"Hari ini kamu tampak cantik, Fransiska."
"Terima kasih." Hanya itu yang diucapkan oleh Fransiska sambil tersenyum. Fransiska terlihat menatap wajahnya yang memang sangat cantik di depan cermin.
Perpaduan gaun yang dia kenakan dengan riasan yang ditempelkan di wajahnya membuat keindahan itu memancar sempurna.
"Kalian pasti akan hidup berbahagia."
Perias kecantikan itu memuji Fransiska dan memberikan semangat kepada Fransiska.
Untuk kesekian kalinya Fransiska kembali tersenyum, karena pada kenyataannya Fransiska memang tampak cantik sekali.
Kulit tubuhnya yang putih serta tatapan matanya yang indah membuat dirinya begitu sempurna.
Semua orang yang mengetahui tentang rencana pernikahan Fransisca dan Alex pasti langsung mengatakan bahwa Fransiska adalah perempuan paling bahagia yang akan disunting oleh laki-laki kaya dan tampan seperti Alex Damatian.
Setelah semuanya selesai Fransiska melangkahkan kaki menuju ke ruang ganti pria.
Fransiska sangat ingin menunjukkan kecantikan nya kepada Alex Damatian di hari pernikahan mereka.
Fransiska ingin memberinya sebuah kejutan pada Alex dan menunjukkan betapa hari ini dia tampak cantik dengan pakaian pengantin yang dipilihkan oleh Alex.
Setibanya di ruang ganti pria Fransiska mendengarkan sebuah suara yang memaksa dirinya untuk menempelkan telinganya pada daun pintu agar suara itu lebih jelas terdengar.
"Setelah menikah jangan lupa untuk tetap mencintaiku."
Suara seorang perempuan terdengar berbicara.
"Kamu tidak perlu khawatir, aku menikahi kakakmu bukan berarti aku mencintainya. Dari dulu sampai sekarang aku hanya mencintaimu."
Alex, yang saat itu menggunakan jas pengantin berbicara pada seorang perempuan yang ada di depannya.
Fransiska mengintip diantara celah pintu yang sedikit terbuka.
Jarak mereka sangatlah dekat sampai-sampai hidung mereka menempel.
Alex memeluk perempuan yang ada di depannya sambil satu tangannya mengusap-usap rambut perempuan tersebut.
"Kamu harus memberikan separuh dari gajimu kepadaku karena jika tidak, aku pasti akan mencari kekasih yang lain!"
Perempuan cantik itu berbicara pada Alex.
Alex mengusap pipi perempuan yang ada di hadapannya.
"Berapapun yang kamu minta pasti akan aku berikan! Pernikahanku kali ini semata-mata untuk mendapatkan keuntungan dari Fransiska Maundy. Bukankah kamu tahu bahwa Fransiska Maundy adalah anak kandung dari keluarga Jack Maundy. Aku akan menguras semua hartanya dan aku akan menyimpannya padamu. Sampai suatu ketika harta itu bisa kita gunakan untuk membangun kehidupan yang baru."
Mereka berdua tersenyum tanpa mereka sadari ada Fransiska yang sedang mendengarkan perbincangan mereka.
Brak!
Dengan rasa kecewa yang begitu dalam Fransiska mendobrak pintu tersebut sehingga pintu itu terbuka dan menimbulkan suara yang sangat keras.
Fransiska berdiri sambil menatap mereka berdua.
Alex Damatian dan Clara Maundy menoleh ke arah Fransiska.
Mereka berdua tampak gugup. Mungkin hal itu terjadi karena mereka tidak menyangka bahwa Fransiska akan mendengarkan semua yang mereka ucapkan.
"Tega sekali kalian berdua melakukan itu!" Fransiska berbicara sambil air matanya berlinang-linang.
"Kami melakukan apa?" Clara Maundy bertanya sambil mendekati Fransiska.
"Mengapa kalian ingin menghancurkan kehidupanku? Apa kesalahanku kepada kalian?"
Fransiska tetap menangis. Kekecewaan tidak bisa dia sembunyikan dari raut wajahnya.
"Kesalahannya adalah kamu mencintai laki-laki yang sudah lama aku cintai! Kemudian papa dan mama lebih setuju kamu menikah dengan laki-laki yang aku cintai daripada aku yang menikahinya. Apakah alasan itu kurang cukup untuk menjadikan aku membalas dendam kepadamu?!"
Tanpa rasa takut Clara Maundy berbicara kepada Fransiska sementara Alex Damatian hanya tersenyum sambil berkacak pinggang.
