Share

Jasmine kembali

Author: Hazhilka
last update Last Updated: 2025-01-09 23:38:09

Saat Jasmine yang secara spontan menghardik Justin. Seketika itu juga ia menyadari sesuatu yang berubah pada dirinya. Ia meraba lehernya sendiri yang baru saja seperti mengeluarkan suara, meskipun tak sempurna dengan suara yang pernah di milikinya dulu.

Antara percaya dan tidak, bahwa suara yang muncul secara spontan yang ia tujukan untuk pria yang ada di hadapannya kini, adalah suara yang memang keluar dari tenggorokannya sendiri.

"Suaraku," gumamnya tak percaya sembari terus meraba-raba lehernya.

"Suaraku kembali," gumamnya lagi yang mulai diliputi rasa senang.

Sementara Justin mulai merasa gelisah saat melihat perubahan sikapnya Midea yang seolah olah tak mengenali dirinya.

"Tante, Retha, pak Satria, Suaraku kembali,". ucapnya senang seraya tersenyum lebar.

"Aku bisa bicara lagi," ucap Jasmine girang.

"Mama, Mama," ucapnya.

"Aku harus kasih tau mama, sekarang juga. Mama pasti senang kalau anak gadisnya sudah bisa bicara lagi, tante," ujarnya seraya tersenyum lebar.

" Tante, tante, ayo kita pulang sekarang. Tante ke sini pasti mau jemput aku, kan?. Ayo kita pulang sekarang," ajak Jasmine sembari menarik lengan Alma.

Sementara Alma hanya bisa terdiam di tempatnya. Begitu pun Retha dan juga Satria.

Mereka semakin menundukkan kepalanya, terutama Alma yang mulai mengeluarkan bulir bening di sudut matanya yang mulai rabun itu. Satu sisi ia merasa senang, jika putri angkatnya itu sudah mendapatkan ingatannya kembali.

Akan tetapi, satu sisi lagi ia takut jika Jasmine telah melupakan putranya. Begitu pun Retha dan Satria. Mereka juga mengalami perasaan yang sama dengan Alma, termasuk Justin.

"Tante, ayok!" rengek Jasmine setengah memaksa.

"Jasmine," panggil Alma yang tak sanggup menahan tangisnya.

Rasanya begitu berat untuk memberitahukan apa yang terjadi, pada seorang anak yang menganggap bahwa mamanya masih ada.

Akan tetapi, ia harus bagaimana lagi, jika Jasmine terus berfikir bahwa mamanya masih hidup. Pastilah hal tersebut akan terasa lebih berat lagi bagi anak itu saat menjalani hidupnya nanti.

Jika Alma menceritakan kisah hidupnya Jasmine yang sekarang, setidaknya Jasmine memiliki Dean, putra kandung nya sendiri.

"Sebenarnyo, mamamu...". Alma pun akhirnya menceritakan semua yang terjadi pada Jasmine sebelum ini, termasuk di tahun berapa dia hidup sekarang. Sontak hal ini membuat Jasmine semakin kalut dalam pemikirannya.

"Enggak, enggak mungkin, " ucap Jasmine dengan gelengan kepalanya.

Jasmine menatap Alma. Ia masih tak percaya pada apa yang di katakan oleh teman baik Mamanya itu barusan. Lalu Ia pun mundur secara perlahan-lahan, dan melangkah pergi meninggalkan semua orang yang berada di restoran hotel tersebut.

"Jasmine," panggil Alma dan yang lainnya untuk mencegah wanita itu keluar dari restoran tersebut.

Sementara Justin hanya bisa mematung di tempatnya, menatap sang istri dengan hatinya yang mulai diliputi rasa takut.

Yah saat ini, hatinya sudah mulai diliputi rasa takut akan kehilangan sosok yang membuat ia selalu kerepotan, tetapi sekaligus membuat ia selalu penasaran. Sosok yang membuat dunianya berubah seketika dan menjadi begitu yang menghebohkan. Sosok yang membuat dirinya yang berasa seperti seorang mafia, yang selalu mengejar seorang wanita yang selalu saja membuat onar di hidupnya.

"Midea, My D," gumamnya di hati.

Meskipun sulit menaklukkan hati wanita yang sekeras batu itu. Akan tetapi Justin mulai menikmati tantangan untuk mencairkan sebuah gunung es yang bertengger di hatinya Midea.

