Share

Jasmine kembali

Penulis: Hazhilka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-09 23:38:09

Saat Jasmine yang secara spontan menghardik Justin. Seketika itu juga ia menyadari sesuatu yang berubah pada dirinya. Ia meraba lehernya sendiri yang baru saja seperti mengeluarkan suara, meskipun tak sempurna dengan suara yang pernah di milikinya dulu.

Antara percaya dan tidak, bahwa suara yang muncul secara spontan yang ia tujukan untuk pria yang ada di hadapannya kini, adalah suara yang memang keluar dari tenggorokannya sendiri.

"Suaraku," gumamnya tak percaya sembari terus meraba-raba lehernya.

"Suaraku kembali," gumamnya lagi yang mulai diliputi rasa senang.

Sementara Justin mulai merasa gelisah saat melihat perubahan sikapnya Midea yang seolah olah tak mengenali dirinya.

"Tante, Retha, pak Satria, Suaraku kembali,". ucapnya senang seraya tersenyum lebar.

"Aku bisa bicara lagi," ucap Jasmine girang.

"Mama, Mama," ucapnya.

"Aku harus kasih tau mama, sekarang juga. Mama pasti senang kalau anak gadisnya sudah bisa bicara lagi, tante," ujarnya seraya tersenyum lebar.

" Tante, tante, ayo kita pulang sekarang. Tante ke sini pasti mau jemput aku, kan?. Ayo kita pulang sekarang," ajak Jasmine sembari menarik lengan Alma.

Sementara Alma hanya bisa terdiam di tempatnya. Begitu pun Retha dan juga Satria.

Mereka semakin menundukkan kepalanya, terutama Alma yang mulai mengeluarkan bulir bening di sudut matanya yang mulai rabun itu. Satu sisi ia merasa senang, jika putri angkatnya itu sudah mendapatkan ingatannya kembali.

Akan tetapi, satu sisi lagi ia takut jika Jasmine telah melupakan putranya. Begitu pun Retha dan Satria. Mereka juga mengalami perasaan yang sama dengan Alma, termasuk Justin.

"Tante, ayok!" rengek Jasmine setengah memaksa.

"Jasmine," panggil Alma yang tak sanggup menahan tangisnya.

Rasanya begitu berat untuk memberitahukan apa yang terjadi, pada seorang anak yang menganggap bahwa mamanya masih ada.

Akan tetapi, ia harus bagaimana lagi, jika Jasmine terus berfikir bahwa mamanya masih hidup. Pastilah hal tersebut akan terasa lebih berat lagi bagi anak itu saat menjalani hidupnya nanti.

Jika Alma menceritakan kisah hidupnya Jasmine yang sekarang, setidaknya Jasmine memiliki Dean, putra kandung nya sendiri.

"Sebenarnyo, mamamu...". Alma pun akhirnya menceritakan semua yang terjadi pada Jasmine sebelum ini, termasuk di tahun berapa dia hidup sekarang. Sontak hal ini membuat Jasmine semakin kalut dalam pemikirannya.

"Enggak, enggak mungkin, " ucap Jasmine dengan gelengan kepalanya.

Jasmine menatap Alma. Ia masih tak percaya pada apa yang di katakan oleh teman baik Mamanya itu barusan. Lalu Ia pun mundur secara perlahan-lahan, dan melangkah pergi meninggalkan semua orang yang berada di restoran hotel tersebut.

"Jasmine," panggil Alma dan yang lainnya untuk mencegah wanita itu keluar dari restoran tersebut.

Sementara Justin hanya bisa mematung di tempatnya, menatap sang istri dengan hatinya yang mulai diliputi rasa takut.

Yah saat ini, hatinya sudah mulai diliputi rasa takut akan kehilangan sosok yang membuat ia selalu kerepotan, tetapi sekaligus membuat ia selalu penasaran. Sosok yang membuat dunianya berubah seketika dan menjadi begitu yang menghebohkan. Sosok yang membuat dirinya yang berasa seperti seorang mafia, yang selalu mengejar seorang wanita yang selalu saja membuat onar di hidupnya.

"Midea, My D," gumamnya di hati.

Meskipun sulit menaklukkan hati wanita yang sekeras batu itu. Akan tetapi Justin mulai menikmati tantangan untuk mencairkan sebuah gunung es yang bertengger di hatinya Midea.

