Share

Merebut kembali Cinta Istriku
Merebut kembali Cinta Istriku
Author: Hazhilka

Menikah Dadakan

Author: Hazhilka
last update Last Updated: 2024-12-23 20:39:09

"Arrrgh..., Argh..., panasss,!.

Suara teriakan dari seorang wanita yang bernama asli Jasmine, tapi mengingat dirinya sebagai Midea membuat seluruh orang yang mendengar menangis pilu di hatinya, termasuk Justin.

Bagaimana tidak, baru saja Midea merasakan kebahagiaan di hari ulang tahun putranya yang ke empat. Wanita itu harus menahan rasa sakit lantaran menahan hasrat birahinya yang bergejolak saat ini. Ia didapati oleh Justin dalam keadaan yang memprihatinkan setelah dijebak oleh tiga pria yang sengaja menyemprotkannya dengan parfum perangsang berdosis tinggi.

"Sentuh aku, Tolong aku, Justiiin!" teriak De Jasmine dari dalam kamar mandi yang sengaja dikunci.

Teriakan itu kembali terdengar saat pria yang dipanggil namanya itu tak kunjung datang menghampirinya. Sementara pria yang bernama Justin itu belum bisa memenuhi keinginan hasrat birahi mantan istrinya yang sedang menggila.

Pasalnya, sekarang ini, ia sedang berusaha membujuk Jason, papa kandung dari mantan istrinya itu, agar mau menikahkan mereka kembali setelah dituntut cerai oleh istrinya itu.

"Ayah, aku mohon. Tolong restui kami. Beri aku kesempatan, Ayah," ucapnya sambil berlutut.

Jason menggeleng pelan. Berat rasanya menyetujui idenya mereka. Ia tidak rela jika melihat Jasmine kembali kepada pria yang berlaku kasar pada putrinya itu. Hanya karena dulunya Jasmine terpaksa menjadi seorang model dewasa, dikarenakan putrinya mengalami amnesia Retograde sejak tujuh tahun yang lalu, sehingga Jasmine melupakan identitas aslinya sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir di sebuah fakultas Farmasi di Sumatera Utara.

Jasmine terpaksa menjalani hidup sebagai model dewasa dan dipaksa mengencani banyak pria. Putrinya itu hidup sebagai sosok perempuan yang dilabeli oleh agensinya dengan nama Midea Hasxander.

Midea Hasxander, seorang perempuan yang dikenal nakal di seluruh Indonesia saat aksi yang dilakukan oleh Midea di luar batas kewajaran dari seorang perempuan baik-baik.

Hingga akhirnya, Midea harus mendekam di penjara karena dituduh memalsukan identitas seseorang yang telah meninggal yaitu Jasminka Orchidea. Padahal yang tak lain adalah memang dirinya sendiri.

Untungnya, Jason bisa menyelamatkan putrinya dari tuduhan yang tak berdasar tersebut. Walaupun ia harus berlutut dan memohon di pengadilan saat di detik-detik terakhir hakim akan mengetuk palu. Agar wanita yang dipanggil Midea itu bisa dibebaskan dari tuduhan pemalsuan identitas yang sebenarnya memang identitas asli dirinya sendiri.

Meskipun sekarang ini, putrinya itu sangat butuh pertolongan. Hanya saja kenapa harus pria ini lagi yang datang sebagai penolong putrinya. Jika saja ada lelaki lain yang baik di sini, sudah pastilah ia akan menyerahkan putrinya itu kepada laki-laki tersebut. Asalkan bukan lagi lelaki yang sudah digugat cerai oleh putri kandungnya itu.

"Aku tak ingin anakku yang tinggal satu-satunya tersakiti lagi. Apa lagi saat dia tau jika ia telah dinikahi secara keterpaksaan untuk yang kedua kalinya,"ucap Jason sedih.

"Aku belum bisa memaafkan kamu, Justin. Apa lagi perbuatanmu yang....," Jason tak bisa melanjutkan kata-katanya saat ingin memberitahukan kejahatan yang dilakukan Justin pada putrinya.

