Share

22~ Hot Issue

“Abang sengaja kan?” aku melirik bergantian pada Nando dan Bang Fino yang kini duduk di sofa sebelahku.

“Sengaja apanya?” Bang Fino menyesap pelan kopi dalam kaleng yang aku suguhkan padanya.

Aku mengendik ke arah Nando yang sudah terlelap dengan mulut sedikit menganga di atas pangkuanku. Lucunya anak kecil. “Ngajak Nando ke sini biar bisa berlama-lama,” ketusku dengan suara pelan. Aku tak tega melihat wajah pulas Nando, jadi aku tak ingin membangunkan mimpinya juga.

Bang Fino malah menyengir lebar mendengar tuduhanku. “Kalau kamu menganggap seperti itu, aku nggak keberatan sama sekali sih,” balas Bang Fino mengangkat kedua pundak.

“Bang,” pekikku tertahan.

“Hmmm…” Bang Fino malah tersenyum tipis ketika melirikku.

“Pindahin nih,” pintaku kesal.

Masa iya kurang jelas juga sih permintaanku? Ini anaknya ketiduran di pangkuanku loh, kenapa Bang Fino malah terlihat menikmati pemandangan aneh ini sih? Padahal saat ini aku tak begitu akrab dengan ibu kandung Nando, jadi tetap saja terasa ane
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status