Jika Midea berubah menjadi Jasmine kembali, itu berarti ia dan juga anak-anaknya akan kehilangan Midea untuk selamanya.

"Tidak ... tidak. Hal ini tak boleh terjadi. Anak-anaknya tak boleh kehilangan ibunya kembali. Cukup Keyra saja yang merasakan di tinggal mommynya, jangan sampai Dee yang mengalami kehilangan sosok Bundanya lagi," gumam Justin di hatinya.

Seketika ia teringat pada saat Dean sakit, jika setiap kali bocah itu di jauhkan oleh bundanya.

Justin pun segera menyusul Istrinya, ketika wanita itu melangkah dengan linglung saat meninggalkan restoran dengan alasan ingin menenangkan dirinya di sebuah taman Hotel.

"Biar dia aku yang awasi, Ma" ucap Justin saat Alma yang terlihat khawatir dan ingin menyusul putri angkatnya juga.

Justin memperhatikan istrinya yang masih terlihat bingung, netranya terus memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di jalanan yang tak jauh dari bangku taman hotel yang didudukinya saat ini.

Dari kejauhan, Justin melihat istrinya menatap pada sebuah keluarga lengkap di mana ada sepasang anak tengah berjalan ke arah mobil mereka di temani ayah dan ibu mereka.

"De. aku harap kamu mampu mengingat semuanya. jangan ada sepotong ingatanmu yang tertinggal entah di mana sayang, aku mohon. Demi Dee, anak kita, dan juga Keyra yang sudah terlalu Sayang sama kamu De,. Aku mohon. jangan lupakan semuanya De,. Demi anak-anak," doa dan harapan Justin dalam hatinya saat ini.

Sementara wanita yang sebelumnya hidup sebagai Midea Hasxander, yang kini telah kembali menjadi dirinya sendiri, yaitu gadis yang bernama Jasmine, masih belum bisa menerima apa yang di katakan oleh tantenya. Ia masih belum percaya jika mamanya telah tiada. Bahkan ia masih tak percaya jika ia telah meloncati jalan hidupnya sejauh hampir tujuh tahun.

"tujuh tahun?" gumamnya.

"Hah, ini gila, ga mungkin, sungguh aku ga percaya. Bagaimana bisa aku melewati hidup ku selama hampir tujuh tahun?. hahahaha...". kekeh Jasmine dengan hati yang nelangsa.

Jasmine terdiam saat melihat sebuah baliho besar di seberang jalan, di situ terpampang jelas tulisan yang terdiri dari empat angka yang menunjukkan tentang tahun yang terjadi saat ini. Netranya mengkristal saat ia menyadari jika yang di katakan tantenya adalah sebuah kebenaran adanya.

lalu Jasmine teringat pesan mamanya saat ia akan ke Jakarta untuk mengikuti sebuah presentasi di kota ini.

"Papa," ucapnya saat mengingat akan sosok pria yang tak pernah sekalipun muncul dalam kehidupannya selama ini.

"Papa, ya, benar, aku harus menemui papa sekarang juga," ujarnya seraya bangun dari duduknya.

Jasmine melangkah keluar dari taman menuju jalanan untuk mencari taxi. Ia sudah bertekad untuk menemui papanya yang telah menghilang sejak ia dilahirkan.

Sedangkan Justin yang melihat istrinya itu berjalan ke luar dari taman hotel bergegas melangkahkan kakinya kembali. Akan tetapi, suara ponsel membuyarkan konsentrasinya akan sang istri yang hampir tiba di gerbang hotel.

"Mama, nanti aku hubungi Mama lagi ya," ucap Justin saat ia menerima telpon dari mamanya seraya netranya yang terus mengawasi Jasmine.

"Justin, tunggu. Jangan di tutup dulu, Tin. Kamu sama Dea di mana sekarang?. MUA nya sebentar lagi mau datang. Kalian berdua harus balik ke kamar sekarang juga, gimana sih?. Mau di resmikan malah main pergi pergi aja," omel Mona.

"Iya Ma, nanti aku hubungi Mama lagi ya?. Ini keadaannya jauh lebih penting dari resmi- resmian. Udah dulu ya, Ma," jawab Justin yang berniat menutup ponselnya.

"Apa kamu bilang!.Ga bisa gitu Justin?. Ini adalah acara nikahan kamu Justin. Hari sakral untuk kalian berdua. Malah di bikin main-main,"omel Mona yang mulai kesal.

