Share

Merebut kembali Cinta Istriku
Merebut kembali Cinta Istriku
Penulis: Hazhilka

Menikah Dadakan

Penulis: Hazhilka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 20:39:09

"Arrrgh..., Argh..., panasss,!.

Suara teriakan dari seorang wanita yang bernama asli Jasmine, tapi mengingat dirinya sebagai Midea membuat seluruh orang yang mendengar menangis pilu di hatinya, termasuk Justin.

Bagaimana tidak, baru saja Midea merasakan kebahagiaan di hari ulang tahun putranya yang ke empat. Wanita itu harus menahan rasa sakit lantaran menahan hasrat birahinya yang bergejolak saat ini. Ia didapati oleh Justin dalam keadaan yang memprihatinkan setelah dijebak oleh tiga pria yang sengaja menyemprotkannya dengan parfum perangsang berdosis tinggi.

"Sentuh aku, Tolong aku, Justiiin!" teriak De Jasmine dari dalam kamar mandi yang sengaja dikunci.

Teriakan itu kembali terdengar saat pria yang dipanggil namanya itu tak kunjung datang menghampirinya. Sementara pria yang bernama Justin itu belum bisa memenuhi keinginan hasrat birahi mantan istrinya yang sedang menggila.

Pasalnya, sekarang ini, ia sedang berusaha membujuk Jason, papa kandung dari mantan istrinya itu, agar mau menikahkan mereka kembali setelah dituntut cerai oleh istrinya itu.

"Ayah, aku mohon. Tolong restui kami. Beri aku kesempatan, Ayah," ucapnya sambil berlutut.

Jason menggeleng pelan. Berat rasanya menyetujui idenya mereka. Ia tidak rela jika melihat Jasmine kembali kepada pria yang berlaku kasar pada putrinya itu. Hanya karena dulunya Jasmine terpaksa menjadi seorang model dewasa, dikarenakan putrinya mengalami amnesia Retograde sejak tujuh tahun yang lalu, sehingga Jasmine melupakan identitas aslinya sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir di sebuah fakultas Farmasi di Sumatera Utara.

Jasmine terpaksa menjalani hidup sebagai model dewasa dan dipaksa mengencani banyak pria. Putrinya itu hidup sebagai sosok perempuan yang dilabeli oleh agensinya dengan nama Midea Hasxander.

Midea Hasxander, seorang perempuan yang dikenal nakal di seluruh Indonesia saat aksi yang dilakukan oleh Midea di luar batas kewajaran dari seorang perempuan baik-baik.

Hingga akhirnya, Midea harus mendekam di penjara karena dituduh memalsukan identitas seseorang yang telah meninggal yaitu Jasminka Orchidea. Padahal yang tak lain adalah memang dirinya sendiri.

Untungnya, Jason bisa menyelamatkan putrinya dari tuduhan yang tak berdasar tersebut. Walaupun ia harus berlutut dan memohon di pengadilan saat di detik-detik terakhir hakim akan mengetuk palu. Agar wanita yang dipanggil Midea itu bisa dibebaskan dari tuduhan pemalsuan identitas yang sebenarnya memang identitas asli dirinya sendiri.

Meskipun sekarang ini, putrinya itu sangat butuh pertolongan. Hanya saja kenapa harus pria ini lagi yang datang sebagai penolong putrinya. Jika saja ada lelaki lain yang baik di sini, sudah pastilah ia akan menyerahkan putrinya itu kepada laki-laki tersebut. Asalkan bukan lagi lelaki yang sudah digugat cerai oleh putri kandungnya itu.

"Aku tak ingin anakku yang tinggal satu-satunya tersakiti lagi. Apa lagi saat dia tau jika ia telah dinikahi secara keterpaksaan untuk yang kedua kalinya,"ucap Jason sedih.

"Aku belum bisa memaafkan kamu, Justin. Apa lagi perbuatanmu yang....," Jason tak bisa melanjutkan kata-katanya saat ingin memberitahukan kejahatan yang dilakukan Justin pada putrinya.

"Ayah, aku minta maaf. Namun aku mohon. Izinkan aku menikahi Jasmine sekarang. Aku janji akan membahagiakan dia kali ini," ucap Justin dengan penuh harap.

