Share

Bab 8 : Kehancuran Yang Adil

Penulis: Backin_parade
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-03 23:13:57

Malam itu Karina tiba di halaman rumah ibunya. Hatinya terasa berat untuk mengadu kesakitan yang selama ini ia pendam sendirian. Pintu utama terbuka, Nathalia menyambut kedatangan putrinya dengan wajah suram tanpa senyuman. Tak ada pilihan lain, Karina kemudian datang mendekat dan langsung mendapatkan pelukan dari sang ibu.

Karina berpikir bahwa hatinya sudah cukup kuat. Tapi pada akhirnya semua pertahanan yang ia bangun sendirian hancur dengan begitu mudahnya ketika ia kembali ke sandaran pertamanya. Di hadapan sang ibu, Karina kembali menangis seolah-olah itu adalah pengaduan terbaik uang bisa ia lakukan pada saat ini.

Nathalia membawa putrinya masuk, menutup pintu rapat-rapat agar tak ada yang bisa mengusik putrinya. Keduanya duduk berdampingan di ruang tamu dan Karina sudah cukup tenang. Hanya saja ia tak berani mengangkat pandangannya.

"Mama sudah mendengar semuanya dari Pak Brata. Kamu dan Haris sudah bercerai."

"Aku minta maaf, Ma," ujar Karina, masih tak berani memandang sang ibu.

"Bagaimana mungkin mama mengetahui jika putri mama sedang kesakitan dari orang lain. Mama berpikir kalian bahagia, mama berpikir kamu sudah bahagia, Karin."

Karina tak bisa menjawab, ia hanya tertunduk bahkan ketika Nathalia meraih kedua tangannya dan menggenggamnya dengan penuh kehangatan.

"Apa benar yang mama dengar? Apa benar Haris memiliki wanita lain? Lihat mama dan jawab, Karin. Jangan menutupi apa-apa lagi dari mama."

Karina mengangkat pandangannya dan memandang Nathalia. "Itu udah nggak penting apa. Hubungan aku sama Mas Haris udah selesai."

"Seharusnya kamu mengatakan kesulitan kamu ke mama. Kenapa kamu menanggung semuanya sendirian, Karin. Masih ada mama di sini."

Karina menggeleng pelan. "Aku cuma punya mama, aku nggak akan biarin apapun menyakiti mama. Sekarang semua udah selesai, aku mau kembali jadi putri mama. Boleh, kan, Ma?"

Nathalia mengusap surai hitam putrinya. "Sampai kapan pun, kamu akan tetap menjadi putri mama."

Nathalia menghela napas, sarat akan penyesalan. "Seandainya mama tidak memaksakan pernikahan kalian."

Karina menatap sendu. Tak peduli jika pernikahannya dengan Haris terjadi karena perjodohan, Karina tak memungkiri bahwa ia bahagia dengan pernikahan itu sebelum kepalsuan dalam rumah tangganya terungkap. Sebenarnya ia menaruh harapan yang besar pada Haris. Ia tidak tahu bahwa ia akan sehancur ini setelah mengetahui fakta mengerikan tentang Haris dan masa lalu yang tidak bisa dilepaskan oleh laki-laki itu.

Hari itu, seorang anak perempuan kembali ke pelukan sang ibu dalam keadaan hati yang terluka. Dan hari itu ada penyesalan mendalam yang tertinggal di lubuk hati Haris.

Rumah yang selalu hangat setiap kali ia masuki, kini terasa sangat dingin. Tanpa kehangatan, tanpa kasih sayang. Hanya tertinggal kehampaan untuk dirinya setelah ia melepaskan apa yang seharusnya ia perjuangkan.

Bel pintu berbunyi, mengusik malam yang sunyi. Haris bergegas membuka pintu dan tepat setelah pintu terbuka, Lisa langsung menghambur ke pelukan pria itu. Akan tetapi bagi Haris semua terasa dingin sekarang.

"Haris, aku nggak tahu harus pergi ke mana lagi. "

Haris meraih kedua lengan Lisa dan mendorong wanita itu secara perlahan.

