Share

Jasmine kembali

Author: Hazhilka
last update Last Updated: 2025-01-09 23:38:09

Saat Jasmine yang secara spontan menghardik Justin. Seketika itu juga ia menyadari sesuatu yang berubah pada dirinya. Ia meraba lehernya sendiri yang baru saja seperti mengeluarkan suara, meskipun tak sempurna dengan suara yang pernah di milikinya dulu.

Antara percaya dan tidak, bahwa suara yang muncul secara spontan yang ia tujukan untuk pria yang ada di hadapannya kini, adalah suara yang memang keluar dari tenggorokannya sendiri.

"Suaraku," gumamnya tak percaya sembari terus meraba-raba lehernya.

"Suaraku kembali," gumamnya lagi yang mulai diliputi rasa senang.

Sementara Justin mulai merasa gelisah saat melihat perubahan sikapnya Midea yang seolah olah tak mengenali dirinya.

"Tante, Retha, pak Satria, Suaraku kembali,". ucapnya senang seraya tersenyum lebar.

"Aku bisa bicara lagi," ucap Jasmine girang.

"Mama, Mama," ucapnya.

"Aku harus kasih tau mama, sekarang juga. Mama pasti senang kalau anak gadisnya sudah bisa bicara lagi, tante," ujarnya seraya tersenyum lebar.

" Tante, tante, ayo kita pulang sekarang. Tante ke sini pasti mau jemput aku, kan?. Ayo kita pulang sekarang," ajak Jasmine sembari menarik lengan Alma.

Sementara Alma hanya bisa terdiam di tempatnya. Begitu pun Retha dan juga Satria.

Mereka semakin menundukkan kepalanya, terutama Alma yang mulai mengeluarkan bulir bening di sudut matanya yang mulai rabun itu. Satu sisi ia merasa senang, jika putri angkatnya itu sudah mendapatkan ingatannya kembali.

Akan tetapi, satu sisi lagi ia takut jika Jasmine telah melupakan putranya. Begitu pun Retha dan Satria. Mereka juga mengalami perasaan yang sama dengan Alma, termasuk Justin.

"Tante, ayok!" rengek Jasmine setengah memaksa.

"Jasmine," panggil Alma yang tak sanggup menahan tangisnya.

Rasanya begitu berat untuk memberitahukan apa yang terjadi, pada seorang anak yang menganggap bahwa mamanya masih ada.

Akan tetapi, ia harus bagaimana lagi, jika Jasmine terus berfikir bahwa mamanya masih hidup. Pastilah hal tersebut akan terasa lebih berat lagi bagi anak itu saat menjalani hidupnya nanti.

Jika Alma menceritakan kisah hidupnya Jasmine yang sekarang, setidaknya Jasmine memiliki Dean, putra kandung nya sendiri.

"Sebenarnyo, mamamu...". Alma pun akhirnya menceritakan semua yang terjadi pada Jasmine sebelum ini, termasuk di tahun berapa dia hidup sekarang. Sontak hal ini membuat Jasmine semakin kalut dalam pemikirannya.

"Enggak, enggak mungkin, " ucap Jasmine dengan gelengan kepalanya.

Jasmine menatap Alma. Ia masih tak percaya pada apa yang di katakan oleh teman baik Mamanya itu barusan. Lalu Ia pun mundur secara perlahan-lahan, dan melangkah pergi meninggalkan semua orang yang berada di restoran hotel tersebut.

"Jasmine," panggil Alma dan yang lainnya untuk mencegah wanita itu keluar dari restoran tersebut.

Sementara Justin hanya bisa mematung di tempatnya, menatap sang istri dengan hatinya yang mulai diliputi rasa takut.

Yah saat ini, hatinya sudah mulai diliputi rasa takut akan kehilangan sosok yang membuat ia selalu kerepotan, tetapi sekaligus membuat ia selalu penasaran. Sosok yang membuat dunianya berubah seketika dan menjadi begitu yang menghebohkan. Sosok yang membuat dirinya yang berasa seperti seorang mafia, yang selalu mengejar seorang wanita yang selalu saja membuat onar di hidupnya.

"Midea, My D," gumamnya di hati.

Meskipun sulit menaklukkan hati wanita yang sekeras batu itu. Akan tetapi Justin mulai menikmati tantangan untuk mencairkan sebuah gunung es yang bertengger di hatinya Midea.