Tidak ada pembelaan yang dilakukan oleh Alex untukku. Alex hanya menatap Fransiska dengan tawanya
Fransiska menangis sambil menggelengkan kepala. "Aku tidak menyangka kalian akan melakukan hal ini. Bukankah selama ini aku tidak memiliki kesalahan padamu Clara, tapi kenapa kamu justru melakukan semuanya? Seandainya dari awal kamu bercerita bahwa kamu mencintai Alex dan kalian sudah lama berpacaran pasti aku tidak akan mau menikah dengannya!" Fransiska berbicara sambil satu tangannya menarik gaun pesta yang sedang digunakan oleh Clara.
"Cih." Clara menepis tangan Fransiska agar tangan itu terlepas dari gaunnya.
"Aku tidak akan mungkin mengatakan kebenaran itu! Karena sejak dulu keluarga Maundy sudah bercita-cita untuk menikahkan putri mereka dengan putra keluarga Damatian, dan putri mereka hanyalah kamu sementara aku hanya anak angkat!"
Clara mengucapkan kalimatnya dengan sangat berani sambil menatap tajam ke arah Fransiska.
"Kamu tidak usah berpura-pura sedih dengan kejadian ini. Karena besok ataupun lusa kejadian ini pasti akan terjadi! Alex Damatian tidak pernah mencintaimu. Alex Damatian mau menikah denganmu hanya karena kedua orang tuamu memaksanya untuk menikah."
Clara terus saja berbicara.
Dan Fransiska semakin menangis.
"Kenapa kamu tidak mengatakan itu semua kepadaku sehingga pernikahan ini tidak perlu digelar?"
Fransiska berbicara sambil air mata nya berlinang-linang, tampak sekali bahwa saat ini Fransiska sedang kecewa.
Bagaimana Fransiska tidak kecewa mendapatkan kenyataan seperti itu, selama ini Fransiska sangat menyayangi Clara, Fransiska rela membagi apapun yang Fransiska miliki demi membuat Clara bahagia tetapi Clara justru membalas dengan penghianatan begitu rupa.
Sementara di ruang bawah pesta pernikahan sudah disiapkan, kedua orang tua Fransiska telah membayar mahal untuk sewa tempat di hotel tersebut. Aneka menu masakan dari chef ternama juga telah dipesan. Keluarga Maundy benar-benar sempurna menyiapkan pesta pernikahan Fransiska dengan Alex.
Clara mendorong tubuh Fransiska dengan sangat keras.
Fransiska nyaris jatuh karena didorong oleh Clara.
"Kamu memang perempuan bodoh! Jika kami sampai mengatakan tentang hal ini kepada papa dan mama, mereka berdua tidak akan percaya kepada kami karena mereka hanya memanjakan mu, karena mereka hanya peduli kepadamu itu sebabnya kami memilih jalan ini!"
"Bersiap-siaplah untuk menjadi pengantin! Dan bersiap-siaplah untuk hidup di dalam neraka setelah hari pernikahan kita!"
Dengan sangat kejamnya Alex berbicara sambil menepuk-nepuk pipi ku, dia tampak seperti seorang pecundang.
Sementara Clara tertawa terbahak-bahak.
Fransiska masih menangis dan terus menangis menyaksikan orang-orang yang dia cintai ternyata justru menikam nya dari belakang.
"Seandainya aku tahu bahwa Clara mencintai Alex maka aku tidak akan pernah mau menikah dengannya."