Sementara suara teriakan Midea masih jelas terdengar memanggil nama Justin, agar segera datang menuntaskan hasratnya. Semua yang ada di ruangan itu membujuk Jason agar mau menikahkan mereka kembali.

"Entahlah," sahutnya seraya menggeleng pelan.

"Ayah, maafkan semua kesalahanku. Aku yang jahat sama De Jasmine. Tapi sekarang aku benar-benar mencintainya. Aku ingin melindunginya, membuatnya bahagia. Aku mohon, beri aku kesempatan," ucap Justin seraya berlutut di hadapan Jason sambil menundukkan wajahnya.

Sedangkan Jason hanya menghela nafasnya sesaat dan menatap Justin. Ia menggeleng pelan. Hatinya masih terlalu berat. Namun teriakan putrinya yang di kurung di kamar mandi, lantaran tadinya sempat mencoba melompat ke luar jendela dari lantai teratas hotel ini. Untung saja Justin sempat menarik Jasmine dari sana. Jika tidak, "Oh, ya Rabbi,".

Jason menutup matanya. Ia tak bisa melanjutkan bayangannya jika kejadian mengerikan tadi sempat terjadi pada putrinya itu. Lalu ia menatap Justin dengan tatapan yang sulit di mengerti oleh semua orang.

Beberapa saat kemudian,

Tanpa persiapan apapun. Hanya di saksikan oleh kedua orang tua Justin dan mertuanya. Akhirnya pernikahan mendadak itu pun dilaksanakan dengan ala kadarnya. Sebuah Jam tangan mewah yang sedang di pakai Justin, segera di lepaskan dengan ikhlas hati demi Midea sebagai Mahar.

Dua pria yang berbeda generasi itu, kini sedang di hadapkan pada satu meja tamu yang terletak di ruang president suite tersebut. Jason dan Justin kini saling menggenggam erat tangan keduanya dan bersiap untuk mengucapkan ijab kabul untuk wanita yang bernama asli Jasminka itu.

"Justin," panggil Jason.

"Ya, Ayah," sahut Justin.

"Aku nikahkan engkau dengan anak kandungku yang bernama Jasminka Orchidea dengan mas kawin tersebut. Tunai," ucap Jason dalam sekali tarikan nafasnya.

Lalu disusul Justin dengan suara lantang, mengucapkan ijab qobul pernikahannya di depan pria, yang telah menyerahkan putrinya kembali pada dirinya.

"Saya terima nikah dan kawinnya anak kandung bapak yang bernama Jasminka Orchidea dengan mas kawin tersebut dibayar Tunai," sahut Justin dalam sekali tarikan nafasnya.

"Sah," ucap semua yang hadir di ruangan itu.

Justin menatap haru dan berterima kasih lewat tatapannya pada pria yang tetap memberinya restu meskipun dengan berat hati. Namun ia bersyukur saat ini, karena bisa bersatu kembali menjadi keluarga yang utuh.

Walaupun semuanya secara mendadak, tapi Justin berjanji di dalam hatinya bahwa besok pagi, ia akan melakukan pernikahan secara benar dengan melamar De Jasmine kembali seperti pasangan kekasih pada umumnya.

"Pergilah, sekarang. Jasmine, ayah serahkan sama kamu. Tolong bahagiakan dia. Jangan pernah lagi ayah dengar tangisan Jasmine karena ulahmu. Ingat itu!" pesan Jason saat kedua tangan mereka terlepas.

"Iya, Ayah. Terima kasih banyak," sahut Justin haru seraya mencium tangan sang mertua yang kini memiliki ikatan keluarga yang lebih kuat lagi pasca akadnya untuk De Jasmine -nya.

Jason hanya terdiam sembari menatap sang menantu dengan netranya yang mengkristal. Sebenarnya ia pun berasa sedikit lega jika putri satu-satunya yang tertinggal telah memiliki pendamping di sisa hidupnya.

"Semoga kalian bahagia,"ucap Jason pada menantunya itu.

Ia mengalah demi keselamatan putrinya hari ini, dengan memberikan kesempatan kedua pada Justin.

Akhirnya Justin pergi meninggalkan para orang tua yang ada di ruangan itu. Justin masuk ke kamar mandi dan mendapati tubuh polos istrinya yang mencoba meredakan hasrat kewanitaannya di bawah guyuran shower.