Jika Midea berubah menjadi Jasmine kembali, itu berarti ia dan juga anak-anaknya akan kehilangan Midea untuk selamanya.

"Tidak ... tidak. Hal ini tak boleh terjadi. Anak-anaknya tak boleh kehilangan ibunya kembali. Cukup Keyra saja yang merasakan di tinggal mommynya, jangan sampai Dee yang mengalami kehilangan sosok Bundanya lagi," gumam Justin di hatinya.

Seketika ia teringat pada saat Dean sakit, jika setiap kali bocah itu di jauhkan oleh bundanya.

Justin pun segera menyusul Istrinya, ketika wanita itu melangkah dengan linglung saat meninggalkan restoran dengan alasan ingin menenangkan dirinya di sebuah taman Hotel.

"Biar dia aku yang awasi, Ma" ucap Justin saat Alma yang terlihat khawatir dan ingin menyusul putri angkatnya juga.

Justin memperhatikan istrinya yang masih terlihat bingung, netranya terus memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di jalanan yang tak jauh dari bangku taman hotel yang didudukinya saat ini.

Dari kejauhan, Justin melihat istrinya menatap pada sebuah keluarga lengkap di mana ada sepasang anak tengah berjalan ke arah mobil mereka di temani ayah dan ibu mereka.

"De. aku harap kamu mampu mengingat semuanya. jangan ada sepotong ingatanmu yang tertinggal entah di mana sayang, aku mohon. Demi Dee, anak kita, dan juga Keyra yang sudah terlalu Sayang sama kamu De,. Aku mohon. jangan lupakan semuanya De,. Demi anak-anak," doa dan harapan Justin dalam hatinya saat ini.

Sementara wanita yang sebelumnya hidup sebagai Midea Hasxander, yang kini telah kembali menjadi dirinya sendiri, yaitu gadis yang bernama Jasmine, masih belum bisa menerima apa yang di katakan oleh tantenya. Ia masih belum percaya jika mamanya telah tiada. Bahkan ia masih tak percaya jika ia telah meloncati jalan hidupnya sejauh hampir tujuh tahun.

"tujuh tahun?" gumamnya.

"Hah, ini gila, ga mungkin, sungguh aku ga percaya. Bagaimana bisa aku melewati hidup ku selama hampir tujuh tahun?. hahahaha...". kekeh Jasmine dengan hati yang nelangsa.

Jasmine terdiam saat melihat sebuah baliho besar di seberang jalan, di situ terpampang jelas tulisan yang terdiri dari empat angka yang menunjukkan tentang tahun yang terjadi saat ini. Netranya mengkristal saat ia menyadari jika yang di katakan tantenya adalah sebuah kebenaran adanya.

lalu Jasmine teringat pesan mamanya saat ia akan ke Jakarta untuk mengikuti sebuah presentasi di kota ini.

"Papa," ucapnya saat mengingat akan sosok pria yang tak pernah sekalipun muncul dalam kehidupannya selama ini.

"Papa, ya, benar, aku harus menemui papa sekarang juga," ujarnya seraya bangun dari duduknya.

Jasmine melangkah keluar dari taman menuju jalanan untuk mencari taxi. Ia sudah bertekad untuk menemui papanya yang telah menghilang sejak ia dilahirkan.

Sedangkan Justin yang melihat istrinya itu berjalan ke luar dari taman hotel bergegas melangkahkan kakinya kembali. Akan tetapi, suara ponsel membuyarkan konsentrasinya akan sang istri yang hampir tiba di gerbang hotel.

"Mama, nanti aku hubungi Mama lagi ya," ucap Justin saat ia menerima telpon dari mamanya seraya netranya yang terus mengawasi Jasmine.

"Justin, tunggu. Jangan di tutup dulu, Tin. Kamu sama Dea di mana sekarang?. MUA nya sebentar lagi mau datang. Kalian berdua harus balik ke kamar sekarang juga, gimana sih?. Mau di resmikan malah main pergi pergi aja," omel Mona.

"Iya Ma, nanti aku hubungi Mama lagi ya?. Ini keadaannya jauh lebih penting dari resmi- resmian. Udah dulu ya, Ma," jawab Justin yang berniat menutup ponselnya.

"Apa kamu bilang!.Ga bisa gitu Justin?. Ini adalah acara nikahan kamu Justin. Hari sakral untuk kalian berdua. Malah di bikin main-main,"omel Mona yang mulai kesal.

