Mata Fransiska bengkak karena air mata yang mengalir, tiba-tiba Sheila telah berdiri di depan kamar ganti pria tempat di mana Alex berada.
Sheila tampak terkejut melihat Fransiska berada di sana, bola mata Sheila menatap satu persatu setiap orang yang ada di kamar itu.
Sheila sangat bingung karena di kamar itu bukan hanya ada Fransiska dan Alex tetapi juga ada Clara.
"Ternyata kalian semua berkumpul di sini, sejak tadi aku mencari kalian. Upacara pernikahannya akan segera dilangsungkan, semua tamu sudah menunggu di bawah. Ikutlah denganku aku akan menjadi pengantar pengantin perempuan."
Sheila berkata sambil mengulurkan tangannya. Sheila terus menatap mata Fransiska, ada kekhawatiran di dalam tatapan mata Sheila kali itu."Tidak perlu repot biar aku yang menggandengnya bukankah aku adalah pengantin prianya? Sudah lama aku menantikan hari pernikahan kami jadi aku tidak boleh menyia-nyiakannya." Alex berbicara, kalimat itu menyiratkan banyak sekali kebohongan tetapi hanya Fransiska dan Clara yang mengetahuinya.
Tangan Alex diulurkan kepada Fransiska, matanya berkedip saat melihat mata Fransiska, sepertinya Alex sengaja memberikan isyarat agar Fransiska menurut kepadanya. Tapi sayang Fransiska tidak bisa lagi percaya dan berkolaborasi dengannya.
'seorang pembohong tidak layak hidup di dunia!' hanya itu kalimat yang terucap dari hati Fransiska, Fransiska benar-benar sangat marah.Fransiska bergegas menarik tangan Sheila lalu mengajaknya untuk turun.
Hal itu membuat Alex sangat terkejut. "Kenapa kamu tidak mau turun denganku bukankah aku adalah mempelai pria yang akan menikah denganmu?!" Alex bertanya dengan gusar. Fransiska hanya diam tidak menjawab.Fransiska melangkahkan kaki nya, seiring dengan itu Sheila mengikuti Fransiska.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Fransiska, bicaralah padaku!" Sheila menggenggam jari jemari Fransiska. Fransiska tahu Sheila adalah sahabat yang baik tapi saat ini Fransiska tidak berani membicarakan tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan Alex.
"Jangan membuang-buang waktumu cepat katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi! Jika memang ada hal-hal yang buruk kita masih bisa menghentikan pernikahan ini sebelum kamu benar-benar menjadi nyonya Alex Damatian."
Untuk kesekian kalinya Sheila memperingatkan Fransiska tetapi Fransiska hanya bisa diam."Fransiska.. Apakah kamu tidak ingin menyelamatkan dirimu? Percayalah aku pasti bisa membantumu!"
"Alex berselingkuh dan aku tidak ingin menikah dengan laki-laki yang menyelingkuhi ku! Seorang laki-laki pembohong tidak layak untuk dicintai!"
Fransiska kembali menangis setelah mengucapkan kalimat itu. Sheila membuka mulutnya. Sheila tampak terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Fransiska."Dia berselingkuh dengan siapa?"
Mereka belum sempat bicara banyak ketika pintu lift terbuka.Fransiska dan Sheila segera menaiki anak tangga yang memang diperuntukkan untuk pasangan pengantin.
Tangga itu langsung menembus ke aula tempat para tamu sedang menunggu.Melihat Fransiska berjalan dengan gaun pengantin keluargaku tampak begitu bahagia.
Di samping mereka ada keluarga Damatian. Sejak Fransiska menjadi calon pendamping Alex keluarga mereka menjadi dekat.Kedua orang tua Fransiska tidak pernah menyangka bahwa ternyata menantu idaman mereka sedang menjerat hati kedua putri mereka.