Jika Midea berubah menjadi Jasmine kembali, itu berarti ia dan juga anak-anaknya akan kehilangan Midea untuk selamanya.

"Tidak ... tidak. Hal ini tak boleh terjadi. Anak-anaknya tak boleh kehilangan ibunya kembali. Cukup Keyra saja yang merasakan di tinggal mommynya, jangan sampai Dee yang mengalami kehilangan sosok Bundanya lagi," gumam Justin di hatinya.

Seketika ia teringat pada saat Dean sakit, jika setiap kali bocah itu di jauhkan oleh bundanya.

Justin pun segera menyusul Istrinya, ketika wanita itu melangkah dengan linglung saat meninggalkan restoran dengan alasan ingin menenangkan dirinya di sebuah taman Hotel.

"Biar dia aku yang awasi, Ma" ucap Justin saat Alma yang terlihat khawatir dan ingin menyusul putri angkatnya juga.

Justin memperhatikan istrinya yang masih terlihat bingung, netranya terus memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di jalanan yang tak jauh dari bangku taman hotel yang didudukinya saat ini.

Dari kejauhan, Justin melihat istrinya menatap pada sebuah keluarga lengkap di mana ada sepasang anak tengah berjalan ke arah mobil mereka di temani ayah dan ibu mereka.

"De. aku harap kamu mampu mengingat semuanya. jangan ada sepotong ingatanmu yang tertinggal entah di mana sayang, aku mohon. Demi Dee, anak kita, dan juga Keyra yang sudah terlalu Sayang sama kamu De,. Aku mohon. jangan lupakan semuanya De,. Demi anak-anak," doa dan harapan Justin dalam hatinya saat ini.

Sementara wanita yang sebelumnya hidup sebagai Midea Hasxander, yang kini telah kembali menjadi dirinya sendiri, yaitu gadis yang bernama Jasmine, masih belum bisa menerima apa yang di katakan oleh tantenya. Ia masih belum percaya jika mamanya telah tiada. Bahkan ia masih tak percaya jika ia telah meloncati jalan hidupnya sejauh hampir tujuh tahun.

"tujuh tahun?" gumamnya.

"Hah, ini gila, ga mungkin, sungguh aku ga percaya. Bagaimana bisa aku melewati hidup ku selama hampir tujuh tahun?. hahahaha...". kekeh Jasmine dengan hati yang nelangsa.

Jasmine terdiam saat melihat sebuah baliho besar di seberang jalan, di situ terpampang jelas tulisan yang terdiri dari empat angka yang menunjukkan tentang tahun yang terjadi saat ini. Netranya mengkristal saat ia menyadari jika yang di katakan tantenya adalah sebuah kebenaran adanya.

lalu Jasmine teringat pesan mamanya saat ia akan ke Jakarta untuk mengikuti sebuah presentasi di kota ini.

"Papa," ucapnya saat mengingat akan sosok pria yang tak pernah sekalipun muncul dalam kehidupannya selama ini.

"Papa, ya, benar, aku harus menemui papa sekarang juga," ujarnya seraya bangun dari duduknya.

Jasmine melangkah keluar dari taman menuju jalanan untuk mencari taxi. Ia sudah bertekad untuk menemui papanya yang telah menghilang sejak ia dilahirkan.

Sedangkan Justin yang melihat istrinya itu berjalan ke luar dari taman hotel bergegas melangkahkan kakinya kembali. Akan tetapi, suara ponsel membuyarkan konsentrasinya akan sang istri yang hampir tiba di gerbang hotel.

"Mama, nanti aku hubungi Mama lagi ya," ucap Justin saat ia menerima telpon dari mamanya seraya netranya yang terus mengawasi Jasmine.

"Justin, tunggu. Jangan di tutup dulu, Tin. Kamu sama Dea di mana sekarang?. MUA nya sebentar lagi mau datang. Kalian berdua harus balik ke kamar sekarang juga, gimana sih?. Mau di resmikan malah main pergi pergi aja," omel Mona.

"Iya Ma, nanti aku hubungi Mama lagi ya?. Ini keadaannya jauh lebih penting dari resmi- resmian. Udah dulu ya, Ma," jawab Justin yang berniat menutup ponselnya.