"Kita akhiri sekarang," ujar Haris.

"Maksud kamu apa?"

"Hubungan kita yang sakit ini, kita akhiri sekarang."

"Haris—"

"Aku pikir aku udah bisa melepaskan kamu sekarang. Untuk kedepannya, kita nggak perlu saling bertemu lagi."

Lisa terperangah, menatap tak percaya lalu menyangkal dengan keras.

"Nggak! Apanya yang harus diakhiri? Sekarang Karina udah pergi, udah nggak ada penghalang lagi buat kita. Kita bisa sama-sama lagi. Aku akan meninggalkan Rico dan kita bisa hidup bersama."

"Lisa."

Lisa langsung memeluk Haris dengan erat. "Nggak! Kamu nggak bisa lepasin aku setelah semua ini. Aku nggak mau pisah sama kamu."

Haris berusaha mendorong Lisa, tapi Lisa terus memaksa hingga pada akhirnya Haris bersikap sedikit kasar.

"Haris, kamu lupa? Kita saling mencintai sampai detik ini."

Haris menggeleng. "Hal seperti itu udah nggak ada. Harusnya aku sadar sejak lama. Kita udah hancur dan nggak ada apapun dari hubungan ini yang harus diperbaiki. Jadi aku minta kamu pergi. Aku tahu Rico mencintai kamu lebih dari siapapun dan dia pasti akan memperjuangkan kamu."

"Kamu salah!" Lisa tampak putus asa. "Aku justru kehilangan semuanya karena Karina. Sekarang kamu mau aku hancur sendirian. Anak ini—"

"Itu bukan anak aku," Haris menyela. "Hanya satu perempuan yang pernah tidur di ranjangku dan itu bukan kamu."

Lisa terperangah, merasa sakit hati dengan ucapan Haris.

"Bajingan..." gumam Lisa, tiba-tiba saja ia menampar Haris.

"Kamu benar-benar keterlaluan, Haris. Cuma aku! Cuma aku wanita yang kamu cintai, nggak ada perempuan lain. Cuma aku satu-satunya—"

"Cukup, Lisa!" Haris menyela dengan suara yang sedikit mengeras. "Kembali ke suami kamu. Ada waktu yang tepat untuk memperbaiki semuanya dan ini masih belum terlambat untuk kamu. Sekarang kembali ke suami kamu."

Haris langsung menutup pintu rumahnya rapat-rapat, mengabaikan Lisa yang memakinya sembari menggedor pintu. Bagi Haris semua sudah terlambat, tak ada yang bisa ia perjuangkan. Ia hancur karena ia tak bisa melepaskan masa lalunya dan justru merencanakan masa depan bersama orang baru. Kehancuran ini terjadi akibat keserakahan yang tak bisa ia hentikan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 9 : Terhubung Dengan Dua Garis Biru

    Setelah skandal memalukan itu, Haris mengambil cuti selama dua bulan untuk menenangkan publik. Sementara Karina, ia menjalani kembali pada kehidupan lamanya. Menjadi seorang putri tunggal yang mendapatkan seluruh kasih sayang dari ibunya. Karina menyibukkan diri dengan membantu di klinik ibunya. Tapi hari itu Karina menetap di rumah karena merasa kurang enak badan. Duduk di tepi ranjang, Karina memandang kalender yang berada di atas nakas. Kesedihan yang mulai terpendam membuatnya menyadari sesuatu yang cukup fatal. Membuka laci, Karina mengambil alat tes kehamilan yang ia beli kemarin. Setelah hari yang berat terlewati, Karina menyadari bahwa ia sudah melewatkan beberapa minggu dari tanggal merahnya. Dengan hati yang kacau Karina pergi ke kamar mandi. Dalam situasi ini Karina berpikir bahwa mungkin lebih baik jika ia memiliki suatu penyakit dibandingkan dengan harus melihat dua garis biru di dalam hidupnya. Namun, hidup Karina tak berjalan sesuai keinginannya. Dengan hati yang gu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 1 : Suami Dingin Idaman