Mata Fransiska bengkak karena air mata yang mengalir, tiba-tiba Sheila telah berdiri di depan kamar ganti pria tempat di mana Alex berada. Sheila tampak terkejut melihat Fransiska berada di sana, bola mata Sheila menatap satu persatu setiap orang yang ada di kamar itu. Sheila sangat bingung karena di kamar itu bukan hanya ada Fransiska dan Alex tetapi juga ada Clara."Ternyata kalian semua berkumpul di sini, sejak tadi aku mencari kalian. Upacara pernikahannya akan segera dilangsungkan, semua tamu sudah menunggu di bawah. Ikutlah denganku aku akan menjadi pengantar pengantin perempuan."Sheila berkata sambil mengulurkan tangannya. Sheila terus menatap mata Fransiska, ada kekhawatiran di dalam tatapan mata Sheila kali itu."Tidak perlu repot biar aku yang menggandengnya bukankah aku adalah pengantin prianya? Sudah lama aku menantikan hari pernikahan kami jadi aku tidak boleh menyia-nyiakannya." Alex berbicara, kalimat itu menyiratkan banyak sekali kebohongan tetapi hanya Fransiska d
"Kenapa kamu tidak pernah mengatakan kalau kamu sedang hamil?!!"Nyonya Agatha berteriak sangat kencang.Fransiska menunduk dia merasa ketakutan mendengar suara lantang yang diucapkan oleh Nyonya Agatha, Mamanya.Fransiska sangat mengenal mamanya, sejak dulu Nyonya Agatha dikenal sebagai perempuan yang lembut tetapi saat ini nyonya Agatha tampak sangat marah mungkin Nyonya Agata merasa kecewa saat mengetahui bahwa Putri kesayangan mereka tidak jadi menikah dengan pemuda pilihannya hanya karena putrinya sedang hamil 'Maafkan aku Ma, aku terpaksa membohongimu.Aku tahu aku menyebabkan banyak kekecewaan di dalam keluargaku. Tapi itu akan jauh lebih baik daripada aku harus menciptakan neraka dalam kehidupanku.' Fransiska kembali menggumang suaranya sangat lirih."Jangan hanya diam Fransiska katakan kepada Mama siapa laki-laki yang telah menghamili mu?!"Untuk kesekian kalinya Nyonya Agatha berbicara. Fransiska tampak bingung, dia tidak tahu harus berkata apa. Fransiska sama sekali tida
Joseph membawa Fransiska ke apartemennya, tidak sebagus rumah keluarga Moundy memang tapi setidaknya apartemen tersebut bisa menjadi tempat tinggal untuk sementara waktu bagi Fransiska.Apartemen itu terasa nyaman bagi Fransiska, setelah semua kemelut yang dia hadapi.Fransiska merasa berhutang Budi pada Joseph. Jika tadi Joseph tidak muncul maka dia tidak akan pernah bisa keluar dari semua kericuhan pesta pernikahannya."Mengapa kamu berbohong dan mengatakan bahwa kamu hamil?" Joseph bertanya kepada Fransiska. Matanya menatap Fransiska lekat. Tatapan mata yang membuat Fransiska sedikit takut."Mengapa juga kamu mengakui kalau kamu adalah Ayah dari benih yang aku kandung?" Fransiska balik bertanya pada Joseph tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Joseph kepadanya.. Fransiska merasa perlu untuk mengetahui alasan Joseph mengakui janin yang ada di dalam kandungannya."Aku mengakui itu semua karena aku ingin membuatmu berhutang budi kepadaku.""Hah?"Fransiska merasa tidak percaya
Bangun tidur di pagi hari Fransiska mendengar suara berisik, pasti dari ruang tengah. Fransiska bangkit dengan rasa malas meninggalkan tempat tidur yang begitu nyaman menuju kamar mandi untuk mengusap wajahnya. 'Ribut sekali, setidaknya aku harus keluar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.'Usai menggumam, Fransiska membuka pintu kamar lalu melangkahkan kakinya menuju asal suara berisik itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat ada beberapa orang berada di ruang tengah. Botol minuman beralkohol yang berjejer tidak beraturan di atas meja, serta makanan ringan yang berceceran."Apa-apaan ini?!" Fransiska berteriak sangat panik karena dia melihat dua pasang manusia yang saling memeluk dan mencium seperti binatang. Fransiska sangat heran mengapa mereka bisa melakukan hal itu di tempat terbuka. "Hei kamu siapa?""Ada wanita cantik di dalam rumah tapi kamu tidak pernah menceritakan kepada kami?!""Kemari lah dan ikut bergabung bersama kami, kita bersenang-senang sekarang!"Sal