"Apa kamu bilang!.Ga bisa gitu Justin?. Ini adalah acara nikahan kamu Justin. Hari sakral untuk kalian berdua. Malah di bikin main-main,"omel Mona yang mulai kesal.

"Iya, Ma, aku tau. tapi ini juga genting ma. Jasmine kembali," sahut Justin yang mulai panik saat melihat istrinya yang mulai menyebrangi jalanan.

"Midea, Jasmine, tunggu!" teriak Justin yang seketika itu juga langsung menutup ponselnya dan berlari ke arah istrinya itu.

"Mideaaaaaa ... awasssss!" teriak Justin saat melihat sebuah minibus dari arah belakang Midea mendekati tubuh wanita malang itu dan ....

          "Mideaaaaaa"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eka Hajiwati
yuk kita dukung karya ini biar author nya semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kilas memori

    Justin berlari menghampiri tubuh istrinya yang tergeletak di pinggir jalan, yang tengah dikerumuni orang banyak tersebut. Sehingga membuat kemacetan di kawasan tersebut."Mideaaa," teriaknya dengan penuh kekhawatiran.Justin menerobos masuk ke sekerumunan orang-orang yang hanya menatap dengan segala seribu rasa pada istrinya. Entah itu rasa iba atau penasaran bagaimana kondisi dari korban yang terserempet mini bus tersebut.Tanpa menghiraukan segala macam komentar orang-orang tentang dirinya, Justin langsung mengangkat tubuh istrinya yang terdapat beberapa luka di bagian kaki dan tangannya itu, dan dengan segera melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taxi yang lewat."De," panggilnya lirih seraya menggenggam erat tangan wanita yang mulai terlihat pucat itu."Tolong di percepat, pak," pinta Justin pada supir taxi yang sesekali meliriknya melalui kaca spion.Supir taxi tersebut melakukan apa yang di pinta oleh penumpangnya itu. Setibanya di rumah sakit, Justin segera b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Ingatan Jasmine yang kembali

    Justin tersentak dari lamunannya saat suara tuas pintu dibuka dari luar. Ia menoleh ke arah pintu di mana seorang dokter laki-laki dan dua orang perawat perempuan memasuki kamar ini. Ia pun melepas perlahan tangan sang istri dari genggamannya, karena dirinya tau jika saat ini adalah jadwal pemeriksaan rutin istrinya ini.Justin menunggu dengan sabar sambil memperhatikan dokter yang sedang melakukan tindakan medis pada wanita yang masih betah terbaring di sana."Gimana keadaannya, Dok?" tanya Justin setelah dokter tersebut selesai memeriksakan kondisi ibu kandung dari putranya itu.Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum kepada Justin."Untuk saat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segera setelah istri Anda sadar kita akan mengecek kesehatannya secara menyeluruh," cetus sang Dokter."Tapi sebaiknya Bapak silahkan ikut saya untuk menjelaskan hasil dari diagnosa CT scan barusan," lanjut sang Dokter."Baik, Dokter," sahutnya singkat tetapi di diliputi deng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Keputusan yang memberatkan hati

    Dalam keadaan tergesa-gesa, Retha dan Satria tiba di rumah sakit setelah mendapat kabar dari Justin tentang keadaan Jasmine. Pasangan suami istri itu segera menemui Justin yang tengah duduk menatap pintu kamar di mana istrinya di rawat saat ini."Bang Justin!" seru keduanya.Justin menoleh ke arah sumber suara dan melihat adik sepupunya beserta istrinya ada di sini. Justin tersenyum simpul dan menggerakkan empat jarinya kepada keduanya agar mendekat padanya. Satria pun menarik lengan istrinya agar mengikutinya."Bagaimana keadaannya Jasmine, bang?" tanya Satria khawatir.Justin menggeleng pelan seraya menghela nafasnya lalu menatap Satria dan Retha."kalian berdua masuklah," titahnya pada adik sepupunya itu."Baik bang, Makasih," ucap Retha seraya melangkah masuk ke kamarnya Jasmine.Sesampainya di dalam. Pasutri itu langsung di panggil oleh wanita yang masih terpasang selang infus di tangan kirinya saat ini."Retha, pak Satria!"."Jasmine," gumam Retha seraya mendekat ke arah branka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Merebut kembali Cinta Istriku    The Argument