"Ayah, aku minta maaf. Namun aku mohon. Izinkan aku menikahi Jasmine sekarang. Aku janji akan membahagiakan dia kali ini," ucap Justin dengan penuh harap.

Sementara suara teriakan Midea masih jelas terdengar memanggil nama Justin, agar segera datang menuntaskan hasratnya. Semua yang ada di ruangan itu membujuk Jason agar mau menikahkan mereka kembali.

"Entahlah," sahutnya seraya menggeleng pelan.

"Ayah, maafkan semua kesalahanku. Aku yang jahat sama De Jasmine. Tapi sekarang aku benar-benar mencintainya. Aku ingin melindunginya, membuatnya bahagia. Aku mohon, beri aku kesempatan," ucap Justin seraya berlutut di hadapan Jason sambil menundukkan wajahnya.

Sedangkan Jason hanya menghela nafasnya sesaat dan menatap Justin. Ia menggeleng pelan. Hatinya masih terlalu berat. Namun teriakan putrinya yang di kurung di kamar mandi, lantaran tadinya sempat mencoba melompat ke luar jendela dari lantai teratas hotel ini. Untung saja Justin sempat menarik Jasmine dari sana. Jika tidak, "Oh, ya Rabbi,".

Jason menutup matanya. Ia tak bisa melanjutkan bayangannya jika kejadian mengerikan tadi sempat terjadi pada putrinya itu. Lalu ia menatap Justin dengan tatapan yang sulit di mengerti oleh semua orang.

Beberapa saat kemudian,

Tanpa persiapan apapun. Hanya di saksikan oleh kedua orang tua Justin dan mertuanya. Akhirnya pernikahan mendadak itu pun dilaksanakan dengan ala kadarnya. Sebuah Jam tangan mewah yang sedang di pakai Justin, segera di lepaskan dengan ikhlas hati demi Midea sebagai Mahar.

Dua pria yang berbeda generasi itu, kini sedang di hadapkan pada satu meja tamu yang terletak di ruang president suite tersebut. Jason dan Justin kini saling menggenggam erat tangan keduanya dan bersiap untuk mengucapkan ijab kabul untuk wanita yang bernama asli Jasminka itu.

"Justin," panggil Jason.

"Ya, Ayah," sahut Justin.

"Aku nikahkan engkau dengan anak kandungku yang bernama Jasminka Orchidea dengan mas kawin tersebut. Tunai," ucap Jason dalam sekali tarikan nafasnya.

Lalu disusul Justin dengan suara lantang, mengucapkan ijab qobul pernikahannya di depan pria, yang telah menyerahkan putrinya kembali pada dirinya.

"Saya terima nikah dan kawinnya anak kandung bapak yang bernama Jasminka Orchidea dengan mas kawin tersebut dibayar Tunai," sahut Justin dalam sekali tarikan nafasnya.

"Sah," ucap semua yang hadir di ruangan itu.

Justin menatap haru dan berterima kasih lewat tatapannya pada pria yang tetap memberinya restu meskipun dengan berat hati. Namun ia bersyukur saat ini, karena bisa bersatu kembali menjadi keluarga yang utuh.

Walaupun semuanya secara mendadak, tapi Justin berjanji di dalam hatinya bahwa besok pagi, ia akan melakukan pernikahan secara benar dengan melamar De Jasmine kembali seperti pasangan kekasih pada umumnya.

"Pergilah, sekarang. Jasmine, ayah serahkan sama kamu. Tolong bahagiakan dia. Jangan pernah lagi ayah dengar tangisan Jasmine karena ulahmu. Ingat itu!" pesan Jason saat kedua tangan mereka terlepas.

"Iya, Ayah. Terima kasih banyak," sahut Justin haru seraya mencium tangan sang mertua yang kini memiliki ikatan keluarga yang lebih kuat lagi pasca akadnya untuk De Jasmine -nya.