"Iya, Ma, aku tau. tapi ini juga genting ma. Jasmine kembali," sahut Justin yang mulai panik saat melihat istrinya yang mulai menyebrangi jalanan.

"Midea, Jasmine, tunggu!" teriak Justin yang seketika itu juga langsung menutup ponselnya dan berlari ke arah istrinya itu.

"Mideaaaaaa ... awasssss!" teriak Justin saat melihat sebuah minibus dari arah belakang Midea mendekati tubuh wanita malang itu dan ....

          "Mideaaaaaa"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eka Hajiwati
yuk kita dukung karya ini biar author nya semangat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kilas memori

    Justin berlari menghampiri tubuh istrinya yang tergeletak di pinggir jalan, yang tengah dikerumuni orang banyak tersebut. Sehingga membuat kemacetan di kawasan tersebut."Mideaaa," teriaknya dengan penuh kekhawatiran.Justin menerobos masuk ke sekerumunan orang-orang yang hanya menatap dengan segala seribu rasa pada istrinya. Entah itu rasa iba atau penasaran bagaimana kondisi dari korban yang terserempet mini bus tersebut.Tanpa menghiraukan segala macam komentar orang-orang tentang dirinya, Justin langsung mengangkat tubuh istrinya yang terdapat beberapa luka di bagian kaki dan tangannya itu, dan dengan segera melarikannya ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taxi yang lewat."De," panggilnya lirih seraya menggenggam erat tangan wanita yang mulai terlihat pucat itu."Tolong di percepat, pak," pinta Justin pada supir taxi yang sesekali meliriknya melalui kaca spion.Supir taxi tersebut melakukan apa yang di pinta oleh penumpangnya itu. Setibanya di rumah sakit, Justin segera b

    Last Updated : 2025-01-13
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Ingatan Jasmine yang kembali

    Justin tersentak dari lamunannya saat suara tuas pintu dibuka dari luar. Ia menoleh ke arah pintu di mana seorang dokter laki-laki dan dua orang perawat perempuan memasuki kamar ini. Ia pun melepas perlahan tangan sang istri dari genggamannya, karena dirinya tau jika saat ini adalah jadwal pemeriksaan rutin istrinya ini.Justin menunggu dengan sabar sambil memperhatikan dokter yang sedang melakukan tindakan medis pada wanita yang masih betah terbaring di sana."Gimana keadaannya, Dok?" tanya Justin setelah dokter tersebut selesai memeriksakan kondisi ibu kandung dari putranya itu.Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum kepada Justin."Untuk saat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segera setelah istri Anda sadar kita akan mengecek kesehatannya secara menyeluruh," cetus sang Dokter."Tapi sebaiknya Bapak silahkan ikut saya untuk menjelaskan hasil dari diagnosa CT scan barusan," lanjut sang Dokter."Baik, Dokter," sahutnya singkat tetapi di diliputi deng

    Last Updated : 2025-01-14
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Keputusan yang memberatkan hati

    Dalam keadaan tergesa-gesa, Retha dan Satria tiba di rumah sakit setelah mendapat kabar dari Justin tentang keadaan Jasmine. Pasangan suami istri itu segera menemui Justin yang tengah duduk menatap pintu kamar di mana istrinya di rawat saat ini."Bang Justin!" seru keduanya.Justin menoleh ke arah sumber suara dan melihat adik sepupunya beserta istrinya ada di sini. Justin tersenyum simpul dan menggerakkan empat jarinya kepada keduanya agar mendekat padanya. Satria pun menarik lengan istrinya agar mengikutinya."Bagaimana keadaannya Jasmine, bang?" tanya Satria khawatir.Justin menggeleng pelan seraya menghela nafasnya lalu menatap Satria dan Retha."kalian berdua masuklah," titahnya pada adik sepupunya itu."Baik bang, Makasih," ucap Retha seraya melangkah masuk ke kamarnya Jasmine.Sesampainya di dalam. Pasutri itu langsung di panggil oleh wanita yang masih terpasang selang infus di tangan kirinya saat ini."Retha, pak Satria!"."Jasmine," gumam Retha seraya mendekat ke arah branka