"Midea," gumamnya sembari menatap sendu pada istrinya itu.

Justin langsung membuka kemejanya serta pakaian lainnya tanpa ada sisa sehelai benang pun yang melekat di tubuh kekarnya. Justin menelan kasar salivanya saat melihat istrinya itu mendesah sambil meraba-raba tubuhnya sendiri. Ia membiarkan tubuh polosnya terpercik guyuran showernya Midea. Lalu mendekati istrinya itu dan langsung memeluk tubuh polosnya dari belakang.

Ia memeluk Midea dari belakang dan membisikkan satu kalimat ke telinganya, "Aku di sini, D,".

Sementara Midea yang masih menahan hasratnya, merasakan sebuah tubuh yang hangat memeluknya dari belakang. Ia menoleh ke belakang dan menatap sayu ke Justin. Ia membalikkan tubuhnya, melingkari kedua tangannya di lehernya Justin, dan membawa tengkuk pria itu mendekati wajahnya.

Justin tau apa yang ingin Dea lakukan setelah ini, membiarkan istrinya itu melakukan apa yang Dea suka pada bibirnya saat ini. Justin hanya cukup membalas setiap pagutan dan sesapan liarnya Midea.

Tak butuh waktu lama untuk menaikkan hasrat kelelakiannya. Justin mendekap sang istri lebih erat lagi tanpa mau melepaskan pagutan mereka yang semakin intens di bawah guyuran shower tersebut. Bersatu dalam deru nafas serta hasrat yang menggebu. Baik Justin dan Midea larut dalam penyatuan keduanya.

"Aku menginginkanmu, sayang," desah Midea sembari membiarkan Justin melakukan tugasnya.

Bab terkait

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Pernikahan kilat

    Menit demi menit hingga beberapa jam terlewati begitu saja. Dua insan yang baru saja disatukan kembali dalam ikatan suci itu masih bergumul mesra di atas ranjang berukuran king size tersebut.Keduanya larut dalam peluh yang bercampur nikmat tersebut. Desahan demi desahan saling bersahutan di antara mereka yang saling menikmati permainan panas dengan berbagai macam gaya tersebut.Ruangan ber AC yang telah disetel paling dingin itu pun tak bisa menutupi hawa panas akibat terbakar gairah dari keduanya. Baik Midea, yang belum hilang efek dari parfum perangsang yang tanpa sengaja dihirupnya, maupun Justin, yang telah lama menahan hasrat lelakinya, dikarenakan terlalu lama tak menyalurkannya kepada seorang wanita.Karena faktor itu jugalah, makanya Justin dulunya amat membenci Midea yang seorang model dewasa serta diketahui mengencani banyak pria. Bahkan rasa benci Justin kian memuncak kala Midea telah dengan sengaja dan juga terang-terangan menjebak dirinya agar bisa menikahinya.Pernikaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Hilang

    Adzan subuh berkumandang terdengar sebagian di telinganya para penghuni hotel mewah tersebut, termasuk Mona yang sangat sulit sekali untuk terlelap dalam tidurnya lantaran ia harus memikirkan banyak hal untuk acara sakral pagi ini. Pagi ini adalah puncak peresmian acara sakral untuk pernikahan putra mereka satu-satunya dengan mantan istrinya kembali. "Sudah bangun, Ma? kok cepat amat?" tanya Arfan saat melihat istrinya yang baru keluar dari kamar mandi. "Iya, pa," sahutnya singkat seraya mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. "Mau hubungi siapa, Ma?" tanya Arfan. "Justin, Pa. Biar dia juga harus bersiap-siap, untuk melakukan ijab Qabul ulang di depan Penghulu," jawab Mona. "Emang harus? Kan udah sah?"tanya Arfan. "Momennya, pa? Untuk dijadikan kenang-kenangan ntar waktu mereka tua nanti. Dulu kan Justin nikah pertama kali sama Dea ga ada foto, baju nikah, apa lagi acara resepsi. Berbeda saat kita nikahi Justin dengan almarhumah Namira dulunya," jawab Mona mengingatkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Hilang 2