    Pintu kamar terbuka dari luar."Sayang," tegur Haris. Tak seperti pasangan lainnya yang menegur dengan suara yang manis, Haris menegur dengan wajah yang kaku dan sikap yang terkesan dingin.Karina langsung menoleh."Kita berangkat sekarang," ujar Haris kembali. Tapi bukannya langsung pergi, Haris justru menunggu Karina."Mas, aku cantik nggak?" tanya Karina, lengkap dengan senyum lebarnya ketika ia sudah berada di hadapan Haris.Tak langsung menjawab, Haris mengangkat tangan kirinya menyentuh wajah Karina. Memberikan usapan kecil dan berkata, "cantik."Seulas senyum tipis itu kembali di wajah Haris ketika ia menarik kembali tangannya. Dan dengan pujian kecil itu, senyuman lebar kembali menghiasi wajah Karina. Sudah tujuh tahun bersama, suaminya itu tetap irit berbicara. Dan bahkan hampir tidak pernah merayunya."Nggak ada yang ketinggalan?"Karina menggeleng. "Kita berangkat sekarang."Karina memberikan anggukan dan mereka pun bergegas meninggalkan rumah. Malam itu Haris mengajak Kar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 2 : Tragedi

    Pesta berakhir, Haris dan Karina sudah kembali ke rumah dan bersiap untuk beristirahat. Keluar dari kamar mandi, Haris langsung menuju ruang kerjanya. Ia kembali mengenakan kaca matanya untuk mengecek sesuatu di layar komputernya.Sesaat kemudian Karina menyusul. Berdiri di ambang pintu, ia sejenak memperhatikan suaminya sebelum memutuskan untuk mendekatinya. Tak ingin mengganggu pekerjaan Haris, Karina berdiri di samping kursi yang diduduki oleh Haris dan memastikan apa yang saat ini dilakukan oleh suaminya."Kamu tidur aja dulu, sebentar lagi aku selesai," ujar Haris tanpa membagi perhatiannya dari layar komputer di hadapannya.Bukannya menjawab, Karina justru bergelayut pada sandaran sofa. Tak ada kalimat yang terucap, ia hanya menunggu. Hanya dengan cara itu Haris akan menjadi lebih peka dengan keadaan. Dan hal itu terbukti ampuh.Haris meraih tangan Karina, membawa Karina duduk di atas pangkuannya dengan posisi tubuh menghadap ke samping. Karina pun refleks mengalungkan tangann

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 3 : Noda Rumah Tangga

    Siang itu, saat jam makan siang tiba. Haris kembali ke ruangan Divisi Bedah Umum setelah melakukan pemeriksaan pada beberapa pasiennya. Ia hendak memeriksa ponselnya, tapi urung ketika seseorang membuka pintu ruangan dan menegurnya. "Kamu udah selesai?" Haris menoleh dan berbalik, mendapati Lisa yang berjalan ke tempatnya. "Udah makan siang?" tegur Lisa kembali. "Belum," sahut Haris tanpa menunjukkan ekspresi lain di wajah datarnya. "Kamu terlalu ceroboh kemarin," celetuk Lisa. "Tentang apa?" "Kamu dan Julia. Meskipun kalian akrab, kalian nggak perlu menunjukkan itu di depan istri kamu. Itu namanya bunuh diri." Haris tak memberikan respon. Lisa kemudian melangkah lebih dekat dan berdiri tepat di hadapan Haris. Perhatiannya langsung tertuju pada bagian leher Haris yang sebagian tertutupi oleh kerah kemeja. Ia mengangkat tangannya, menyingkap salah satu sisi kerah kemeja dan melihat apa yang kini menghiasi leher pria itu. Lisa tiba-tiba memberikan tatapan tajam, sedangkan Haris