'Selama ini Mama dan Papa telah terkecoh oleh penampilan Alex damatian, mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di belakang mereka. Seandainya mereka tahu mereka pasti akan kecewa.' Nyonya Agatha tampak naik ke panggung tempat aku akan bersanding dengan Alex. Nyonya Agatha mencium kening Fransiska lalu kemudian mencium jemari tangan Fransiska sementara Papa mengusap rambut Fransiska dengan penuh cinta. Hari ini adalah hari bahagia keluarga Maundy. Mereka telah menyiapkan semua hal terbaik yang ada di kota ini hanya demi pernikahan Fransiska Maundy dengan Alex.Dari kejauhan tampak Alex berjalan bersama dengan pendamping pengantin pria.
Mereka lantas berdiri berdampingan menatap semua undangan.
"Sebelum semuanya dimulai aku bertanya, apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan Alex Damatian?"
Fransiska terdiam, dia tidak mengucapkan satu patah kata pun."Fransiska Maundy, aku bertanya padamu, apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan Alex Damatian?"
Fransiska hanya tercengang mendengar pertanyaan itu, Fransiska tidak menjawabnya.
Bayangan kemesraan antara Alex dan Clara menari-nari di matanya. 'Jika aku tetap menikah dengan Alex artinya aku harus siap menjadikan rumahku sebagai nerakaku. Sementara jika aku tidak menikah dengan Alex maka pasti kedua orang tuaku akan bertanya apa sebenarnya alasan ku menolak pernikahan ini.'Alex tampak menatap Fransiska kemudian dia memberikan isyarat agar Fransiska segera menjawab tetapi sayang Fransiska tetap tidak menjawab pertanyaan itu.
"Fransiska Maundy, apakah kamu benar-benar bersedia menikah dengan Alex Damatian?"
Fransiska menatap seisi ruangan.
Fransiska merasa tidak tega melihat orang tuanya tetapi dia berpikir bahwa dia harus menyelamatkan diri. Tinggal satu atap dengan laki-laki pembohong yang sama sekali tidak mencintainya hanya akan membuat dirinya mati perlahan-lahan.Fransiska melangkah mendekati mikrofon yang berada di depan nya.
"Aku tidak akan menikah dengan Alex Damatian, aku tidak bisa menikah dengannya, aku punya alasan yang harus kalian ketahui.""Hhhh???"
Nampak wajah keluarga Maundy pucat pasi mendengar kalimat tersebut. Begitu juga dengan wajah kedua orang tua Alex. Mereka pasti marah karena merasa terhina. Sementara Alex dan Clara tampak sangat ketakutan.Alex mendekati Fransiska, dia melingkar kan lengannya memeluk pinggang Fransiska kemudian berkata, "mungkin Fransiska sedang sakit sehingga dia butuh waktu untuk istirahat sejenak."
Fransiska menepiskan lengan Alex yang ada di pinggang nya. Sepertinya Fransiska benar-benar tidak mau mendapatkan sentuhan dari Alex."Jangan main-main Fransiska!" Alex berbisik di telinga Fransiska.
Sheila dan Tuan Frans memperhatikan apa yang terjadi antara Fransiska dan Alex."Aku tidak main-main, aku benar-benar tidak ingin menikah denganmu!" Fransiska membalas bisikan dari Alex.
"Kamu akan menanggung akibat yang sangat berat karena aku bisa saja menghabisi mu atas apa yang sudah kamu lakukan saat ini!" Alex kembali membisikkan kalimat yang menakutkan bagi Fransiska.
"Aku tidak bisa menikahi Alex Damatian karena saat ini aku sedang mengandung benih dari laki-laki lain!"
Kalimat itu terdengar nyaring karena Fransiska mengucapkannya dengan sangat lantang."Itu bohong Om!" Sheila membisikkan kalimat di telinga Tuan Frans Maundy.
