Share

MEMPECUNDANGI PECUNDANG

"Kenapa kamu tidak pernah mengatakan kalau kamu sedang hamil?!!"

Nyonya Agatha berteriak sangat kencang.

Fransiska menunduk dia merasa ketakutan mendengar suara lantang yang diucapkan oleh Nyonya Agatha, Mamanya.

Fransiska sangat mengenal mamanya, sejak dulu Nyonya Agatha dikenal sebagai perempuan yang lembut tetapi saat ini nyonya Agatha tampak sangat marah mungkin Nyonya Agata merasa kecewa saat mengetahui bahwa Putri kesayangan mereka tidak jadi menikah dengan pemuda pilihannya hanya karena putrinya sedang hamil 

'Maafkan aku Ma, aku terpaksa membohongimu.

Aku tahu aku menyebabkan banyak kekecewaan di dalam keluargaku. 

Tapi itu akan jauh lebih baik daripada aku harus menciptakan neraka dalam kehidupanku.' Fransiska kembali menggumang suaranya sangat lirih.

"Jangan hanya diam Fransiska katakan kepada Mama siapa laki-laki yang telah menghamili mu?!"

Untuk kesekian kalinya Nyonya Agatha berbicara. 

Fransiska tampak bingung, dia tidak tahu harus berkata apa. Fransiska sama sekali tidak menyangka bahwa pertanyaan itu akan diarahkan kepada nya saat ini juga.

Nyonya Agatha tidak pernah tahu bahwa sejatinya Fransiska sedang  berbohong. Fransiska tidak benar-benar hamil. Ini semua dia lakukan agar Alex menjauhinya. 

Keluarga Damatian adalah keluarga terhormat dan mereka tidak akan mungkin mau menikahkan putra mereka dengan perempuan yang sedang hamil. Itu sebabnya Fransiska menggunakan cara tersebut untuk menjauhkan diri nya dari mereka. 

"Cepat katakan pada Mama, siapa laki-laki yang telah menghamili mu?!"

Nyonya Agatha mengulang kalimatnya. 

Alex menarik lengan Fransiska.

"Kenapa hanya diam cepat jawab pertanyaan Mamamu! Aku tahu saat ini kamu sedang kebingungan karena sebenarnya kamu tidak hamil kan?"

Alex mengucapkan itu sambil jari jemarinya mencengkram tangan Fransiska.

"Aku mau menjawab pertanyaan itu atau tidak adalah hakku! Sekarang sebaiknya kamu pergi dari sini!" Setelah mengucapkan kalimat itu Fransiska tampak menepiskan lengan Alex dari tangan nya. 

Fransiska nampak merasa jijik bersentuhan dengan kulit Alex. 

Fransiska hendak pergi meninggalkan panggung yang telah dihias dengan aneka warna bunga tetapi lagi-lagi Alex menarik tangan Fransiska, Alex melarang Fransiska pergi. Sepertinya Alex tahu bahwa Fransiska hanya berpura-pura hamil. 

Dan itu akan menjadi bencana bagi Fransiska. 

"Kamu mau ke mana?"

Alex mengajukan pertanyaannya. 

"Aku mau pergi! Aku akan menjelaskan kepada keluargaku tentang kehamilanku."

"Kenapa kamu tidak menjelaskannya di sini? Di hadapan banyak orang yang sedang menunggu penjelasanmu!"

Beberapa undangan mulai ricuh mereka saling berbisik membicarakan tentang kehamilan Fransiska dan lagi-lagi Fransiska tidak peduli akan itu. 

Fransiska tampak sedang berpikir keras untuk bisa segera pergi dari tempat tersebut.

Karena Fransiska sama sekali tidak punya nama yang bisa di ucapkan di hadapan semua orang. 

Semua terjadi begitu mendadak, Fransiska benar-benar tidak punya persiapan agar kebohongannya tampak cantik.

"Aku yang menghamilinya!" Di antara semua ketegangan yang sedang terjadi di ruangan itu, terdengar sebuah suara berteriak dengan sangat keras.

Semua pandangan tertuju pada laki-laki yang tadi mengucapkan kalimat ajaib itu.

"Joseph?"

Fransiska menyebutkan nama lelaki itu dengan suara yang sangat pelan. 

"Apakah benar Joseph yang menghamili mu?" Alex merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dan apa yang baru saja dia lihat. 

Fransiska sebenarnya juga merasa bingung mengapa Joseph tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai laki-laki yang menghamili Fransiska.

"Aku Joseph Ramos, laki-laki yang telah menghamili Fransiska Maundy. Aku berjanji akan bertanggung jawab dan membahagiakannya!"

"Hahaha!!! Laki-laki miskin sepertimu bisa apa?" Alex mulai menghina Joseph. Sementara Clara menggelengkan kepalanya. 

Fransiska merasa heran melihat kelakuan Alex dan Clara saat tahu bahwa Joseph adalah laki-laki yang menghamili Fransiska.

Mestinya Clara bahagia karena dia bisa menjadi kekasih Alex secara utuh tapi kenapa dia tampak tidak bahagia? Berjuta pertanyaan muncul dari dalam diri Fransiska. Namun Fransiska berusaha tidak peduli karena Fransiska ingin berkonsentrasi pada urusannya kemudian pergi dari ruangan yang membuat dirinya tidak bisa bernafas.. 

