Share

Menjadi Suami Pengganti
Menjadi Suami Pengganti
Penulis: Sofi Sugito

Prolog

Penulis: Sofi Sugito
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-30 13:10:02

Malang, Februari 2018.

Hujan gerimis masih turun dengan indahnya di Bumi Arema. Membuat lelaki muda itu, yang tengah asyik menggoreskan kuasnya di atas kanvas, semakin terbawa suasana.

Wanita yang kini sedang dia gambar, adalah sosok manusia paling indah menurutnya. Paling cantik, dan sungguh memesona.

Wanita bernama Jenar Ayu, ibunya. Telah meninggal enam tahun lalu, saat dia masih berusia 18 tahun, dan dua bulan sebelum menempuh ujian masuk perguruan tinggi.

Ada kalanya dia sedikit bersyukur, karena dengan kematian ibunya, banyak orang yang iba pada dirinya. Membuat sang ayah yang begitu keras memaksanya masuk ke Jurusan Ekonomi Bisnis, akhirnya menyerah, dan membolehkan dia menjadi mahasiswa Program Studi Seni Lukis.

Semua itu tak lepas dari perkataan orang-orang sekitar, yang membuat sang ayah sedikit gusar.

"Kasihan, sejak kecil tidak mendapatkan kasih sayang penuh dari ayahnya karena perceraian. Apa masih tega ayahnya memaksa dia masuk ke disiplin ilmu yang tak disukainya?"

"Padahal dia sangat pintar melukis, sayang sekali bakatnya harus sia-sia. Lagi pula, hanya kuliah saja. Toh, mau dia ambil jurusan apa pun, tetap akan masuk perusahaan juga, karena garis keturunan Wibisono memang untuk perusahaan WW Tech."

Serta, masih banyak lagi kata-kata dari orang sekitar yang akhirnya membuat sang ayah, Adi Wibisono, mau tak mau membolehkan putra keduanya itu kuliah di Seni.

Lelaki muda itu tersenyum tiap mengingat hal itu. Pilu kematian sang ibu, terobati dengan tercapainya satu langkah dia menuju mimpi untuk bisa benar-benar lepas dari dunia kelam yang membelenggu ayahnya.

Bukan dia benci dunia bisnis. Namun, karena berkutat dengan ambisi di bidang itu, membuat sosok Adi Wibisono baginya tak terlalu cocok menjadi sosok ayah dan suami.

Dia juga tak mau hidup di dunia, di mana orang-orangnya penuh dengan ambisi, arogansi, serta kelicikan. Dia ingin melepaskan "takdir" yang membelenggunya, karena lahir dalam keluarga Wibisono, dengan menjadi sosok yang berbeda dari sang kakak, David Anggara Wibisono.

Dia ingin menjadi seorang Denis Aditya Wibisono yang merdeka, meraih mimpi yang diidamkan sejak kecil, dan jauh dari dunia kelam yang merenggut kebahagiaan masa kecilnya karena penuh dengan ambisi untuk meraih sukses dan kekayaan dengan cara apa pun itu.

Namun, saat teringat bahwa dia pada akhirnya jatuh juga dalam lingkaran setan dunia yang dianggapnya penuh ketidakwarasan itu, lelaki muda tersebut langsung merasakan sesak di dada.

Tak mampu meneruskan tarian kuas di atas kanvasnya, membuat lukisan wanita cantik itu harus terhenti, tanpa ada senyuman di wajah objek tersebut.

"Apa kamu sudah selesai bersenang-senang? Kalau sudah, ini waktunya pulang!"

Suara angkuh seorang wanita, terdengar begitu menyebalkan di telinga pemuda itu. Sang lelaki muda, Denis, menatap ke asal suara dan menemukan sosok cantik setinggi 168 cm, dalam balutan jaket kulit dan celana jeans warna hitam, serta mengenakan heels cokelat tua,  tengah menatapnya tajam.

Denis mendengkus kesal. Membanting begitu saja kuasnya ke lantai, lalu berdiri dan menatap tajam wanita itu. "Apa yang harus kulakukan nanti?" tanyanya, dengan sedikit menggeram.

Wanita itu, Nadia Dewanti Wardoyo, mendekat ke Denis. Terdengar suara "tak tok tak tok" heels-nya saat dia berjalan, menggema di ruangan.