Jason hanya terdiam sembari menatap sang menantu dengan netranya yang mengkristal. Sebenarnya ia pun berasa sedikit lega jika putri satu-satunya yang tertinggal telah memiliki pendamping di sisa hidupnya.

"Semoga kalian bahagia,"ucap Jason pada menantunya itu.

Ia mengalah demi keselamatan putrinya hari ini, dengan memberikan kesempatan kedua pada Justin.

Akhirnya Justin pergi meninggalkan para orang tua yang ada di ruangan itu. Justin masuk ke kamar mandi dan mendapati tubuh polos istrinya yang mencoba meredakan hasrat kewanitaannya di bawah guyuran shower.

"Midea," gumamnya sembari menatap sendu pada istrinya itu.

Justin langsung membuka kemejanya serta pakaian lainnya tanpa ada sisa sehelai benang pun yang melekat di tubuh kekarnya. Justin menelan kasar salivanya saat melihat istrinya itu mendesah sambil meraba-raba tubuhnya sendiri. Ia membiarkan tubuh polosnya terpercik guyuran showernya Midea. Lalu mendekati istrinya itu dan langsung memeluk tubuh polosnya dari belakang.

Ia memeluk Midea dari belakang dan membisikkan satu kalimat ke telinganya, "Aku di sini, D,".

Sementara Midea yang masih menahan hasratnya, merasakan sebuah tubuh yang hangat memeluknya dari belakang. Ia menoleh ke belakang dan menatap sayu ke Justin. Ia membalikkan tubuhnya, melingkari kedua tangannya di lehernya Justin, dan membawa tengkuk pria itu mendekati wajahnya.

Justin tau apa yang ingin Dea lakukan setelah ini, membiarkan istrinya itu melakukan apa yang Dea suka pada bibirnya saat ini. Justin hanya cukup membalas setiap pagutan dan sesapan liarnya Midea.

Tak butuh waktu lama untuk menaikkan hasrat kelelakiannya. Justin mendekap sang istri lebih erat lagi tanpa mau melepaskan pagutan mereka yang semakin intens di bawah guyuran shower tersebut. Bersatu dalam deru nafas serta hasrat yang menggebu. Baik Justin dan Midea larut dalam penyatuan keduanya.

"Aku menginginkanmu, sayang," desah Midea sembari membiarkan Justin melakukan tugasnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Arie Syahputra
ehmmmm.... bagus juga alur ceritanya
goodnovel comment avatar
Akselia Ivona
semangat kak......
goodnovel comment avatar
Shilla07
keren kak, lanjutkan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Pernikahan kilat

    Menit demi menit hingga beberapa jam terlewati begitu saja. Dua insan yang baru saja disatukan kembali dalam ikatan suci itu masih bergumul mesra di atas ranjang berukuran king size tersebut.Keduanya larut dalam peluh yang bercampur nikmat tersebut. Desahan demi desahan saling bersahutan di antara mereka yang saling menikmati permainan panas dengan berbagai macam gaya tersebut.Ruangan ber AC yang telah disetel paling dingin itu pun tak bisa menutupi hawa panas akibat terbakar gairah dari keduanya. Baik Midea, yang belum hilang efek dari parfum perangsang yang tanpa sengaja dihirupnya, maupun Justin, yang telah lama menahan hasrat lelakinya, dikarenakan terlalu lama tak menyalurkannya kepada seorang wanita.Karena faktor itu jugalah, makanya Justin dulunya amat membenci Midea yang seorang model dewasa serta diketahui mengencani banyak pria. Bahkan rasa benci Justin kian memuncak kala Midea telah dengan sengaja dan juga terang-terangan menjebak dirinya agar bisa menikahinya.Pernikaha

    Last Updated : 2024-12-29
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Hilang