    Di sebuah ruang praktek Dokter spesialis Bedah Syaraf dua orang pria yang berbeda generasi sedang beradu argument tentang kondisi kesehatannya Jasmine. Dua pria beda generasi yang tak mau mengalah karena masing-masing memiliki alasan untuk mempertahankan pendapatnya."Bagaimana bisa Dokter menyarankan terapi dan pengobatan seperti itu. Di mana-mana pasien tetap harus di bawa ke sebuah klinik untuk membantunya mengingat secara perlahan tentang kenangannya yang hilang. Lalu Ini harus mengikuti jalan pikirannya istri saya. Berarti semua harus mundur ke kehidupan di tujuh tahun yang lalu dong," omel Justin panjang lebar pada seorang Dokter yang telah memberikan saran yang tak masuk akal bagi nya."Yah, memang harus begitu. Boleh saja kita ikuti saran yang seperti anda katakan. Tapi ingat ya? tanggung sendiri resikonya, Karena begitu si pasien keluar dari rumah sakit ini tanpa mengikuti arahan yang saya berikan. Saya lepas tanggung jawab, Dan anda silahkan menandatangani surat pernyataan b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Melihatnya pergi

    Retha membereskan barang-barangnya Jasmine yang berada di rumah sakit. Hari ini Jasmine di nyatakan sehat setelah menjalani pemeriksaan ulang, dan bisa di pulangkan ke Padang setelah sang Dokter mengeluarkan surat kepulangan Jasmine dari rumah sakit.Sementara Justin hanya bisa melihat dan memperhatikan istrinya itu dari kejauhan saat Retha menuntun Jasmine keluar dari kamar rawatnya. Ia melihat istrinya itu tersenyum meskipun wajah manisnya masihlah terlihat pucat.Satria dan Retha langsung membawa Jasmine ke Bandara saat ini juga di ikuti Justin yang berada di belakang mereka dengan jarak beberapa meter saja.Hal ini di lakukan Justin atas permintaan Satria yang sebaiknya Justin menjauh dulu dari Jasmine, Agar tidak terjadi kebingungan pada wanita itu meskipun sebelumnya Justin pernah di usir oleh Jasmine setelah wanita itu baru tersadar dari pingsannya lantaran di pikirnya Justin salah satu dari tenaga medis di karenakan kebetulan ia memakai kemeja serta celana putih pada saat itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Duda beranak dua

    Mona mengamati kegiatan Justin pagi ini di kamarnya. Ia melihat begitu banyak baju yang di masukkan ke dalam koper miliknya."Mau kemana Justin? kok banyak banget sih barang bawaannya kamu? apa mau meeting ke luar negeri ya?"cecar Mona dengan banyak pertanyaan.Karena biasanya, jika ada yang menyangkut soal hati dan perasaan pada orang yang di sayang, putranya itu seharusnya masih di rundung kesedihan, akibat di tinggal pergi dan di lupakan oleh istrinya yang baru juga tiga hari di nikahi.Putranya itu pasti masih suka melamun dan sulit melakukan apa pun. Persis seperti anak gadis yang tengah patah hati atau istri yang di tinggal mati suami.Yah, seperti itulah Justin. Seorang pria yang terlihat keras dan dingin di luar apa lagi terhadap wanita. Tapi jika sekalinya jatuh cinta akan sulit bagi pria berperawakan indo-eropa itu untuk move on jika sedang patah hati.Namun sekarang ini sangat berbeda dari biasanya. Apa yang di lakukan Justin jauh dari seseorang yang sedang patah hati melai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Misi yang lain

    Beberapa menit yang lalu saat Arfan mencari keberadaan Mona di kamar Justin. Ia tak sengaja mendengar percakapan istrinya dengan putranya itu.Ia berdiri di depan pintu yang sedikit terbuka itu, untuk mendengar ocehan si istri tentang bagaimana sifat dan karakternya Jasmine menurut ceritanya Alma, ibu angkat dari mantunya itu.Cukup lama Arfan berdiri di situ. Mendengar keseluruhan rencana istri dan anaknya itu sampai selesai. Pria itu menggeleng kepalanya pelan mendengar rencana istrinya yang berbeda dari rencana yang sudah ia susun bersama besannya, Jason.Lalu ia masuk seraya memberikan tepuk tangan untuk istrinya itu."Eh, si Papa," ucap Mona tersipu saat menoleh ke arah sumber suara.Sementara Justin hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan kembali kegiatannya. Kali ini netranya beralih ke sebuah meja kecil di mana ia sering meletakkan tas kerjanya di sana. "Lagi ngomongin si Jasmine ya, Ma?" tanya Arfan basa-basi yang sebenarnya sudah tau siapa yang mereka omongin tadi."Iy