Saat hanya berjarak sekitar dua jengkal dari Denis, Nadia mendongak menatap lelaki muda setinggi 182 cm itu, dan segera meraih dagunya dengan agak kasar.

"Lakukan tugasmu sebagai seorang suami, dan jadilah anak baik yang penurut, Denis Sayang!"

Denis langsung menepis kasar tangan Nadia, tapi dia tak membalas perkataan wanita itu. Nadia tetawa pelan dan berbalik, berjalan keluar ruangan mendahului Denis.

Lelaki muda itu tertegun, menatap lukisannya yang masih setengah jadi, lalu memainkan cincin perak di jari manis tangan kirinya.

"Wanita sialan!" umpatnya kesal.

Bab terkait

  • Menjadi Suami Pengganti   1. Gerimis dan Kepergianmu

    Malang, Desember 2016Suasana dalam ballroom Hotel Angkasa Cendana itu tampak ramai. Penuh tamu dengan pakaian indah mereka. Hidangan lezat tersaji dengan cantik di atas meja prasmanan. Beberapa pelayan mondar-mandir melayani dengan ramah dan sopan.Pemuda itu masih berdiri di sudut ruangan, berdiri sambil memainkan ponselnya. Denis Aditya Wibisono, anak kedua Adi Wibisono dan Jenar Ayu yang telah bercerai saat pemuda itu berusia 10 tahun."Apa kau tak punya partner?"Sebuah sapaan dari seorang perempuan cantik berbaju seksi warna merah marun, yang tengah menggenggam gelas piala berisi wine, membuat pemuda jangkung berkulit sawo matang itu terkejut.Terpaksa Denis mengalihkan fokus dari ponsel ke perempuan yang kini berjarak sangat dekat dengan tubuhnya itu."Oh, ada." Jawaban singkat dengan ekspresi wajah datar dari Denis, membuat perempuan itu menggerutu kesal, dan segera pergi meninggalkan pemuda tersebut.Setelah menghela na

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-01
  • Menjadi Suami Pengganti   2. Simalakama

    Mata Denis melebar setelah mendengar perkataan Adi yang tengah memunggunginya, sambil menatap bulan purnama dari balik kaca jendela rumah mewah mereka itu."Ayah gak serius, 'kan? Kenapa tiba-tiba aku harus menggantikan Mas Dave di posisi Direktur kelak, padahal aku sama sekali tak pernah terjun ke dunia bisnis?"Adi tak langsung menjawab, masih menikmati langit malam cerah yang juga penuh bintang itu, sambil tetap menggenggam gelas pialanya meski benda itu sudah kosong, tak ada cairan di dalamnya."Yah!" Denis mulai merasakan kekesalan merambat dalam hatinya.Akhirnya Adi membalik tubuh dan menatap tajam putra keduanya tersebut. Dengan suara beratnya yang khas, lelaki paruh baya itu menjawab santai, "Kalau bukan kau, siapa lagi? Darmono, supirku? Atau Agung, tukang kebun kita?"Denis mendengkus kesal. "Jangan bercanda, Yah!""Apa kau lihat aku sedang melakukan pertunjukan komedi saat ini, Denis? Kau yang aneh! Jelas-jelas hanya kau yang kup

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-03
  • Menjadi Suami Pengganti   3. Cengkeraman Kuat

    Denis mengeluarkan semua makian kasar untuk sang ayah, di depan Shaka yang masih terlihat santai mengutak-atik gitar elektriknya. Mereka berdua saat ini sedang berada di mini art studio, lantai dua Heaven Bakery.Denis tak menyangka, jika biasanya sang ayah akan memberikan sedikit kelonggaran berpikir setelah memberinya sebuah mandat atau pilihan, kali ini sangat beda.Segala fasilitas milik Denis, baik atm, credit card, tabungan, dan semuanya—kecuali mobil—diblokir oleh Adi. Lelaki paruh baya itu tak merespon sama sekali semua pesan WA Denis, baik ketika pemuda itu meminta waktu berpikir sampai selesai pameran seni akhir semester, atau tentang bagaimana dia mengutarakan keberatan.Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Adi langsung melakukan tindakan pemblokiran itu. Membuat Denis emosi dan semakin kesal pada sang ayah."Benar-benar!" Denis yang telah lelah mengeluarkan semua makian, mengempaskan tubuh ke sofa dengan kesal. "Kalau begini caranya aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-05
  • Menjadi Suami Pengganti   4. Tamu Tak Terduga

