Share

KELUAR DARI MULUT BUAYA MASUK MULUT SINGA

Joseph membawa Fransiska ke apartemennya, tidak sebagus rumah keluarga Moundy memang tapi setidaknya apartemen tersebut bisa menjadi tempat tinggal untuk sementara waktu bagi Fransiska.

Apartemen itu terasa nyaman bagi Fransiska, setelah semua kemelut yang dia hadapi.

Fransiska merasa berhutang Budi pada Joseph. Jika tadi Joseph tidak muncul maka dia tidak akan pernah bisa keluar dari semua kericuhan pesta pernikahannya.

"Mengapa kamu berbohong dan mengatakan bahwa kamu hamil?" Joseph bertanya kepada Fransiska. Matanya menatap Fransiska lekat. Tatapan mata yang membuat Fransiska sedikit takut.

"Mengapa juga kamu mengakui kalau kamu adalah Ayah dari benih yang aku kandung?" Fransiska balik bertanya pada Joseph tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Joseph kepadanya.. 

Fransiska merasa perlu untuk mengetahui alasan Joseph mengakui janin yang ada di dalam kandungannya.

"Aku mengakui itu semua karena aku ingin membuatmu berhutang budi kepadaku."

"Hah?"

Fransiska merasa tidak percaya dengan jawaban yang baru saja diucapkan oleh Joseph. "Berhutang budi bagaimana maksudmu?"

"Bisnis keluargaku sedang diambang kehancuran, dengan aku menyelamatkanmu kali ini aku berharap kamu bisa menginvestasikan danamu pada perusahaan ku."

Joseph mengucapkan keinginannya tanpa rasa malu. 

'Bisnis keluarga?' Fransiska sedikit bingung.

'Bukankah selama ini Joseph dikenal sebagai pegawai kasar sebagai pekerja harian yang sama sekali tidak memiliki perusahaan ataupun kekayaan? Tetapi mengapa sekarang Joseph justru berbicara tentang perusahaan? Apakah dia sedang berbohong?'

'ternyata sulit mencari orang yang benar-benar tulus di dunia ini.' batin Fransiska mulai berbicara. 

"Aku tahu kehamilanmu kali ini bukanlah kehamilan yang sebenarnya. Kamu hanya berpura-pura hamil kan?"

"Tapi dari mana kamu tahu kalau aku sedang berpura-pura hamil?"

Fransiska semakin penasaran dia merasa perlu untuk mengetahui apa alasan Joseph mengakui kehamilannya tadi.

"Alex Damatian dan Clara Moundy sering sekali berkencan di hotel mewah dan aku melihatnya. Saat aku tahu bahwa Alex akan menikah denganmu maka aku berpikir ada yang sedang terjadi di keluarga Moundy. Aku hanya diam dan mengawasi keadaan.

Ketika kamu mengumumkan kehamilanmu di hadapan banyak orang aku mulai membenarkan pikiranku. Itu sebabnya aku mengaku sebagai ayah dari benih  yang kamu kandung."

Penjelasan Joseph membuat Fransiska terkejut tapi sekaligus membuat Fransiska menyadari bahwa hukum saling menguntungkan masih terjadi di dunia ini.

"Aku harap kamu setuju menyuntikkan danamu pada perusahaan ku."

Dengan sedikit memaksa Joseph mengucapkan kalimat itu.

"Tidak perlu khawatir aku akan melakukan itu." 

Tanpa berpikir panjang Fransiska langsung mengiyakan keinginan Joseph. Fransiska mengabulkan permintaan Joseph, mau tidak mau Fransiska harus sepakat dengan apa yang Joseph inginkan sebab jika Fransiska tidak melakukan itu maka ada kemungkinan Joseph membocorkan semua kebohongan Fransiska dan itu sangat berbahaya.

"Oke deal."

"Deal."

Kami berdua berjabat tangan sebagai tanda bahwa kami sepakat.

"Tidurlah di kamarmu aku akan keluar!"

Joseph memberikan perintah dan aku hanya bisa menganggukkan kepala. 

Setelah dia keluar dari apartemen,  Fransiska duduk di sebuah kursi yang berada di ruang depan. 

'Apartemen ini terasa sunyi sekali. 

Rumah keluarga Moundy besar dan mewah tapi aku tidak pernah merasa kesepian di sana.'

Fransiska menuangkan air hangat ke dalam cangkir lalu kemudian menambahkan sedikit gula. Meminumnya sedikit demi sedikit dia hanya ingin membuat dirinya merasa tenang.

"Ini boneka ku, ini boneka ku."

Clara mencoba untuk mengambil boneka di tangan Fransiska padahal Mama sudah membelikan boneka sendiri untuknya.

Saat musim dingin tiba Clara juga merebut jaket panjang yang Fransiska gunakan hanya karena dia suka dengan warnanya. 

Clara selalu begitu, dia selalu ingin barang-barang milik Fransiska. 

Dan Fransiska selalu mengizinkan semua kemauannya karena Fransiska menganggap dia adalah adik. 

Fransiska tidak menyangka Clara akan bersikap seperti ini padanya. 

Kenangan masa kecil itu terlintas dalam pikiran Fransiska, membuat Fransiska merasa semakin sesak. 

"Kamu sedang di mana? Pasti sedang berada di kolong jembatan dan bersenang-senang dengan laki-laki yang tidak memiliki kekayaan sama sekali kan?"

Pesan singkat itu ditulis Clara untuk Fransiska. Fransiska membacanya dengan rasa hampa. 

Tidak lama kemudian Clara mengirimkan foto mesranya bersama dengan Alex.