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Tangisan Jasmine

    Pagi itu udara begitu dingin di antara rintik hujan kecil yang lambat laun membasahi tanah pekuburan milik keluarganya Alma, di mana jasad mamanya Jasmine di istirahatkan untuk terakhir kalinya.Jasmine menangis terisak di atas pusara yang bernama Naminka, mamanya yang telah dimakamkan tiga hari yang lalu tanpa dirinya.Jasmine menyesali dirinya sendiri, serta mengutuk pria yang telah menodainya malam itu. Jika saja insiden penistaan terhadap dirinya tak terjadi malam itu. Kemungkinan besar ia masih bisa untuk mengejar jadwal pesawat yang telah dipesannya malam itu. Agar dirinya sempat bertemu dan melihat mamanya. Paling tidak, untuk yang terakhir kalinya sebelum Mamanya meninggal.Namun kenyataannya, Jasmine benar- benar tidak tau apa-apa selama dua hari dirawat di rumah sakit. Jasmine baru teringat pada mamanya setelah ia sadar dari pingsannya dan segera meminta pada perawat agar memanggil Retha dan Satria ke ruang rawat inapnya.Memang Retha dan pak Satria menjumpai dirinya saat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20

Bab terbaru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Pagi yang merepotkan

    Pagi yang begitu sempurna untuk mengawali hari. Namun tidak untuk Retha dan Jasmine. Masing-masing mereka di repotkan pada yang berkaitan dengan anak. Dimana Retha harus repot dengan perubahan hormon yang terjadi di dirinya. Siapa yang menduga jika tri semester pertamanya, selalu berakhir harus di rawat di rumah sakit, setiap wanita itu memuntahkan seluruh isi perutnya.Sementara Jasmine, di repotkan pada dua bocah, yang entah kenapa suka bertingkah dengan polah yang tak biasa. Semenjak Retha hamil. kedua bocah ini lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya, bahkan lebih banyak menginap di rumah ini ketimbang pulang ke rumah Daddy-nya yang besar dan nyaman.Seperti pagi ini, Kedua bocah itu menahan tubuhnya, dan memintanya tidur kembali ketimbang bangun, mandi dan berangkat ke sekolah seperti biasanya. Padahal setiap malam, setelah Jasmine menidurkan mereka berdua di kamar mereka. Wanita itu selalu kembali ke kamarnya sendiri untuk melanjutkan tugas skripsinya kembali.Namun, entah ba

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Malam Minggu yang kelabu

    Hubungan kasih sayang antara ibu dan anak itu terus berlanjut. Meskipun Jasmine menyayangi mereka sebagai ponakannya. Namun itu tak jadi soal di mata seorang Justin. Yang penting anak-anaknya tak merasa kehilangan ibunya."Pada dasarnya kamu memanglah seorang yang penyayang, De Jasmine. Jika tidak, hingga kini kamu tak akan pernah perduli pada dua bocah itu," gumam Justin seraya menatap mereka bertiga dari balik jendela kaca rumah Jason.Awalnya Justin ingin singgah ke rumah ini untuk menjemput anak-anaknya pulang. Namun ia mengurungkan niatnya ketika melihat Jasmine yang dengan sabar mengajarkan dua anaknya membaca dan menulis. Tak ingin terusik karena kehadirannya. Akhirnya ia hanya berdiri di teras rumah ini.Justin kembali ke rumahnya yang hening. Semenjak mama dan papanya kembali ke Jakarta. Kedua bocah itu lebih memilih tidur di rumah Satria atau di rumah Ayah mertuanya.Akan tetapi, semenjak Retha di kabarkan hamil. Kedua anaknya lebih sering menginap di rumah Grandmanya, dika