    Adzan subuh berkumandang terdengar sebagian di telinganya para penghuni hotel mewah tersebut, termasuk Mona yang sangat sulit sekali untuk terlelap dalam tidurnya lantaran ia harus memikirkan banyak hal untuk acara sakral pagi ini. Pagi ini adalah puncak peresmian acara sakral untuk pernikahan putra mereka satu-satunya dengan mantan istrinya kembali. "Sudah bangun, Ma? kok cepat amat?" tanya Arfan saat melihat istrinya yang baru keluar dari kamar mandi. "Iya, pa," sahutnya singkat seraya mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. "Mau hubungi siapa, Ma?" tanya Arfan. "Justin, Pa. Biar dia juga harus bersiap-siap, untuk melakukan ijab Qabul ulang di depan Penghulu," jawab Mona. "Emang harus? Kan udah sah?"tanya Arfan. "Momennya, pa? Untuk dijadikan kenang-kenangan ntar waktu mereka tua nanti. Dulu kan Justin nikah pertama kali sama Dea ga ada foto, baju nikah, apa lagi acara resepsi. Berbeda saat kita nikahi Justin dengan almarhumah Namira dulunya," jawab Mona mengingatkan

    Last Updated : 2024-12-29
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Hilang 2

    Justin kembali ke kamar pribadi miliknya. Ruang kamar president suite yang berada di lantai teratas dari gedung mewah sebuah hotel milik keluarganya. Di mana istrinya ada di sana sejak semalam. Ia ingin memastikan apakah Midea sudah bangun atau belum. Karena saat ia meninggalkan Midea, istrinya itu masih tidur dengan lelapnya. Namun Betapa terkejutnya Justin, saat ia mendapati kamarnya yang kosong tanpa ada istrinya di kamar ini. Ia melihat ke arah meja nakas di mana pakaian yang sengaja ia letakkan di sana kini sudah tak ada lagi. "Pasti dia kembali ke kamarnya," pikir Justin yang segera pergi dari sana menuju ke ruang suite family room. Sesampainya di sana, Justin berniat mengetuk pintu kamar di mana tante Alma dan Dean menginap. Mereka memang sudah berada di hotel ini sedari hari pertama saat temannya tante Alma mengikuti sebuah event fashion yang bertaraf internasional itu. Bahkan Midea yang menjadi salah satu modelnya pun turut berhasil mendapatkan gelar juara favorit pilih

    Last Updated : 2024-12-29
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Jasmine kembali

    Saat Jasmine yang secara spontan menghardik Justin. Seketika itu juga ia menyadari sesuatu yang berubah pada dirinya. Ia meraba lehernya sendiri yang baru saja seperti mengeluarkan suara, meskipun tak sempurna dengan suara yang pernah di milikinya dulu. Antara percaya dan tidak, bahwa suara yang muncul secara spontan yang ia tujukan untuk pria yang ada di hadapannya kini, adalah suara yang memang keluar dari tenggorokannya sendiri. "Suaraku," gumamnya tak percaya sembari terus meraba-raba lehernya. "Suaraku kembali," gumamnya lagi yang mulai diliputi rasa senang. Sementara Justin mulai merasa gelisah saat melihat perubahan sikapnya Midea yang seolah olah tak mengenali dirinya. "Tante, Retha, pak Satria, Suaraku kembali,". ucapnya senang seraya tersenyum lebar. "Aku bisa bicara lagi," ucap Jasmine girang. "Mama, Mama," ucapnya. "Aku harus kasih tau mama, sekarang juga. Mama pasti senang kalau anak gadisnya sudah bisa bicara lagi, tante," ujarnya seraya tersenyum lebar. " Tan

    Last Updated : 2025-01-09
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kilas memori