    Last Updated : 2025-01-15
  • Merebut kembali Cinta Istriku    The Argument

    Di sebuah ruang praktek Dokter spesialis Bedah Syaraf dua orang pria yang berbeda generasi sedang beradu argument tentang kondisi kesehatannya Jasmine. Dua pria beda generasi yang tak mau mengalah karena masing-masing memiliki alasan untuk mempertahankan pendapatnya."Bagaimana bisa Dokter menyarankan terapi dan pengobatan seperti itu. Di mana-mana pasien tetap harus di bawa ke sebuah klinik untuk membantunya mengingat secara perlahan tentang kenangannya yang hilang. Lalu Ini harus mengikuti jalan pikirannya istri saya. Berarti semua harus mundur ke kehidupan di tujuh tahun yang lalu dong," omel Justin panjang lebar pada seorang Dokter yang telah memberikan saran yang tak masuk akal bagi nya."Yah, memang harus begitu. Boleh saja kita ikuti saran yang seperti anda katakan. Tapi ingat ya? tanggung sendiri resikonya, Karena begitu si pasien keluar dari rumah sakit ini tanpa mengikuti arahan yang saya berikan. Saya lepas tanggung jawab, Dan anda silahkan menandatangani surat pernyataan b

    Last Updated : 2025-01-16
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Melihatnya pergi

    Retha membereskan barang-barangnya Jasmine yang berada di rumah sakit. Hari ini Jasmine di nyatakan sehat setelah menjalani pemeriksaan ulang, dan bisa di pulangkan ke Padang setelah sang Dokter mengeluarkan surat kepulangan Jasmine dari rumah sakit.Sementara Justin hanya bisa melihat dan memperhatikan istrinya itu dari kejauhan saat Retha menuntun Jasmine keluar dari kamar rawatnya. Ia melihat istrinya itu tersenyum meskipun wajah manisnya masihlah terlihat pucat.Satria dan Retha langsung membawa Jasmine ke Bandara saat ini juga di ikuti Justin yang berada di belakang mereka dengan jarak beberapa meter saja.Hal ini di lakukan Justin atas permintaan Satria yang sebaiknya Justin menjauh dulu dari Jasmine, Agar tidak terjadi kebingungan pada wanita itu meskipun sebelumnya Justin pernah di usir oleh Jasmine setelah wanita itu baru tersadar dari pingsannya lantaran di pikirnya Justin salah satu dari tenaga medis di karenakan kebetulan ia memakai kemeja serta celana putih pada saat itu

    Last Updated : 2025-01-17
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Duda beranak dua

    Mona mengamati kegiatan Justin pagi ini di kamarnya. Ia melihat begitu banyak baju yang di masukkan ke dalam koper miliknya."Mau kemana Justin? kok banyak banget sih barang bawaannya kamu? apa mau meeting ke luar negeri ya?"cecar Mona dengan banyak pertanyaan.Karena biasanya, jika ada yang menyangkut soal hati dan perasaan pada orang yang di sayang, putranya itu seharusnya masih di rundung kesedihan, akibat di tinggal pergi dan di lupakan oleh istrinya yang baru juga tiga hari di nikahi.Putranya itu pasti masih suka melamun dan sulit melakukan apa pun. Persis seperti anak gadis yang tengah patah hati atau istri yang di tinggal mati suami.Yah, seperti itulah Justin. Seorang pria yang terlihat keras dan dingin di luar apa lagi terhadap wanita. Tapi jika sekalinya jatuh cinta akan sulit bagi pria berperawakan indo-eropa itu untuk move on jika sedang patah hati.Namun sekarang ini sangat berbeda dari biasanya. Apa yang di lakukan Justin jauh dari seseorang yang sedang patah hati melai

    Last Updated : 2025-01-18
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Misi yang lain

    Beberapa menit yang lalu saat Arfan mencari keberadaan Mona di kamar Justin. Ia tak sengaja mendengar percakapan istrinya dengan putranya itu.Ia berdiri di depan pintu yang sedikit terbuka itu, untuk mendengar ocehan si istri tentang bagaimana sifat dan karakternya Jasmine menurut ceritanya Alma, ibu angkat dari mantunya itu.Cukup lama Arfan berdiri di situ. Mendengar keseluruhan rencana istri dan anaknya itu sampai selesai. Pria itu menggeleng kepalanya pelan mendengar rencana istrinya yang berbeda dari rencana yang sudah ia susun bersama besannya, Jason.Lalu ia masuk seraya memberikan tepuk tangan untuk istrinya itu."Eh, si Papa," ucap Mona tersipu saat menoleh ke arah sumber suara.Sementara Justin hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan kembali kegiatannya. Kali ini netranya beralih ke sebuah meja kecil di mana ia sering meletakkan tas kerjanya di sana. "Lagi ngomongin si Jasmine ya, Ma?" tanya Arfan basa-basi yang sebenarnya sudah tau siapa yang mereka omongin tadi."Iy