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Gosip pagi

    Justin membuka lebar pintu kamar pribadinya yang ada di ruang kantornya. Menyilahkan Jasmine menggunakan kamar mandinya untuk mengganti pakaian yang sudah ia sediakan."Kamu pakai aja ruangan ini," titah Justin. Lalu pria itu menutup pintu kamar itu, agar Jasmine bisa leluasa berada di sana.Sepeninggalnya Justin. Jasmine tercengang melihat interior di kamar tersebut. Padahal hanya sebuah kamar di ruang kantor. Namun seperti kamar hotel. Ia memperhatikan setiap detail dari ruangan tersebut, sampai akhirnya, netranya berhenti pada sebuah bingkai foto di atas nakas.Jasmine mendekat hanya karena ingin tau siapa saja yang ada di dalam foto tersebut. Ia tersenyum saat melihat dua ponakannya ada di situ dengan senyum manisnya."Mereka memang menggemaskan," ucapnya di selingi senyum tipis. Lalu melirik sekilas ke iparnya yang menggunakan setelan jas pesta, seragam dengan Dean."Seperti pinang di belah dua. Benar-benar mirip. Cocok kali lah. kalian berdua sebagai ayah dan anak. Hehe," gumamn

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Salah sangka

    Cahaya matahari menyeruak masuk dan menerpa wajah manis milik perempuan yang kini di panggil De Jasmine oleh Justin. Wanita itu membuka kelopak matanya perlahan tatkala merasakan sesuatu yang hangat menyentuh kulit wajahnya.Netranya menelisik ke segala arah ruangan itu setelah mengerjapkan matanya sesaat.Kembali ia di kejutkan pada keadaan yang berbeda. tak seperti biasanya terjadi di pagi hari. Ia segera bangkit dari tidurnya dan duduk menepi di ranjang yang berukuran besar itu.Ia mengecek kondisi tubuhnya dan juga pakaiannya yang kini berganti menjadi sebuah dress tidur yang lembut."Akh, sialan. Brengsek," makinya. Berarti kemarin adalah puncak di mana ia akan di bawa ke tempat ini. Berarti ia tak salah jika bayangan hitam itu adalah seorang manusia laknat yang telah berbuat jahat padanya.Jasmine meradang. Segera ia mengganti dress tersebut dengan bajunya yang berada di atas sofa, yang terletak di sudut kamar ini. Jasmine keluar dari kamar dalam keadaan murka. Ia mengambil semb

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Trauma 2

    Sebuah nada dering pengingat terdengar dari ponselnya. Yang mengingatkan tentang acara yang harus Justin hadiri malam ini. Yang memungkinkan dirinya untuk pulang larut malam dikarenakan acara tersebut berada di luar kota.Justin bergegas pulang ke rumah untuk mempersiapkan setelan pestanya. Namun baru juga beberapa langkah keluar dari ruangannya. Ia terhenyak mendapati Jasmine masih berdiri di depan lift.Justin mendekat dan memperhatikan gelagat Jasmine yang tampak aneh. Justin menahan lift yang akan menutup dan bertanya pada Jasmine," kenapa belum masuk?".Wanita itu terlihat ragu-ragu. Justin mempersilahkan Jasmine untuk masuk. Namun Jasmine masih terpaku di situ."kamu ga pulang? Ayok masuk. Ngapain kamu di situ,". Jasmine akhirnya memutuskan masuk. Pintu lift menutup."Kamu udah lama berdiri di situ?" tanya Justin penasaran. Seharusnya, jika Jasmine sudah tak berada di kantor ini lagi, jika saja istrinya ini pulang dari satu jam yang lalu. Namun yang ia lihat Jasmine masih berada

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Trauma

    Langkah kaki Jasmine berhenti di depan sebuah gedung mewah. Netranya menatap ke gedung yang menjulang tinggi tersebut, dan membaca nama perusahaan yang akan ia mintai data-datanya."Kok aku jadi pesimis, ya. Padahal aku udah megang memo dari pak Satria,". Ia berdecak.Jasmine memberanikan diri masuk ke tempat yang di tuju, dan memberitahukan ke resepsionis mengenai maksud dari kedatangannya ke sini."Mbak, Jasmine, ya? kebetulan sudah di tunggu oleh bapak di atas. Mari silahkan". Salah satu resepsionis tersebut menunjuk ke sebuah lift dan menjelaskan lantai dan ruang apa Jasmine harus ke sana. Jasmine pun mengikuti petunjuk yang di katakan oleh resepsionis itu.Namun langkahnya terhenti ketika berada di depan lift. Seketika memorinya mengajaknya kembali di kenangan yang menyakitkan. Ia teringat bagaimana semuanya terjadi dari sebuah lift. Jasmine menutup matanya dan menggeleng pelan demi menepiskan bayangan buruk itu."Stop. Aku mohon jangan di ingatkan lagi tentang itu. Aku mohon ya,