"Bohong bagaimana maksudmu?" Belum sempat Sheila memberikan jawaban pada Tuan Frans, ayah dari Fransiska mereka berdua dikagetkan dengan insiden yang sedang terjadi di samping mereka.
Mendengar kalimat yang diucapkan oleh Fransiska, Nyonya Agatha langsung pingsan di tempat. Tuan Frans tampak panik.
"Dasar perempuan murahan! Untung saja kamu mau jujur kepada kami saat ini, jika tidak kami terpaksa harus memelihara benih kotor yang bukan benih anak kami!"
Ibunda Alex memaki Fransiska, mencaci Fransiska, namun Fransiska hanya tertawa.Alex menarik tangan Fransiska dengan kasar.
"Apa maksud dari ucapanmu?!" "Jangan main-main dengan ini semua!""Aku tidak main-main! Saat ini aku memang sedang hamil! Tapi anak yang ada di dalam kandunganku ini bukan anakmu!"
Fransiska bicara lagi dengan suara yang tetap lantang tapi kali ini sambil menatap mata Alex. Fransiska merasa puas telah mengatakan itu di hadapan banyak orang, setidaknya pengakuan yang dia buat telah membuat Alex dan Clara merasa ketakutan karena rencana mereka tidak akan pernah berhasil."Kenapa kamu tidak pernah mengatakan kalau kamu sedang hamil?!!"Nyonya Agatha berteriak sangat kencang.Fransiska menunduk dia merasa ketakutan mendengar suara lantang yang diucapkan oleh Nyonya Agatha, Mamanya.Fransiska sangat mengenal mamanya, sejak dulu Nyonya Agatha dikenal sebagai perempuan yang lembut tetapi saat ini nyonya Agatha tampak sangat marah mungkin Nyonya Agata merasa kecewa saat mengetahui bahwa Putri kesayangan mereka tidak jadi menikah dengan pemuda pilihannya hanya karena putrinya sedang hamil 'Maafkan aku Ma, aku terpaksa membohongimu.Aku tahu aku menyebabkan banyak kekecewaan di dalam keluargaku. Tapi itu akan jauh lebih baik daripada aku harus menciptakan neraka dalam kehidupanku.' Fransiska kembali menggumang suaranya sangat lirih."Jangan hanya diam Fransiska katakan kepada Mama siapa laki-laki yang telah menghamili mu?!"Untuk kesekian kalinya Nyonya Agatha berbicara. Fransiska tampak bingung, dia tidak tahu harus berkata apa. Fransiska sama sekali tida
Joseph membawa Fransiska ke apartemennya, tidak sebagus rumah keluarga Moundy memang tapi setidaknya apartemen tersebut bisa menjadi tempat tinggal untuk sementara waktu bagi Fransiska.Apartemen itu terasa nyaman bagi Fransiska, setelah semua kemelut yang dia hadapi.Fransiska merasa berhutang Budi pada Joseph. Jika tadi Joseph tidak muncul maka dia tidak akan pernah bisa keluar dari semua kericuhan pesta pernikahannya."Mengapa kamu berbohong dan mengatakan bahwa kamu hamil?" Joseph bertanya kepada Fransiska. Matanya menatap Fransiska lekat. Tatapan mata yang membuat Fransiska sedikit takut."Mengapa juga kamu mengakui kalau kamu adalah Ayah dari benih yang aku kandung?" Fransiska balik bertanya pada Joseph tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Joseph kepadanya.. Fransiska merasa perlu untuk mengetahui alasan Joseph mengakui janin yang ada di dalam kandungannya."Aku mengakui itu semua karena aku ingin membuatmu berhutang budi kepadaku.""Hah?"Fransiska merasa tidak percaya