"Iya, Ma, aku tau. tapi ini juga genting ma. Jasmine kembali," sahut Justin yang mulai panik saat melihat istrinya yang mulai menyebrangi jalanan.

"Midea, Jasmine, tunggu!" teriak Justin yang seketika itu juga langsung menutup ponselnya dan berlari ke arah istrinya itu.

"Mideaaaaaa ... awasssss!" teriak Justin saat melihat sebuah minibus dari arah belakang Midea mendekati tubuh wanita malang itu dan ....

          "Mideaaaaaa"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eka Hajiwati
yuk kita dukung karya ini biar author nya semangat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kilas memori

    Justin berlari menghampiri tubuh istrinya yang tergeletak di pinggir jalan, yang tengah dikerumuni orang banyak tersebut. Sehingga membuat kemacetan di kawasan tersebut."Mideaaa," teriaknya dengan penuh kekhawatiran.Justin menerobos masuk ke sekerumunan orang-orang yang hanya menatap dengan segala seribu rasa pada istrinya. Entah itu rasa iba atau penasaran bagaimana kondisi dari korban yang terserempet mini bus tersebut.Tanpa menghiraukan segala macam komentar orang-orang tentang dirinya, Justin langsung mengangkat tubuh istrinya yang terdapat beberapa luka di bagian kaki dan tangannya itu, dan dengan segera melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taxi yang lewat."De," panggilnya lirih seraya menggenggam erat tangan wanita yang mulai terlihat pucat itu."Tolong di percepat, pak," pinta Justin pada supir taxi yang sesekali meliriknya melalui kaca spion.Supir taxi tersebut melakukan apa yang di pinta oleh penumpangnya itu. Setibanya di rumah sakit, Justin segera b

    Last Updated : 2025-01-13
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Ingatan Jasmine yang kembali

    Justin tersentak dari lamunannya saat suara tuas pintu dibuka dari luar. Ia menoleh ke arah pintu di mana seorang dokter laki-laki dan dua orang perawat perempuan memasuki kamar ini. Ia pun melepas perlahan tangan sang istri dari genggamannya, karena dirinya tau jika saat ini adalah jadwal pemeriksaan rutin istrinya ini.Justin menunggu dengan sabar sambil memperhatikan dokter yang sedang melakukan tindakan medis pada wanita yang masih betah terbaring di sana."Gimana keadaannya, Dok?" tanya Justin setelah dokter tersebut selesai memeriksakan kondisi ibu kandung dari putranya itu.Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum kepada Justin."Untuk saat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segera setelah istri Anda sadar kita akan mengecek kesehatannya secara menyeluruh," cetus sang Dokter."Tapi sebaiknya Bapak silahkan ikut saya untuk menjelaskan hasil dari diagnosa CT scan barusan," lanjut sang Dokter."Baik, Dokter," sahutnya singkat tetapi di diliputi deng

    Last Updated : 2025-01-14
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Keputusan yang memberatkan hati

    Dalam keadaan tergesa-gesa, Retha dan Satria tiba di rumah sakit setelah mendapat kabar dari Justin tentang keadaan Jasmine. Pasangan suami istri itu segera menemui Justin yang tengah duduk menatap pintu kamar di mana istrinya di rawat saat ini."Bang Justin!" seru keduanya.Justin menoleh ke arah sumber suara dan melihat adik sepupunya beserta istrinya ada di sini. Justin tersenyum simpul dan menggerakkan empat jarinya kepada keduanya agar mendekat padanya. Satria pun menarik lengan istrinya agar mengikutinya."Bagaimana keadaannya Jasmine, bang?" tanya Satria khawatir.Justin menggeleng pelan seraya menghela nafasnya lalu menatap Satria dan Retha."kalian berdua masuklah," titahnya pada adik sepupunya itu."Baik bang, Makasih," ucap Retha seraya melangkah masuk ke kamarnya Jasmine.Sesampainya di dalam. Pasutri itu langsung di panggil oleh wanita yang masih terpasang selang infus di tangan kirinya saat ini."Retha, pak Satria!"."Jasmine," gumam Retha seraya mendekat ke arah branka