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Tak ada jalan lain

    Suara tuas pintu membangunkan Jasmine dari tidurnya."Ups, maaf. Bunda berisik ya?" ujar Astrid dengan nada pelan. Namun terbaca jelas di mata Jasmine dikarenakan ia mampu membaca gerakan bibir wanita yang terlihat anggun itu.Mungkin bagi manusia normal apa yang dikatakan Astrid barusan, tidaklah tau. Dan juga buat sebagian orang yang tak mengenal Jasmine, yang dulunya pernah mengalami difabel, menilai Jasmine memiliki kelebihan.Jasmine menggeleng pelan dengan senyum kecilnya. Ia takut membangunkan kedua bocah ini jika ia terlalu berisik."Pagi ini kamu ada janji ketemu dosping, kan? Makanya bunda ke sini. Cuma ngingetin kamu. Bunda juga udah masak, " bisik Astrid."Iya, makasih, Bun," sahut Jasmine pelan. Lalu beranjak perlahan dari tempat tidur di mana ia di apit oleh dua bocah itu. Semalam mereka minta di temani tidur sampai-sampai Jasmine pun tertidur, lantaran dua tangannya di jadikan bantal oleh dua bocah itu hingga terasa kebas."Dasar bocah, maunya tidur di kelonin dulu baru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kabar baik

    Semenjak Jasmine mengetahui tentang dirinya. Baik Justin dan Jason selalu memperhatikan keadaan wanita itu setiap saat. Untungnya tak ada hal yang membuat semua orang cemas terhadapnya.Jasmine melakukan aktivitas kampusnya seperti biasa.Sedangkan Jasmine sendiri mulai menerima keadaan dirinya dan bersyukur. Terutama terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya selama ini. Jasmine turut bahagia kala ia mengetahui kehidupan teman-teman perempuannya yang sudah berumah tangga. Khususnya kepada Retha yang bersuamikan Satria, seorang asisten dosen mereka dulu, yang pernah menyukai Retha secara diam-diam.Dari Retha lah semua kisah baik dari kehidupan teman-temannya di perdengarkan ke Jasmine. Jasmine ikut bahagia mendengar semua berita baik itu.Hingga akhirnya ia berkata, "Aku pingin ketemu sama mereka semua," ujar Jasmine setelah melihat seluruh album foto di rumahnya Retha.Senyum Retha melebar dan berjanji akan memenuhi keinginan karibnya itu. "Aku akan hubungi mereka semua, supaya

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Rencana

    "Kamu mau bawa Jasmine ke sini?"tanya Justin dan Satria bersamaan."Yupz. Karena Jasmine, kan udah mengetahui keadaan dirinya. Jasmine maunya, supaya aku menceritakan kisah hidupku selama ini. Jadi, ga ada salahnya, kan kalau aku membawanya ke rumah ini. Sekaligus memperkenalkan keluargaku yang baru. Gimana? Oke, ga?" jelas Retha bersemangat."Apa ga masalah, dek? udah nanya pendapat dari orang tuanya Jasmine?" termasuk tante Alma juga," tanya Satria ragu."It's, ok. Aku setuju," timpal Justin."Hah? serius bang? apa ga terlalu cepat kalian memberitahukan semuanya ke Jasmine. Tunggu lah, sabar lah dulu. Takutnya, kalau dia dengar kesuksesan dari teman-temannya sekarang. Nanti dia jadi minder, karena kuliahnya belum selesai- selesai. Mending ga usahlah, dia kan lagi skripsi, dek," ujar Satria keberatan."Jadi, tunggu selesai skripsi?" tanya Retha."Ya, bagusnya begitu, biar otaknya tetap fokus pada satu tujuan, dan dia pun ga berpikiran macam-macam yang membuatnya jadi pesimis untuk su

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status