Tampak sekali Nyonya dan Tuan Maundy merasa terkejut dengan kenyataan yang ada di depan mereka.

Nyonya Agatha mendekati Fransiska seraya bertanya "apakah benar laki-laki itu yang menghamili mu?" Fransiska menatap mata Mamanya kemudian memeluk Mamanya dan menangis di dada Sang Mama.

"Hanya seorang laki-laki miskin! Dia benar-benar tidak sebanding dengan anak ku!" Suara keras itu diucapkan oleh seorang wanita. 

Berlina Damatian, Ibu dari Alex Damatian.

Joseph memang dikenal sebagai karyawan biasa, pegawai harian yang dibayar dengan upah seadanya. 

Semua merasa tidak percaya jika Fransiska mau merelakan tubuhnya untuk ditiduri oleh Joseph sampai dia bisa hamil. 

"Ayo kita pulang! Untuk apa kita berada di tengah-tengah keluarga yang sama sekali tidak memiliki harga diri ini!"

Berlina Damatian menarik lengan anaknya tetapi Alex menepiskan lengan ibunya dengan pelan. 

"Sebentar Ma, aku akan menyelesaikan masalah ini sekarang!"

Alex terlihat melangkahkan kakinya mendekati Joseph.

Fransiska tahu Alex pasti akan menghina Joseph. 

"Biasanya kamu menggunakan pakaian lusuh dan kotor tumben sekali kamu datang ke sini dengan kemeja dan celana panjang yang rapi. Bukankah selama ini kamu hanya seorang pekerja harian? Tiba-tiba bermimpi menjadi menantu keluarga kaya raya dengan menghamili putrinya. Sama sekali tidak punya otak!"

Alex mendorong tubuh Joseph. Tetapi tubuh itu sama sekali tidak bergerak. Joseph tampak begitu kuat dan gagah. 

Joseph membersihkan kemejanya yang baru saja dipegang oleh Alex. 

"Meskipun aku tidak punya otak faktanya aku yang akan memiliki Fransiska dan bukan kamu! Jadi keluarlah dari ruangan ini karena kamu sama sekali tidak dibutuhkan!"

Joseph berbicara dengan sombong, dia menatap mata Alex dan tidak peduli dengan keluarga Damatian yang sedang menyaksikan aksinya.

Fransiska membelalakkan mata merasa tidak percaya dengan keberanian Joseph.

"Pergilah Tuan Alex sebelum banyak orang mencemooh diri mu!"

"Kamu pikir kamu siapa berani menyuruh aku pergi dari sini!?"

Alex merasa tidak terima diusir oleh Joseph.

"Apakah kamu lupa? Aku adalah menantu keluarga Moundy."

Setelah mengucapkan itu Joseph menepuk-nepuk bahu Alex. 

Beberapa menit setelahnya Alex dan keluarganya pergi meninggalkan ruangan tersebut diikuti oleh para undangan yang juga membubarkan diri. 

Semua orang yang keluar dari ruangan itu menggunjingkan Fransiska.

"Apakah kamu pikir aku akan menerimamu sebagai menantu?" Tuan Frans Moundy mendekati Joseph.

"Fransiska Maundy adalah putriku satu-satunya. Aku tidak akan pernah membiarkan dia menikah dengan laki-laki miskin sepertimu."

Tuan Frans memanggil para ajudannya. Tuan Frans memerintahkan para ajudan tersebut untuk menyeret Joseph dari ruangan itu. 

"Tunggu!"

Fransiska berteriak kemudian berlari mendekati Joseph meskipun dengan langkah yang terseok-seok karena baju pengantin yang dis gunakan.

"Aku tahu Papa tidak akan merestui kami tetapi aku akan tetap pergi dengan Joseph karena aku tidak ingin bayi di dalam kandunganku kehilangan orang tuanya."

Fransiska mengucapkan kalimat itu sambil menunduk karena dia tidak berani menatap mata Papanya.

Jika mata mereka saling bertatapan maka Tuan Frans akan mengetahui kebohongan yang sedang dilakukan oleh Fransiska.

"Kamu tidak boleh pergi dari sini! Kamu akan mati kelaparan jika kamu mengikuti laki-laki yang hanya bekerja sebagai pekerja harian itu!"

Tangan Tuan Frans menarik tangan Fransiska sementara Ny Agatha hanya menangis terisak-isak. Tampak Clara berada di samping Mama, Fransiska merasa sangat muak melihat Clara dengan semua kepura-puraannya hal itulah yang membuat Fransiska ingin segera pergi meninggalkan ruangan tersebut dan meninggalkan keluarga Maundy.

"Jangan pergi Fransiska! Apakah kamu tidak kasihan kepada Mama dan juga Papa?" Clara mengucapkan kalimat itu sebuah kalimat yang penuh dengan kebohongan.

'aku harus tetap pergi sampai suatu hari nanti kebenaran itu akan terbukti.' 

Fransiska membalikkan tubuhnya sementara Joseph menggenggam jemari tangan Fransiska, mereka berjalan meninggalkan ruangan yang sudah dihias dengan dekorasi yang sangat indah dan berharga mahal. 

Ada tatapan mata penuh kebencian dari  Clara pada Fransiska.

Tapi sayang!!, Fransiska tidak perduli.

Tujuan nya saat ini adalah PERGI

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status