    Last Updated : 2025-01-15
  • Merebut kembali Cinta Istriku    The Argument

    Di sebuah ruang praktek Dokter spesialis Bedah Syaraf dua orang pria yang berbeda generasi sedang beradu argument tentang kondisi kesehatannya Jasmine. Dua pria beda generasi yang tak mau mengalah karena masing-masing memiliki alasan untuk mempertahankan pendapatnya."Bagaimana bisa Dokter menyarankan terapi dan pengobatan seperti itu. Di mana-mana pasien tetap harus di bawa ke sebuah klinik untuk membantunya mengingat secara perlahan tentang kenangannya yang hilang. Lalu Ini harus mengikuti jalan pikirannya istri saya. Berarti semua harus mundur ke kehidupan di tujuh tahun yang lalu dong," omel Justin panjang lebar pada seorang Dokter yang telah memberikan saran yang tak masuk akal bagi nya."Yah, memang harus begitu. Boleh saja kita ikuti saran yang seperti anda katakan. Tapi ingat ya? tanggung sendiri resikonya, Karena begitu si pasien keluar dari rumah sakit ini tanpa mengikuti arahan yang saya berikan. Saya lepas tanggung jawab, Dan anda silahkan menandatangani surat pernyataan b

    Last Updated : 2025-01-16
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Melihatnya pergi

    Retha membereskan barang-barangnya Jasmine yang berada di rumah sakit. Hari ini Jasmine di nyatakan sehat setelah menjalani pemeriksaan ulang, dan bisa di pulangkan ke Padang setelah sang Dokter mengeluarkan surat kepulangan Jasmine dari rumah sakit.Sementara Justin hanya bisa melihat dan memperhatikan istrinya itu dari kejauhan saat Retha menuntun Jasmine keluar dari kamar rawatnya. Ia melihat istrinya itu tersenyum meskipun wajah manisnya masihlah terlihat pucat.Satria dan Retha langsung membawa Jasmine ke Bandara saat ini juga di ikuti Justin yang berada di belakang mereka dengan jarak beberapa meter saja.Hal ini di lakukan Justin atas permintaan Satria yang sebaiknya Justin menjauh dulu dari Jasmine, Agar tidak terjadi kebingungan pada wanita itu meskipun sebelumnya Justin pernah di usir oleh Jasmine setelah wanita itu baru tersadar dari pingsannya lantaran di pikirnya Justin salah satu dari tenaga medis di karenakan kebetulan ia memakai kemeja serta celana putih pada saat itu

    Last Updated : 2025-01-17
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Duda beranak dua

    Mona mengamati kegiatan Justin pagi ini di kamarnya. Ia melihat begitu banyak baju yang di masukkan ke dalam koper miliknya."Mau kemana Justin? kok banyak banget sih barang bawaannya kamu? apa mau meeting ke luar negeri ya?"cecar Mona dengan banyak pertanyaan.Karena biasanya, jika ada yang menyangkut soal hati dan perasaan pada orang yang di sayang, putranya itu seharusnya masih di rundung kesedihan, akibat di tinggal pergi dan di lupakan oleh istrinya yang baru juga tiga hari di nikahi.Putranya itu pasti masih suka melamun dan sulit melakukan apa pun. Persis seperti anak gadis yang tengah patah hati atau istri yang di tinggal mati suami.Yah, seperti itulah Justin. Seorang pria yang terlihat keras dan dingin di luar apa lagi terhadap wanita. Tapi jika sekalinya jatuh cinta akan sulit bagi pria berperawakan indo-eropa itu untuk move on jika sedang patah hati.Namun sekarang ini sangat berbeda dari biasanya. Apa yang di lakukan Justin jauh dari seseorang yang sedang patah hati melai

    Last Updated : 2025-01-18
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Misi yang lain

    Beberapa menit yang lalu saat Arfan mencari keberadaan Mona di kamar Justin. Ia tak sengaja mendengar percakapan istrinya dengan putranya itu.Ia berdiri di depan pintu yang sedikit terbuka itu, untuk mendengar ocehan si istri tentang bagaimana sifat dan karakternya Jasmine menurut ceritanya Alma, ibu angkat dari mantunya itu.Cukup lama Arfan berdiri di situ. Mendengar keseluruhan rencana istri dan anaknya itu sampai selesai. Pria itu menggeleng kepalanya pelan mendengar rencana istrinya yang berbeda dari rencana yang sudah ia susun bersama besannya, Jason.Lalu ia masuk seraya memberikan tepuk tangan untuk istrinya itu."Eh, si Papa," ucap Mona tersipu saat menoleh ke arah sumber suara.Sementara Justin hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan kembali kegiatannya. Kali ini netranya beralih ke sebuah meja kecil di mana ia sering meletakkan tas kerjanya di sana. "Lagi ngomongin si Jasmine ya, Ma?" tanya Arfan basa-basi yang sebenarnya sudah tau siapa yang mereka omongin tadi."Iy