Bangun tidur di pagi hari Fransiska mendengar suara berisik, pasti dari ruang tengah. Fransiska bangkit dengan rasa malas meninggalkan tempat tidur yang begitu nyaman menuju kamar mandi untuk mengusap wajahnya. 'Ribut sekali, setidaknya aku harus keluar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.'Usai menggumam, Fransiska membuka pintu kamar lalu melangkahkan kakinya menuju asal suara berisik itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat ada beberapa orang berada di ruang tengah. Botol minuman beralkohol yang berjejer tidak beraturan di atas meja, serta makanan ringan yang berceceran."Apa-apaan ini?!" Fransiska berteriak sangat panik karena dia melihat dua pasang manusia yang saling memeluk dan mencium seperti binatang. Fransiska sangat heran mengapa mereka bisa melakukan hal itu di tempat terbuka. "Hei kamu siapa?""Ada wanita cantik di dalam rumah tapi kamu tidak pernah menceritakan kepada kami?!""Kemari lah dan ikut bergabung bersama kami, kita bersenang-senang sekarang!"Sal
"Hari ini kamu tampak cantik, Fransiska.""Terima kasih." Hanya itu yang diucapkan oleh Fransiska sambil tersenyum. Fransiska terlihat menatap wajahnya yang memang sangat cantik di depan cermin. Perpaduan gaun yang dia kenakan dengan riasan yang ditempelkan di wajahnya membuat keindahan itu memancar sempurna."Kalian pasti akan hidup berbahagia."Perias kecantikan itu memuji Fransiska dan memberikan semangat kepada Fransiska.Untuk kesekian kalinya Fransiska kembali tersenyum, karena pada kenyataannya Fransiska memang tampak cantik sekali. Kulit tubuhnya yang putih serta tatapan matanya yang indah membuat dirinya begitu sempurna.Semua orang yang mengetahui tentang rencana pernikahan Fransisca dan Alex pasti langsung mengatakan bahwa Fransiska adalah perempuan paling bahagia yang akan disunting oleh laki-laki kaya dan tampan seperti Alex Damatian.Setelah semuanya selesai Fransiska melangkahkan kaki menuju ke ruang ganti pria. Fransiska sangat ingin menunjukkan kecantikan nya kepad
Bangun tidur di pagi hari Fransiska mendengar suara berisik, pasti dari ruang tengah. Fransiska bangkit dengan rasa malas meninggalkan tempat tidur yang begitu nyaman menuju kamar mandi untuk mengusap wajahnya. 'Ribut sekali, setidaknya aku harus keluar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.'Usai menggumam, Fransiska membuka pintu kamar lalu melangkahkan kakinya menuju asal suara berisik itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat ada beberapa orang berada di ruang tengah. Botol minuman beralkohol yang berjejer tidak beraturan di atas meja, serta makanan ringan yang berceceran."Apa-apaan ini?!" Fransiska berteriak sangat panik karena dia melihat dua pasang manusia yang saling memeluk dan mencium seperti binatang. Fransiska sangat heran mengapa mereka bisa melakukan hal itu di tempat terbuka. "Hei kamu siapa?""Ada wanita cantik di dalam rumah tapi kamu tidak pernah menceritakan kepada kami?!""Kemari lah dan ikut bergabung bersama kami, kita bersenang-senang sekarang!"Sal
Joseph membawa Fransiska ke apartemennya, tidak sebagus rumah keluarga Moundy memang tapi setidaknya apartemen tersebut bisa menjadi tempat tinggal untuk sementara waktu bagi Fransiska.Apartemen itu terasa nyaman bagi Fransiska, setelah semua kemelut yang dia hadapi.Fransiska merasa berhutang Budi pada Joseph. Jika tadi Joseph tidak muncul maka dia tidak akan pernah bisa keluar dari semua kericuhan pesta pernikahannya."Mengapa kamu berbohong dan mengatakan bahwa kamu hamil?" Joseph bertanya kepada Fransiska. Matanya menatap Fransiska lekat. Tatapan mata yang membuat Fransiska sedikit takut."Mengapa juga kamu mengakui kalau kamu adalah Ayah dari benih yang aku kandung?" Fransiska balik bertanya pada Joseph tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Joseph kepadanya.. Fransiska merasa perlu untuk mengetahui alasan Joseph mengakui janin yang ada di dalam kandungannya."Aku mengakui itu semua karena aku ingin membuatmu berhutang budi kepadaku.""Hah?"Fransiska merasa tidak percaya