    Justin berlari menghampiri tubuh istrinya yang tergeletak di pinggir jalan, yang tengah dikerumuni orang banyak tersebut. Sehingga membuat kemacetan di kawasan tersebut."Mideaaa," teriaknya dengan penuh kekhawatiran.Justin menerobos masuk ke sekerumunan orang-orang yang hanya menatap dengan segala seribu rasa pada istrinya. Entah itu rasa iba atau penasaran bagaimana kondisi dari korban yang terserempet mini bus tersebut.Tanpa menghiraukan segala macam komentar orang-orang tentang dirinya, Justin langsung mengangkat tubuh istrinya yang terdapat beberapa luka di bagian kaki dan tangannya itu, dan dengan segera melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taxi yang lewat."De," panggilnya lirih seraya menggenggam erat tangan wanita yang mulai terlihat pucat itu."Tolong di percepat, pak," pinta Justin pada supir taxi yang sesekali meliriknya melalui kaca spion.Supir taxi tersebut melakukan apa yang di pinta oleh penumpangnya itu. Setibanya di rumah sakit, Justin segera b

    Last Updated : 2025-01-13
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Ingatan Jasmine yang kembali

    Justin tersentak dari lamunannya saat suara tuas pintu dibuka dari luar. Ia menoleh ke arah pintu di mana seorang dokter laki-laki dan dua orang perawat perempuan memasuki kamar ini. Ia pun melepas perlahan tangan sang istri dari genggamannya, karena dirinya tau jika saat ini adalah jadwal pemeriksaan rutin istrinya ini.Justin menunggu dengan sabar sambil memperhatikan dokter yang sedang melakukan tindakan medis pada wanita yang masih betah terbaring di sana."Gimana keadaannya, Dok?" tanya Justin setelah dokter tersebut selesai memeriksakan kondisi ibu kandung dari putranya itu.Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum kepada Justin."Untuk saat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segera setelah istri Anda sadar kita akan mengecek kesehatannya secara menyeluruh," cetus sang Dokter."Tapi sebaiknya Bapak silahkan ikut saya untuk menjelaskan hasil dari diagnosa CT scan barusan," lanjut sang Dokter."Baik, Dokter," sahutnya singkat tetapi di diliputi deng

    Last Updated : 2025-01-14
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Keputusan yang memberatkan hati

    Dalam keadaan tergesa-gesa, Retha dan Satria tiba di rumah sakit setelah mendapat kabar dari Justin tentang keadaan Jasmine. Pasangan suami istri itu segera menemui Justin yang tengah duduk menatap pintu kamar di mana istrinya di rawat saat ini."Bang Justin!" seru keduanya.Justin menoleh ke arah sumber suara dan melihat adik sepupunya beserta istrinya ada di sini. Justin tersenyum simpul dan menggerakkan empat jarinya kepada keduanya agar mendekat padanya. Satria pun menarik lengan istrinya agar mengikutinya."Bagaimana keadaannya Jasmine, bang?" tanya Satria khawatir.Justin menggeleng pelan seraya menghela nafasnya lalu menatap Satria dan Retha."kalian berdua masuklah," titahnya pada adik sepupunya itu."Baik bang, Makasih," ucap Retha seraya melangkah masuk ke kamarnya Jasmine.Sesampainya di dalam. Pasutri itu langsung di panggil oleh wanita yang masih terpasang selang infus di tangan kirinya saat ini."Retha, pak Satria!"."Jasmine," gumam Retha seraya mendekat ke arah branka

    Last Updated : 2025-01-15
  • Merebut kembali Cinta Istriku    The Argument

    Di sebuah ruang praktek Dokter spesialis Bedah Syaraf dua orang pria yang berbeda generasi sedang beradu argument tentang kondisi kesehatannya Jasmine. Dua pria beda generasi yang tak mau mengalah karena masing-masing memiliki alasan untuk mempertahankan pendapatnya."Bagaimana bisa Dokter menyarankan terapi dan pengobatan seperti itu. Di mana-mana pasien tetap harus di bawa ke sebuah klinik untuk membantunya mengingat secara perlahan tentang kenangannya yang hilang. Lalu Ini harus mengikuti jalan pikirannya istri saya. Berarti semua harus mundur ke kehidupan di tujuh tahun yang lalu dong," omel Justin panjang lebar pada seorang Dokter yang telah memberikan saran yang tak masuk akal bagi nya."Yah, memang harus begitu. Boleh saja kita ikuti saran yang seperti anda katakan. Tapi ingat ya? tanggung sendiri resikonya, Karena begitu si pasien keluar dari rumah sakit ini tanpa mengikuti arahan yang saya berikan. Saya lepas tanggung jawab, Dan anda silahkan menandatangani surat pernyataan b