    Justin kembali ke kamar pribadi miliknya. Ruang kamar president suite yang berada di lantai teratas dari gedung mewah sebuah hotel milik keluarganya. Di mana istrinya ada di sana sejak semalam. Ia ingin memastikan apakah Midea sudah bangun atau belum. Karena saat ia meninggalkan Midea, istrinya itu masih tidur dengan lelapnya. Namun Betapa terkejutnya Justin, saat ia mendapati kamarnya yang kosong tanpa ada istrinya di kamar ini. Ia melihat ke arah meja nakas di mana pakaian yang sengaja ia letakkan di sana kini sudah tak ada lagi. "Pasti dia kembali ke kamarnya," pikir Justin yang segera pergi dari sana menuju ke ruang suite family room. Sesampainya di sana, Justin berniat mengetuk pintu kamar di mana tante Alma dan Dean menginap. Mereka memang sudah berada di hotel ini sedari hari pertama saat temannya tante Alma mengikuti sebuah event fashion yang bertaraf internasional itu. Bahkan Midea yang menjadi salah satu modelnya pun turut berhasil mendapatkan gelar juara favorit pilih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Jasmine kembali

    Saat Jasmine yang secara spontan menghardik Justin. Seketika itu juga ia menyadari sesuatu yang berubah pada dirinya. Ia meraba lehernya sendiri yang baru saja seperti mengeluarkan suara, meskipun tak sempurna dengan suara yang pernah di milikinya dulu. Antara percaya dan tidak, bahwa suara yang muncul secara spontan yang ia tujukan untuk pria yang ada di hadapannya kini, adalah suara yang memang keluar dari tenggorokannya sendiri. "Suaraku," gumamnya tak percaya sembari terus meraba-raba lehernya. "Suaraku kembali," gumamnya lagi yang mulai diliputi rasa senang. Sementara Justin mulai merasa gelisah saat melihat perubahan sikapnya Midea yang seolah olah tak mengenali dirinya. "Tante, Retha, pak Satria, Suaraku kembali,". ucapnya senang seraya tersenyum lebar. "Aku bisa bicara lagi," ucap Jasmine girang. "Mama, Mama," ucapnya. "Aku harus kasih tau mama, sekarang juga. Mama pasti senang kalau anak gadisnya sudah bisa bicara lagi, tante," ujarnya seraya tersenyum lebar. " Tan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kilas memori

    Justin berlari menghampiri tubuh istrinya yang tergeletak di pinggir jalan, yang tengah dikerumuni orang banyak tersebut. Sehingga membuat kemacetan di kawasan tersebut."Mideaaa," teriaknya dengan penuh kekhawatiran.Justin menerobos masuk ke sekerumunan orang-orang yang hanya menatap dengan segala seribu rasa pada istrinya. Entah itu rasa iba atau penasaran bagaimana kondisi dari korban yang terserempet mini bus tersebut.Tanpa menghiraukan segala macam komentar orang-orang tentang dirinya, Justin langsung mengangkat tubuh istrinya yang terdapat beberapa luka di bagian kaki dan tangannya itu, dan dengan segera melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taxi yang lewat."De," panggilnya lirih seraya menggenggam erat tangan wanita yang mulai terlihat pucat itu."Tolong di percepat, pak," pinta Justin pada supir taxi yang sesekali meliriknya melalui kaca spion.Supir taxi tersebut melakukan apa yang di pinta oleh penumpangnya itu. Setibanya di rumah sakit, Justin segera b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Ingatan Jasmine yang kembali

    Justin tersentak dari lamunannya saat suara tuas pintu dibuka dari luar. Ia menoleh ke arah pintu di mana seorang dokter laki-laki dan dua orang perawat perempuan memasuki kamar ini. Ia pun melepas perlahan tangan sang istri dari genggamannya, karena dirinya tau jika saat ini adalah jadwal pemeriksaan rutin istrinya ini.Justin menunggu dengan sabar sambil memperhatikan dokter yang sedang melakukan tindakan medis pada wanita yang masih betah terbaring di sana."Gimana keadaannya, Dok?" tanya Justin setelah dokter tersebut selesai memeriksakan kondisi ibu kandung dari putranya itu.Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum kepada Justin."Untuk saat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segera setelah istri Anda sadar kita akan mengecek kesehatannya secara menyeluruh," cetus sang Dokter."Tapi sebaiknya Bapak silahkan ikut saya untuk menjelaskan hasil dari diagnosa CT scan barusan," lanjut sang Dokter."Baik, Dokter," sahutnya singkat tetapi di diliputi deng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Ingatan Jasmine yang kembali

