Share

BUKAN JAMAN SITI NURBAYA

Suasana di meja makan terlihat begitu harmonis dan tenang. Masing-masing menikmati makanan dengan nyaman tanpa tekanan. Bima, Eyang Wiryo, Reza, dan Candra benar-benar tampak seperti keluarga bahagia. Perselisihan dan perdebatan yang selama ini mewarnai seakan lenyap tanpa jejak saat itu.

Di tengah kegiatan tersebut, seorang gadis datang. Menyapa dengan lembut diiringi senyuman kemudian mengisi satu kursi kosong setelah dipersilakan oleh sang empunya. “Buat dirimu nyaman,” ucap Eyang Wiryo dan gadis itu mengangguk.

“Nadia?” Kening Reza mengkerut. Dia merasa cukup terkejut karena sebelumnya tak ada pemberitahuan tentang kedatangan gadis itu. Bahkan Candra dan Bima juga merasakan hal serupa.

“Eyang meminta Nadia datang malam ini. Selain untuk ikut makan malam, eyang juga ingin membahas pertunangan kalian,” jelas Eyang Wiryo seraya melirik Nadia dan Reza secara bergantian.

“Apa ini semacam acara perjodohan?” tanya Bima menyela. Beberapa saat berlalu dan tak ada yang menyahut. “Memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status