    Last Updated : 2025-01-19
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Tangisan Jasmine

    Pagi itu udara begitu dingin di antara rintik hujan kecil yang lambat laun membasahi tanah pekuburan milik keluarganya Alma, di mana jasad mamanya Jasmine di istirahatkan untuk terakhir kalinya.Jasmine menangis terisak di atas pusara yang bernama Naminka, mamanya yang telah dimakamkan tiga hari yang lalu tanpa dirinya.Jasmine menyesali dirinya sendiri, serta mengutuk pria yang telah menodainya malam itu. Jika saja insiden penistaan terhadap dirinya tak terjadi malam itu. Kemungkinan besar ia masih bisa untuk mengejar jadwal pesawat yang telah dipesannya malam itu. Agar dirinya sempat bertemu dan melihat mamanya. Paling tidak, untuk yang terakhir kalinya sebelum Mamanya meninggal.Namun kenyataannya, Jasmine benar- benar tidak tau apa-apa selama dua hari dirawat di rumah sakit. Jasmine baru teringat pada mamanya setelah ia sadar dari pingsannya dan segera meminta pada perawat agar memanggil Retha dan Satria ke ruang rawat inapnya.Memang Retha dan pak Satria menjumpai dirinya saat

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kesempatan

    Matahari menyeruak masuk melalui celah gorden jendela kamar hotel. Cahaya hangat itu menerpa wajah manis dari seorang wanita yang di panggil Jasmine. Pemilik netra hitam pekat itu membuka matanya secara perlahan demi mendapatkan rasa nyaman, saat cahaya itu langsung menerobos mengenai pupil netranya.Netranya menelisik ke segala ruangan, dan tersadar jika Justin telah membawanya ke sini. Apalagi sebuah tangan kekar melingkari perutnya. Ia menyadari jika Justin tengah memeluknya dari belakang. Ia membiarkan sejenak pelukan itu, sebelum rasa amarah membuatnya meradang kembali. Wanita itu memutuskan untuk meninggalkan Justin, lantaran rasa benci menyelimuti hatinya. Jasmine yang kini mengingat dirinya nya juga sebagai Midea. Ingatannya perlahan kembali. Ia mengingat semua hal yang berkaitan dengan Justin.Dadanya terasa sesak. Mengingat rasa sakit yang diberikan oleh suaminya itu. Jalan satu- satunya adalah pergi. Ia muak melihat wajah pria itu. Berbekal pakaian yang telah di siap kan

  • Merebut kembali Cinta Istriku    She is Mine

    "Jasmine," pekiknya saat melihat kondisi istri nya yang begitu memprihatinkan. Betapa murkanya ia, saat melihat tubuh Jasmine hanya di tutupi oleh sehelai selimut saja. Ia menetap pria yang tak lain adalah koleganya sendiri."Mr, Aqio," desisnya geram. Ia mengepal tangannya dan mulai meninju wajah pria itu."Brengsek!" makinya."Kau, Sialan! Berani-beraninya kau merusak kesenanganku dan menyerangku!" hardik pria yang hampir seusia Jason.Keduanya saling beradu ketangkasan fisik. Baik Justin dan Mr. Aqio tak mau mengalah, dan merasa benar atas apa yang mereka lakukan. Mempertahankan yang menjadi miliknya.Justin yang masih memiliki stamina bagus berhasil mendorong dan mengunci pria itu di sudut dinding kamar."She is Mine! That is my wife! Kenapa kau menculiknya, Mister!"teriak Justin di depan wajah Aqio.Aqio tersenyum miring lalu tertawa remeh, dan berkata ketus," Dia milikku, jauh sebelum kamu, Justin!""Kau yang merenggutnya dariku, brengsek!" umpat Aqio, lalu dengan amarah yang me