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 4 : Hubungan Palsu

    Malam tiba, klinik kecantikan milik ibu Karina sudah tutup, tapi hingga detik ini Karina memutuskan untuk menetap di sana. Seharian ini ia terus menyiksa batinnya tanpa bisa membagikan apa yang ia lihat sebelumnya kepada sang ibu. Karina tidak ingin menyeret siapapun ke dalam masalahnya.Terduduk di depan meja resepsionis, Karina masih tidak bisa mempercayai apa yang kini terjadi di hidupnya. Rumah tangganya yang harmonis justru memiliki cacat yang bahkan tak ia sadari selama ini. Karina tidak menyangka, ia berpikir jika suaminya berselingkuh, maka wanita itu adalah Julia, bukannya Lisa—perempuan yang dahulu mendekatinya lebih dulu dan menawarkan hubungan baik. Wanita yang kini tengah hamil lima bulan. Itu benar-benar di luar dugaan. Di saat ia mewaspadai kehadiran wanita lain, dia justru mengabaikan orang yang menusuknya dari belakang."Kenapa harus Mbak Lisa? Kenapa bukan Julia? Kenapa aku harus kenal orang itu?" gumam Karina.Untuk kali pertama setelah ia memutuskan untuk menerima

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 5 : Tak Pantas Diperjuangkan

    "Ceraikan aku, atau aku yang gugat kamu."Haris terdiam, sementara air mata Karina sudah mulai berjatuhan meski wanita itu berusaha untuk tetap terlihat kuat. Pandangan Haris sempat terjatuh, menghembuskan napas dalam dengan pelan sebelum ia kembali memandang Karina dan berbicara."Silakan lakukan apa yang kamu mau."Ucapan Haris berhasil menyentak batin Karina, seperti sebuah pukulan yang meruntuhkan dinding pertahanannya. Dan ketika Haris memutuskan untuk pergi, Karina tak bisa lagi berpura-pura baik-baik saja.Berpegangan pada meja, Karina membiarkan isak tangis keluar dari mulutnya. Tanpa ada kata maaf, seakan tak pantas untuk diperjuangkan. Karina ditinggalkan begitu saja. Sebenarnya siapa yang bersalah di sana?Tubuh Karina merosot ke lantai. Tak lagi peduli tentang apapun, ia menangis dengan suara yang keras. Memukul dadanya sendiri yang terasa sesak dan menyakitkan. Hanya dengan satu kesalahan yang dilakukan oleh suaminya, pria kaku berhati dingin itu membuangnya dengan cara y

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 6 : Memulangkan Suami

    Julia mengobati luka yang didapatkan oleh Haris. Haris sepertinya tak lagi memiliki muka untuk muncul di hadapan Julia hingga ia terus menghindari kontak mata dengan wanita itu. Julia lantas menarik dagu Haris, berniat mengobati sisi yang disembunyikan oleh Haris dan hal itu membuat pandangan mereka sempat beradu."Syukurlah kalau kamu masih punya rasa malu," ujar Julia tak acuh.Haris menahan tangan Julia. "Kamu boleh pergi.""Semua orang udah tahu, apa yang akan kamu lakukan sekarang?"Haris melepaskan tangan Julia dan berpaling, mengambil kaca matanya dan mengenakannya kembali. Ia menyahut, "itu bukan urusan kamu.""Kamu masih nggak tahu atau hanya pura-pura?"Haris terdiam memandang Julia."Aku khawatir," ujar Julia."Aku bukan orang yang pantas untuk kamu khawatirkan."Sebuah panggilan masuk ke ponsel Haris, terlihat sang ayah memanggil. Ia pun bangkit dan berbicara pada Julia untuk kali terakhir."Kita hanya perlu menjadi orang asing waktu bertemu."Haris kemudian meninggalkan J