    Last Updated : 2025-01-16

Latest chapter

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kesempatan

    Matahari menyeruak masuk melalui celah gorden jendela kamar hotel. Cahaya hangat itu menerpa wajah manis dari seorang wanita yang di panggil Jasmine. Pemilik netra hitam pekat itu membuka matanya secara perlahan demi mendapatkan rasa nyaman, saat cahaya itu langsung menerobos mengenai pupil netranya.Netranya menelisik ke segala ruangan, dan tersadar jika Justin telah membawanya ke sini. Apalagi sebuah tangan kekar melingkari perutnya. Ia menyadari jika Justin tengah memeluknya dari belakang. Ia membiarkan sejenak pelukan itu, sebelum rasa amarah membuatnya meradang kembali. Wanita itu memutuskan untuk meninggalkan Justin, lantaran rasa benci menyelimuti hatinya. Jasmine yang kini mengingat dirinya nya juga sebagai Midea. Ingatannya perlahan kembali. Ia mengingat semua hal yang berkaitan dengan Justin.Dadanya terasa sesak. Mengingat rasa sakit yang diberikan oleh suaminya itu. Jalan satu- satunya adalah pergi. Ia muak melihat wajah pria itu. Berbekal pakaian yang telah di siap kan

  • Merebut kembali Cinta Istriku    She is Mine

    "Jasmine," pekiknya saat melihat kondisi istri nya yang begitu memprihatinkan. Betapa murkanya ia, saat melihat tubuh Jasmine hanya di tutupi oleh sehelai selimut saja. Ia menetap pria yang tak lain adalah koleganya sendiri."Mr, Aqio," desisnya geram. Ia mengepal tangannya dan mulai meninju wajah pria itu."Brengsek!" makinya."Kau, Sialan! Berani-beraninya kau merusak kesenanganku dan menyerangku!" hardik pria yang hampir seusia Jason.Keduanya saling beradu ketangkasan fisik. Baik Justin dan Mr. Aqio tak mau mengalah, dan merasa benar atas apa yang mereka lakukan. Mempertahankan yang menjadi miliknya.Justin yang masih memiliki stamina bagus berhasil mendorong dan mengunci pria itu di sudut dinding kamar."She is Mine! That is my wife! Kenapa kau menculiknya, Mister!"teriak Justin di depan wajah Aqio.Aqio tersenyum miring lalu tertawa remeh, dan berkata ketus," Dia milikku, jauh sebelum kamu, Justin!""Kau yang merenggutnya dariku, brengsek!" umpat Aqio, lalu dengan amarah yang me

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Mencari De Jasmine

    Di keheningan malam, Justin terus melajukan mobilnya sembari menatap layar ponselnya, demi memperhatikan posisi mobil yang sedang dibawa Jasmine.Alisnya bertaut memperhatikan mobil yang dibawa Jasmine, tak bergerak sama sekali. Untungnya Jaraknya semakin dekat dengan dengannya. Justin menepikan mobilnya saat melihat Alan, sang asisten, yang tengah memeriksa kondisi mobil sang istri. Segera ia keluar untuk mencari tau mengenai apa yang terjadi."Alan, mana istri saya?"tanyanya saat tak melihat sosok istrinya."Sepertinya ibu di culik, pak," sahut Alan seraya menunjukkan hasil pencariannya melalui daschcam yang terdapat di mobilnya Jasmine.Seketika itu juga ia terhenyak kaget, dan berteriak panik, "Apa!"Tanpa menunggu, ia pun segera mengambil tindakan,"Kerahkan anak buah kamu, Alan!"."Baik, pak," sahut pria itu mantap.Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi seraya memberitahukan pada Arfan tentang keadaan Jasmine yang sebenarnya."Bagaimana bisa, Justin?" tanya Arfan dari seber