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Mencari De Jasmine

    Di keheningan malam, Justin terus melajukan mobilnya sembari menatap layar ponselnya, demi memperhatikan posisi mobil yang sedang dibawa Jasmine.Alisnya bertaut memperhatikan mobil yang dibawa Jasmine, tak bergerak sama sekali. Untungnya Jaraknya semakin dekat dengan dengannya. Justin menepikan mobilnya saat melihat Alan, sang asisten, yang tengah memeriksa kondisi mobil sang istri. Segera ia keluar untuk mencari tau mengenai apa yang terjadi."Alan, mana istri saya?"tanyanya saat tak melihat sosok istrinya."Sepertinya ibu di culik, pak," sahut Alan seraya menunjukkan hasil pencariannya melalui daschcam yang terdapat di mobilnya Jasmine.Seketika itu juga ia terhenyak kaget, dan berteriak panik, "Apa!"Tanpa menunggu, ia pun segera mengambil tindakan,"Kerahkan anak buah kamu, Alan!"."Baik, pak," sahut pria itu mantap.Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi seraya memberitahukan pada Arfan tentang keadaan Jasmine yang sebenarnya."Bagaimana bisa, Justin?" tanya Arfan dari seber

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Wanitaku

    Seminggu Sebelumnya...Seorang pria tengah memperhatikan wajah seseorang yang selama ini dicarinya. Ia tersenyum samar saat mengetahui jika wanita yang ia cari-cari selama ini ada di hadapannya."Mm, jadi kamu ada di sini sekarang," gumam pria itu seraya menatap ke arah wanita yang berada di koridor kantor salah satu koleganya."Dia sedang bermain peran wanita Sholehah ternyata. Baiklah, Sayang. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu. Aku membiarkanmu. Silahkan nikmati kebebasanmu untuk sekarang, tapi setelah itu, ku pastikan kau kembali kepadaku untuk selamanya," ucap pria itu pelan. Lalu menyesap rokoknya kembali.Ia membiarkan wanitanya pergi. Namun ia tak lupa menyuruh orang-orangnya agar terus memperhatikan dan mengikuti kemana wanita itu pergi.Hingga akhirnya, Ia berhasil mengikuti kemana wanitanya melajukan mobilnya di kegelapan malam. Ia memang menunggu waktu yang tepat untuk mengambil miliknya yang kabur karena ulah agency yang di percayainya selama ini.Dengan cekatan anak buahnya

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Sepertinya Midea kembali

    Sakit hati, itu yang dirasakan oleh wanita yang kini mulai mengingat dirinya sebagai Midea. Meskipun tak semua memorinya kembali. Namun serpihan memori akan kekerasan dan kekejaman dari seorang Justin mulai tampak jelas di benaknya.Ia memperhatikan kamar yang berantakan karena ulahnya, tapi ia tak perduli. Jika bisa ia hancurkan dengan menggunakan bom, pasti akan ia lakukan sekarang juga.Namun nyatanya, Ia hanya bisa duduk meringkuk di sudut ranjang. Memperhatikan kamar yang seperti habis perang. Memang pun ia sedang berperang. Perang perasaan. Perasaan yang tak mampu ia ungkapkan lewat kata. Ia hanya bisa melampiaskan dengan barang.Ia tertawa dalam kesedihan yang tak bisa ia ungkapkan. Lelah sudah pasti. Dadanya sakit. Nafasnya terasa Bahkan tangisnya tak lagi bersuara. Matanya terasa berat. Lalu tertidur dengan tubuh meringkuk di sudut ranjang."Apakah ia benar-benar tertidur?". Tentu saja tidak. Jasmine tak benar-benar terlelap dalam pejaman matanya. Pikirannya masih bermain den

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Amarah Jasmine

    "I-iya, Sebenarnya di malam itu Aku lah yang telah...," Justin tak mampu untuk melanjutkan kalimatnya. Berat rasanya mengakui dosanya yang satu ini.Karena dirinya lah Jasmine, Midea menderita, tapi karena keegoisannya saat itu membuat ia tak merasa bahwa dirinyalah iblis yang sebenarnya.Ia menatap Jasmine yang berusaha tenang dan tegar, meskipun didalamnya hancur dan remuk. Ia kembali menundukkan pandangannya. Merasa malu dan bersalah pastinya."Iya, kamu pria itu?benar, kan?" tanya Jasmine memastikan.Justin mengangguk pelan. Tak mampu berucap. Lidahnya terlalu kelu untuk berkata jujur. Keduanya saling diam. Jasmine menatap Justin dengan tatapan yang menahan amarah. Ia tak tau harus bagaimana meluapkannya."Aku minta maaf, Jasmine. Aku pernah cari kamu. Tapi ga pernah ketemu," ucap pria itu tiba-tiba."Aku menyesalinya. Setiap hari aku berdoa dan berusaha agar kita dipertemukan kembali," ungkap pria itu jujur.Sedangkan Jasmine terdiam menatap Justin dengan ujung matanya. Ia belum