"Kenapa kamu tidak pernah mengatakan kalau kamu sedang hamil?!!"Nyonya Agatha berteriak sangat kencang.Fransiska menunduk dia merasa ketakutan mendengar suara lantang yang diucapkan oleh Nyonya Agatha, Mamanya.Fransiska sangat mengenal mamanya, sejak dulu Nyonya Agatha dikenal sebagai perempuan yang lembut tetapi saat ini nyonya Agatha tampak sangat marah mungkin Nyonya Agata merasa kecewa saat mengetahui bahwa Putri kesayangan mereka tidak jadi menikah dengan pemuda pilihannya hanya karena putrinya sedang hamil 'Maafkan aku Ma, aku terpaksa membohongimu.Aku tahu aku menyebabkan banyak kekecewaan di dalam keluargaku. Tapi itu akan jauh lebih baik daripada aku harus menciptakan neraka dalam kehidupanku.' Fransiska kembali menggumang suaranya sangat lirih."Jangan hanya diam Fransiska katakan kepada Mama siapa laki-laki yang telah menghamili mu?!"Untuk kesekian kalinya Nyonya Agatha berbicara. Fransiska tampak bingung, dia tidak tahu harus berkata apa. Fransiska sama sekali tida
Mata Fransiska bengkak karena air mata yang mengalir, tiba-tiba Sheila telah berdiri di depan kamar ganti pria tempat di mana Alex berada. Sheila tampak terkejut melihat Fransiska berada di sana, bola mata Sheila menatap satu persatu setiap orang yang ada di kamar itu. Sheila sangat bingung karena di kamar itu bukan hanya ada Fransiska dan Alex tetapi juga ada Clara."Ternyata kalian semua berkumpul di sini, sejak tadi aku mencari kalian. Upacara pernikahannya akan segera dilangsungkan, semua tamu sudah menunggu di bawah. Ikutlah denganku aku akan menjadi pengantar pengantin perempuan."Sheila berkata sambil mengulurkan tangannya. Sheila terus menatap mata Fransiska, ada kekhawatiran di dalam tatapan mata Sheila kali itu."Tidak perlu repot biar aku yang menggandengnya bukankah aku adalah pengantin prianya? Sudah lama aku menantikan hari pernikahan kami jadi aku tidak boleh menyia-nyiakannya." Alex berbicara, kalimat itu menyiratkan banyak sekali kebohongan tetapi hanya Fransiska d
"Hari ini kamu tampak cantik, Fransiska.""Terima kasih." Hanya itu yang diucapkan oleh Fransiska sambil tersenyum. Fransiska terlihat menatap wajahnya yang memang sangat cantik di depan cermin. Perpaduan gaun yang dia kenakan dengan riasan yang ditempelkan di wajahnya membuat keindahan itu memancar sempurna."Kalian pasti akan hidup berbahagia."Perias kecantikan itu memuji Fransiska dan memberikan semangat kepada Fransiska.Untuk kesekian kalinya Fransiska kembali tersenyum, karena pada kenyataannya Fransiska memang tampak cantik sekali. Kulit tubuhnya yang putih serta tatapan matanya yang indah membuat dirinya begitu sempurna.Semua orang yang mengetahui tentang rencana pernikahan Fransisca dan Alex pasti langsung mengatakan bahwa Fransiska adalah perempuan paling bahagia yang akan disunting oleh laki-laki kaya dan tampan seperti Alex Damatian.Setelah semuanya selesai Fransiska melangkahkan kaki menuju ke ruang ganti pria. Fransiska sangat ingin menunjukkan kecantikan nya kepad