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Wanitaku

    Seminggu Sebelumnya...Seorang pria tengah memperhatikan wajah seseorang yang selama ini dicarinya. Ia tersenyum samar saat mengetahui jika wanita yang ia cari-cari selama ini ada di hadapannya."Mm, jadi kamu ada di sini sekarang," gumam pria itu seraya menatap ke arah wanita yang berada di koridor kantor salah satu koleganya."Dia sedang bermain peran wanita Sholehah ternyata. Baiklah, Sayang. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu. Aku membiarkanmu. Silahkan nikmati kebebasanmu untuk sekarang, tapi setelah itu, ku pastikan kau kembali kepadaku untuk selamanya," ucap pria itu pelan. Lalu menyesap rokoknya kembali.Ia membiarkan wanitanya pergi. Namun ia tak lupa menyuruh orang-orangnya agar terus memperhatikan dan mengikuti kemana wanita itu pergi.Hingga akhirnya, Ia berhasil mengikuti kemana wanitanya melajukan mobilnya di kegelapan malam. Ia memang menunggu waktu yang tepat untuk mengambil miliknya yang kabur karena ulah agency yang di percayainya selama ini.Dengan cekatan anak buahnya

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Sepertinya Midea kembali

    Sakit hati, itu yang dirasakan oleh wanita yang kini mulai mengingat dirinya sebagai Midea. Meskipun tak semua memorinya kembali. Namun serpihan memori akan kekerasan dan kekejaman dari seorang Justin mulai tampak jelas di benaknya.Ia memperhatikan kamar yang berantakan karena ulahnya, tapi ia tak perduli. Jika bisa ia hancurkan dengan menggunakan bom, pasti akan ia lakukan sekarang juga.Namun nyatanya, Ia hanya bisa duduk meringkuk di sudut ranjang. Memperhatikan kamar yang seperti habis perang. Memang pun ia sedang berperang. Perang perasaan. Perasaan yang tak mampu ia ungkapkan lewat kata. Ia hanya bisa melampiaskan dengan barang.Ia tertawa dalam kesedihan yang tak bisa ia ungkapkan. Lelah sudah pasti. Dadanya sakit. Nafasnya terasa Bahkan tangisnya tak lagi bersuara. Matanya terasa berat. Lalu tertidur dengan tubuh meringkuk di sudut ranjang."Apakah ia benar-benar tertidur?". Tentu saja tidak. Jasmine tak benar-benar terlelap dalam pejaman matanya. Pikirannya masih bermain den

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Amarah Jasmine

    "I-iya, Sebenarnya di malam itu Aku lah yang telah...," Justin tak mampu untuk melanjutkan kalimatnya. Berat rasanya mengakui dosanya yang satu ini.Karena dirinya lah Jasmine, Midea menderita, tapi karena keegoisannya saat itu membuat ia tak merasa bahwa dirinyalah iblis yang sebenarnya.Ia menatap Jasmine yang berusaha tenang dan tegar, meskipun didalamnya hancur dan remuk. Ia kembali menundukkan pandangannya. Merasa malu dan bersalah pastinya."Iya, kamu pria itu?benar, kan?" tanya Jasmine memastikan.Justin mengangguk pelan. Tak mampu berucap. Lidahnya terlalu kelu untuk berkata jujur. Keduanya saling diam. Jasmine menatap Justin dengan tatapan yang menahan amarah. Ia tak tau harus bagaimana meluapkannya."Aku minta maaf, Jasmine. Aku pernah cari kamu. Tapi ga pernah ketemu," ucap pria itu tiba-tiba."Aku menyesalinya. Setiap hari aku berdoa dan berusaha agar kita dipertemukan kembali," ungkap pria itu jujur.Sedangkan Jasmine terdiam menatap Justin dengan ujung matanya. Ia belum