    "Denis, tunggu!" Teriakan Shaka membuat Denis menghentikan langkah dan langsung berbalik untuk menatap sahabatnya tersebut."Kamu ke mana dulu tadi, kok telat? Gak ngelakuin hal aneh-aneh, 'kan?"Denis mengernyitkan alis, lalu sebentar kemudian terbahak-bahak usia mendengar pertanyaan Shaka itu. "Emang apa yang mau kulakuin? Berusaha bunuh diri atau mabuk-mabukkan gitu?" Denis bertanya balik.Shaka menghela napas lega. Dia lalu menepuk pelan bahu kanan Denis dan berkata, "Den, kalau kamu ada ganjalan, cerita ke aku atau Sarah, ya? Please, jangan kamu pendam sendiri. Kami berdua akan siap sedia ada buat kamu. Kamu harus ingat itu."Denis menatap lekat-lekat sahabatnya tersebut. Lalu, pemuda berwajah manis itu tersenyum lembut dan menjawab, "Tentu. Namun, kali ini aku ingin sendiri dulu, Ka. Yah, setidaknya, karena ini masalah keluarga, aku gak mau kamu repot dan akhirnya gak fokus dengan urusanmu sendiri.""Tapi—""It's okay, Bro. Santa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • Menjadi Suami Pengganti   5. Tawaran

    Denis menepis tangan Nadia. Pemuda itu terlihat akan beranjak pergi meninggalkan wanita cantik tersebut, tetapi Nadia segera meraih lengan Denis."Den!" Nadia terlihat kesal, karena seolah Denis menganggapnya main-main.Denis mengerutkan kening saat menatap tangan Nadia di lengannya. Namun, sebelum pemuda itu menepis lagi tangannya, Nadia lebih dulu melepaskan lengan Denis."Aku yakin tawaran ini akan menguntungkan dirimu—""Menguntungkan dari segi apa? Yang ada aku akan berada dalam bawah cengkeramanmu dan kamu akan bebas bermain-main dengan keluarga Wibisono!"Melihat Denis mulai tak bisa mengendalikan emosinya, Nadia kemudian segera menghela napas. Dia berpikir, memang harusnya dia yang bersikap lebih tenang di sini, mengingat Denis jauh lebih muda darinya."Kumohon, duduklah dulu!"Denis masih diam membisu. Nadia menghela napas lagi. Dengan agak kasar, dia hempaskan tubuh indahnya ke sofa, dan menarik pelan tangan Denis yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • Menjadi Suami Pengganti   6. Bimbang

    Denis menatap langit-langit kamar sambil berbaring telentang di atas kasur king size miliknya. Otaknya berputar cepat, membuat kepalanya menjadi sedikit pusing. Dia lalu memijat kedua pelipisnya, sambil mulai memejamkan mata.Ingatan tentang ekspresi wajah Nadia, dan apa yang disampaikan wanita itu padanya di siang hari tadi, benar-benar membuatnya tak selera makan malam. Tubuhnya yang lelah setelah seharian beraktivitas di pameran seni, ditambah dengan memikirkan tawaran Nadia, membuatnya mual.Apalagi melihat menu makanan yang selalu itu-itu saja di meja makan. Hampir tak pernah ada sosok Adi Wibisono yang akan duduk bersama dengannya di sana.Sebelumnya, ketika David masih hidup, Denis agak terhibur atau sekadar masih memiliki minat makan di rumah itu, karena kakaknya tersebut masih sudi menemaninya makan. Namun, semua itu hanya tinggal kenangan. David sudah tak ada di dunia ini lagi.Meski Denis tak menyangkal bahwa David juga tak banyak memberikan ci

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Menjadi Suami Pengganti   7. Makan Bersama