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 7 : Done For Me

    Karina kembali ke hotel tempat ia menginap setelah mengurus berkas perceraiannya. Berdiri menghadap jendela, Karina memandang kota dengan hati yang kosong. Dalam sekejap, kebahagiaan yang ia anggap sempurna langsung hancur tak bersisa. Hingga detik ini Karina masih belum bisa berkata jujur pada sang ibu. Hatinya belum siap. Karena ia pasti akan menangis jika sampai ibunya tahu tentang rumah tangganya yang hancur. Dalam situasi ini, Karina tak ingin menangis sendirian lagi. Bel pintu berbunyi. Karina bergegas membuka pintu, berpikir bahwa pesanannya beberapa waktu yang lalu sudah datang. Namun, ketika pintu terbuka, sebuah kejutan kecil datang. Lisa tiba-tiba masuk dan langsung menampar wajah Karina. "Kurang ajar kamu! Begini cara kamu balas dendam?!" hardik Lisa. Karina menghela napas pelan. Sesaat kemudian ia menampar balik wajah Lisa. "akh!" pekik Lisa. "Harusnya aku yang datang ke tempat kamu, bukan kamu yang datang ke sini!" Karina balas menghardik. "Karina!" Lisa menggeram.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17

Bab terbaru

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 9 : Terhubung Dengan Dua Garis Biru

    Setelah skandal memalukan itu, Haris mengambil cuti selama dua bulan untuk menenangkan publik. Sementara Karina, ia menjalani kembali pada kehidupan lamanya. Menjadi seorang putri tunggal yang mendapatkan seluruh kasih sayang dari ibunya. Karina menyibukkan diri dengan membantu di klinik ibunya. Tapi hari itu Karina menetap di rumah karena merasa kurang enak badan. Duduk di tepi ranjang, Karina memandang kalender yang berada di atas nakas. Kesedihan yang mulai terpendam membuatnya menyadari sesuatu yang cukup fatal. Membuka laci, Karina mengambil alat tes kehamilan yang ia beli kemarin. Setelah hari yang berat terlewati, Karina menyadari bahwa ia sudah melewatkan beberapa minggu dari tanggal merahnya. Dengan hati yang kacau Karina pergi ke kamar mandi. Dalam situasi ini Karina berpikir bahwa mungkin lebih baik jika ia memiliki suatu penyakit dibandingkan dengan harus melihat dua garis biru di dalam hidupnya. Namun, hidup Karina tak berjalan sesuai keinginannya. Dengan hati yang gu

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 8 : Kehancuran Yang Adil

    Malam itu Karina tiba di halaman rumah ibunya. Hatinya terasa berat untuk mengadu kesakitan yang selama ini ia pendam sendirian. Pintu utama terbuka, Nathalia menyambut kedatangan putrinya dengan wajah suram tanpa senyuman. Tak ada pilihan lain, Karina kemudian datang mendekat dan langsung mendapatkan pelukan dari sang ibu. Karina berpikir bahwa hatinya sudah cukup kuat. Tapi pada akhirnya semua pertahanan yang ia bangun sendirian hancur dengan begitu mudahnya ketika ia kembali ke sandaran pertamanya. Di hadapan sang ibu, Karina kembali menangis seolah-olah itu adalah pengaduan terbaik uang bisa ia lakukan pada saat ini. Nathalia membawa putrinya masuk, menutup pintu rapat-rapat agar tak ada yang bisa mengusik putrinya. Keduanya duduk berdampingan di ruang tamu dan Karina sudah cukup tenang. Hanya saja ia tak berani mengangkat pandangannya. "Mama sudah mendengar semuanya dari Pak Brata. Kamu dan Haris sudah bercerai." "Aku minta maaf, Ma," ujar Karina, masih tak berani memandang s

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 7 : Done For Me

    Karina kembali ke hotel tempat ia menginap setelah mengurus berkas perceraiannya. Berdiri menghadap jendela, Karina memandang kota dengan hati yang kosong. Dalam sekejap, kebahagiaan yang ia anggap sempurna langsung hancur tak bersisa. Hingga detik ini Karina masih belum bisa berkata jujur pada sang ibu. Hatinya belum siap. Karena ia pasti akan menangis jika sampai ibunya tahu tentang rumah tangganya yang hancur. Dalam situasi ini, Karina tak ingin menangis sendirian lagi. Bel pintu berbunyi. Karina bergegas membuka pintu, berpikir bahwa pesanannya beberapa waktu yang lalu sudah datang. Namun, ketika pintu terbuka, sebuah kejutan kecil datang. Lisa tiba-tiba masuk dan langsung menampar wajah Karina. "Kurang ajar kamu! Begini cara kamu balas dendam?!" hardik Lisa. Karina menghela napas pelan. Sesaat kemudian ia menampar balik wajah Lisa. "akh!" pekik Lisa. "Harusnya aku yang datang ke tempat kamu, bukan kamu yang datang ke sini!" Karina balas menghardik. "Karina!" Lisa menggeram.