    Justin tersentak dari lamunannya saat suara tuas pintu dibuka dari luar. Ia menoleh ke arah pintu di mana seorang dokter laki-laki dan dua orang perawat perempuan memasuki kamar ini. Ia pun melepas perlahan tangan sang istri dari genggamannya, karena dirinya tau jika saat ini adalah jadwal pemeriksaan rutin istrinya ini.Justin menunggu dengan sabar sambil memperhatikan dokter yang sedang melakukan tindakan medis pada wanita yang masih betah terbaring di sana."Gimana keadaannya, Dok?" tanya Justin setelah dokter tersebut selesai memeriksakan kondisi ibu kandung dari putranya itu.Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum kepada Justin."Untuk saat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segera setelah istri Anda sadar kita akan mengecek kesehatannya secara menyeluruh," cetus sang Dokter."Tapi sebaiknya Bapak silahkan ikut saya untuk menjelaskan hasil dari diagnosa CT scan barusan," lanjut sang Dokter."Baik, Dokter," sahutnya singkat tetapi di diliputi deng

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kilas memori

    Justin berlari menghampiri tubuh istrinya yang tergeletak di pinggir jalan, yang tengah dikerumuni orang banyak tersebut. Sehingga membuat kemacetan di kawasan tersebut."Mideaaa," teriaknya dengan penuh kekhawatiran.Justin menerobos masuk ke sekerumunan orang-orang yang hanya menatap dengan segala seribu rasa pada istrinya. Entah itu rasa iba atau penasaran bagaimana kondisi dari korban yang terserempet mini bus tersebut.Tanpa menghiraukan segala macam komentar orang-orang tentang dirinya, Justin langsung mengangkat tubuh istrinya yang terdapat beberapa luka di bagian kaki dan tangannya itu, dan dengan segera melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taxi yang lewat."De," panggilnya lirih seraya menggenggam erat tangan wanita yang mulai terlihat pucat itu."Tolong di percepat, pak," pinta Justin pada supir taxi yang sesekali meliriknya melalui kaca spion.Supir taxi tersebut melakukan apa yang di pinta oleh penumpangnya itu. Setibanya di rumah sakit, Justin segera b

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Jasmine kembali

    Saat Jasmine yang secara spontan menghardik Justin. Seketika itu juga ia menyadari sesuatu yang berubah pada dirinya. Ia meraba lehernya sendiri yang baru saja seperti mengeluarkan suara, meskipun tak sempurna dengan suara yang pernah di milikinya dulu. Antara percaya dan tidak, bahwa suara yang muncul secara spontan yang ia tujukan untuk pria yang ada di hadapannya kini, adalah suara yang memang keluar dari tenggorokannya sendiri. "Suaraku," gumamnya tak percaya sembari terus meraba-raba lehernya. "Suaraku kembali," gumamnya lagi yang mulai diliputi rasa senang. Sementara Justin mulai merasa gelisah saat melihat perubahan sikapnya Midea yang seolah olah tak mengenali dirinya. "Tante, Retha, pak Satria, Suaraku kembali,". ucapnya senang seraya tersenyum lebar. "Aku bisa bicara lagi," ucap Jasmine girang. "Mama, Mama," ucapnya. "Aku harus kasih tau mama, sekarang juga. Mama pasti senang kalau anak gadisnya sudah bisa bicara lagi, tante," ujarnya seraya tersenyum lebar. " Tan