    Last Updated : 2025-01-19
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Tangisan Jasmine

    Pagi itu udara begitu dingin di antara rintik hujan kecil yang lambat laun membasahi tanah pekuburan milik keluarganya Alma, di mana jasad mamanya Jasmine di istirahatkan untuk terakhir kalinya.Jasmine menangis terisak di atas pusara yang bernama Naminka, mamanya yang telah dimakamkan tiga hari yang lalu tanpa dirinya.Jasmine menyesali dirinya sendiri, serta mengutuk pria yang telah menodainya malam itu. Jika saja insiden penistaan terhadap dirinya tak terjadi malam itu. Kemungkinan besar ia masih bisa untuk mengejar jadwal pesawat yang telah dipesannya malam itu. Agar dirinya sempat bertemu dan melihat mamanya. Paling tidak, untuk yang terakhir kalinya sebelum Mamanya meninggal.Namun kenyataannya, Jasmine benar- benar tidak tau apa-apa selama dua hari dirawat di rumah sakit. Jasmine baru teringat pada mamanya setelah ia sadar dari pingsannya dan segera meminta pada perawat agar memanggil Retha dan Satria ke ruang rawat inapnya.Memang Retha dan pak Satria menjumpai dirinya saat

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Random

    Ketika berada diantara sadar dan tidak. Samar ia mendengar langkah kaki ringan mendekat kepadanya. Pria itu masih menutup matanya lantaran rasa lelah dan kantuk mendominasi dirinya. Bahkan hampir saja memasuki tahap mimpi. Namun sentuhan ringan di kakinya membuatnya berusaha untuk sadar dengan matanya yang dibiarkan terpejam.Ia cukup merasakan sentuhan lembut itu di kakinya. Lalu kembali ia rasakan di area lehernya. Ia merasakan jika dasinya tengah di tarik oleh seseorang yang tadi. Siapa lain jika bukan De Jasmine, istrinya.Hatinya tersenyum. Ternyata seorang De Jasmine tak akan setega itu padanya. Biarpun tadinya dalam keadaan mode cuek bebek. Wanita ini memang dikenal baik.Ia masih memejamkan matanya. Berharap ada sentuhan lain yang ia rasakan ataupun perhatian lain yang ia dapatkan dari wanita ini. Selimut. Ya, dia butuh selimut untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan, dikarenakan sedari tadi berada di beranda rumah demi menunggu Jasmine.Namun Ia salah. Ia tak mendengar l

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Meragu

    Gerimis senja yang tadinya turun dengan begitu lembutnya. Kini mulai mengguyur deras di sore itu. Seolah-olah meminta kepada manusia yang ada di kota ini untuk menghentikan, dan rehat sejenak dari segala macam aktivitasnya.Semua berhenti dan menunggu hujan mereda di tempat perlindungan. Namun bukannya mereda. Bahkan petir, kilat serta guntur beradu padu menjadi satu, mengiringi suara adzan yang berkumandang di senja itu. Cuaca tak bersahabat bagi mereka yang masih berada di luar ruangan. Sebab angin pun mulai turut menunjukkan perannya dengan berhembus perlahan ke mana saja ia suka.Hal inilah membuat pria berusia 34 tahun itu menjadi resah akan istrinya yang kini entah berada di mana. Jika merujuk pada waktu, harusnya Jasmine telah kembali pulang ke rumah di beberapa menit yang lalu.Akan tetapi, Maghrib telah terlewati begitu saja. Tanda-tanda Jasmine akan kembali pun tidak. Ia berusaha menghubungi istrinya itu melalui ponselnya. Namun nomor yang di tuju tak jua mendapat respon la