    Denis menatap makanan yang terhidang di hadapannya tersebut. Spaghetti saus bolognese, croissant, buah-buahan segar, puding susu, serta dua botol air mineral dan sebotol wine lengkap dengan sepasang gelas piala kosong.Nadia menatap Denis yang terlihat agak bingung menatap hidangan tersebut. Wanita itu lantas memanggil personal chef-nya dan setelah pemuda yang usianya mungkin hampir sama dengan Denis itu muncul, dia lalu berkata, "Singkirkan wine ini. Tamu saya tidak minum yang begini."Personal chef itu agak terkejut, secara spontan dia melirik ke arah Denis yang ternyata tengah menatapnya. "Baik, Nyonya," jawab sang personal chef dengan patuh.Dia lalu memanggil dua pelayan wanita untuk segera membereskan botol wine itu, dan mengganti dengan dua gelas es lemon tea. Setelah merasa bahwa Nadia tak meminta apa pun lagi, ketiganya lalu pamit undur diri."Maaf, Den. Mereka belum terbiasa. Lagi pula ini juga pertama kalinya kamu makan di sini, 'kan?" Nadia me

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Menjadi Suami Pengganti   8. Rencana Nadia

    "Dari mana kamu?" Suara Adi membuat Denis yang baru saja datang dan melewati ruang keluarga, langsung menghentikan langkah kakinya.Pemuda itu menatap sang ayah yang tengah duduk di sofa beludru merah marun di tengah ruangan tersebut, dengan tangan kanan memegang gelas piala berisi wine, dan tangan kiri memegang cerutu."Bukan urusan Ayah." Denis hendak pergi meninggalkan ayahnya, tetapi Adi langsung berdiri dan berteriak padanya."Kurang ajar kamu lama-lama! Kamu pergi menemui Nadia, 'kan?"Denis mengurungkan niat melangkahkan kakinya dan balik menatap tajam Adi. "Kalau iya, memang kenapa?" tantang Denis.Wajah Adi terlihat memerah menahan amarah yang sepertinya mulai memuncak merasuki dirinya. Dengan kasar dia letakkan gelas pialanya ke meja samping sofa, dan kembali meneriaki putra satu-satunya tersebut."Berapa kali sudah kubilang! Aku tak mau kamu sama dengan David. Apa kamu jatuh cinta dengan Nadia? Kamu sadar bagaimana wanita itu? Dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29

Bab terbaru

  • Menjadi Suami Pengganti   9. Denis: Kenyataan Tentang David

    Ada tiga hal yang kusesali dalam hidup ini, kalau kamu tahu. Pertama adalah lahir menjadi anak dari seorang Adi Wibisono, kedua adalah menjadi adik dari David Wibisono, dan ketiga adalah mengetahui kenyataan bahwa sebenarnya David, kakakku itu, bukanlah anak kandung ayahku. Dari mana aku tahu? Itu pasti yang akan kamu tanyakan ke aku, bukan? Hm, mungkin saat itu aku masih berusia sekitar 10 tahun, saat Ibu yang menangis menatap foto seorang lelaki di dalam kamarnya. Aku hendak memanggil wanita itu, tapi urung karena rasa penasaran untuk mengetahui siapa lelaki yang tengah ditangisi ibuku itu lebih besar daripada keinginan untuk mengalihkan atensi wanita tersebut dari foto yang tengah dipeluknya kepadaku. Aku mengintip dan terkejut, karena lelaki itu bukan Adi Wibisono. Ya, aku memang sudah sering dengar dari mulut-mulut busuk di sekitarku, bahwa pernikahan ibu dan ayahku karena bisnis semata. Tapi, kurasa ayahku cukup perhatian pada ibuku. Setidaknya,

  • Menjadi Suami Pengganti   8. Rencana Nadia

    "Dari mana kamu?" Suara Adi membuat Denis yang baru saja datang dan melewati ruang keluarga, langsung menghentikan langkah kakinya.Pemuda itu menatap sang ayah yang tengah duduk di sofa beludru merah marun di tengah ruangan tersebut, dengan tangan kanan memegang gelas piala berisi wine, dan tangan kiri memegang cerutu."Bukan urusan Ayah." Denis hendak pergi meninggalkan ayahnya, tetapi Adi langsung berdiri dan berteriak padanya."Kurang ajar kamu lama-lama! Kamu pergi menemui Nadia, 'kan?"Denis mengurungkan niat melangkahkan kakinya dan balik menatap tajam Adi. "Kalau iya, memang kenapa?" tantang Denis.Wajah Adi terlihat memerah menahan amarah yang sepertinya mulai memuncak merasuki dirinya. Dengan kasar dia letakkan gelas pialanya ke meja samping sofa, dan kembali meneriaki putra satu-satunya tersebut."Berapa kali sudah kubilang! Aku tak mau kamu sama dengan David. Apa kamu jatuh cinta dengan Nadia? Kamu sadar bagaimana wanita itu? Dia