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Hilang 2

    Justin kembali ke kamar pribadi miliknya. Ruang kamar president suite yang berada di lantai teratas dari gedung mewah sebuah hotel milik keluarganya. Di mana istrinya ada di sana sejak semalam. Ia ingin memastikan apakah Midea sudah bangun atau belum. Karena saat ia meninggalkan Midea, istrinya itu masih tidur dengan lelapnya. Namun Betapa terkejutnya Justin, saat ia mendapati kamarnya yang kosong tanpa ada istrinya di kamar ini. Ia melihat ke arah meja nakas di mana pakaian yang sengaja ia letakkan di sana kini sudah tak ada lagi. "Pasti dia kembali ke kamarnya," pikir Justin yang segera pergi dari sana menuju ke ruang suite family room. Sesampainya di sana, Justin berniat mengetuk pintu kamar di mana tante Alma dan Dean menginap. Mereka memang sudah berada di hotel ini sedari hari pertama saat temannya tante Alma mengikuti sebuah event fashion yang bertaraf internasional itu. Bahkan Midea yang menjadi salah satu modelnya pun turut berhasil mendapatkan gelar juara favorit pilih

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Hilang

    Adzan subuh berkumandang terdengar sebagian di telinganya para penghuni hotel mewah tersebut, termasuk Mona yang sangat sulit sekali untuk terlelap dalam tidurnya lantaran ia harus memikirkan banyak hal untuk acara sakral pagi ini. Pagi ini adalah puncak peresmian acara sakral untuk pernikahan putra mereka satu-satunya dengan mantan istrinya kembali. "Sudah bangun, Ma? kok cepat amat?" tanya Arfan saat melihat istrinya yang baru keluar dari kamar mandi. "Iya, pa," sahutnya singkat seraya mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. "Mau hubungi siapa, Ma?" tanya Arfan. "Justin, Pa. Biar dia juga harus bersiap-siap, untuk melakukan ijab Qabul ulang di depan Penghulu," jawab Mona. "Emang harus? Kan udah sah?"tanya Arfan. "Momennya, pa? Untuk dijadikan kenang-kenangan ntar waktu mereka tua nanti. Dulu kan Justin nikah pertama kali sama Dea ga ada foto, baju nikah, apa lagi acara resepsi. Berbeda saat kita nikahi Justin dengan almarhumah Namira dulunya," jawab Mona mengingatkan

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Pernikahan kilat

    Menit demi menit hingga beberapa jam terlewati begitu saja. Dua insan yang baru saja disatukan kembali dalam ikatan suci itu masih bergumul mesra di atas ranjang berukuran king size tersebut.Keduanya larut dalam peluh yang bercampur nikmat tersebut. Desahan demi desahan saling bersahutan di antara mereka yang saling menikmati permainan panas dengan berbagai macam gaya tersebut.Ruangan ber AC yang telah disetel paling dingin itu pun tak bisa menutupi hawa panas akibat terbakar gairah dari keduanya. Baik Midea, yang belum hilang efek dari parfum perangsang yang tanpa sengaja dihirupnya, maupun Justin, yang telah lama menahan hasrat lelakinya, dikarenakan terlalu lama tak menyalurkannya kepada seorang wanita.Karena faktor itu jugalah, makanya Justin dulunya amat membenci Midea yang seorang model dewasa serta diketahui mengencani banyak pria. Bahkan rasa benci Justin kian memuncak kala Midea telah dengan sengaja dan juga terang-terangan menjebak dirinya agar bisa menikahinya.Pernikaha

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Menikah Dadakan

    "Arrrgh..., Argh..., panasss,!. Suara teriakan dari seorang wanita yang bernama asli Jasmine, tapi mengingat dirinya sebagai Midea membuat seluruh orang yang mendengar menangis pilu di hatinya, termasuk Justin. Bagaimana tidak, baru saja Midea merasakan kebahagiaan di hari ulang tahun putranya yang ke empat. Wanita itu harus menahan rasa sakit lantaran menahan hasrat birahinya yang bergejolak saat ini. Ia didapati oleh Justin dalam keadaan yang memprihatinkan setelah dijebak oleh tiga pria yang sengaja menyemprotkannya dengan parfum perangsang berdosis tinggi."Sentuh aku, Tolong aku, Justiiin!" teriak De Jasmine dari dalam kamar mandi yang sengaja dikunci. Teriakan itu kembali terdengar saat pria yang dipanggil namanya itu tak kunjung datang menghampirinya. Sementara pria yang bernama Justin itu belum bisa memenuhi keinginan hasrat birahi mantan istrinya yang sedang menggila. Pasalnya, sekarang ini, ia sedang berusaha membujuk Jason, papa kandung dari mantan istrinya itu, agar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status