"Kembalilah pulang, Alex mau bertanggung jawab atas bayi yang ada di dalam kandunganmu dengan satu syarat 50% saham dari keluarga Maundy harus kamu berikan kepadanya!"

Fransiska hanya membaca tulisan itu karena dia sama sekali tidak tertarik dengan tawaran yang diberikan oleh Clara. 

"Jangan hanya diam dan membaca saja aku membutuhkan jawabanmu! Jika tidak maka aku akan datang ke tempat Joseph bekerja dan membuat laki-laki itu dipecat supaya kalian tidak bisa makan!"

Fransiska masih juga tidak peduli. Fransiska meletakkan ponselnya di atas meja kemudian menyandarkan tubuhnya di dinding kursi. 

Fransisca tidak lagi tertarik memikirkan tentang Alex dan Clara saat ini pikirannya sedang berkutat memikirkan tentang siapa sebenarnya Joseph.

"Joseph adalah seorang pekerja harian tetapi tadi dia mengatakan bahwa dia membutuhkan suntikan dana untuk perusahaannya, sebenarnya dia siapa?" Fransiska bertanya-tanya, ada banyak kejadian yang membuat Fransiska harus berpikir keras dan itu sangat melelahkan hingga kemudian Fransiska tertidur. 

"Srrrrr."

Fransiska merasakan ada air dingin yang mengalir dari rambut ke badannya. 

Secepat kilat Fransiska membuka mata. 

Joseph sudah berdiri tegak di depan Fransiska sambil mengucurkan air di atas kepala Fransiska.

"Apa-apaan ini?" Fransiska terkejut dan juga marah, perlakuan Joseph benar-benar sangat tidak sopan.

"Aku yang harusnya bertanya, ini adalah apartemenku kenapa kamu tidur di kursi seperti ini? Kalau tiba-tiba air liur mu menetes bagaimana? Kamu hanya akan membasahi kursiku!" Saat itu Fransiska melihat Joseph begitu kasar dan menakutkan. Ada aroma minuman dari mulutnya mungkin dia baru saja minum minuman beralkohol kemudian dia mabuk dan tidak ingat siapa Fransiska. 

"Ini bukan rumah keluarga Moundy jangan bertindak semau mu sendiri! Sebelum kamu menyuntikkan danamu pada perusahaan ku aku masih belum berhutang budi padamu tapi kamu yang berhutang budi padaku! Cepat bereskan kursi ini kemudian pergilah ke kamarmu sebelum aku menyuruhmu tidur di luar apartemen!"

Fransiska lantas berdiri, membersihkan kursi, meja dan mengembalikan cangkir yang tadi di pakai, setelah itu Fransiska kembali tidur di kamarnya, tepatnya kamar yang disediakan Joseph untuk Fransiska.

Tadinya Fransiska berpikir bahwa kehidupan nya bersama Joseph akan indah dan baik-baik saja karena dia adalah laki-laki tulus yang mau mengakui bayi yang ada di dalam kandungan Fransiska meskipun Fransiska hanya berpura-pura saja, tetapi ternyata Fransiska salah, Joseph justru jauh lebih menakutkan daripada ketakutan itu sendiri. Josep begitu kasar, menyeramkan dan sepertinya tidak punya belas kasihan. 

"Tok tok tok tok." Fransiska baru saja akan tidur tetapi dia mendengar pintu kamar diketuk.

Fransiska bergegas membuka pintu kamar tersebut.

Saat pintu terbuka Joseph sudah berdiri tegak di sana sambil membawa secarik kertas. 

"Tanda tangani surat perjanjian ini!"

Joseph meminta Fransiska membaca kertas yang ada di tangannya kemudian Fransiska merobeknya dan melemparkan potongan kertas itu.

"Kenapa kamu merobeknya?!"

"Yang kamu butuhkan adalah suntikan dana untuk perusahaan mu, kan? Di kertas itu tadi jelas tertulis kamu membutuhkan uang $100.000 dan aku akan segera mentransfernya ke rekening mu. Kirimkan nomor rekening mu sekarang!"

Fransiska melihat Joseph terkejut, mungkin Joseph merasa begitu mudah mendapatkan uang dari Fransiska. 

Sebenarnya Fransiska sendiri merasa enggan memberikan uang pada laki-laki yang tidak pernah mempunyai perasaan tulus tapi kali ini Fransiska tidak punya pilihan. 

Jika Fransiska tidak memberikan uang itu maka pasti Fransiska akan menjadi bulan-bulanan Joseph di apartemen tersebut.

Untuk sementara waktu Fransisca berpikir dia harus tetap berada di apartemen milik Joseph karena jika Fransiska keluar kemudian menempati tempat lain selain apartemen tersebut dan orang-orang melihatnya maka kabar itu pasti akan sampai pada keluarga Maudy juga keluarga damatian. 

Fransiska tidak mau hal itu terjadi.

Fransiska langsung mentransfer uang yang Joseph butuhkan. 

"Uang ini sebagai pertanda bahwa hutang budi kita impas! Mulai sekarang aku bebas melakukan apapun di sini! Jangan pernah memberikan perintah kepadaku karena jika tidak maka aku pasti akan melaporkanmu sebagai seorang pemeras!" Fransiska mulai berani memperingatkan Joseph. 

"Wow, ternyata kamu pemberani juga ya. Baiklah aku tidak akan memberikan perintah apapun padamu tapi aku hanya akan memberikan waktu 1 bulan untukmu berada di sini setelah itu cepatlah angkat kaki!"

"Satu bulan?" Fransiska berteriak, uang $100.000 dolar hanya untuk menyewa apartemen kecil ini dalam sebulan. Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal, tapi sayangnya Fransiska harus sepakat karena jika tidak Fransiska khawatir Joseph akan melakukan hal buruk lagi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status