  • Menjadi Suami Pengganti   7. Makan Bersama

    Denis menatap makanan yang terhidang di hadapannya tersebut. Spaghetti saus bolognese, croissant, buah-buahan segar, puding susu, serta dua botol air mineral dan sebotol wine lengkap dengan sepasang gelas piala kosong.Nadia menatap Denis yang terlihat agak bingung menatap hidangan tersebut. Wanita itu lantas memanggil personal chef-nya dan setelah pemuda yang usianya mungkin hampir sama dengan Denis itu muncul, dia lalu berkata, "Singkirkan wine ini. Tamu saya tidak minum yang begini."Personal chef itu agak terkejut, secara spontan dia melirik ke arah Denis yang ternyata tengah menatapnya. "Baik, Nyonya," jawab sang personal chef dengan patuh.Dia lalu memanggil dua pelayan wanita untuk segera membereskan botol wine itu, dan mengganti dengan dua gelas es lemon tea. Setelah merasa bahwa Nadia tak meminta apa pun lagi, ketiganya lalu pamit undur diri."Maaf, Den. Mereka belum terbiasa. Lagi pula ini juga pertama kalinya kamu makan di sini, 'kan?" Nadia me

  • Menjadi Suami Pengganti   6. Bimbang

    Denis menatap langit-langit kamar sambil berbaring telentang di atas kasur king size miliknya. Otaknya berputar cepat, membuat kepalanya menjadi sedikit pusing. Dia lalu memijat kedua pelipisnya, sambil mulai memejamkan mata.Ingatan tentang ekspresi wajah Nadia, dan apa yang disampaikan wanita itu padanya di siang hari tadi, benar-benar membuatnya tak selera makan malam. Tubuhnya yang lelah setelah seharian beraktivitas di pameran seni, ditambah dengan memikirkan tawaran Nadia, membuatnya mual.Apalagi melihat menu makanan yang selalu itu-itu saja di meja makan. Hampir tak pernah ada sosok Adi Wibisono yang akan duduk bersama dengannya di sana.Sebelumnya, ketika David masih hidup, Denis agak terhibur atau sekadar masih memiliki minat makan di rumah itu, karena kakaknya tersebut masih sudi menemaninya makan. Namun, semua itu hanya tinggal kenangan. David sudah tak ada di dunia ini lagi.Meski Denis tak menyangkal bahwa David juga tak banyak memberikan ci

  • Menjadi Suami Pengganti   5. Tawaran

    Denis menepis tangan Nadia. Pemuda itu terlihat akan beranjak pergi meninggalkan wanita cantik tersebut, tetapi Nadia segera meraih lengan Denis."Den!" Nadia terlihat kesal, karena seolah Denis menganggapnya main-main.Denis mengerutkan kening saat menatap tangan Nadia di lengannya. Namun, sebelum pemuda itu menepis lagi tangannya, Nadia lebih dulu melepaskan lengan Denis."Aku yakin tawaran ini akan menguntungkan dirimu—""Menguntungkan dari segi apa? Yang ada aku akan berada dalam bawah cengkeramanmu dan kamu akan bebas bermain-main dengan keluarga Wibisono!"Melihat Denis mulai tak bisa mengendalikan emosinya, Nadia kemudian segera menghela napas. Dia berpikir, memang harusnya dia yang bersikap lebih tenang di sini, mengingat Denis jauh lebih muda darinya."Kumohon, duduklah dulu!"Denis masih diam membisu. Nadia menghela napas lagi. Dengan agak kasar, dia hempaskan tubuh indahnya ke sofa, dan menarik pelan tangan Denis yang