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 6 : Memulangkan Suami

    Julia mengobati luka yang didapatkan oleh Haris. Haris sepertinya tak lagi memiliki muka untuk muncul di hadapan Julia hingga ia terus menghindari kontak mata dengan wanita itu. Julia lantas menarik dagu Haris, berniat mengobati sisi yang disembunyikan oleh Haris dan hal itu membuat pandangan mereka sempat beradu."Syukurlah kalau kamu masih punya rasa malu," ujar Julia tak acuh.Haris menahan tangan Julia. "Kamu boleh pergi.""Semua orang udah tahu, apa yang akan kamu lakukan sekarang?"Haris melepaskan tangan Julia dan berpaling, mengambil kaca matanya dan mengenakannya kembali. Ia menyahut, "itu bukan urusan kamu.""Kamu masih nggak tahu atau hanya pura-pura?"Haris terdiam memandang Julia."Aku khawatir," ujar Julia."Aku bukan orang yang pantas untuk kamu khawatirkan."Sebuah panggilan masuk ke ponsel Haris, terlihat sang ayah memanggil. Ia pun bangkit dan berbicara pada Julia untuk kali terakhir."Kita hanya perlu menjadi orang asing waktu bertemu."Haris kemudian meninggalkan J

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 5 : Tak Pantas Diperjuangkan

    "Ceraikan aku, atau aku yang gugat kamu."Haris terdiam, sementara air mata Karina sudah mulai berjatuhan meski wanita itu berusaha untuk tetap terlihat kuat. Pandangan Haris sempat terjatuh, menghembuskan napas dalam dengan pelan sebelum ia kembali memandang Karina dan berbicara."Silakan lakukan apa yang kamu mau."Ucapan Haris berhasil menyentak batin Karina, seperti sebuah pukulan yang meruntuhkan dinding pertahanannya. Dan ketika Haris memutuskan untuk pergi, Karina tak bisa lagi berpura-pura baik-baik saja.Berpegangan pada meja, Karina membiarkan isak tangis keluar dari mulutnya. Tanpa ada kata maaf, seakan tak pantas untuk diperjuangkan. Karina ditinggalkan begitu saja. Sebenarnya siapa yang bersalah di sana?Tubuh Karina merosot ke lantai. Tak lagi peduli tentang apapun, ia menangis dengan suara yang keras. Memukul dadanya sendiri yang terasa sesak dan menyakitkan. Hanya dengan satu kesalahan yang dilakukan oleh suaminya, pria kaku berhati dingin itu membuangnya dengan cara y

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 4 : Hubungan Palsu

    Malam tiba, klinik kecantikan milik ibu Karina sudah tutup, tapi hingga detik ini Karina memutuskan untuk menetap di sana. Seharian ini ia terus menyiksa batinnya tanpa bisa membagikan apa yang ia lihat sebelumnya kepada sang ibu. Karina tidak ingin menyeret siapapun ke dalam masalahnya.Terduduk di depan meja resepsionis, Karina masih tidak bisa mempercayai apa yang kini terjadi di hidupnya. Rumah tangganya yang harmonis justru memiliki cacat yang bahkan tak ia sadari selama ini. Karina tidak menyangka, ia berpikir jika suaminya berselingkuh, maka wanita itu adalah Julia, bukannya Lisa—perempuan yang dahulu mendekatinya lebih dulu dan menawarkan hubungan baik. Wanita yang kini tengah hamil lima bulan. Itu benar-benar di luar dugaan. Di saat ia mewaspadai kehadiran wanita lain, dia justru mengabaikan orang yang menusuknya dari belakang."Kenapa harus Mbak Lisa? Kenapa bukan Julia? Kenapa aku harus kenal orang itu?" gumam Karina.Untuk kali pertama setelah ia memutuskan untuk menerima