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Ragu

    "kita break aja, ya?".Suara itu cukup pelan dan lembut terdengar. Seperti kalimat memohon. Namun entah mengapa Kalimat yang barusan muncul dari bibir yang ia kecup dengan penuh gairah kemarin. Bagaikan sebuah alat kejut listrik yang dialiri ribuan volt mendarat di dadanya. Ia seperti mendapatkan serangan jantung mendadak. Yang menyebabkan Dadanya berdebar tak tentu."Apa maksudnya ini, De?" tanya Justin tak mengerti, saat istrinya ini mengembalikan cincin yang baru juga satu hari ia sematkan di jari manis itu."Aku belum bisa menerima ini, karena Aku belum bisa memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini seperti apa. Selama ini aku sudah cukup nyaman kalau hubungan kita adalah sebatas ipar," ucap Jasmine di selingi senyumnya yang tipis."De Jasmine," pekiknya."Selama ini kita sudah saling mengenal bukan? Bahkan kemaren kita sudah...,""Ya, aku tau. Tapi bisa tidak? hal itu jangan di ungkit lagi. Anggap saja kita lagi khilaf," jawab Wanita itu memotong perkataannya Justin."Apa! Khilaf

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Break

    Pagutan lembut yang dilakukan Justin membuat keduanya terlena untuk melakukan sesuatu yang lebih. Mereka terlena untuk sesaat sebelum akhirnya disadari oleh dering ponselnya Justin.Pria itu baru menghentikan aksinya setelah Jasmine menolak tubuh pria itu agar menjauh dikarenakan suara ponsel tersebut sangat mengganggu situasi saat ini."De Jasmine," desis pria itu kecewa.Jasmine menundukkan pandangannya dan berkata,"angkat dulu telponnya. Mana tau itu penting,". Lalu memunggungi pria itu. Kembali berkutat pada pekerjaannya yang tadi.Ia sempat melirik Justin yang menatapnya kecewa sambil menggigit bibir bawahnya. Namun ia harus berbuat apa. Dering ponsel itu mungkin saja sesuatu yang lebih penting ketimbang yang mereka lakukan tadi. Walaupun ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Bahwa ia juga menikmatinya.Sedangkan Justin terpaksa mengangkat ponselnya yang semakin berisik. Ia menerima panggilan tersebut. Sesekali netranya melirik ke arah Jasmine.Panggilan itu selesai dalam hit

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Dia

    "Dia...,"Tatapannya tak lepas dari wajah Jasmine yang tengah ia cari-cari kesamaannya dengan si bocah rese itu.Justin tersentak saat Jasmine memanggilnya kembali. Ia tersenyum kikuk."Ngelamun aja. Mau, ga?"tanya perempuan itu lagi."Oh, oke. Aku coba," sahut pria itu. lalu mengambil cetakan kecil dengan segala macam bentuk hewan."Kamu sering buat ini ke mereka?" tanyanya seraya mencetak adonan yang terbuat dari campuran tepung dan gula, yang tadinya sudah di pipihkan oleh Jasmine."Mm, ga juga. Biasanya bunda Astrid yang sering buat. Aku jarang ke dapur. Hari ini karena ga ada bunda aja. Makanya iseng ke sini, sambilan ada resep baru yang pingin aku coba," Jawab Jasmine santai sambil melihat ponselnya.Ia memperhatikan bahan-bahan lain yang akan ia olah untuk membuat resep baru. Kali ini ia mencoba memasak masakan yang gurih."Udah full tu. Sini loyangnya biar aku yang panggang," pinta Jasmine saat melihat satu loyang yang telah penuh dengan adonan yang di cetak oleh Justin.Justi

  • Merebut kembali Cinta Istriku    si Bocah Rese

    Siang itu ketika Justin berkunjung ke salah satu rumah kontrakan milik sahabatnya, Nadira. Ia melihat seorang gadis berusia sekitar 15 tahun ada di rumahnya Nadira. Nadira adalah teman masa kecilnya yang selalu saja mereka habiskan waktunya bersama."Siapa?" tanyanya pada sahabatnya itu."Anak tetanggaku," sahut Nadira."Oh. Ni, aku bawain belanjaan yang kamu minta," ujar Justin sambil menyerahkan plastik kresek tersebut ke Nadira.Nadira membawa barang belanjaan tersebut ke dalam dapur diikuti bocah yang terlihat akrab dengan sahabatnya itu."Mo masak apa, kak?" tanya gadis itu sambil membuka dan memperhatikan isi di dalam plastik kresek tersebut.Justin yang melihat sikap bocah itu kurang sopan, seketika itu ia menegurnya secara tak langsung," kok di buka-buka gitu, dek""emang kenapa?" tanya gadis itu santai dan terlihat acuh tak acuh."Ya, ga sopan aja. kan kamu ga ada ijin sama yang punya untuk buka-buka tu bungkusan,"."Orang aku udah biasa kok. Ya, kan kak?" sahut gadis itu cue