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Pengakuan Justin

    Kepalanya kini begitu sesak di penuhi dengan segala pertanyaan yang berhubungan dengan malam itu. "Bagaimana bisa benda ini ada di sini? Bagaimana bisa? Apa kaitannya Justin dengan ini?".Dadanya bergemuruh saat pikirannya mulai berspekulasi pada apa yang di bayangkannya.Suara dengungan terdengar keras di telinga hingga memenuhi ruang kepalanya. Sakit. Itu yang dirasakannya sekarang. Dengungan itu melengking kuat di telinganya bersamaan petir dan guruh yang datang menyambar apa yang di suka.Kepalanya mulai berdenyut nyeri. Satu persatu memori yang tersembunyi muncul di permukaan secara acak. Berputar. Ia berteriak saat tak kuasa menahan hantaman hebat di otaknya. Namun sayangnya, teriakan itu tak cukup terdengar di telinga orang-orang yang berada di rumah itu.Hanya Jasmine seorang. Ia berusaha kuat menahan sakit di kepalanya dengan memeluk kepalanya sendiri."Aaaaaaaaakh,". Kali ini teriakannya lebih kuat melebihi dari yang sebelumnya. Sehingga cukup terdengar di telinga seseorang

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Diary-nya Midea

    Hujan semakin deras seiring petir yang akan menyambar apa saja yang lewat. Mungkin sebagian orang merasa panik dan takut pada cuaca yang tiba-tiba ekstrim tersebut.Namun tidak bagi wanita itu. yang berada di ruangan yang sebagian dindingnya di pasang kedap suara. Sesekali netranya mengarah ke jendela dan mengetahui jika hujan dan petir telah datang bersamaan. Akan tetapi, ia tak perduli. Pikirannya hanya berfokus pada tulisan tangannya Midea. Entah kenapa, Ia merasa seolah-olah dirinya lah yang menulis semua keluh kesah itu.Jasmine termangu pada kalimat terakhir.*Midea adalah sebuah nama yang entah milik siapa di sandangkan pada ku. Yang semenjak aku menyandangnya seluruh hidupku merasa hampa lalu menderita. Benarkah nama ku Midea?? Dan benarkah aku seorang Midea Hasxander?*."karena di saat aku merenung sendiri. Aku merasa aku bukan lah aku"Serr...darah Jasmine berdesir kuat, saat membaca kalimat akhir dari tulisan tangan seorang Midea Hasxander, mantan istrinya Justin."Aku mer

  • Merebut kembali Cinta Istriku    The Diary

    Pagi yang begitu melelahkan bagi seorang Jasmine. Tak ada kata lain selain gumaman malas mewakili perasaannya yang enggan bangun pagi.Justin, pria yang telah meremukkan tubuhnya, di bawah Kungkungan tubuh kekarnya. Membuat Jasmine minta ampun kali ini. Ia menyesali atas perbuatan nakalnya yang sengaja menggoda suaminya itu.Justin merapatkan tubuhnya ke sang istri sambil mencumbunya, berharap istrinya bangun. Namun gumaman malas kembali terdengar."Hmm, ga mau lagi ni?" bisik pria itu di telinga Jasmine."Hmm, enggak. Capek lah," rengek Jasmine dalam kantuknya.Pria itu terkekeh."Ya, udah. Kalau kamu ngantuk. Tidur aja lagi," ujar Justin.Lalu Ia beranjak dari ranjang ke kamar mandi. Kali ini ia membiarkan Jasmine tidur sepuasnya.Sebuah notifikasi muncul di ponselnya, yang mengharuskan pria itu berangkat pagi-pagi ke kantor cabang yang ada di Bandung. Padahal ia telah berjanji pada istrinya akan melakukan sebuah perjalanan honeymoon ke luar negeri pagi ini.Namun kembali ia harus m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status