  • Menjadi Suami Pengganti   4. Tamu Tak Terduga

    "Denis, tunggu!" Teriakan Shaka membuat Denis menghentikan langkah dan langsung berbalik untuk menatap sahabatnya tersebut."Kamu ke mana dulu tadi, kok telat? Gak ngelakuin hal aneh-aneh, 'kan?"Denis mengernyitkan alis, lalu sebentar kemudian terbahak-bahak usia mendengar pertanyaan Shaka itu. "Emang apa yang mau kulakuin? Berusaha bunuh diri atau mabuk-mabukkan gitu?" Denis bertanya balik.Shaka menghela napas lega. Dia lalu menepuk pelan bahu kanan Denis dan berkata, "Den, kalau kamu ada ganjalan, cerita ke aku atau Sarah, ya? Please, jangan kamu pendam sendiri. Kami berdua akan siap sedia ada buat kamu. Kamu harus ingat itu."Denis menatap lekat-lekat sahabatnya tersebut. Lalu, pemuda berwajah manis itu tersenyum lembut dan menjawab, "Tentu. Namun, kali ini aku ingin sendiri dulu, Ka. Yah, setidaknya, karena ini masalah keluarga, aku gak mau kamu repot dan akhirnya gak fokus dengan urusanmu sendiri.""Tapi—""It's okay, Bro. Santa

  • Menjadi Suami Pengganti   3. Cengkeraman Kuat

    Denis mengeluarkan semua makian kasar untuk sang ayah, di depan Shaka yang masih terlihat santai mengutak-atik gitar elektriknya. Mereka berdua saat ini sedang berada di mini art studio, lantai dua Heaven Bakery.Denis tak menyangka, jika biasanya sang ayah akan memberikan sedikit kelonggaran berpikir setelah memberinya sebuah mandat atau pilihan, kali ini sangat beda.Segala fasilitas milik Denis, baik atm, credit card, tabungan, dan semuanya—kecuali mobil—diblokir oleh Adi. Lelaki paruh baya itu tak merespon sama sekali semua pesan WA Denis, baik ketika pemuda itu meminta waktu berpikir sampai selesai pameran seni akhir semester, atau tentang bagaimana dia mengutarakan keberatan.Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Adi langsung melakukan tindakan pemblokiran itu. Membuat Denis emosi dan semakin kesal pada sang ayah."Benar-benar!" Denis yang telah lelah mengeluarkan semua makian, mengempaskan tubuh ke sofa dengan kesal. "Kalau begini caranya aku

  • Menjadi Suami Pengganti   2. Simalakama

    Mata Denis melebar setelah mendengar perkataan Adi yang tengah memunggunginya, sambil menatap bulan purnama dari balik kaca jendela rumah mewah mereka itu."Ayah gak serius, 'kan? Kenapa tiba-tiba aku harus menggantikan Mas Dave di posisi Direktur kelak, padahal aku sama sekali tak pernah terjun ke dunia bisnis?"Adi tak langsung menjawab, masih menikmati langit malam cerah yang juga penuh bintang itu, sambil tetap menggenggam gelas pialanya meski benda itu sudah kosong, tak ada cairan di dalamnya."Yah!" Denis mulai merasakan kekesalan merambat dalam hatinya.Akhirnya Adi membalik tubuh dan menatap tajam putra keduanya tersebut. Dengan suara beratnya yang khas, lelaki paruh baya itu menjawab santai, "Kalau bukan kau, siapa lagi? Darmono, supirku? Atau Agung, tukang kebun kita?"Denis mendengkus kesal. "Jangan bercanda, Yah!""Apa kau lihat aku sedang melakukan pertunjukan komedi saat ini, Denis? Kau yang aneh! Jelas-jelas hanya kau yang kup

  • Menjadi Suami Pengganti   1. Gerimis dan Kepergianmu

    Malang, Desember 2016Suasana dalam ballroom Hotel Angkasa Cendana itu tampak ramai. Penuh tamu dengan pakaian indah mereka. Hidangan lezat tersaji dengan cantik di atas meja prasmanan. Beberapa pelayan mondar-mandir melayani dengan ramah dan sopan.Pemuda itu masih berdiri di sudut ruangan, berdiri sambil memainkan ponselnya. Denis Aditya Wibisono, anak kedua Adi Wibisono dan Jenar Ayu yang telah bercerai saat pemuda itu berusia 10 tahun."Apa kau tak punya partner?"Sebuah sapaan dari seorang perempuan cantik berbaju seksi warna merah marun, yang tengah menggenggam gelas piala berisi wine, membuat pemuda jangkung berkulit sawo matang itu terkejut.Terpaksa Denis mengalihkan fokus dari ponsel ke perempuan yang kini berjarak sangat dekat dengan tubuhnya itu."Oh, ada." Jawaban singkat dengan ekspresi wajah datar dari Denis, membuat perempuan itu menggerutu kesal, dan segera pergi meninggalkan pemuda tersebut.Setelah menghela na

DMCA.com Protection Status