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Restoran

    Tak ada perdebatan lagi siang itu. Dean pamit pada Jasmine ke rumah Justin."Pergi duyu, Bunda. Hati-hati di umah," ucap bocah itu riang sambil melambaikan tangannya pada Jasmine.Jasmine tersenyum sambil membalas lambaian tangan Dean. Seketika wanita itu mengernyitkan dahinya dikarenakan seperti pernah mengalami hal ini. Bayangan antara dirinya dengan seorang bocah sebaya Dean tiba-tiba muncul mengganggu pikirannya."Ini, seperti..., ," Jasmine segera menggeleng pelan untuk menafikan hal yang mengganggu pikirannya sekarang."Mungkin itu hanya Dejavu," gumamnya di hati.Jasmine kembali ke dalam. Hari ini hanya dirinya sendiri yang ada di rumahnya. Wanita itu berniat menghabiskan waktunya di dapur. Sebab bukan tidak mungkin jika Dean dan Keyra kembali mendadak dan meminta menginap di rumah ini. Meskipun ada Oma nya di rumah Justin. Biasanya mereka ingin cemilan sebelum tidur.Sementara Justin membiarkan dua buah hatinya bermain bersama dengan mamanya di rumah. Ia memilih kembali ke ru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Dee, Justin vs Jasmine

    Bukan Mona namanya jika membiarkan kesempatan terbuka di depan mata. Ia mulai mendekati Jasmine perlahan dengan dalih cucu. Mona sengaja memaksa Justin untuk menjemput dua cucunya agar kembali ke rumah selama dirinya ada di rumah putranya itu.Justin datang menghampiri rumah Arfan, sang mertua. Di mana ia berharap bertemu seseorang selain dua darah dagingnya."Daddy," panggilan senang dari dua bocah tersebut terdengar kencang."Hallo my girl, my boy," siapanya yang ikutan senang. Ia berlutut lalu merangkul tubuh dua bocah itu."Daddy kapan nyampe-nya?" tanya Keyra."Baru aja sayang," sahut Justin sambil memeluk erat tubuh putrinya."Mana bunda?" tanyanya dengan netranya menelisik ke segala arah."Hmm, kayaknya di kamar, deh. Mau Keyra panggil?"tawar gadis itu."Apa baru pulang kerja, ya?" tanyanya pria ituP lagi."Iya, unda Balu aja puyang kelja," timpal Dean lalu berteriak memanggil, Undaaaaaa, Daddy udah Puyang,"."Eits, udah jangan di panggil, sayang. Biar aja bunda istirahat," te

  • Merebut kembali Cinta Istriku    DJ# Takdir

    "Terima kasih sudah mengantarkan saya pulang," ucap Jasmine setelah berhasil membuka safebeltnya. Ia bersiap turun."Jasmine," panggil pria itu. Wanita itu menoleh."Apa tanggapan kamu mengenai tadi?". Justin memberanikan diri bertanya. Di sepanjang jalan pria itu ingin mengetahui isi hati dari seorang Jasmine di masa dulu."Maksudnya?" tanya perempuan itu bingung."Aku ingin kita bisa lebih," sahut pria itu."Lebih?"gumam Jasmine ragu."Ya, melebihi yang tadi?" sahut pria itu.Mendengar pernyataan dari Justin. Sontak membuat wanita itu tersenyum miring. Ia tau dan sangat mengerti ke arah mana maksud dari pembicaraan ini.Sesuatu yang lebih. Melebihi yang tadi. Seorang Duda beranak dua. Meminta lebih padanya. Apalagi jika bukan yang satu itu. "Oh, Tuhan, Apalagi ini?" teriaknya di hati."Bagaimana? Apa Kamu mau?jika kamu mau. Saya akan mempersiapkan segala sesuatu- nya. Agar lebih pasti buat kamu, nantinya," ujar Justin."Untuk apa? Dan kenapa?" tanyanya heran. "Karena memang harus be

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status