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 3 : Noda Rumah Tangga

    Siang itu, saat jam makan siang tiba. Haris kembali ke ruangan Divisi Bedah Umum setelah melakukan pemeriksaan pada beberapa pasiennya. Ia hendak memeriksa ponselnya, tapi urung ketika seseorang membuka pintu ruangan dan menegurnya. "Kamu udah selesai?" Haris menoleh dan berbalik, mendapati Lisa yang berjalan ke tempatnya. "Udah makan siang?" tegur Lisa kembali. "Belum," sahut Haris tanpa menunjukkan ekspresi lain di wajah datarnya. "Kamu terlalu ceroboh kemarin," celetuk Lisa. "Tentang apa?" "Kamu dan Julia. Meskipun kalian akrab, kalian nggak perlu menunjukkan itu di depan istri kamu. Itu namanya bunuh diri." Haris tak memberikan respon. Lisa kemudian melangkah lebih dekat dan berdiri tepat di hadapan Haris. Perhatiannya langsung tertuju pada bagian leher Haris yang sebagian tertutupi oleh kerah kemeja. Ia mengangkat tangannya, menyingkap salah satu sisi kerah kemeja dan melihat apa yang kini menghiasi leher pria itu. Lisa tiba-tiba memberikan tatapan tajam, sedangkan Haris

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 2 : Tragedi

    Pesta berakhir, Haris dan Karina sudah kembali ke rumah dan bersiap untuk beristirahat. Keluar dari kamar mandi, Haris langsung menuju ruang kerjanya. Ia kembali mengenakan kaca matanya untuk mengecek sesuatu di layar komputernya.Sesaat kemudian Karina menyusul. Berdiri di ambang pintu, ia sejenak memperhatikan suaminya sebelum memutuskan untuk mendekatinya. Tak ingin mengganggu pekerjaan Haris, Karina berdiri di samping kursi yang diduduki oleh Haris dan memastikan apa yang saat ini dilakukan oleh suaminya."Kamu tidur aja dulu, sebentar lagi aku selesai," ujar Haris tanpa membagi perhatiannya dari layar komputer di hadapannya.Bukannya menjawab, Karina justru bergelayut pada sandaran sofa. Tak ada kalimat yang terucap, ia hanya menunggu. Hanya dengan cara itu Haris akan menjadi lebih peka dengan keadaan. Dan hal itu terbukti ampuh.Haris meraih tangan Karina, membawa Karina duduk di atas pangkuannya dengan posisi tubuh menghadap ke samping. Karina pun refleks mengalungkan tangann

  • Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku   Bab 1 : Suami Dingin Idaman

    Pintu kamar terbuka dari luar."Sayang," tegur Haris. Tak seperti pasangan lainnya yang menegur dengan suara yang manis, Haris menegur dengan wajah yang kaku dan sikap yang terkesan dingin.Karina langsung menoleh."Kita berangkat sekarang," ujar Haris kembali. Tapi bukannya langsung pergi, Haris justru menunggu Karina."Mas, aku cantik nggak?" tanya Karina, lengkap dengan senyum lebarnya ketika ia sudah berada di hadapan Haris.Tak langsung menjawab, Haris mengangkat tangan kirinya menyentuh wajah Karina. Memberikan usapan kecil dan berkata, "cantik."Seulas senyum tipis itu kembali di wajah Haris ketika ia menarik kembali tangannya. Dan dengan pujian kecil itu, senyuman lebar kembali menghiasi wajah Karina. Sudah tujuh tahun bersama, suaminya itu tetap irit berbicara. Dan bahkan hampir tidak pernah merayunya."Nggak ada yang ketinggalan?"Karina menggeleng. "Kita berangkat sekarang."Karina memberikan anggukan dan mereka pun bergegas meninggalkan rumah. Malam itu Haris mengajak Kar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status