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Pengakuan Justin

    Kepalanya kini begitu sesak di penuhi dengan segala pertanyaan yang berhubungan dengan malam itu. "Bagaimana bisa benda ini ada di sini? Bagaimana bisa? Apa kaitannya Justin dengan ini?".Dadanya bergemuruh saat pikirannya mulai berspekulasi pada apa yang di bayangkannya.Suara dengungan terdengar keras di telinga hingga memenuhi ruang kepalanya. Sakit. Itu yang dirasakannya sekarang. Dengungan itu melengking kuat di telinganya bersamaan petir dan guruh yang datang menyambar apa yang di suka.Kepalanya mulai berdenyut nyeri. Satu persatu memori yang tersembunyi muncul di permukaan secara acak. Berputar. Ia berteriak saat tak kuasa menahan hantaman hebat di otaknya. Namun sayangnya, teriakan itu tak cukup terdengar di telinga orang-orang yang berada di rumah itu.Hanya Jasmine seorang. Ia berusaha kuat menahan sakit di kepalanya dengan memeluk kepalanya sendiri."Aaaaaaaaakh,". Kali ini teriakannya lebih kuat melebihi dari yang sebelumnya. Sehingga cukup terdengar di telinga seseorang

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Diary-nya Midea

    Hujan semakin deras seiring petir yang akan menyambar apa saja yang lewat. Mungkin sebagian orang merasa panik dan takut pada cuaca yang tiba-tiba ekstrim tersebut.Namun tidak bagi wanita itu. yang berada di ruangan yang sebagian dindingnya di pasang kedap suara. Sesekali netranya mengarah ke jendela dan mengetahui jika hujan dan petir telah datang bersamaan. Akan tetapi, ia tak perduli. Pikirannya hanya berfokus pada tulisan tangannya Midea. Entah kenapa, Ia merasa seolah-olah dirinya lah yang menulis semua keluh kesah itu.Jasmine termangu pada kalimat terakhir.*Midea adalah sebuah nama yang entah milik siapa di sandangkan pada ku. Yang semenjak aku menyandangnya seluruh hidupku merasa hampa lalu menderita. Benarkah nama ku Midea?? Dan benarkah aku seorang Midea Hasxander?*."karena di saat aku merenung sendiri. Aku merasa aku bukan lah aku"Serr...darah Jasmine berdesir kuat, saat membaca kalimat akhir dari tulisan tangan seorang Midea Hasxander, mantan istrinya Justin."Aku mer

  • Merebut kembali Cinta Istriku    The Diary

    Pagi yang begitu melelahkan bagi seorang Jasmine. Tak ada kata lain selain gumaman malas mewakili perasaannya yang enggan bangun pagi.Justin, pria yang telah meremukkan tubuhnya, di bawah Kungkungan tubuh kekarnya. Membuat Jasmine minta ampun kali ini. Ia menyesali atas perbuatan nakalnya yang sengaja menggoda suaminya itu.Justin merapatkan tubuhnya ke sang istri sambil mencumbunya, berharap istrinya bangun. Namun gumaman malas kembali terdengar."Hmm, ga mau lagi ni?" bisik pria itu di telinga Jasmine."Hmm, enggak. Capek lah," rengek Jasmine dalam kantuknya.Pria itu terkekeh."Ya, udah. Kalau kamu ngantuk. Tidur aja lagi," ujar Justin.Lalu Ia beranjak dari ranjang ke kamar mandi. Kali ini ia membiarkan Jasmine tidur sepuasnya.Sebuah notifikasi muncul di ponselnya, yang mengharuskan pria itu berangkat pagi-pagi ke kantor cabang yang ada di Bandung. Padahal ia telah berjanji pada istrinya akan melakukan sebuah perjalanan honeymoon ke luar negeri pagi ini.Namun kembali ia harus m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status