening

Yang mau baca lebih cepat bisa ke Karyakarsa ya, karena di sana udah tamat :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status