Bangun tidur di pagi hari Fransiska mendengar suara berisik, pasti dari ruang tengah. Fransiska bangkit dengan rasa malas meninggalkan tempat tidur yang begitu nyaman menuju kamar mandi untuk mengusap wajahnya. 'Ribut sekali, setidaknya aku harus keluar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.'Usai menggumam, Fransiska membuka pintu kamar lalu melangkahkan kakinya menuju asal suara berisik itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat ada beberapa orang berada di ruang tengah. Botol minuman beralkohol yang berjejer tidak beraturan di atas meja, serta makanan ringan yang berceceran."Apa-apaan ini?!" Fransiska berteriak sangat panik karena dia melihat dua pasang manusia yang saling memeluk dan mencium seperti binatang. Fransiska sangat heran mengapa mereka bisa melakukan hal itu di tempat terbuka. "Hei kamu siapa?""Ada wanita cantik di dalam rumah tapi kamu tidak pernah menceritakan kepada kami?!""Kemari lah dan ikut bergabung bersama kami, kita bersenang-senang sekarang!"Sal
Joseph membawa Fransiska ke apartemennya, tidak sebagus rumah keluarga Moundy memang tapi setidaknya apartemen tersebut bisa menjadi tempat tinggal untuk sementara waktu bagi Fransiska.Apartemen itu terasa nyaman bagi Fransiska, setelah semua kemelut yang dia hadapi.Fransiska merasa berhutang Budi pada Joseph. Jika tadi Joseph tidak muncul maka dia tidak akan pernah bisa keluar dari semua kericuhan pesta pernikahannya."Mengapa kamu berbohong dan mengatakan bahwa kamu hamil?" Joseph bertanya kepada Fransiska. Matanya menatap Fransiska lekat. Tatapan mata yang membuat Fransiska sedikit takut."Mengapa juga kamu mengakui kalau kamu adalah Ayah dari benih yang aku kandung?" Fransiska balik bertanya pada Joseph tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Joseph kepadanya.. Fransiska merasa perlu untuk mengetahui alasan Joseph mengakui janin yang ada di dalam kandungannya."Aku mengakui itu semua karena aku ingin membuatmu berhutang budi kepadaku.""Hah?"Fransiska merasa tidak percaya
"Kenapa kamu tidak pernah mengatakan kalau kamu sedang hamil?!!"Nyonya Agatha berteriak sangat kencang.Fransiska menunduk dia merasa ketakutan mendengar suara lantang yang diucapkan oleh Nyonya Agatha, Mamanya.Fransiska sangat mengenal mamanya, sejak dulu Nyonya Agatha dikenal sebagai perempuan yang lembut tetapi saat ini nyonya Agatha tampak sangat marah mungkin Nyonya Agata merasa kecewa saat mengetahui bahwa Putri kesayangan mereka tidak jadi menikah dengan pemuda pilihannya hanya karena putrinya sedang hamil 'Maafkan aku Ma, aku terpaksa membohongimu.Aku tahu aku menyebabkan banyak kekecewaan di dalam keluargaku. Tapi itu akan jauh lebih baik daripada aku harus menciptakan neraka dalam kehidupanku.' Fransiska kembali menggumang suaranya sangat lirih."Jangan hanya diam Fransiska katakan kepada Mama siapa laki-laki yang telah menghamili mu?!"Untuk kesekian kalinya Nyonya Agatha berbicara. Fransiska tampak bingung, dia tidak tahu harus berkata apa. Fransiska sama sekali tida
Mata Fransiska bengkak karena air mata yang mengalir, tiba-tiba Sheila telah berdiri di depan kamar ganti pria tempat di mana Alex berada. Sheila tampak terkejut melihat Fransiska berada di sana, bola mata Sheila menatap satu persatu setiap orang yang ada di kamar itu. Sheila sangat bingung karena di kamar itu bukan hanya ada Fransiska dan Alex tetapi juga ada Clara."Ternyata kalian semua berkumpul di sini, sejak tadi aku mencari kalian. Upacara pernikahannya akan segera dilangsungkan, semua tamu sudah menunggu di bawah. Ikutlah denganku aku akan menjadi pengantar pengantin perempuan."Sheila berkata sambil mengulurkan tangannya. Sheila terus menatap mata Fransiska, ada kekhawatiran di dalam tatapan mata Sheila kali itu."Tidak perlu repot biar aku yang menggandengnya bukankah aku adalah pengantin prianya? Sudah lama aku menantikan hari pernikahan kami jadi aku tidak boleh menyia-nyiakannya." Alex berbicara, kalimat itu menyiratkan banyak sekali kebohongan tetapi hanya Fransiska d
"Hari ini kamu tampak cantik, Fransiska.""Terima kasih." Hanya itu yang diucapkan oleh Fransiska sambil tersenyum. Fransiska terlihat menatap wajahnya yang memang sangat cantik di depan cermin. Perpaduan gaun yang dia kenakan dengan riasan yang ditempelkan di wajahnya membuat keindahan itu memancar sempurna."Kalian pasti akan hidup berbahagia."Perias kecantikan itu memuji Fransiska dan memberikan semangat kepada Fransiska.Untuk kesekian kalinya Fransiska kembali tersenyum, karena pada kenyataannya Fransiska memang tampak cantik sekali. Kulit tubuhnya yang putih serta tatapan matanya yang indah membuat dirinya begitu sempurna.Semua orang yang mengetahui tentang rencana pernikahan Fransisca dan Alex pasti langsung mengatakan bahwa Fransiska adalah perempuan paling bahagia yang akan disunting oleh laki-laki kaya dan tampan seperti Alex Damatian.Setelah semuanya selesai Fransiska melangkahkan kaki menuju ke ruang ganti pria. Fransiska sangat ingin menunjukkan kecantikan nya kepad